Sakit Tanpa Luka bagian 2

Sikap lembut Raihan membuat Luna meleleh. Untuk sesaat Luna terpengaruh dan ia menahan diri membiarkan Raihan mengobati lukanya. Akan tetapi bayangan dari pengkhianatan Raihan kembali muncul membuat Luna merasakan sakit yang luar biasa. Kedua tangan Luna mencengkram seprei, saat Luna tidak bisa lagi menahan amarahnya ia mendorong Raihan.

"Kau jahat, Rai!" maki Luna.

Raihan tidak peduli ia kembali mengobati luka di lutut Luna.

"Apa kau tidak dengar jangan menyentuhku!"

Luna memukuli pundak dan dada Raihan berulang kali sambil memaki Raihan. Suaranya serak karena menangis.

Raihan sendiri tetap diam, ia tetap mengobati lutut Luna. Ia membiarkan Luna memukuli dirinya untuk melampiaskan amarahnya. Raihan tetap diam karena ia merasa pantas untuk mendapatkannya.

Raihan menundukkan wajahnya, tidak berani menatap Luna. Susah payah Raihan menahan tangisnya, tetapi cairan bening untuk menetes satu persatu. Raihan menangis bukan karena rasa sakit dari pukulan Luna, tetapi meratapi kebodohannya yang telah menyakiti hati Luna.

Tidak bohong jika dirinya sangat mencintai Luna, tetapi napsu dalam dirinya tidak bisa ia kendalikan. Pertama kali ia berhubungan dengan Jeni waktu mereka bekerja lembur. Jeni terus saja mendekatinya dan berusaha menggodanya dengan pakaian seksi. Raihan menyadari akan hal itu dan bodohnya ia tidak dapat mengendalikan dirinya.

"Kau jahat, Rai. Sakit … hatiku sangat sakit melihatmu melakukan itu dengan Jeni," ucap Luna dengan suaranya yang serakserak bahkan terdengar berat.

Mendengar kesakitan Luna, Raihan memaki dirinya. Saat pukulan itu melemah baru Raihan mengangkat wajahnya, sebelum itu ia lebih dulu menghapus air matanya.

Raihan melihat wajah Luna dipenuhi oleh air mata. Raihan ingin menghapusnya, tetapi Luna menolaknya.

"Jangan mencoba untuk menghapusnya. Kau yang membuat air mata ini mengalir lalu kenapa kau ingin menghapusnya?" ucap Luna.

"Maafkan aku, aku khilaf. Tapi percayalah aku sangat mencintaimu," ucap Raihan.

"Cinta?" Luna tersenyum getir. "Cinta? Lalu kenapa Rai kenapa kau mengkhianatiku dengan bercinta dengan Jeni? Sekertarismu itu?" teriak Luna.

"Aku tidak tahu, Luna," ucap Raihan seraya menundukkan wajahnya.

"Saat aku pertama kali melihat Jeni, aku sangat tidak suka. Dia berpakaian seksi dan bersikap agresif di depanmu. Aku takut kau akan tergoda, tapi pada saat itu aku yakin dan percaya kau takkan pernah tergoda. Aku percaya Raihanku sangat mencitaiku dan takkan pernah mengkhianatiku. Tapi apa? Semua kepercayaan dan keyakinanku sudah kau hancurkan! Sakit Rai, hatiku sangat sakit." Luna menunjukkan dadanya sendiri.

Raihan diam, tanpa tahu merespon dengan apa ucapan Luna. Raihan membiarkan sang kekasih untuk terus melampiaskan kemarahannya.

"Kau ingat, hari ini hari spesial kita. Kau janji padaku saat anniversary kita yang ke lima kau akan melamarku. Semalam aku ingin memberimu kejutan. Lihat aku merias diriku untukmu. Aku sudah membayangkan saat kau melamarku, bahkan aku berjanji pada diriku sendiri saat hari ini kau meminta tubuhku aku akan suka rela memberikannya walaupun aku sadar kita belum menikah. Tapi apa … justru kau yang memberiku kejutan yang menyakitkan, Rai!"

"Kau jahat! Jahat!" Luna kembali mendorong Raihan membuat pria itu terduduk di lantai.

"Maafkan aku Luna, aku benar-benar khilaf," ucap Raihan.

"Jika kau menginginkannya kenapa kau tidak mengatakannya padaku. Kita sudah berapa kali hampir melakukan itu dan di saat terakhir kau berhenti dengan alasan tidak ingin merusakku sebelum kita menikah. Lalu kenapa kau malah melakukannya dengan wanita lain?"

"Kau tidak ingin merusakku, lalu kenapa kau merusak wanita lain?"

"Jeni sudah tidak perawan saat kami pertama kali berhubungan. Bukan aku yang merusaknya," ungkap Raihan.

"Jadi kau sudah sering melakukannya bersama Jeni?" tanya Luna, tetapi pria di depannya hanya diam. "Jawab, Rai!" teriak Luna.

"Empat kali!" jawab Raihan tanpa melihat ke arah Luna. Ia tidak berani melihat reaksi Luna.

"Apa kau pernah melakukannya dengan wanita lain juga?" tanya Luna dan lagi-lagi Raihan diam. "Jujur padaku, Rai. Apa Jeni wanita pertamamu?"

"Pernah dulu jauh sebelum kita pacaran. Saat lulus sekolah aku pernah berhubungan dengan mantan pacarku dan itupun karena kami habis minum," jawab Raihan.

"Maaf." Raihan menggenggam kedua tangan Luna lalu menciumnya.

Luna menutup mata bersaman dengan jatuhnya air matanya. Meskipun itu hanya sekedar masa lalu, tetapi tetap saja menyakitkan bagi Luna.

"Rai … kita putus," ucap Luna dengan suaranya yang lirih, tetapi Raihan masih bisa mendengarnya.

"Aku tidak mau." Raihan mendongak melihat wajah Luna yang sudah sangat kacau.

"Tapi aku mau kita putus. Aku tidak bisa bertahan dengan rasa sakit ini," ucap Luna.

"Kau boleh memakiku, kau boleh memukukku sepuasmu. Tapi tolong jangan tinggalkan aku," mohon Raihan.

"Apa yang aku dapat jika melakukan itu, hah? Apa itu bisa mengubah segalanya? Tidak, 'kan?" ucap Luna.

"Aku mohon, Luna! Aku — aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku sangat mencintaimu." Raihan memohon masih dengan menggenggam erat tangan Luna.

"Jika kau mencintaiku lalu kenapa kau berhubungan dengan wanita lain? Bahkan aku bisa melihat kau begitu menikmatinya." Luna menarik paksa tangannya yang digenggam oleh Raihan.

"Aku khilaf, Luna. Tolong maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulangi kesalahanku lagi jika nanti aku menginginkannya aku akan mengatakannya padamu." Raihan memohon dengan menyatakan kedua tangannya.

"Apa kau pikir aku sudi disentuh olehmu setelah apa yang kau lakukan bersama Jeni?" Luna mengusap air matanya seraya tersenyum getir.

"Luna … aku mohon. Bagaimana caranya lagi agar kau mau memaafkanku dan tidak meninggalkan aku?" ujar Raihan.

Wajah Raihan sudah sangat frustrasi. Pria itu menarik rambutnya kasar, ia merasa sudah sangat putus asa saat Luna meminta putus dengannya.

"Maaf, Rai." Luna berdiri membuat Raihan langsung memeluk pinggang Luna menahannya untuk tidak pergi.

"Luna, apakah kau akan menyerah dengan hubungan kita yang sudah lama terjalin karena satu kesalahan yang aku lakukan?" tanya Raihan.

"Tidak bisa, Rai. Apa yang kau sudah lakukan padaku sudah membuat lubang besar si hatiku. Aku tidak sanggup bertahan." Sekuat tenaga Luna melepaskan tautan tangan Raihan di pinggangnya.

"Selamat tinggal, Rai." Luna melangkah meninggalkan Raihan, tetapi langkahnya tiba-tiba terhenti oleh ucapan Raihan.

"Jika kau meninggalkanku … maaf Luna aku akan menghentikan semua biaya pengobatan ibumu," ancam Raihan.

Luna terpaku di tempat itu. Mendengar ucapan Raihan membuat air matanya mengalir deras. Beberapa saat kemudian, ia merasakan pelukan Raihan dari belakang.

"Maaf, Luna. Aku tidak bermaksud seperti ini. Tapi aku benar-benar tidak bisa kehilanganmu," ucap Raihan.

Sejujurnya Raihan tidak akan bisa melakukan hal itu, tetapi ia terpaksa melakukannya. Biarlah dirinya bersikap egois demi membuat Luna tetap berada di sisinya.

"Dan …." Raihan mengambil sesuatu dari satu celananya. Sebuah cincin berlian. Raihan memasangkan cincin itu di jari manis Luna. "Aku sudah mempersiapkan ini untukmu. Aku juga tidak lupa dengan janjiku."

Raihan melepaskan pelukannya lalu berdiri di hadapan Luna. Meskipun ia tahu Luna tidak ingin melihat dirinya. "Will you marry me, Luna?"

"Jika aku menolak, kau pasti akan tetap memaksaku, 'kan?" tanya Luna disambut anggukkan kepala oleh Raihan.

"Aku janji akan memperbaiki hubungan ini," ucap Raihan.

Luna tersenyum getir melihat cincin yang melingkar di jari manisnya. Sebelumnya ia akan merasa bahagia melihat cincin itu, tetapi setelah apa yang terjadi melihat cincin itu Luna merasa tersiksa.

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

lah besok di ulang lagi sama dia Luna

2023-04-12

0

Diana Susanti

Diana Susanti

sekarang seperti itu Luna,,, perempuan di luar sana itu terlalu berani berani,,,jd kamu harus paham,,,,, sadis kehidupan itu makanya kita pintar pintar lah menjaga SEMUANYA,,,

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!