MTCM 3

Lily bingung mau menjawab apa, kemudian dia berpamitan untuk berangkat ke kantor karena sudah siang. Saat Lily berada didalam mobil hendak menyalahkan mesin tiba-tiba Harva sudah berada disebelahnya.

"Ngapain lu disini? keluar sana," ucap Lily mengusir Harva.

"Gue mau ikut lu kerja, sekalian nanti aku tunjukkan dimana cewek gue," kata Harva.

Lily melarang Harva ikut kerja, karena dia takut dianggap gila oleh temannya. Pasti Harva juga akan berbicara.

Harva membuat mobil Lily berjalan sendiri, padahal Lily sama sekali belum menghidupkan mesin mobilnya.

"Hentikan hantu gila! gue masih ingin hidup, punya suami, punya anak!" teriak Lily ketakutan. Sedangkan Harva tertawa melihat tingkah Lily yang dianggapnya lucu.

Harva menghentikan mobilnya tepat didepan Pak Darto yang kebetulan sedang menyirami tanaman, Pak Darto pun kaget.

"Neng, mau nabrak saya ya!" teriaknya.

"Tuh kan! gara-gara lu, gue jadi kena omel," ucap Lily kemudian menurunkan kaca mobilnya.

Lily meminta maaf pada Pak Darto, kemudian dia berangkat kerja. Harva masih duduk disebelahnya, sesekali Lily masih melirik Harva.

"Bisa terlambat ini! pakai macet segala," gerutu Lily.

"Terbang kalau gak mau macet, kaya gak hafal aja hidup di kota," kata Harva.

"Dan lu tau! semua ini gara-gara lu, coba kalau tadi gak ngajakin ribut," kata Lily.

Tiba-tiba Harva menghilang begitu saja, Lily kembali fokus pada jalanan karena sudah bisa jalan kembali walaupun harus pelan-pelan. Sampai di kantor Lily beneran terlambat, sampai ia ditegur oleh atasannya.

"Lily, gimana udah dapat inspirasi belum?" tanya Vanessa sembari melihat Lily.

"Inspirasi apaan! ide lu bikin gue gak tenang hidup, itu hantu malah ngikutin gue." kata Lily lalu duduk di kursinya. Harva sudah duduk diatas meja kerja Lily, membuat Lily kaget.

"Hantu? maksudnya," ucap Vanessa.

"Dia ada didepan gue, lihat aja," kata Lily menatap Harva dengan kesal.

"Teman lu gak akan bisa lihat," sahut Harva.

Lily menyuruh Harva untuk pergi, dia sudah seperti orang gila bicara dengan Harva. Vanessa sampai heran dengan Lily yang tiba-tiba ngomong sendiri.

"Ly, lu gak ngomong ma gue kan," ucap Vanessa merasa ada yang aneh dengan Lily.

Vanessa merasa bersalah, dia berfikir kalau Lily menjadi gila karena tinggal di rumah Harva. Sebelumnya Lily tidak pernah berbicara sendiri seperti ini, Vanessa mengira kalau rumah Harva sangat angker.

"Joy, gawat! Lily...

"Lu kenapa? apanya yang gawat," kata Joy menghentikan pekerjaannya.

Vanessa mengatakan pada Joy apa yang dia khawatirkan, tetapi Joy menyalahkannya karena Vanessa yang memberikan ide itu. Mereka berdua kemudian saling menyalahkan, suara mereka sampai didengar oleh Lily.

"Kalian kenapa?" tanya Lily membuka pintu ruang kerja Joy.

"Kita lagi bahas soal pekerjaan, gimana pekerjaan lu?" tanya Joy mengalihkan pembicaraan.

"Sulit, Joy! gue harus berhadapan dengan hantu," kata Lily.

Joy tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Lily, membuat Harva kesal.

"Lily, tema lu cuma mau untungnya doang! mending lu kerja sama gue aja, masalah gaji jangan khawatir entar gue kasih dua kali lipat," kata Harva sembari berusaha menyentuh Joy.

"Lu sekarang bukan manusia lagi, terus gimana mau gaji," kata Lily sambil berkacak pinggang dan menatap Harva.

Joy dan Vanessa saling berpandangan melihat tingkah aneh Lily, mereka sudah berfikir buruk pada Lily.

"Lily, lanjutkan kerja lu," kata Joy.

"Oke! gue lanjut kerja," Kata Lily kemudian kembali ke meja kerjanya.

Harva tidak mengikuti Lily, ia masih berada di ruang kerja Joy. Joy dan Vanessa berencana akan membawa Lily ke paranormal, mereka takut Lily bertambah gilanya.

"Yang gila itu kalian! nyuruh orang seenaknya," ucap Harva sembari menendang kursi yang diduduki Joy.

Joy merasakan kalau ada yang menggeser kursinya, ia bertanya pada Vanessa. Tetapi Vanessa tidak melakukan apa-apa dari tadi.

###

Bagas minta bertemu dengan Lily, dia akan membicarakan sesuatu yang tidak bisa dibicarakan lewat ponsel.

Pulang kerja Joy dan Vanessa mengajak Lily pergi ke suatu tempat, tetapi Lily menolak selain dilarang oleh Harva dia juga ada janji dengan Bagas.

Harva meminta Lily bertemu dengan Bagas dirumahnya saja, agar Bagas tau dimana Lily tinggal.

"Ly, ini kan rumah ceo terkenal itu? kenapa bisa lu tinggal d sini," kata Bagas sembari melihat sekeliling rumah Harva.

"Ceo apaan, dia sekarang hantu! tuh duduk disebelah lu," kata Lily.

"Sembarangan aja lu ngomong, merinding nih," ucap Bagas kemudian berpindah tempat disebelah Lily. Harva juga mengikuti, sehingga Lily duduk berada di tengah.

"Kenapa kalian malah pindah ke sini," ucap Lily kemudian berpindah tempat duduk.

Bagas kemudian menceritakan tentang Marcel dan Raya, ia takut kalau Marcel menyakiti sepupunya. Lily juga sudah tau soal Marcel dan Raya. Bagas sangat bersyukur kalau Lily sudah tau semua, ia tinggal mengatur waktu untuk memutuskan hubungannya dengan Raya.

Harva mendengar cerita Bagas tertawa, dia meledek Lily dan mengatakan kalau kekasihnya sangat setia. Bahkan walaupun dia sudah meninggal, Alena sering datang ke rumahnya. Harva sudah merencanakan pernikahannya dengan Alena, tetapi karena kecelakaan tragis semua menjadi hancur.

Bagas berpamitan pulang, dari tadi Harva bikin ulah yang membuat Bagas takut.

"Gara-gara lu, saudara gue pulang! bisa gak sih, jangan bikin ulah kalau ada orang," kata Lily.

"Ini rumah gue! suka- suka gue," ucap Harva.

Lily menagih ucapan Harva yang akan memperlihatkan kekasihnya, tetapi tidak jadi karena mereka pulang sudah terlalu sore.

*

*

Suasana kampung dipinggir kota sangat sepi, kampung seorang dukun yang sangat terkenal. Rumah dukun ini berada dipaling ujung, jika berkunjung ke sana dilarang membawa kendaraan. Mereka harus menitipkan kendaraannya ditempat yang sudah tersedia.

"Joy, kita gak salah harus jalan kaki? mana gelap lagi, gue takut," kata Vanessa.

"Dasar penakut," ejek Joy.

Joy menggandeng tangan Vanessa, karena selain jalanan gelap mereka juga mendengar suara aneh. Ada tangisan bayi yang sangat kencang, tetapi tidak ada siapapun.

Warga kampung tidak ada yang keluar saat petang, mereka takut ada kejadian yang tidak diinginkan.

"Joy, itu apa?" tanya Vanessa saat melihat tengkorak menggantung di pohon.

Mereka berdua kemudian berlari, Vanessa ingin pulang dan tidak jadi ke tempat dukun itu. Tetapi mereka berdua sudah terjebak, awalnya mereka ingin mencari dukun untuk menanyakan soal Lily.

"Vanessa, sebentar lagi kita sampai," ucap Joy melihat rumah yang akan dia tuju.

Rumah yang sangat seram dikelilingi kuburan, membuat Vanessa menjerit ketakutan. "Joy, kita balik aja," ucapnya.

"Tanggung Vanessa, ini sudah sampai. Ayo kita masuk ke dalam?" ajak Joy.

Rumah dukun yang akan mereka tuju.

Terpopuler

Comments

Aku kamu tak terpisahkan

Aku kamu tak terpisahkan

Harva ikut dengan Lily karena mau menunjukkan rumah pacarnya Harva

2023-05-24

0

Cut Nur Lovely🧸

Cut Nur Lovely🧸

ya gaji dengan doa kk biar cepet tu ngilang jgn gentayangan dia

2023-05-24

0

alfy

alfy

wkwkkw ..ternyata lily takut di bilang gila ..
harva2 ...jgn ngikut mulu napa ..😂🤭

2023-05-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!