Ch 5. Tidak Ada Rasa

Usai melakukan perbincangan serius mengenai pertunangan Ayara dan Darren, kini semua orang menuju ruang makan untuk makan malam bersama. Mirza dan Tuan Vano juga memberikan waktu untuk anak-anak mereka agar saling mengenal lebih dekat. Namun sayangnya Ayara tak bereaksi apapun. Bahkan Aya menyelesaikan lebih dulu makan malamnya, setelah itu meninggalkan ruang makan dengan alasan untuk mencari angin. Tanpa berminat melirik Darren sama sekali.

“Aya, ajak Darren bersantai dulu!” ucap Mirza berhasil menghentikan langkah Aya.

Ayara hanya diam saja, kemudian segera keluar dari ruang makan. Darren sendiri yang sebenarnya malas, mau tidak mau beranjak dari duduknya mengikuti kemana Ayara pergi. Terlebih dia juga tidak ingin membuat Papanya kecewa.

Dan di sini lah mereka sekarang. di halaman depan rumah.

Ayara tetap diam sambil memainkan ponselnya saat Darren ikut duduk bergabung dengan Aya. Keduanya sama-sama diam. hanya saja tatapan Darren tertuju pada Aya yang sangat sibuk dengan ponselnya.

Kalau dilihat-lihat, memang Aya adalah perempuan yang cantik. Tapi entah kenapa Darren tidak ada rasa ketertarikan terhadap Aya. Apa itu karena otaknya hanya dipenuhi oleh Jenifer, mantan istrinya.

“Ehm!”

Aya melirik sekilas pada pria beraura dingin yang kini sedang duduk di hadapannya. akhirnya ia meletakkan ponselnya di atas meja. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakan masalah perjodohan ini.

“Aku tidak setuju dan menolak perjodohan ini.” ujar Aya lalu membuang mukanya malas.

“Kamu pikir aku juga setuju? Silakan bilang saja pada orang tua kamu kalau tidak setuju.”

Aya tampak memicingkan matanya menatap ke arah Darren. Pria itu benar-benar menyebalkan juga sangat aneh. Kenapa harus dirinya sendiri yang berusaha jika Darren juga tidak setuju dengan perjodohan ini.

“Aku tidak bisa menolak karena aku tidak mau membuat Papaku kecewa.” Ucap Darren seolah mengerti isi kepala Aya.

Aya hanya mencebik kesal. Kalau usahanya sendiri bisa pun dia tidak akan susah-susah seperti ini. namun tiba-tiba saja Aya mempunyai ide.

“Aku juga sudah menolak namun tidak ada hasilnya. Begini saja, bagaimana kalau perjodohan ini tetap berlanjut. Tapi setelah itu nanti kita bercerai. Karena aku sudah punya kekasih. Aku yakin dengan perceraian kita nanti, kedua orang tua kita pasti memaklumi kalau diantara kita tidak ada chemistry. Bagaimana?”

Darren menatap lekat mata Aya. Dia tidak menyangka kalau perempuan di hadapannya itu berencana mempermainkan sebuah pernikahan. Walau memang pada kenyataannya benar. Diantara dirinya dan Aya tidak ada ketertarikan sama sekali. Tapi apa harus dengan mempermainkan sebuah pernikahan. Darren sendiri juga tidak punya alasan lain.

“Terserah kamu saja. resiko kamu tanggung sendiri.” Jawab Darren, lalu bergegas pergi meninggalkan Aya.

***

Aya sedikit lebih tenang setelah pembicaraannya dengan Darren semalam. Lebih tepatnya tentang perjanjian pernikahan mereka. Jadi ia tidak terlalu ambil pusing mengenai pernikahannya dengan Darren nanti. bahkan ia sudah menyusun rencana bagaimana caranya agar perceraiannya dengan Darren nanti terjadi senatural mungkin.

“Bagaimana pertemuan kamu dengan Darren semalam, Ay?” tanya sang Papa saat di meja makan.

“Nggak gimana-gimana, Pa.” jawab Aya tampak biasa saja.

Mirza melirik istrinya heran. Padahal awalnya Aya menolak keras perjodohan itu. tapi kenapa terlihat baik-baik saja. tidak mungkin secepat itu anaknya langsung jatuh cinta pada Darren. Meskipun itu yang ia harapkan.

“Apa kamu telah merencanakan sesuatu tentang perjodohan kalian?” tanya Mirza penuh selidik.

Deg

Aya terkejut. Namun dia berusaha biasa saja pada Papanya agar tidak terlalu membuat siapapun curiga.

“Rencana apa sih, Pa?” tanya Aya pura-pura tidaki mengerti.

“Baguslah kalau kamu tidak merencanakan sesuatu. Papa tidak ingin kalian mempermainkan pernikahan. Dengan merencanakan perceraian setelah kalian menikah nanti.”

Deg

Untuk kedua kalinya Aya terkejut. Bagaimana mungkin Papanya bisa mengetahui rencana itu. tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Bagaimana pun caranya rencana itu harus berjalan. Sebaiknya ia kini berusaha tetap tenang agar Papanya sama sekali tidak mencurigainya.

“Papa ini bicara apa sih? Katanya kemarin tidak menerima penolakanku. Sekarang Aya sudah berusaha menerima perjodohan ini, tapi Papa justru negative thinking pada Aya.” Ucap Aya pura-pura kesal.

“Bukan begitu, Aya! Mungkin Papa kamu tidak ingin kalian mempermainkan sebuah pernikahan. Memang Mama tahu kalau kalian ini baru kenal dan pastinya sangat sulit untuk kalian saling beradaptasi dengan sifat masing-masing. Jadi Mama dan Papa harap kalian mulailah dengan berteman dulu. Jangan ada niatan sedikitpun untuk mempermainkan ikatan skral pernikahan.” Tutur Devina panjang lebar.

“Iya, Ma.” Jawab Aya singkat menurut saja daripada dia dicurigai.

Usai sarapan, Aya pergi ke luar untuk bertemu dengan sahabatnya, Lissa. Kebetulan sekarang hari minggu. Jadi ia bisa berkesempatan untuk bertemu sahabatnya itu sekaligus menceritakan tentang masalah perjodohannya.

Aya pun masuk dulu ke kamarnya untuk mengambil tas. Setelah itu baru ia pergi. Namun saat ia baru saja menuruni tangga, samar-samar Aya mendengar suara berisik di ruang tamu. Tapi dia tidak peduli. Bisa saja ada tamu Mamanya.

“Nah, ini Aya. Apa kalian berdua sudah membuat janji? Kok Aya juga sudah siap begini.” Ucap Devina saat melihat Aya baru saja keluar.

Aya sendiri tercengang saat melihat Darren sudah ada di rumahnya. Apalagi sepagi ini. lalu, apa maksud ucapan Mamanya baru saja? janjian. Tunggu dulu, jangan-jangan pria kaku itu sengaja datang untuk mengajaknya pergi.

“Ada apa ya, Ma?” tanya Aya tidak mengerti maksud Mamanya sekaligus ingin meminta penjelasan pada Darren.

“Ini loh, Aya. Darren sudah menjemput kamu. Katanya kalian sudah janjian untuk membeli cincin pertunangan.” Jawab Devina.

Sumpah demi apapun Aya benar-benar kesal dengan Darrren. Bahkan raut wajah pria itu tampak biasa saja dan membenarkan ucapan Mamanya.

“Ya sudah, kami pergi dulu Tante!” pamit Darren dan segera beranjak. Otomatis Aya mengikuti Darren, daripada kena masalah dengan memilih pergi menemui Lissa.

Kini Darren sudah masuk ke dalam mobilnya. Sedangkan Aya masih diam di luar. Dia masih sagat kesal dengan calon suaminya itu. sedangkan Darren mengira kalau Aya minta dibukakan pintu mobilnya. Tapi sayangnya pria itu enggan melakukannya. Akhirnya Darren menyalakan mesin mobilnya berharap Aya segera masuk. Apalagi ia melihat Mama Aya sedang berdiri di depan teras.

Aya yang semakin kesal pun memilih membuka pintu mobil bagian belakang. Dia segera duduk di sana tanpa mempedulikan tatapan Darren yang semakin dingin.

“Cepat jalan!!” ucap Aya seolah Darren sopirnya.

“Aku bukan sopir kamu! Cepat pindah atau,-“

“Berisik sekali sih! Sudah maksa, ngatur lagi,” gerutu Aya sambil ber;indah tempat duduk. Namun bukannya keluar, Aya malah melangkahkan kakinya melewati sela-sela jog depan. Darren yang kesal melihat tingkah Aya, pria itu justru menjalankan mesin mobilnya seperti sengaja membuat Aya jatuh.

Bruukk 

Arrgghhh!!!

“Bisa jalanin mobil nggak sih?” teriak Aya yang kini sudah jatuh ke pangkuan Darren.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

jangan terlalu benci,, takutnya nanti jadi beneran cinta,, bucin lagi,,☺️

2024-01-29

0

Neneng cinta

Neneng cinta

sama2 terpaksa,,,lama2 saling butuh....smg kalian wating tresno jalaran soko kulino deh,,,♥️♥️♥️😍

2023-04-03

2

Ana

Ana

🤭jangan ada kebencian di antara kalian nanti jadi benar-benar cinta loh😁😅
Daren ini gerak cepat ya tanpa persetujuan aya 😂

2023-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Ch 1. Janji
2 Ch 2. Pria Menyebalkan
3 Ch 3. Tidak Merestui
4 Ch 4. Makan Malam
5 Ch 5. Tidak Ada Rasa
6 Ch 6. Cincin Pertunangan
7 Ch 7. Pertunangan
8 Ch 8. Bertemu Gandhi
9 Ch 9. Perempuan Murahan
10 Ch 10. Seperti Bunglon
11 Ch 11. Tidak Bisa Tidur
12 Ch 12. Menyiapkan Rencana
13 Ch 13. Kopi Hitam
14 Ch 14. Salah Tingkah
15 Ch 15. Wisuda
16 Ch 16. Bayangan Darren
17 Ch 17. Obat Tidur
18 Ch 18. Sah
19 Ch 19. Bekerjasama
20 Ch 20. Suamiku
21 Ch 21. Bulan Madu
22 Ch 22. Amanat Mirza
23 Ch 23. Aya Sakit
24 Ch 24. Menjengkelkan
25 Ch 25. Candu
26 Ch 26. Setia
27 Ch 27. Mengganjal
28 Ch 28. Keberangkatan Papa Vano
29 Ch 29. Bertemu Lissa
30 Ch 30. Kamu Gugat Aku
31 Ch 31. Hampa
32 Ch 32. Memberi Kejutan
33 Ch 33. Sesuai Judul
34 Ch 34. Mulai Dari Awal
35 Ch 35. Benda Keramat
36 Ch 36. Ada Yang Bangun
37 Ch 37. Sangat Pulas
38 Ch 38. Jatuh Cinta
39 Ch 39. Membiasakan
40 Ch 40. Minta Maaf
41 Ch 41. Datang Bulan
42 Ch 42. Adegan Romantis
43 Ch 43. Siang Pertama
44 Ch 44. Rasa Sesal
45 Ch 45. Pemaksa
46 Ch 46. Ungkapan Perasaan
47 Ch 47. Jabatan Baru
48 Ch 48. Sahabat Lama
49 Ch 49. Memanfaatkan
50 Ch 50. Terasa Aneh
51 Ch 51. Sangat Menuntut
52 Ch 52. Kontribusi
53 Ch 53. Terlalu Bersemangat
54 Ch 54. Mual-mual
55 Ch 55. Foto Kenangan
56 Ch 56. Berniat Pergi
57 Ch 57. Rahasia Besar
58 Ch 58. Mencari Aya
59 Ch 59. Satu Kamar
60 Ch 60. Ajakan Lissa
61 PROMO NOVEL BARU
62 Ch 61. Sangat Kecewa
63 Ch 62. Terlibat Masa Lalu
64 Ch 63. Kecurigaan Gandhi
65 Ch 64. Mengklaim
66 Ch 65. Isyarat
67 Ch 66. Selamat Tinggal
68 Ch 67. Berbadan Dua
69 Ch 68. Masa Lalu
70 Ch 69. Sadar
71 Ch 70. Tidak Nyaman
72 Ch 71. Mengarang Cerita
73 Ch 72. Kecupan Singkat
74 Ch 73. Lebih Agresif
75 Ch 74. Ujian Terberat
76 Ch 75. Sangat Nyaman
77 Ch 76. Rendang
78 Ch 77. Bertemu Gandhi
79 Ch 78. Menolak
80 Ch 79. Menguliti
81 Ch 80. Hadiah Ulang Tahun
82 Ch 81. Kado Dari Mantan Kekasih
83 Ch 82. Masakan Mama
84 Ch 83. Baby Moon
85 Ch 84. Mau Melahirkan
86 Ch 85. Damai dan Bahagia
87 I'm Comeback
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Ch 1. Janji
2
Ch 2. Pria Menyebalkan
3
Ch 3. Tidak Merestui
4
Ch 4. Makan Malam
5
Ch 5. Tidak Ada Rasa
6
Ch 6. Cincin Pertunangan
7
Ch 7. Pertunangan
8
Ch 8. Bertemu Gandhi
9
Ch 9. Perempuan Murahan
10
Ch 10. Seperti Bunglon
11
Ch 11. Tidak Bisa Tidur
12
Ch 12. Menyiapkan Rencana
13
Ch 13. Kopi Hitam
14
Ch 14. Salah Tingkah
15
Ch 15. Wisuda
16
Ch 16. Bayangan Darren
17
Ch 17. Obat Tidur
18
Ch 18. Sah
19
Ch 19. Bekerjasama
20
Ch 20. Suamiku
21
Ch 21. Bulan Madu
22
Ch 22. Amanat Mirza
23
Ch 23. Aya Sakit
24
Ch 24. Menjengkelkan
25
Ch 25. Candu
26
Ch 26. Setia
27
Ch 27. Mengganjal
28
Ch 28. Keberangkatan Papa Vano
29
Ch 29. Bertemu Lissa
30
Ch 30. Kamu Gugat Aku
31
Ch 31. Hampa
32
Ch 32. Memberi Kejutan
33
Ch 33. Sesuai Judul
34
Ch 34. Mulai Dari Awal
35
Ch 35. Benda Keramat
36
Ch 36. Ada Yang Bangun
37
Ch 37. Sangat Pulas
38
Ch 38. Jatuh Cinta
39
Ch 39. Membiasakan
40
Ch 40. Minta Maaf
41
Ch 41. Datang Bulan
42
Ch 42. Adegan Romantis
43
Ch 43. Siang Pertama
44
Ch 44. Rasa Sesal
45
Ch 45. Pemaksa
46
Ch 46. Ungkapan Perasaan
47
Ch 47. Jabatan Baru
48
Ch 48. Sahabat Lama
49
Ch 49. Memanfaatkan
50
Ch 50. Terasa Aneh
51
Ch 51. Sangat Menuntut
52
Ch 52. Kontribusi
53
Ch 53. Terlalu Bersemangat
54
Ch 54. Mual-mual
55
Ch 55. Foto Kenangan
56
Ch 56. Berniat Pergi
57
Ch 57. Rahasia Besar
58
Ch 58. Mencari Aya
59
Ch 59. Satu Kamar
60
Ch 60. Ajakan Lissa
61
PROMO NOVEL BARU
62
Ch 61. Sangat Kecewa
63
Ch 62. Terlibat Masa Lalu
64
Ch 63. Kecurigaan Gandhi
65
Ch 64. Mengklaim
66
Ch 65. Isyarat
67
Ch 66. Selamat Tinggal
68
Ch 67. Berbadan Dua
69
Ch 68. Masa Lalu
70
Ch 69. Sadar
71
Ch 70. Tidak Nyaman
72
Ch 71. Mengarang Cerita
73
Ch 72. Kecupan Singkat
74
Ch 73. Lebih Agresif
75
Ch 74. Ujian Terberat
76
Ch 75. Sangat Nyaman
77
Ch 76. Rendang
78
Ch 77. Bertemu Gandhi
79
Ch 78. Menolak
80
Ch 79. Menguliti
81
Ch 80. Hadiah Ulang Tahun
82
Ch 81. Kado Dari Mantan Kekasih
83
Ch 82. Masakan Mama
84
Ch 83. Baby Moon
85
Ch 84. Mau Melahirkan
86
Ch 85. Damai dan Bahagia
87
I'm Comeback

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!