5

Tatapan mata Dinda mengarah pada pak Roy yang terlihat gelisah dan tidak nyaman,p tatapannya pun mengarah pada meja makan yang terlihat, di sana Rehan sedang menyantap makanan dengan begitu nikmat.

"Pak, kenapa Bapak tiba-tiba ngajak Ibu pulang?" tanya Dinda menyentuh pergelangan tangan pak Roy.

Pak Roy pun menoleh menatap Dinda, ia tahu bahwa ajakannya itu tentu saja membuat Dinda syok, karena saat dirinya datang bersama istri hanya Dinda yang menyambutnya dengan hangat, meksipun Rehan juga melengkapi namun ia sadar bahwa ada yang ditutupi oleh Rehan.

"Dinda, bi Iyas kan udah mau jalan ke sini, dan pastinya kamu udah nggak kesepian lagi, jadi Bapak ngajak Ibu pulang," ucap pan Roy mengulas senyum, memberikan pengertian pada Dinda yang masih merasa berat.

"Tapi kan bi Iyas masih belum sampai Pak, lagian kenapa buru-buru banget si, baru juga nginep satu malam," sahut Dinda keberatan.

"Hehe, sayang, kamu ini masih tetap manja sama seperti kamu sebelum nikah. Ya udah gini aja, biar Ibu yang di sini ya, Bapak pulang, bengkel Bapak pasti sepi pelanggan kalau Bapak nggak ada di sana." jelas pak Roy beralasan.

Dinda merengut tidak puas dengan alasan yang diberikan oleh pak Roy, namun meskipun begitu Dinda juga tidak bisa melarang dan menahan pak Roy untuk tetap di sana karena saat ini ia sudah memiliki keluarga sendiri.

Bu Andin mengulas senyum, ia tahu bahwa Dinda masih belum rela ditinggalkan, tetapi senyumnya yang begtu terlihat manis membuat rasa tidak ikhlas nya tertutupi.

"Oh ya Pak, kok Bapak nggak makan si bareng sama mantu?" tanya bu Andin menyadari.

"Emm, iya. Bapak mau mandi dulu aja, Bu." jawab pak Roy bangkit dan berlalu pergi.

Sementara Rehan yang sudah mengisi perutnya dengan makanan masakan ibu mertuanya, memutuskan untuk kembali pada Dinda dan bu Andin. Ia duduk bersama mereka dan mengobrol ringan, meksipun sebenarnya ia merasa sangat tidak nyaman.

"Dinda, biar aku yang gendong Arka," pinta Rehan menyodorkan tangannya.

"Mau kamu ajak ke mana, Mas?" tanya Dinda menatap wajah Rehan terlebih dahulu.

"Ke kamar. Udah, sini!"

Rehan terlihat cetus setelah beberapa saat duduk bersama dua wanita cantik di sebelah nya, karena tidak mau ribut Dinda pun akhirnya menyerahkan Arka bersama ayahnya.

Setelah mendapatkan Arka, Rehan pun memutuskan untuk masuk ke kamar dan meninggalkan Dinda bersama bu Andin, saat Sekar marah padanya suasana hati Rehan menjadi tidak karuan, ia melampiaskan kekesalannya pada lingkungan keluarga yang ada di rumah.

"Dinda, apa sebenarnya rumah tangga kamu ini sedang tidak baik-baik saja?" tanya bu Andin yang memberanikan diri untuk mencari tahu.

Mendengar pertanyaan itu tentu saja membuat duduk Dinda tidak tenang, ia terlihat salah tingkah dan melempar senyum tipis pada ibunya.

"Bu, kok Ibu bertanya kayak gitu," ucap Dinda menatap tajam bu Andin.

"Karena Ibu dari kemarin merhatiin Rehan, kayanya kamu juga lagi menyembunyikan sesuatu dari Ibu dan bapak," sahut bu Andin tak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.

"Bu, kenapa Ibu berpikir seperti itu, aku dan mas Rehan sama sekali nggak ada masalah kok, ini mungkin karena aku aja yang baru lahiran dan mas Rehan belum bisa menyentuh aku, jadi dia sedikit sensitif." jelas Dinda berusaha menutupi masalahnya.

Bu Andin terdiam, alasan yang diberikan Dinda cukup masuk akal, meskipun Arka sudah berusia tiga bulan. Mungkin Dinda pun masih enggan untuk disentuh oleh suaminya hingga membuat Rehan sedikit berbeda dari biasanya.

Bu Andin pun mengulas senyum, berusaha menyingkirkan rasa curiga nya dengan rumah tangga Dinda.

"Ya udah kalau gitu, saat kamu udah siap nanti kamu harus bisa melayani suami kamu sebagaimana yang dia mau, agar rumah tangga kalian tetap harmonis dan bahagia, karena salah satu penyebab retaknya rumah tangga adalah pasangan yang tidak bisa memberikan hak untuk ke duanya," ucap bu Andin menyentuh pundak Dinda.

"Siap Bu, terima kasih banyak pesannya Bu, ini salah Dinda karena Dinda sejak ada Arka selalu merasa lebih lelah dari sebelum punya Arka," sahut Dinda mengeluh.

"Tentu saja berbeda sayang, dan itu akan kamu rasakan sebelum Arka tumbuh besar, makanya kamu dan suami harus bekerja sama." jelas bu Andin kembali memberikan pesan.

Dinda mengangguk pelan, ia tahu sekali bahwa hal itu tidak akan terjadi, namun ia tetap berbesar hati dan berharap bahwa ibunya tidak menaruh curiga pada alasan yang diberikannya.

"Ya udah kalau gitu Ibu masuk dulu ya," ucap bu Andin mengakhiri pembicaraannya.

"Iya Bu, Dinda juga mau menyusul Arka dulu." jawab Dinda sama-sama bangkit dan berjalan menuju anak tangga.

Bu Andin masuk ke kamar untuk menemui seng suami, ia merasa sudah lega karena telah mendapatkan jawaban dari segala kecemasan yang menghantui hatinya.

"Pak, Bapak udah mandi?" tanya bu Andin yang melihat pak Roy sedang menjemur handuk.

"Udah," sahutnya singkat.

"Kalau gitu, kita pulang aja yuk Pak," ajak bu Andin dengan yakin.

"Pulang? Ibu yakin mau pulang, apa nggak Bapak aja yang pulang, Ibu di sini dulu sampai bi Iyas datang," usul pak Roy duduk di samping bu Andin.

"Dinda dan Rehan itu baik-baik aja Pak, tadi Dinda cerita kalau Rehan sedikit berubah karena dia belum bisa memberikan kebutuhan batin, Ibu juga udah ngasih nasehat tadi buat Dinda agar Dinda mau memberikan itu segera, jadi daripada kita di sini ganggu mereka lebih baik kita pulang aja." jelas bu Andin yang sudah merasa lebih tenang itu.

Pak Roy berpikir sejenak sebelum akhirnya ia menyetujui ajakan sang istri, dan pak Roy pun akhirnya memutuskan untuk pulang setelah menikmati sarapan pagi.

Ceklek

Dinda membuka pintu kamar dan melihat Rehan masih menimang Arka dengan pelan, Arka yang nampak nyaman itu tertidur pulas dengan balutan bedong yang sengaja dipakaikan oleh bu Andin karena suasana yang dingin.

"Mas, tarok aja Arka di tempat tidur, dia udah tidur dari tadi, kan?" tanya Dinda yang berdiri di samping Rehan.

"Udah si, tapi aku takut dia bangun," sahut Rehan ragu.

"Ya udah sini, biar aku yang narok Arka ke ranjangnya." pinta Dinda menyodorkan tangan.

Dengan ikhlas Rehan memberikan Arka pada Dinda, walaupun sebenarnya ia takut kalau demam yang diderita Dinda akan menular pada Arka.

"Udah udah, kamu jangan deket-deket dulu sama Arka, nanti Arka ketularan sakit lagi!" usir Rehan sedikit kasar.

"Ya ampun Mas, aku kan cuma liatin dia aja yang masih tidur, aku kangen sama Arka meksipun berpisah beberapa menit aja," sahut Dinda masih memperhatikan Arka.

"Nggak perlu kamu liatin dia terus, kamu itu harus fokus sama kesembuhan kamu dulu, baru bisa deket-deket sama Arka. O ya, nanti kalau Arka minta Asi, kamu harus perah Asi kamu, jangan kamu Asi-in Arka dengan menempel kan tubuhmu sama Arka!" titah Rehan cetus.

Dinda menatap Rehan dengan kesal, lantaran cara bicaranya yang begitu keterlaluan. Rehan seperti tidak menganggap Dinda adalah sesuatu yang akan membahayakan Arka.

"Mas, aku ini cuma demam loh, bukan sakit yang bisa membuat orang alergi!" protes Dinda tidak terima.

"Ya aku nggak mau tahu, kamu mau sakit apa sekarang. Karena yang aku inginkan, kamu nggak sentuh Arka selagi kamu masih sakit, ngerti." jelas Rehan berlalu pergi.

Bam

Rehan menutup pintu kamar dengan sedikit kasar, hingga membuat Dinda dan Arka sedikit terkejut, meksipun begitu Arka tidak membuka matanya dan tetap melanjutkan tidurnya.

Terpopuler

Comments

Jumiah

Jumiah

ayo tho jangan lma2 dinda sakit hati
perlihat kan kebejatan ,suami nya ,
lanjut thor ,,

2023-06-22

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

Dinda nya oon gak mau cerita kelakuan bejat si Regan

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 SS 2.1
57 SS 2.2
58 SS 2.3
59 SS 2.4
60 SS 2.5
61 SS 2.6
62 SS 2.7
63 SS 2.8
64 SS 2.9
65 SS 2.10
66 SS 2.11
67 SS 2.12
68 SS 2.13
69 SS 2.15
70 SS 2.15
71 SS 2.16
72 SS 2.17
73 SS 2.18
74 SS 2.19
75 SS 2.20
76 SS 2.21
77 SS 2.22
78 SS 2.22
79 SS 2.24
80 SS 2.25
81 SS 2.26
82 SS 2.27
83 SS 2.28
84 SS 2.29
85 SS 2.30
86 SS 2.31
87 SS 2.32
88 SS 2.33
89 SS 2.34
90 SS 2.35
91 SS 2.36
92 SS 2.37
93 SS 2.38
94 SS 2.39
95 SS 2.40
96 SS 2.41
97 SS 2.42
98 SS 2.43
99 SS 2.44
100 SS 2.45
101 SS 2.46
102 SS 2.47
103 SS 2.48
104 SS 2.49
105 SS 2.50
106 SS 2.51
107 SS 2.52
108 SS 2.53
109 SS 2.54
110 SS 2.55
111 SS 2.56
112 SS 2.57
113 SS 2.58
114 SS 2.59
115 SS 2.60
116 SS 2.61
117 SS 2.61
118 SS 2.63
119 SS 2.64
120 1
121 2
122 3
123 4
124 5
125 6
126 7
127 8
128 9
129 10
130 11
131 12
132 13
133 14
134 15
135 16
136 17
137 18
138 19
139 20
140 21
141 22
142 23
143 24
144 25
145 26
146 27
147 28
148 29
149 30
150 31
151 32
152 33
153 34
154 35
155 36
156 37
157 38
158 39
159 40
160 41
161 42
162 43
163 44
164 45
165 46
166 47
167 48
168 49
169 50
170 51
171 52
172 53
173 54
174 55
175 56
176 57
177 58
178 59
179 60
180 61
181 62
182 63
183 64
184 65
185 66
186 67
187 68
188 69
189 70
190 71
191 72
192 73
193 74
194 75
195 76
196 77
197 78
198 79
199 80
200 81
201 82
202 83
203 84
204 85
205 86
206 87
207 88
208 89
209 90
210 91
211 92
212 93
213 94
214 95
215 96
216 97
217 98
218 99
219 100
220 101
221 102
222 103
223 104
224 105
225 106
226 107
227 108
228 109
229 110
230 111
231 112
232 113
233 114
234 115
235 116
236 117
237 118
238 119
239 120
240 121
241 122
242 123
243 124
Episodes

Updated 243 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
SS 2.1
57
SS 2.2
58
SS 2.3
59
SS 2.4
60
SS 2.5
61
SS 2.6
62
SS 2.7
63
SS 2.8
64
SS 2.9
65
SS 2.10
66
SS 2.11
67
SS 2.12
68
SS 2.13
69
SS 2.15
70
SS 2.15
71
SS 2.16
72
SS 2.17
73
SS 2.18
74
SS 2.19
75
SS 2.20
76
SS 2.21
77
SS 2.22
78
SS 2.22
79
SS 2.24
80
SS 2.25
81
SS 2.26
82
SS 2.27
83
SS 2.28
84
SS 2.29
85
SS 2.30
86
SS 2.31
87
SS 2.32
88
SS 2.33
89
SS 2.34
90
SS 2.35
91
SS 2.36
92
SS 2.37
93
SS 2.38
94
SS 2.39
95
SS 2.40
96
SS 2.41
97
SS 2.42
98
SS 2.43
99
SS 2.44
100
SS 2.45
101
SS 2.46
102
SS 2.47
103
SS 2.48
104
SS 2.49
105
SS 2.50
106
SS 2.51
107
SS 2.52
108
SS 2.53
109
SS 2.54
110
SS 2.55
111
SS 2.56
112
SS 2.57
113
SS 2.58
114
SS 2.59
115
SS 2.60
116
SS 2.61
117
SS 2.61
118
SS 2.63
119
SS 2.64
120
1
121
2
122
3
123
4
124
5
125
6
126
7
127
8
128
9
129
10
130
11
131
12
132
13
133
14
134
15
135
16
136
17
137
18
138
19
139
20
140
21
141
22
142
23
143
24
144
25
145
26
146
27
147
28
148
29
149
30
150
31
151
32
152
33
153
34
154
35
155
36
156
37
157
38
158
39
159
40
160
41
161
42
162
43
163
44
164
45
165
46
166
47
167
48
168
49
169
50
170
51
171
52
172
53
173
54
174
55
175
56
176
57
177
58
178
59
179
60
180
61
181
62
182
63
183
64
184
65
185
66
186
67
187
68
188
69
189
70
190
71
191
72
192
73
193
74
194
75
195
76
196
77
197
78
198
79
199
80
200
81
201
82
202
83
203
84
204
85
205
86
206
87
207
88
208
89
209
90
210
91
211
92
212
93
213
94
214
95
215
96
216
97
217
98
218
99
219
100
220
101
221
102
222
103
223
104
224
105
225
106
226
107
227
108
228
109
229
110
230
111
231
112
232
113
233
114
234
115
235
116
236
117
237
118
238
119
239
120
240
121
241
122
242
123
243
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!