Setelah teman Yuni hadir semua acara ulang tahun segera dimulai. Leo yang sudah merencanakan niatnya sejak tadi langsung mendekati Jihan dan Rani.
“Boleh kenalan...” sapa Leo ramah pada Rani dan Jihan.
Rani dan Jihan langsung melirik ke arah Leo dan Tino. Setelah berpikir sesaat, kemudian mereka berkenalan dengan Leo dan teman yang bernama Tino. Leo sengaja duduk di dekat Jihan sedangkan Tino duduk di dekat Rani.
Bobby dari jauh hanya bisa memperhatikan saja sambil tersenyum-senyum sendiri karena dia tidak yakin kalau Leo bisa mendapatkan Jihan malam ini juga.
Rani dan Tino tampak asik ngobrol sedangkan Jihan banyak diam. Paling sesekali dia berbicara itu pun kalau ditanya Leo. Leo hanya bisa memperhatikan wajah Jihan yang terlihat sangat sederhana dan tanpa polesan.
Berbeda dengan teman Jihan lainnya yang terlihat sangat cantik dengan penampilan yang sangat menarik. Semuanya berpenampilan menarik dengan pakaian yang serba mewah.
‘Ternyata apa yang dikatakan Bobby benar bahwa Jihan penampilannya sangat kampungan. Dia bahkan tidak malu atau minder ketika bergabung dengan temannya yang semuanya berpenampilan mewah.
Jihan juga sepertinya tidak perduli pada setiap pria. Apakah Jihan tidak pernah tertarik pada pria sehingga penampilannya biasa saja. Seharusnya untuk pergi ke pesta seperti ini penampilannya dibuat semenarik mungkin.
Paling tidak dalam berpakaian atau berdandan. Sedikit pun aku tidak tertarik padanya. Aku melakukan ini untuk memenangkan taruhan bersama Bobby,’ batin Leo sambil tersenyum sendiri.
“Jihan, kamu mau aku ambilkan jus jeruk?” tawar Leo.
Jihan berpikir sesaat dan dia merasa tidak enak kalau menolak tawaran Leo. Akhirnya dia menganggukkan kepalanya.
“Tunggu ya biar aku ambilkan.”
Kemudian Leo berjalan mendekati meja yang berisi minuman.
‘Leo baik sekali pada aku padahal kami baru saja berkenalan,’ batin Jihan sambil tersenyum.
Setelah melirik ke kanan ke kiri dan tidak ada yang memperhatikannya, dia langsung mengambil obat perangsang dari dalam saku kemejanya.
Setelah dia menyetujui taruhannya dengan Bobby, dia langsung keluar dari cafe dan mencari obat perangsang untuk menjebak Jihan.
Dengan obat ini dia berharap Jihan nantinya akan jatuh dalam pelukkannya sehingga dia dapat memenangkan taruhan ini.
Setelah obat tersebut dimasukkan ke gelas yang berisi jus jeruk kemudian Leo membawanya ke meja Jihan. Sengaja dia membawa dua gelas jus jeruk. Yang di tangan kanannya gelas yang sudah berisi obat yang akan diberikan kepada Jihan sedangkan yang di tangan kirinya gelas yang berisi jus untuk dirinya sendiri.
“Silakan diminum Jihan,” ucap Leo memberikan segelas jus jeruk.
“Terima kasih Leo,” jawab Jihan sambil tersenyum menerima gelas itu.
Jihan merasa senang karena Leo terlihat sangat memperhatikannya bahkan untuk mengambilkan minuman Leo melakukannya sendiri.
Untuk menghindari kecurigaan Jihan, Leo langsung meneguk gelas yang ada di tangannya sambil tersenyum memperhatikan Jihan. Begitu melihat Leo meneguk jus itu hingga habis tak tersisa, Jihan juga ikut meminum jus yang ada di tangannya.
Sejak tadi Jihan memang belum ada minum air putih sedikit pun sehingga begitu minum jus jeruk dia langsung tergoda untuk menghabiskannya. Dan tanpa ragu-ragu gelas yang ada di tangannya langsung kosong seketika.
Melihat gelas Jihan sudah kosong, Leo langsung merasa puas.
Keduanya langsung ngobrol lagi tapi tidak lama kemudian tiba-tiba Jihan merasakan kepalanya pusing sehingga dia langsung memijit-mijit kepalanya dan pandangannya juga kabur.
Dalam hitungan detik dia sudah tidak sadarkan diri. Leo yang ada di sampingnya langsung membawanya keluar dari ruangan itu dengan merangkul pundak Jihan.
Karena semuanya asik dengan aktivitasnya masing-masing yaitu ada yang menyanyi dan ada yang berjoget sehingga tidak memperhatikan Jihan yang sudah dibawa keluar dari ruangan itu oleh Leo. Leo langsung merangkul pundak Jihan dan membawanya keluar dari ruangan yang tampak ramai. Dari kejauhan Bobby melihatnya tetapi Bobby tidak mengetahui kalau Jihan ternyata sudah tidak sadar akibat minum obat perangsang. Leo hanya melambaikan tangannya pada Bobby menandakan kalau dia adalah pemenang dalam taruhan itu.
Begitu keluar dari ruangan itu Bobby langsung membawa Jihan ke dalam kamar yang sudah dipesan sebelumnya pada pegawai di cafe itu. Ketika Leo membawa Jihan keluar dari ruang cefa sampai masuk ke kamar tidak seorang pun yang melihatnya.
Leo sengaja memesan kamar untuk Jihan kalau nantinya Jihan sudah tidak sadarkan diri maka akan dimasukkan ke kamar itu. Tujuannya adalah untuk membuktikan pada Bobby bahwa dia telah berhasil memikat hati Jihan dengan membawa Jihan keluar dari ruang cafe dengan memeluk pundak Jihan. Setelah itu Leo membawa masuk Jihan ke kamar yang sudah dipesannya. Rencananya setelah Jihan dibaringkan di tempat tidur itu Leo akan meninggalkannya karena memang tidak ada niat Leo untuk menggaulinya. Hal ini disebabkan sedikit pun Leo tidak tertarik pada Jihan. Dia hanya mau membuktikan pada Bobby kalau dia telah berhasil menarik hati Jihan.
Saat Leo akan meninggalkan Jihan, tiba-tiba Jihan memanggilnya. Leo yakin kalau Jihan masih dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh obat yang sudah diberikannya.
“Leo... jangan tinggalkan aku,” ucap Jihan sambil menarik tangan Leo.
Leo langsung terduduk di samping Jihan dan memperhatikan gadis itu. Saat ditatapnya wajah Jihan, terlihat mata Jihan masih tertutup tapi napasnya tidak beraturan. Leo hanya terdiam sesaat dan memperhatikan gadis itu. Tanpa sengaja pandangan Leo tertuju pada tubuh Jihan yang bagian atas. Terlihat kancing baju Jihan yang bagian atas terbuka sehingga sebagian dada Jihan terlihat jelas.
Leo berusaha untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain supaya dia tidak tergoda. Saat dilihat tibuh Jihan bagian bawah dan terlihat jelas rok Jihan tersikap lebar sehingga betis sampai paha yang putih mulus terlihat jelas membuat Leo semakin tidak dapat mengontror gejolak di dalam jiwanya yang sedang bergejolak. Nafsunya seketika memuncak ketika menghadapi godaan itu.
Kemudian tanpa pikir panjang lagi Leo tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kancing baju Jihan yang terbuka langsung dibukanya lebar-lebar sehingga kedua bukit kembarnya terlihat jelas tanpa balutan. Leo langsung mencium bibir Jihan dan tangannya asik bermain di bagian dada. Jihan yang sudah terangsang dengan obat yang telah diberikan Leo langsung menyambut ciuman itu.
Setelah puas bermain di bagian atas selanjutnya aktivitasnya turun di bagian bawah. Jihan yang sudah teransang hanya bisa pasrah bahkan dia sangat bersemangat menikmati belaian demi belaian lembut dari Leo. Hingga akhirnya benteng yang selama ini dijaganya jebol hanya dalam hitungan detik. Leo tampak puas sedangkan Jihan hanya bisa merintih kesakitan.
Setelah kesucan Jihan direnggut oleh Leo, Leo langsung meninggalkan Jihan yang masih belum sadarkan diri sedangkan Jihan langsung tertidur pulas di kamar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Benazier Jasmine
kejam skali u leo, semoga u dpt karma leo, sdh memperkosa jihan u meninggalkan nya
2023-04-24
1
Heri Wibowo
kasihan Jihan
2023-04-07
0