5. Pertama kali Arumi Pingsan

Arumi hanya memutar-mutar sendok makan sambil mulut berkomat-kamit.

"Hey ... di makan, jangan cuma di putar saja. Itu harganya hampir satu setengah juta."

Dor.

Meletus balon hijau di jantung Arumi.

"Sa--tu-- juta setengah ?" gagap nada bicaranya.

Nathan mengangguk pelan sebelum ia tertawa renyah.

"Anda berbohong pada saya bos Nathan ?" tatapan Arumi menghunus sampai ke jantung Nathan.

Tatapan itu kenapa sama persis dengan wanita malam kelam itu, wanita yang telah mengambil per jakanya dan ia tinggalkan begitu saja tanpa ada apa-apa setelahnya.

"Sama sekali tidak ada kebohongan disini, coba kamu tanya saja pada waiters itu." Sambil menunjuk ke arah waiters yang hendak menghampiri mejanya.

"Tidak perlu, saya percaya," ketus dan ia memakan dengan lahap tanpa banyak berbicara.

'Kenapa ada wanita seperti ini, aneh sih ... tapi lucu juga di tambah lagi dia juga pintar. Tidak ku sangka jika wanita yang tidak memiliki latar belakang ini pintar, eeiittss ... apa yang sedang kamu pikirkan Nathan ... sadar dan ingat, bahwasanya kamu di larang kagum apalagi memuji-muji wanita selain mamanya. Sebab beliaulah yang berjasa dan peduli terhadapku saja, sedangkan untuk Claudia ku pikir dia wanita baik nyatanya aku salah.' Nathan melamun cukup lama dan Arumi melihat Nathan perlahan-lahan, apa yang sedang di pikirkan Nathan.

Arumi menepuk jidatnya, ia hampir lupa jika Nathan si bos galaknya sedang patah hati.

"Bos, makanan saya sudah habis. Saya boleh pulang?" tanyanya yang sudah mengenakan kembali tas selempang nya.

Nathan menatap tajam. "Tidak!" jawabnya ketus.

Memang ya orang patah hati itu selalu begini, kalau perempuan ia akan segera lupa lalu berdandan cantik untuk menjerat pria-pria selanjutnya sedangkan laki-laki di fase terpuruk susah move on bahkan untuk cari wanita lagi ia akan kesulitan bahkan yang lebih parahnya ia tidak akan memperbaiki diri justru lebih parah.

Tapi tidak semua demikian ya ... ada beberapa yang justru perbaikan diri terus menerus dari segi tampilan dan finansial juga begitu juga perempuan.

"Lah kenapa tidak, bukannya saya hanya anda suruh menemani anda makan dan minum saja. Inikan sudah saya laksanakan, kurang apa lagi bos Nathan ?" sudah malas berdebat lagi dengan Nathan.

"Kurang satu!" dingin dan sedikit mengintimidasi.

Cegluk.

Arumi merasakan paham dengan apa yang dimaksud oleh Nathan, apa jangan-jangan Nathan menginginkan diri ini? mana mungkin setampan dan sekaya Nathan suka dengan perempuan rendahan yang dengan suka rela menyerahkan mahkota nya secara cuma-cuma pada orang yang tidak dikenalnya kala itu.

"Aku mohon ... jangan... jangan ...." Tanpa Arumi sadari traumanya masih melekat kuat dalam ingatannya, namun sedetik kemudian kejadian itu mengingatkannya pada kenikmatan yang luar biasa.

Blus.

Wajahnya memerah di hadapan Nathan.

"Hey ... ada apa dengan mu, barusan teriak-teriak bikin malu tapi sedetik kemudian wajahmu memerah. Kamu gila ya?" tegasnya.

Semua orang memandang ke arah meja Arumi dan Nathan.

Arumi melebarkan kedua matanya dan langsung menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, betapa memalukannya hari ini, sudah jatuh tertimpa tangga pula.

"Siapa yang gila, bos mungkin yang gila. Baru juga hari ini jadi bos tapi belagu banget, padahal awal saya daftar itu Bu Ningrat yang nanganin. Eh ... tau taunya saat kerja malah anaknya yang belagu yang datang!" menjawab dengan berani.

Bragh.

"Saya pecat kamu hari ini juga." Amarah nya memuncak sambil menunjuk-nunjuk Arumi.

Perlahan-lahan bentakan itu merasuk pikirannya, ia merasakan matanya mulai gelap dan ...

Brugh.

Arumi pingsan di restoran, orang-orang segera membantu Arumi begitu juga dengan Nathan. Ia tidak mau menggendong apalagi menyentuh area-area yang bukan haknya, kecuali malam sial itu, entah wanita seperti apa yang ia tiduri namun sekelebat bayangan seperti Arumi wajahnya namun bedanya wanita malam itu berdandan ala wanita bayaran sedangkan untuk Arumi sama sekali tidak ada polesan make up yang mencolok apalagi menggoda mata laki-laki.

"Segera masukkan ke mobil saya." Nathan membuka pintu mobilnya, sedikit ada rasa kasihan namun dirinya harus tau bahwa perbedaan dirinya dan Arumi jauh sekali.

Sesampainya di rumah sakit Nathan segera memanggil suster untuk menangani Arumi.

"Tolong cepat ya, dia tiba-tiba pingsan tadi di restoran." Ucapnya menatap brangkar tempat Arumi berbaring tak sadarkan diri.

Nathan melihat wajah pucat Arumi, apakah dia shock setelah di pecat jadi pikirannya kemana-mana untuk mengganti makanan yang ia habiskan tadi.

Dokter segera menangani Arumi yang masih dalam keadaan tidak sadar kan diri, semua di cek termasuk kondisinya. Setelah selesai mengecek di pastikan ada perkembangan janin dalam perut Arumi.

Suara handle pintu terbuka dan Dokter mendekati Nathan.

"Selamat tuan ... istri anda sedang mengandung saat ini."

Dor

Jantung Nathan berhenti berdetak, karyawan barunya hamil ... hamil ... apakah benar Arumi hamil ? pertanyaan itu terngiang-ngiang di pikiran Nathan.

"Ta ... pi," Nathan tidak melanjutkan perkataannya sebab Dokter tersebut menyuruh Nathan untuk segera menemui Arumi.

"Silahkan tuan masuk dan menemui istri tuan, nanti setelah cairan infus habis barulah boleh pulang." Diiring senyum dari balik masker medisnya.

Sudah tidak ada daya lagi, hari ini benar-benar hari tersial nya dalam sejarah hidupnya. Bagaimana tidak, mendengar langsung suara kekasihnya yang jauh disana ternyata sedang bersenang-senang dengan suara de sahan yang menggema di telinganya, lalu sekarang malah lebih heboh lagi pikiran dan hatinya.

'Kamu sebenarnya hamil dengan siapa Arumi ?' menatap wajah Arumi yang masih setia menutup matanya.

Namun perlahan-lahan ia mulai membuka matanya dan menatap ke arah langit-langit lalu ia menatap ke arah samping tempat Nathan menatapnya dengan tatapan tajam dan juga jijik.

"Kenapa anda menatap saya begitu?" hawatir dan takut membuat masalah, masalah uang 1 juta setengah saja belum tuntas di tambah lagi ia di pecat tadi terus sekarang di tatap begitu tajam oleh Nathan bosnya.

"Tidak usah berpura-pura sok suci dan tidak tau apa-apa, siapa ayah dari anakmu?" tanyanya to the poin.

Deg.

Arumi menatap Nathan tidak percaya, ia hamil saat ini.

"Em ... laki-laki itu ... sa--ya tidak tau!" jawabnya gugup.

"CK ... aku kira kamu beda dengan wanita itu, nyatanya sama saja. Murah meriah dan begitu gampang menyerahkan diri." Hinaan Nathan begitu kejam di telinga Arumi.

"Saya di jebak," membela diri.

"Tidak mungkin, lagian siapa yang mau menjebak kamu Arumi. Kamu saja tidak ada cantik-cantik nya di mata saya, apalagi di mata laki-laki lain." Berdecak pinggang.

"Memang saya di jebak bos Nathan, saya punya kekasih yang akan segera menjadi suami saya. Tapi ternyata saya terjebak di hotel yang entah siapa yang mengirim saya kesana, yang jelas saya benci tempat gelap itu apalagi dengan pria yang mengambil kesucian saya," memalingkan wajahnya.

Arumi sangat malu sekarang, ia hamil di luar pernikahan dan yang lebih parahnya ia tidak tau siapa laki-laki itu sebab saat itu semua gelap.

Episodes
1 1. Awal musibah
2 2. Setelah Kejadian itu
3 3. Pertemuan Pertama Tom and Jerry
4 4. Bos dingin
5 5. Pertama kali Arumi Pingsan
6 6. Niatan
7 7. Bayi siapa?
8 8. Siapa laki-laki itu
9 9. Kronologi
10 10. Tajam nya lidah
11 11. Pingsan Lagi
12 12. Selalu saja berdebat
13 13. Pertama kali munculnya ide gila Nathan
14 14. Selalu menggampangkan setiap keputusan
15 15. Sok-sokan Bilang Alergi
16 16. Menuju ke salah satu Villa Keluarga Aqlan
17 17. Penyebab terusir nya sang ahli waris
18 18. Danau buatan
19 19. Terpeleset
20 20. Annar sahabat karib Nathan
21 21. Sadar diri terlebih dahulu
22 22. Bukannya Sengaja Terjatuh
23 23. Pernikahan Dipercepat
24 24. Setelah pernikahan
25 25. Memang begini suasana pengantin baru
26 26. Meratapi kebohongan
27 27. Kewaspadaan Nathan
28 28. Jangan Pernah Menghina identitas orang lain
29 29. Mengetahui kenyataan
30 30. Sebab ini aib
31 31. Saat Nathan ilfil
32 32. Nathan terus menggali informasi tentang Arumi Gundono
33 33. Dewasa tapi manja
34 34. Berusaha Jujur tapi sulit
35 35. Nigrat tau identitas Arumi
36 36. Cerita Mustahil
37 37. Terus menggali informasi
38 38. Fakta mengejutkan
39 39. Perhatian untuk menutupi kesalahannya
40 40. Sudah halal
41 41. Ada rasa kecewa
42 42. Memang Arumi orang yang sama
43 43. Ke mall
44 44. Bertemu Ayudia
45 45. Bumil memang labil
46 46. Arumi Diabaikan
47 47. Keputusan Arumi
48 48. Saat Arumi tidak ada di kediaman Aqlan
49 49. Nathan jujur ke mamanya
50 50. Ungkapan dari hati
51 51. Kejutan di hotel
52 52. Perdebatan Andy dan Laura
53 53. Arumi kecewa
54 54. Sikap Nathan terhadap Arumi
55 55. Arumi mengetahui kenyataan
56 56. Resiko usai jujur ke Arumi
57 57. Perang dingin
58 58. Mulai membaik
59 59. Perhatian demi memperbaiki hubungan
60 60. Rasa itu bisa datang kapan saja
61 61. Di marahin bumil
62 62. Tidak nyaman
63 63. Sama-sama merasakan debaran
64 64. Di interogasi mama Ningrat
65 65. Panggilan sayang
66 66. Bumil yang sensitif
67 promo Pesona Istri Antagonis
68 promosi
69 67. permintaan mengganti nama panggilan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Awal musibah
2
2. Setelah Kejadian itu
3
3. Pertemuan Pertama Tom and Jerry
4
4. Bos dingin
5
5. Pertama kali Arumi Pingsan
6
6. Niatan
7
7. Bayi siapa?
8
8. Siapa laki-laki itu
9
9. Kronologi
10
10. Tajam nya lidah
11
11. Pingsan Lagi
12
12. Selalu saja berdebat
13
13. Pertama kali munculnya ide gila Nathan
14
14. Selalu menggampangkan setiap keputusan
15
15. Sok-sokan Bilang Alergi
16
16. Menuju ke salah satu Villa Keluarga Aqlan
17
17. Penyebab terusir nya sang ahli waris
18
18. Danau buatan
19
19. Terpeleset
20
20. Annar sahabat karib Nathan
21
21. Sadar diri terlebih dahulu
22
22. Bukannya Sengaja Terjatuh
23
23. Pernikahan Dipercepat
24
24. Setelah pernikahan
25
25. Memang begini suasana pengantin baru
26
26. Meratapi kebohongan
27
27. Kewaspadaan Nathan
28
28. Jangan Pernah Menghina identitas orang lain
29
29. Mengetahui kenyataan
30
30. Sebab ini aib
31
31. Saat Nathan ilfil
32
32. Nathan terus menggali informasi tentang Arumi Gundono
33
33. Dewasa tapi manja
34
34. Berusaha Jujur tapi sulit
35
35. Nigrat tau identitas Arumi
36
36. Cerita Mustahil
37
37. Terus menggali informasi
38
38. Fakta mengejutkan
39
39. Perhatian untuk menutupi kesalahannya
40
40. Sudah halal
41
41. Ada rasa kecewa
42
42. Memang Arumi orang yang sama
43
43. Ke mall
44
44. Bertemu Ayudia
45
45. Bumil memang labil
46
46. Arumi Diabaikan
47
47. Keputusan Arumi
48
48. Saat Arumi tidak ada di kediaman Aqlan
49
49. Nathan jujur ke mamanya
50
50. Ungkapan dari hati
51
51. Kejutan di hotel
52
52. Perdebatan Andy dan Laura
53
53. Arumi kecewa
54
54. Sikap Nathan terhadap Arumi
55
55. Arumi mengetahui kenyataan
56
56. Resiko usai jujur ke Arumi
57
57. Perang dingin
58
58. Mulai membaik
59
59. Perhatian demi memperbaiki hubungan
60
60. Rasa itu bisa datang kapan saja
61
61. Di marahin bumil
62
62. Tidak nyaman
63
63. Sama-sama merasakan debaran
64
64. Di interogasi mama Ningrat
65
65. Panggilan sayang
66
66. Bumil yang sensitif
67
promo Pesona Istri Antagonis
68
promosi
69
67. permintaan mengganti nama panggilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!