Jevanna

Jevanna

perjodohan

Annalia Louise, gadis berusia 18 tahun, baru saja mengalami patah hati yang menyakitkan. Setelah diselingkuhi pacarnya, rasa percaya dirinya hancur berkeping-keping. Ia adalah pelajar di SMA Cendekiawan, sekolah yang dikenal ketat dan prestisius. Meski di luar tampak tegar, dalam hati Anna terpuruk. Ketika dia mencoba beradaptasi dengan kesedihannya, kehidupannya kembali terguncang ketika tiba-tiba ayahnya mengumumkan rencananya yang mengejutkan.

"Na, ayo makan, sayang!" teriak bunda dari meja makan, suara hangatnya mengalun lembut dalam suasana rumah yang tenang.

"Iya, Bun," jawab Anna dengan suara pelan, mencoba menyembunyikan kesedihan di dalam hatinya.

Sesampainya di meja makan, ayah Anna, seorang pria berwibawa yang selalu memegang peranan penting dalam hidupnya, meminta perhatian Anna. Dia terlihat serius dan terkesan berat dengan sesuatu yang ingin dia bicarakan.

"Anna, ayah mau berbicara serius," kata ayahnya, matanya menatap tajam ke arah Anna, seolah menunggu reaksi yang jelas.

"Kenapa, Yah?" jawab Anna, bingung dan sedikit khawatir.

"Anna sekarang udah besar, kan?" Ayahnya bertanya, dan Anna mengangguk pelan, merasakan ada sesuatu yang tidak biasa dalam nada bicara ayahnya.

"Ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak teman ayah." Ucapan itu membuat Anna terhenyak. Seolah dunia di sekitarnya berhenti sejenak.

"Ayah tahu mungkin ini terlalu cepat untuk Anna, tapi ayah berharap Anna mau." Ayahnya melanjutkan, wajahnya tampak serius.

"Iya, Nak. Bunda juga mau Anna menerima perjodohan ini," tambah bunda, menatapnya dengan lembut namun tegas.

"Kenapa ayah tiba-tiba jodohin Anna?" tanya Anna, bingung dan terkejut. Dia merasa seolah hidupnya diputuskan oleh orang lain.

"Dulu, bunda sama ayah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman ayah ketika kamu masih kecil," jelas ayahnya, memberi sedikit latar belakang.

"Apakah bunda dan ayah bahagia kalau Anna terima perjodohan ini?" Anna ingin memastikan bahwa keputusan ini bukan semata-mata untuk memenuhi harapan orang tua tanpa memperhatikan perasaannya.

Bunda Anna tersenyum lembut, lalu mengangguk. "Kami hanya ingin yang terbaik untukmu, Nak."

"Anna pikirin dulu ya, Yah," kata Anna, mencoba meredakan ketegangan dalam dadanya. Dia merasa tidak siap untuk keputusan sebesar itu.

"Besok kita makan malam dengan teman ayah. Kamu bisa kan?" tanya ayahnya lagi.

"Bisa," jawab Anna, meski hatinya merasa berat.

Setelah makan malam, Anna kembali ke kamarnya. Begitu pintu kamar tertutup, dia tidak bisa menahan air mata yang sudah menunggu untuk mengalir. Ia menangis sejadi-jadinya, merasakan kepedihan di hatinya.

‘Gue takut tidak bisa jalani semua ini,’ batin Anna. Pikiran itu terus berputar, membuatnya semakin bingung. Dia tidak hanya menghadapi patah hati, tetapi kini juga dihadapkan pada kemungkinan menikah dengan seseorang yang bahkan belum dikenalnya.

---

Di tempat lain, seorang remaja juga tengah berkumpul dengan teman-teman geng motornya. Jevandra Cruz, yang akrab dipanggil Jevan, adalah salah satu anggota geng motor Granger yang cukup terkenal di kalangan remaja. Geng ini dipimpin oleh Jevan, dan diwakili oleh Farel, dengan anggota inti lainnya seperti Gilang, Bagas, dan Kevin. Mereka memiliki reputasi sebagai geng yang solid dan berani, tetapi sekarang, Jevan sedang bergulat dengan pikirannya sendiri.

“Jev, lo nanti ke markas?” tanya Gilang, salah satu anggota geng yang paling dekat dengannya.

“Enggak dulu, ada acara sama nyokap bokap,” jawab Jevan, merasa tidak bersemangat.

“Tumben, bos. Biasanya lo enggak pernah absen,” kata Gilang, curiga dengan keadaan Jevan.

“Gue enggak tahu, deh,” jawab Jevan, mengalihkan perhatian.

Jevan masih teringat ucapan ayahnya kemarin. “Jevan, papa mau kamu terima perjodohan ini,” kalimat itu terngiang di kepalanya, mengganggu konsentrasinya. Sementara teman-temannya sedang asyik berbincang dan bersenang-senang, pikiran Jevan melayang jauh, merenungkan nasibnya yang tiba-tiba berubah.

"Jev, lo baik-baik aja?" tanya Bagas, menyadari tatapan Jevan yang kosong.

“Gue… lagi mikir,” jawab Jevan, berusaha tersenyum meskipun hatinya penuh dengan kebimbangan.

"Apa masalahnya? Cewek mana yang lo taksir? Jangan bilang lo jatuh cinta!" Kevin menggoda, tetapi Jevan hanya tertawa tawar.

"Bukan itu, gue dijodohin," katanya akhirnya, menghela napas berat.

“Dijodohin? Siapa yang berani jodohin lo? Lo kan masih muda!” seru Gilang, kaget.

“Yah, begitulah. Kata bokap, ini sudah keputusan yang diambil sejak lama. Gue juga enggak bisa protes,” jawab Jevan, merendahkan bahu.

“Lo harus berjuang, bro! Ini hidup lo!” Farel ikut menimpali, memberikan semangat.

“Gue tahu, tapi yang bikin bingung, kenapa harus sekarang? Kita masih SMA!” Jevan berusaha menjelaskan kekhawatirannya. Dia merasa terjebak dalam rutinitas dan harapan orang tua, tanpa bisa menentukan jalan hidupnya sendiri.

Sementara itu, pemikiran Anna dan Jevan serupa. Keduanya berada di ambang peralihan dari dunia remaja menuju tanggung jawab yang lebih dewasa, meskipun mereka tidak saling mengenal. Keduanya dihadapkan pada situasi di mana perasaan mereka seolah tidak dihitung dalam keputusan yang dibuat oleh orang-orang di sekitar mereka.

---

Setelah percakapan tersebut, Jevan merasa hatinya semakin berat. Dia tidak bisa membayangkan hidup dengan seseorang yang tidak dia kenal. Apakah ini akan menjadi perjalanan yang penuh cinta atau malah kehampaan? Dalam keheningan malam, dia merenungkan langkah selanjutnya.

"Sial!" gumamnya, mengacak rambutnya. “Kehidupan ini kadang terlalu rumit.”

Di sisi lain, Anna juga merasakan hal yang sama. Meskipun di luar dia terlihat tenang, di dalam hatinya penuh kegelisahan. Setelah satu malam penuh air mata, Anna berusaha bangkit di pagi harinya. Dia tahu dia harus bersiap untuk pertemuan malam nanti.

‘Gue harus berusaha,’ tekad Anna, berusaha menata kembali pikirannya. Dengan semangat yang mulai muncul, dia bersiap menghadapi apa pun yang terjadi, termasuk pertemuan dengan calon suaminya yang tidak dikenal.

Terpopuler

Comments

Itsaku

Itsaku

diawal mesti bilangnya g tertarik, lama² bucin tau rasa dia😄

2023-08-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!