Belenggu Pernikahan Palsu
Awalnya perjalanan kisah hidupku baik-baik saja sebelum kejadian luar biasa itu secara perlahan-lahan menghancurkan seluruh hidupku.
Malam dimana aku terjebak di suatu kamar yang bernuansa hitam tersebut, bukankah lebih baik kamar bernuansa netral agar pikiran dan aura positif masuk dalam diri.
Tapi ... aku termenung dalam gelap, malam yang sangat gelap. Jelas saja gelap karena aku dalam keadaan di jebak seseorang yang entah siapa pelakunya.
Dan masih sempat-sempatnya aku memikirkan tentang nuansa kamar ini yang jelas-jelas kamar yang menakutkan sebab aku di bawah kungkungannya. Benar ..., aku berada di bawah kungkungan seorang pria yang sama sekali tidak aku kenal, apalagi sebentar lagi aku juga akan menikah dengan pria yang aku cintai selama ini.
"Kak ... tolong lepaskan saya, saya ... mohon." Ucapku yang sudah kehabisan suaraku sendiri akibat sedari tadi aku meronta dan berteriak. Samar-samar aku melihat wajahnya yang tertimpa sinar bulan lalu menghilang dan semua kembali gelap seperti sedia kala.
"Tenang ..., aku akan pelan-pelan padamu, apalagi kamu terlihat sangat cantik malam ini di tambah lagi saat sinar rembulan itu menerpa wajah mu," tersenyum devil sambil mengusap pelan pipi mulus nan cantik itu.
Gadis itu ketakutan bukan main.
"Jangan ... akh ..."
Namun terasa sia-sia dan percuma semua telah hancur dan usai, mahkota yang aku jaga selama ini tidak bisa aku pertahankan untuk suamiku. Bagaimana aku melanjutkan hidupku, siapa yang mau menerima wanita semacam ku yang dengan mudah terkoyaknya sebuah mahkota yang seharusnya di jaga untuk ke hormata nya sendiri.
2 Minggu telah berlalu
Malam kelam yang terlupa kan olehnya akan aku ingat baik-baik dalam sejarah hidupku, taukah kalian betapa menderitanya aku di cap sebagai wanita murahan yang tidak bisa menjaga diri untuk suaminya kelak, aku sakit hati apalagi yang mengatakan orang terdekatku yang sebentar lagi menjadi suamiku, dia kekasihku calon suamiku yang menghinaku padahal aku sudah jujur sejujur-jujurnya padanya namun apa yang ku dapat hanyalah penghinaan rendahan dari dia.
"Dasar wanita murahan, percuma aku menjagamu selama ini agar saat menikah kita sama-sama bahagia melepas kemurnian kita. Tapi nyatanya apa ... aku sungguh kecewa padamu Arumi." Menunjuk-nunjuk wajah Arumi dengan jijik dan berdecih.
Andy meninggalkan aku seorang diri, aku tidak tinggal diam aku mengejarnya sampai terjatuh tepat di bawah kakinya.
Namaku Arumi Gundono saat kejadian pengusiran dari keluarga Gundono waktu itu dan umurku baru menginjak 18 tahun, aku tidak melanjutkan kuliah sebab aku di usir dari rumah usai wisuda SMA sekitar 7 tahun yang lalu, dulu sebelum aku di usir oleh kakek aku adalah cucu yang tidak pernah di harapkan lahir di dunia dan sering di anggap pembawa musibah serta kesialan untuk adikku, semuanya tak lepas dari fitnah adikku sendiri Ayudia Gundono, kami hanya berjarak satu setengah tahun saja.
BRUGH.
Padahal dalam kenyataannya aku juga tidak mau mengalami musibah yang menyakitkan ini. Yang lebih parahnya aku tidak tau siapa pria malam itu, hanya aroma tubuh dan wangi parfum yang ia gunakan yang aku ingat, malam gelap penuh penyiksaan akan aku ingat baik-baik.
"An ... Andy ... aku mohon jangan tinggalkan aku, jika bukan denganmu aku harus menikah dengan siapa,"
"Cuih ... siapa juga yang sudi menikah dengan wanita yang sudah tidak gadis lagi, terus terang saja kita batalkan semua acara yang tinggal menghitung hari. Jangan lupa uangku yang untuk sewa gedung kamu kembalikan secepatnya, aku tidak mau tau kamu dapat uangnya dari mana." Putusnya membuatku hancur seketika.
Andy ... kekasihku sejak SMA kini meninggalkan aku seorang diri tanpa mau menengok lagi ke belakang, padahal aku mati-matian kerja sepulang sekolah bahkan saat dia kuliah aku juga yang pontang panting mencari uang demi dia agar dia pede saat berjalan bersama ku, nyata apa yang aku peroleh darinya adalah penghinaan.
Saat ini usiaku sudah matang yaitu 25 tahun dan selama hampir 9 tahun kami bersama-sama namun berakhir sia-sia, dan selama itu pula aku terlihat seperti orang yang bodo* seharusnya aku tidak pernah mengenal apalagi pernah bertemu dengan dia.
.
"Andy ... kamu jangan nakal gitu dong ah ..., kamu nakal sekali hari ini." Itulah suara tawa serta manja perempuan yang berada di dalam kamar hotel.
"Kamu yang punya ide ini semua, kenapa malah aku yang jadi korbannya. Lagian wanita itu saja yang bodo* mau-maunya aku manfaatin selama ini bahkan tidak segan-segan mengeluarkan uang yang tidak berarti sama sekali di jaman sekarang yang serba mahal, lagian orang tuaku juga tidak kekurangan uang sama sekali jika memberikan uang puluhan juta perbulan," itulah yang selalu di bangga-banggakan oleh Andy namun ia sangat pelit pada Arumi.
'Dasar bodo* dimana-mana perempuan sama saja bodo* otaknya tidak di gunakan, bujuk rayu dan sedikit romantis sudah luluh. Tapi yang aku sesali sampai detik ini aku belum pernah mencicipi Arumi justru laki-laki lain yang mencicipinya, uh ... sayang sekali gak bisa mencoba gadis perawan.' Dalam hati berdecak kesal.
Laura menatap kesal ke arah Andy yang melamun, ia menarik dagu Andy agar ia lebih konsentrasi dengan percintaannya.
"Kenapa ..., apa kamu menyesal dan masih memikirkan wanita itu. Wanita yang jelas-jelas tidak bisa memuaskan hasrat mu, apalagi saat kamu meminta hak sebagai kekasihnya."
Benar penuturan Laura, Laura lebih memahami dalam segala hal kebutuhan se* sualnya.
"DIAM." Bentaknya pada Laura.
Nyali Laura menciut saat Andy membentaknya. 'Sial, pasti gara-gara wanita murahan dan jalan* itu, bisa-bisanya Andy membentak ku. Awas saja kamu akan aku hancurkan kamu Arumi, sudah miskin sok belagu menjaga kesucian yang nyatanya di berikan pada orang lain cuma-cuma, dan malah aku yang harus menerima suara bentakan dari Andy, sial. Kalau saja Andy tidak tampan dan bergelimang harta aku ogah melayani nafsu yang nyatanya hanya untuk wanita jalan* Arumi itu.' Mengepalkan tangannya.
Seputung rokok ia hisap sembari menenagkan pikirannya yang kacau balau, Arumi kekasihnya namun satu hal bodo* yang ia lakukan adalah menjebak sang kekasih agar lepas dari dirinya, Arumi tidak berkelas seperti Laura.
Laura tidak kehabisan akal ia terus merayu dan bergelayut manja di atas tubuh Andy, Andy hanya diam sambil menatap tubuh seksi itu bermain-main di atas tubuhnya.
Sekelebat kejadian bersama Arumi terlintas di benaknya, bahkan wajah Laura perlahan-lahan berubah menjadi Arumi yang cantik dan manis itu.
"Kamu manis sekali sayang, lebih cepat lagi ..." Suaranya parau sambil menatap wajah itu, wajah yang tanpa ia sadari menari-nari dalam benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments