Tamu

Waktu cepat berlalu, kini hari membahagiakan yang ditunggu datang juga. Carolline sudah cantik dengan balutan gaun putih yang begitu pas ditubuhnya, wajahnya terlihat cantik dengan riasan yang natural. Sungguh wanita 23 tahun itu terlihat begitu cantik dan anggun.

"Kamu cantik sayang." Ucap Tuan Gilbert pada putrinya yang akan dia lepaskan untuk hidup bersama pria yang Carolline cintai.

"Papa.." Carolline memeluk sang ayah dengan penuh cinta.

Gilbert membalas pelukan putrinya. "Semoga kamu selalu bahagia." Kecupan di kening Gilbert berikan.

Carolline tersenyum haru. "Terima kasih papa, kau adalah cinta pertamaku."

Gilbert membawa putrinya, keluar dari kamar hotel untuk menuju ballroom yang sudah di sulap begitu megah.

Pintu utama terbuka lebar, semua tamu undangan tertuju pada sosok wanita yang memakai gaun putih.

"Kamu gugup?" Tanya Gilbert saat keduanya masih berdiri di ambang pintu masuk.

"Ya papa, aku gugup." Jawab Carolline jujur.

Tangan Gilbert mengusap punggung tangan Carolline yang mengandeng lenganya.

"Putri papa sangat cantik, mereka sedang memuji kecantikanmu, jadi jangan menunduk tunjukan wajah bahagia mu." Bisik Gilbert untuk menenangkan putrinya.

Carolline menatap ayahnya sebentar, dan tersenyum dengan percaya diri meksipun rasa gugupnya masih ada, tapi sedikit berkurang dan itu jauh lebih baik.

Keduanya melangkah pelan namun pasti menuju seorang pria yang sudah menunggunya di depan sana.

Demas tidak mengalihkan tatapan matanya pada sosok wanita yang berjalan di apit oleh ayahnya menuju dirinya, pria itu terpesona dengan wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi Istrinya.

Melihat calon suaminya yang terdiam dan tidak berkedip membuat Carolline menahan senyum, pasti Demas begitu terkesima dengan dirinya. Apalagi setelah sebelum hari pernikahan mereka Carolline melarang Demas untuk menemuinya selama tiga hari.

"Saya serahkan putriku untuk kamu jaga, lindungi dan sayangi dia seperti aku menyayangi dan mencintainya." Ucap Gilbert sebelum menyerahkan putrinya pada pria yang akan bertanggung jawab pada Carolline.

Demas mengulurkan tanganya untuk Carolline raih.

"Aku berjanji akan menjaga, dan mencintai putri anda dengan sungguh-sungguh papa."

Gilbert hanya mengangguk, pria itu menahan buliran bening yang sudah menggenang di ujung matanya.

Janji suci mereka ucapkan di depan semua orang yang hadir, dan setelah beberapa jam kemudian mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri.

Kebahagiaan tercetak jelas di wajah keduanya yang saling mencintai. Dan kini Keduanya sedang menikmati pesta.

"Kamu cantik sayang." Bisik Demas di sela-sela para tamu yang memberikan ucapan selamat di atas panggung.

Carolline hanya tersenyum manis. "Kamu juga sangat tampan suamiku." jawab Carolline dengan suara di buat manja.

"Aku balas nanti, karena kamu mengabaikan ku selama tiga hari."

Carolline hanya menggigit bibirnya mendengar ucapan Demas yang penuh makna.

Hingga waktu sudah bergulir cepat, kini pesta yang meriah tadi sudah sepi karena acara telah selesai.

Para keluarga dan kerabat sudah membubarkan diri untuk pulang atau tetap tinggal menginap di hotel.

Dan kini sepasang pengantin baru itu sedang berada di dalam kamar yang sudah di hias kamar pengantin.

Carolline tidak henti-hentinya untuk tersenyum bahagia, dirinya benar-benar bahagia malam ini.

"Kamu suka?" Demas memeluk tubuh Carolline dari belakang, pria itu mencium leher Caroline dari samping.

Carolline hanya bisa mengangguk dengan mata terpejam, merasakan napas hangat Demas menerpa kulit lehernya.

"Lebih baik kamu mandi dulu, setelah itu aku tidak akan melepaskan mu." Bisik Demas dengan nada menggoda, bibirnya mengecup bahu Carolline ketika tanganya sudah berhasil melepaskan resleting gaun Carolline dari belakang.

Tanpa menunggu lama Carolline segera masuk kedalam kamar mandi dengan wajah merona. Wanita itu begitu gugup menghadapi malam pertama mereka.

Sedangkan Demas tampak gusar setelah mendapatkan pesan dari seseorang, pria itu mondar mandir dengan gelisah hingga suara ketukan pintu dari luar membuat dirinya semakin dilanda kekacauan.

"Tidak, kenapa harus malam ini. Aku belum melakukan malam pertama ku dengan Carolline." Ucapnya pada diri sendiri.

Demas yang gusar berjalan kearah pintu, melihat siapa yang terus mengetuk pintu, meksipun pikirnya tertuju pada seseorang. Tapi Demas ingin sekali menyangkal jika yang mengetuk pintu itu bukanlah orang yang dia pikirkan.

Ceklek

Tubuh Demas membeku, melihat seseorang yang berdiri didepannya dengan tatapan tajam seperti elang.

"Nicole."

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

oh lgsg dijual pas baru nikah toh

2023-11-29

0

Leila

Leila

pasti yg membiayai pernikahan demas itu nicole kn. ..

2023-08-16

0

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

ℑ𝔟𝔲𝔫𝔶𝔞 𝔞𝔫𝔞𝔨-𝔞𝔫𝔞💞

suami edan.

2023-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!