3

"Emm, Rehan mau ke toko, Bu," ucap Rehan sedikit salah tingkah.

"Tapi kamu wangi banget, emmm? O ya, Ibu sampai lupa kasih tau kamu, kalau Dinda itu dibawa sama Bapak kamu ke dokter, dia demam," sahut bu Andin memberi tahu.

"Oh ya? Memangnya Dinda kenapa, Bu?" tanya Rehan mengerutkan dahi, lagi-lagi Dinda membuat Rehan tidak nyaman dengan berita sakitnya.

Bu Andin menjelaskan perihal sakit yang dirasakan oleh Dinda saat ia menyentuh tubuhnya yang sangat panas, dan Dinda pun menggigil. Namun mendengar cerita dari bu Andin tak membuat Rehan merasa iba lantaran ia tahu penyebab sakitnya Dinda.

Hal itu menarik perhatian bu Andin kembali, karena sepertinya Rehan sama sekali tak merasa simpati. Namun saat melihat tatapan mata bu Andin mengarah padanya dengan curiga membuat Rehan berpura-pura peduli dengan Dinda.

"Ya ampun Bu, ya udah kalau gitu Rehan nggak perlu ke toko, Rehan mau jenguk Dinda dulu," ucap Rehan buru-buru.

"Oke... Iya... Kamu memang harus ke sana." jawab bu Andin nampak kikuk mendengar ucapan Rehan.

Rehan berpamitan lalu pergi meninggalkan bu Andin, bu Andin memperhatikan Rehan dari jauh yang saat itu sudah menutup pintu mobilnya. Ia masih nampak ganjal dengan menantunya itu, yang sifatnya seperti ada sesuatu yang dirahasiakan.

"Ya ampun, apa si aku ini, kenapa aku sejak kemarin di sini berpikir buruk terus sama pernikahan Dinda dan Rehan padahal sejak pertama masuk ke rumah ini, mereka justru nampak biasa saja." ungkap bu Andin menepuk dadanya sendiri yang merasa sangat cemas sendiri.

Di perjalanan Rehan harus menghubungi Sekar untuk membatalkan kencannya yang sudah direncakan semalam, ia terpaksa melakukan itu lantaran Dinda yang justru sakit karena ulahnya sendiri.

Sementara Sekar yang sudah terlihat sangat cantik itu buru-buru mengangkat telpon dari Rehan, karena ia berpikir bahwa Rehan sudah menunggunya di luar.

[Ya, halo mas,] sapa Sekar manja.

[Sayang, kita batalkan dulu kencan kita ya, aku nggak bisa pergi sama kamu hari ini karena Dinda sakit] ucap Rehan dari sebrang.

Sekar tak langsung menjawab, ia merasa sangat kesal lantaran keputusan Rehan membatalkan kencannya hanya karena Dinda. Tersadar bahwa Sekar tak menjawab pembicaraannya membuat Rehan memanggil Sekar beberapa kali hingga Sekar pun bersuara.

[Kenapa harus Dinda si mas, yang jadi alasan kamu membatalkan rencana kita!] protes Sekar bernada tinggi.

[Sayang, kamu harus ngerti dong, di rumahku kan masih ada ibu sama bapak mertua aku, nggak mungkin kan aku nggak perduli sama Dinda, walaupun aku sebenarnya sama sekali nggak pengen jenguk dia di rumah sakit,] elak Rehan memberi alasan.

[Udah lah mas, aku nggak mau denger kamu sebut nama Dinda lagi.]

Tuut

Dengan cepat Sekar mematikan sambungan teleponnya dan setelah itu melemparkan ponsel tersebut di atas ranjang kamarnya, ia terduduk di depan meja rias dengan pandangan yang sangat marah. Ia sudah berdandan semaksimal mungkin untuk menyambut kedatangan Rehan hari itu, namun semua itu harus sia-sia lantaran Dinda yang sedang sakit.

"Dinda lagi, Dinda terus! Kapan si mas kamu bisa full kasih waktu buat aku, kenapa kamu mesti bohongi perasaan kamu kalau kamu itu peduli sama Dinda, kamu bilang kamu nggak cinta sama dia, mas!" maki Sekar marah.

Sementara Rehan yang mendapatkan sikap kasar dari Sekar itu merasa sangat bersalah, lantaran ia lagi-lagi harus mengecewakan kekasih hatinya itu hanya demi seorang istri yang sudah tidak cantik lagi di matanya itu.

***

Tibanya di klinik yang dituju, beberapa mobil terparkir di depan parkiran, dan salah satunya Rehan melihat mobil Dinda yang terparkir di sana, dengan terpaksa Rehan harus menyingkirkan Sekar dari parkiran untuk berpura-pura perhatian dengan Dinda.

'Di mana ruangan Dinda, ya?' batin Rehan celingukan mencari Dinda dan mertuanya.

Di ujung lorong, Rehan melihat ada seorang bapak yang sudah berumur sedang berdiri di salah satu ruangan yang tertutup, menunggu dengan cemas dengan memainkan jemari-jemarinya sendiri.

"Bapak...."

Suara Rehan terdengar lirih, pak Roy menoleh ke belakang dan menyadari kedatangan Rehan.

"Mantu, syukurlah kamu datang," ucap pak Roy melempar senyum.

"Gimana keadaan Dinda, Pak?" tanya Rehan tanpa basa basi.

"Dokter yang memeriksa belum keluar, karena tadi harus antri dengan yang lain," ucap pak Roy masih menunggu dengan cemas.

"Kenapa nggak di rumah sakit besar aja Pak, kenapa Dinda di bawa ke klinik ini?" tanya Rehan memprotes ayah mertuanya, seolah-olah begitu mencemaskan Dinda.

"Ini aja Dinda Bapak paksa Mantu, tadinya Dinda nggak mau ke dokter. Dia maunya pergi ke Apotek aja buat beli obat." jawab pak Roy menjelaskan.

Rehan pun menepuk pundak pak Roy, memberikan semangat dan mengajaknya untuk duduk. Agar bisa sedikit lebih tenang sambil menunggu pemeriksaan selesai.

Tak lama kemudian, pintu itu pun terbuka. Dua laki-laki yang tengah duduk menunggu itu segera bangkit dan menemui dokter.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Rehan mendahului pak Roy.

"Istri Bapak tidak apa-apa, ia hanya terkena demam biasa. Saya sudah tulis resep untuk diminum oleh istri Bapak, bisa Bapak tebus di Apotek," sahutnya melempar senyum.

"Baik Dok, terima kasih banyak." jawab Rehan menerima catatan resep itu.

Pak Roy sangat lega mendengar hal itu, ia takut ada sesuatu yang serius lantaran Dinda baru saja melahirkan, ia tidak mau kalau terjadi apa-apa dengan putri semata wayangnya itu.

"Mantu, kamu nggak mau jenguk istri kamu?" tanya pak Roy yang menyadari Rehan hendak pergi.

"Pak, dokter tadi bilang Rehan suruh tebus obat ini di Apotek, jadi Rehan tebus dulu aja, ya," ucap Rehan beralasan.

"Tapi Dinda masih di dalam, apa kamu nggak mau jenguk istri kamu sebentar aja," ajak pak Roy sedikit memaksa.

"Oh, ya udah Pak, ayo kita masuk."

Rehan akhirnya mengalah dan mengikuti ajakan ayah mertuanya untuk melihat keadaan Dinda di dalam, Dinda yang sedang merebahkan tubuhnya di brankar itu menyadari kedatangan ayah dan suaminya.

Dinda berusaha untuk bangkit lalu di halangi oleh tangan pak Roy yang sigap membantu.

"Dinda Bapak bantu, ya," ucap pak Roy melempar senyum.

"Makasih banyak, Pak. O ya, sekarang kita pulang yuk, Dinda udah nggak papa kok," ajak Dinda tanpa menoleh ke arah Rehan.

"Beneran kamu nggak papa? Dinda, ibu yang menyusui itu kalau bisa jangan sakit, karena kalau kamu sakit otomatis Arka akan ikut sakit, apalagi Arka masih meminum asi kamu," ucap pak Roy memberikan nasehat. Ia khawatir dengan keadaan putrinya itu.

"Iya Pak, mungkin karena waktu tidur Dinda yang tidak teratur, jadi Dinda demam begini."

Dinda sama sekali tidak membawa nama Rehan, sekalipun sakitnya itu lantaran disiksa oleh Rehan dengan memandikannya malam itu menggunakan air dingin, padahal selama hamil dan melahirkan Dinda sama sekali tidak pernah menggunakan air dingin untuk dirinya mandi.

Rehan hanya terdiam, kehadirannya sama sekali tidak membuat Dinda melirik kepadanya, Dinda terlihat kecewa dan marah meskipun hal itu tidak ia tunjukkan dengan ucapan.

"Sayang, kamu itu makanya jangan kebiasaan mandi malam-malam, itu nggak sehat buat diri kamu!" celetuk Rehan menyalahkan Dinda.

Suasana di ruangan itu nampak hening, saat Rehan berbicara dan ucapannya yang justru membuat pak Roy menatap tajam ke arah putri tercintanya.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

reyhan minta di hajar kayaknya

2023-05-17

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

pingin getok kepala si rehan

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 SS 2.1
57 SS 2.2
58 SS 2.3
59 SS 2.4
60 SS 2.5
61 SS 2.6
62 SS 2.7
63 SS 2.8
64 SS 2.9
65 SS 2.10
66 SS 2.11
67 SS 2.12
68 SS 2.13
69 SS 2.15
70 SS 2.15
71 SS 2.16
72 SS 2.17
73 SS 2.18
74 SS 2.19
75 SS 2.20
76 SS 2.21
77 SS 2.22
78 SS 2.22
79 SS 2.24
80 SS 2.25
81 SS 2.26
82 SS 2.27
83 SS 2.28
84 SS 2.29
85 SS 2.30
86 SS 2.31
87 SS 2.32
88 SS 2.33
89 SS 2.34
90 SS 2.35
91 SS 2.36
92 SS 2.37
93 SS 2.38
94 SS 2.39
95 SS 2.40
96 SS 2.41
97 SS 2.42
98 SS 2.43
99 SS 2.44
100 SS 2.45
101 SS 2.46
102 SS 2.47
103 SS 2.48
104 SS 2.49
105 SS 2.50
106 SS 2.51
107 SS 2.52
108 SS 2.53
109 SS 2.54
110 SS 2.55
111 SS 2.56
112 SS 2.57
113 SS 2.58
114 SS 2.59
115 SS 2.60
116 SS 2.61
117 SS 2.61
118 SS 2.63
119 SS 2.64
120 1
121 2
122 3
123 4
124 5
125 6
126 7
127 8
128 9
129 10
130 11
131 12
132 13
133 14
134 15
135 16
136 17
137 18
138 19
139 20
140 21
141 22
142 23
143 24
144 25
145 26
146 27
147 28
148 29
149 30
150 31
151 32
152 33
153 34
154 35
155 36
156 37
157 38
158 39
159 40
160 41
161 42
162 43
163 44
164 45
165 46
166 47
167 48
168 49
169 50
170 51
171 52
172 53
173 54
174 55
175 56
176 57
177 58
178 59
179 60
180 61
181 62
182 63
183 64
184 65
185 66
186 67
187 68
188 69
189 70
190 71
191 72
192 73
193 74
194 75
195 76
196 77
197 78
198 79
199 80
200 81
201 82
202 83
203 84
204 85
205 86
206 87
207 88
208 89
209 90
210 91
211 92
212 93
213 94
214 95
215 96
216 97
217 98
218 99
219 100
220 101
221 102
222 103
223 104
224 105
225 106
226 107
227 108
228 109
229 110
230 111
231 112
232 113
233 114
234 115
235 116
236 117
237 118
238 119
239 120
240 121
241 122
242 123
243 124
Episodes

Updated 243 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
SS 2.1
57
SS 2.2
58
SS 2.3
59
SS 2.4
60
SS 2.5
61
SS 2.6
62
SS 2.7
63
SS 2.8
64
SS 2.9
65
SS 2.10
66
SS 2.11
67
SS 2.12
68
SS 2.13
69
SS 2.15
70
SS 2.15
71
SS 2.16
72
SS 2.17
73
SS 2.18
74
SS 2.19
75
SS 2.20
76
SS 2.21
77
SS 2.22
78
SS 2.22
79
SS 2.24
80
SS 2.25
81
SS 2.26
82
SS 2.27
83
SS 2.28
84
SS 2.29
85
SS 2.30
86
SS 2.31
87
SS 2.32
88
SS 2.33
89
SS 2.34
90
SS 2.35
91
SS 2.36
92
SS 2.37
93
SS 2.38
94
SS 2.39
95
SS 2.40
96
SS 2.41
97
SS 2.42
98
SS 2.43
99
SS 2.44
100
SS 2.45
101
SS 2.46
102
SS 2.47
103
SS 2.48
104
SS 2.49
105
SS 2.50
106
SS 2.51
107
SS 2.52
108
SS 2.53
109
SS 2.54
110
SS 2.55
111
SS 2.56
112
SS 2.57
113
SS 2.58
114
SS 2.59
115
SS 2.60
116
SS 2.61
117
SS 2.61
118
SS 2.63
119
SS 2.64
120
1
121
2
122
3
123
4
124
5
125
6
126
7
127
8
128
9
129
10
130
11
131
12
132
13
133
14
134
15
135
16
136
17
137
18
138
19
139
20
140
21
141
22
142
23
143
24
144
25
145
26
146
27
147
28
148
29
149
30
150
31
151
32
152
33
153
34
154
35
155
36
156
37
157
38
158
39
159
40
160
41
161
42
162
43
163
44
164
45
165
46
166
47
167
48
168
49
169
50
170
51
171
52
172
53
173
54
174
55
175
56
176
57
177
58
178
59
179
60
180
61
181
62
182
63
183
64
184
65
185
66
186
67
187
68
188
69
189
70
190
71
191
72
192
73
193
74
194
75
195
76
196
77
197
78
198
79
199
80
200
81
201
82
202
83
203
84
204
85
205
86
206
87
207
88
208
89
209
90
210
91
211
92
212
93
213
94
214
95
215
96
216
97
217
98
218
99
219
100
220
101
221
102
222
103
223
104
224
105
225
106
226
107
227
108
228
109
229
110
230
111
231
112
232
113
233
114
234
115
235
116
236
117
237
118
238
119
239
120
240
121
241
122
242
123
243
124

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!