Demas menatap pria yang dia sebut Nicole dengan wajah terkejut.
"Ku harap kau tidak lupa." Ucap pria bernama Nicole dengan datar, bahkan pria itu menerobos masuk ke dalam membuat Demas ketakutan.
Nicole memerhatikan kamar pengantin yang begitu romantis, banyak kelopak bunga mawar bertebaran dengan lilin aromaterapi di bagian sudut tertentu, pria itu menarik bibir sedikit membentuk senyum miring.
"Nicole beri aku waktu dua hari, aku akan menepati janjiku. Tapi aku tidak bisa untuk malam ini." Ucap Demas memohon di belakang tubuh Nicole yang membelakanginya.
Demas tidak akan rela jika malam pertama akan gagal, dan di gantikan dengan Nicole. Dirinya tidak tahu jika Nicole akan datang tiba-tiba seperti ini.
"Aku tidak suka mendengar orang ingkar janji. Jika kamu tidak memberikan dia, maka kembalikan uang yang sudah kamu terima sekarang juga." Nicole berbalik dan menatap Demas tajam, sepertinya pria itu marah dengan apa yang di katakan Demas.
Sedangkan Demas yang mendengar itu sudah berkeringat dingin, uangnya sudah habis dia pakai dan tidak mungkin dirinya mengembalikan nya.
Demas melirik pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat, pria itu berharga Carolline tidak akan keluar sebelum dirinya menyelesaikan urusannya dengan Nicole.
"Ingat, kau sudah menjual istri mu sendiri sebagai jaminan atas seluruh hutang mu, jadi jangan berharap setelah ini kau akan bertemu dengannya lagi." Suara Nicole yang membeli Istri Demas saat ini dengan tegas.
Demas menelan salivanya susah payah, rasa pahit dihatinya menyerukan begitu saja membuat dadanya seperti diremas.
"T-tapi Nicole, aku mohon jangan malam ini." Demas masih berusaha bernegosiasi, berharap Nicole akan mau.
Cih..
Nicole berdecih sinis. "Jika tidak malam ini, maka jaminan yang kamu berikan tidaklah berguna, karena dia pasti sudah kamu pakai dan tidak perawan lagi."
Glek
Demas lagi-lagi menelan ludah kasar, kali ini rasanya Demas seperti menelan biji kedondong yang begitu sakit di tenggorokannya.
"Pergilah karena malam ini aku tidak ingin di ganggu oleh siapapun." Ucap Nicole dingin.
Demas kembali berpikir, dirinya memikirkan untuk mendapatkan keuntungan lebih setelah uang yang di dapatkan, karena sepertinya Nicole sangat menginginkan istrinya. Dan pasti apapun yang dia inginkan akan didapatkan. Biarkan dirinya melepaskan keperawanan istrinya untuk pria lain, toh dirinya juga bisa mendapatkan keuntungan dari itu, dan Demas juga bisa menyewa wanita diluar sana yang mau memuaskan nya di atas ranjang.
"Baiklah, tapi dengan satu syarat." Ucap Demas dengan yakin.
Nicole kembali menatap Demas tajam, pria itu menaikkan satu alisnya.
"Berikan aku 500 juta, maka aku tidak akan menyentuh Carolline." Ucap Demas memberi penawaran.
Nicole terkekeh sinis. "Dasar pria mata duitan."
"Ck, jika kamu merasa puas dengan Caroline maka aku akan puas dengan uang dari penghasilan Carolline. Lagi pula kamu orang kaya 500 juga tidak ada artinya bukan." Demas berkata dengan santai, seolah Carolline sama sekali tidak berarti baginya.
Tapi demi uang 500 juga Demas melupakan rasa cintanya demi kesenangan yang dia dapatkan dengan uang 500 juta itu.
Anggap saja sebanding dengan dirinya yang merelakan Carolline tidur dengan pria lain.
"Pergilah, besok asisten ku akan mengurusnya." Nicole sudah tidak ingin berurusan dengan Demas lagi, uang yang Demas dapatkan memang banyak, tapi tidak mengapa, karena Nicole memang sudah menduganya jika Demas akan menggunakan kesempatan ini untuk dirinya.
"Oke, selamat bersenang-senang." Demas tersenyum senang, keluar dari hotel yang seharusnya menjadi tempat di mana dirinya akan menghabiskan malam pertama.
Tak lama setelah Demas pergi, pintu kamar mandi terbuka, Carolline keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk kimono.
"Sayang kenapa lampunya di matikan?" Suara Carolline sedikit tinggi.
Saat masuk tadi lampu masih menyala terang, tapi sekarang kenapa hanya ada lampu tamaran yang sangat minim cahaya di penglihatan.
"Tidak apa, kemarilah." Ucap Nicole yang bisa melihat gerak gerik Carolline mekipun pencahayaan kurang.
Carolline yang berjalan pelan tidak menyadari suara Demas yang sedikit berbeda, wanita itu mendekat dan naik ke atas ranjang saat tangannya disentuh oleh tangan Demas.
"Kenapa di matikan, kan jadi gelap." Protes Carolline lagi.
"Apa kamu keberatan hm." Suara Nicole begitu terdengar berat. apalagi hembusan napas hangat pria itu begitu mengusik telinga Carolline yang sensitif.
"Em, tidak." Carolline di buat merinding dengan sentuhan tangan besar Nicole yang terasa hangat.
Ada gelayar asing yang merasuk dalam dirinya, rasanya begitu tegang namun juga terasa hangat.
"Hm, apa kita akan melakukanya sekarang." Ucap Nicole yang kini sedang menatap wajah Carolline dari samping.
Nicole bisa melihat betapa cantiknya Carolline, dalam pencahayaan yang kurang wajahnya tetap bersinar di matanya membuat Nicole semakin tidak sabar untuk mendapatkan Carolline.
"Apa kamu tidak ingin mandi dulu sayang." Ucap Carolline yang tangannya sambil meraba wajah Demas alias Nicole.
Nicole megambil tangan Carolline dan mencium telapak tangannya. Diperlakukan begitu manis membuat Carolline tentu saja senang.
"Aku ingin mandi keringat lebih dulu." Bisik Nicole sambil mendekatkan wajahnya pada Carolline.
Dan detik berikutnya bibir keduanya saling bertaut, mekipun Carolline merasakan perbedaan, tapi akalnya tidak mengindahkan hal itu, apalagi ciuman Demas yang tak lain Nicole itu begitu panas dan memabukkan, semakin menuntun dan dominan.
"Ahh." Carolline mengeluarkan suara disela-sela hisapan dan ******* ganas Nicole.
Keduanya larut dalam gelora yang diciptakan dari sentuhan tubuh keduanya.
Malam ini Carolline meyerahkan dirinya sepenuhnya dengan pria yang dia yakini adalah suaminya Demas. Sedangkan Nicole begitu bahagia kala mendapatkan Carolline untuk yang pertama kali.
Kamar pengantin yang romantis di dukung dengan pencahayaan yang membuat keduanya bergelut dengan kenikmatan yang tiada tara. Kini sepasang insan yang di landa gairah membara sedang berlomba untuk saling memuaskan.
"Umm sayang aku tidak tahan lagi."
Setelahnya suara keduanya menggema di dalam kamar pengantin itu, merasakan ledakan yang hebat setelah hampir satu jam bergelut dengan kepuasan yang tiada tara.
"Terima kasih Alin." Nicole mengecup kening Carolline lembut, menarik wanita yang sudah tak berdaya itu masuk kedalam pelukannya.
"You are mine."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Ita rahmawati
allin... apakah nicole akn baik atau kejam juga
2023-11-29
0
Uthie
walaupun si Nicole menggunakan cara licik untuk mendapatkan Alin, namun masih lebih baik jika nantinya bisa menjaga Alin dan memberikan segala sesuatu yg lebih baik daripada si Demas 🤨👍
2023-04-04
0
vigour
up lagi thor
2023-04-02
0