Bab 3. Pendekatan

Hari-hari mansion sangatlah berwarna. Jika Axton sudah membuat Bastian naik darah, tetapi lain halnya dengan putra sulungnya, Axel Brylee.

"Sayang, lakukan persiapan untuk menyambut kedatangan putra sulungku, Axel," ujar Bastian.

"Axel? Kakaknya Axton?"

Esme penasaran. Dia memang tahu dari cerita Bastian kalau Axel ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang dengan Axton.

"Iya. Hari ini dia akan kembali dan menetap di sini. Kau pasti akan langsung suka saat bertemu dengannya."

Esme menyiapkan segala keperluan anak sulungnya. Mulai dari menyiapkan kamar yang sudah lama tidak ditempati, kemudian menyiapkan makanan kesukaannya yang diketahui dari Bastian.

Esme sempat melihat foto-foto putra sulungnya yang terlihat tampan. Apalagi ini pertama kalinya Esme masuk ke kamar itu.

Tampan sekali, Axel.

Tepat waktu yang sudah ditentukan, sebuah taksi berhenti di halaman mansion. Para maid langsung saja menyambut kedatangan tuan mudanya. Pria yang sudah lama pergi dan baru kembali hari ini.

Baik Bastian maupun Esme, mereka menyambut kedatangan Axel dengan sukacita. Jangan tanya di mana keberadaan Axton. Setelah mendapatkan hukuman dari Bastian, pria itu sama sekali tidak lagi menginjakkan kakinya di mansion.

Seorang pria perawakan jangkung dengan menggunakan jas berwarna biru dongker dan kacamata hitam turun dari taksi. Sopir taksi segera membukakan bagasi lalu menurunkan koper-koper tersebut.

Menilik usia Axel, dia sudah berumur 32 tahun. Dibandingkan dengan Esme, keduanya masih cocok menjadi sepasang kekasih ketimbang mama dan anak.

Dari balik kacamata hitamnya, Axel memandang ke arah wanita muda yang menurutnya pantas menjadi adiknya. Menurut kabar, Axel juga tahu pernikahan kedua papanya. Namun, dia tidak bisa mencegah keinginan pria middle age itu karena posisi Axel yang masih berada di luar negeri. Jika dilarang pun, maka Bastian akan memberontak. Dia cukup keras kepala, sama seperti adiknya, Axton.

"Bagaimana perjalananmu, Nak?" tanya Bastian.

"Lancar, Pa. Bagaimana kabar Papa? Aku dengar kalau Papa sudah menikah kembali," ujar Axel tanpa mau melirik ke arah mama tirinya.

"Perkenalkan ini Mamamu, Esme. Semoga kau bisa berinteraksi dengan baik. Jangan seperti adikmu. Dia benar-benar menjengkelkan," keluh Bastian.

Kalau masalah kehadiran Esme, baik Axton maupun Axel, responnya akan tetap sama. Axel tidak suka dari pandangan pertama. Sejujurnya tidak setuju dengan pernikahan ini.

Axel membuka kacamata hitamnya. Pandangan Axel dan Esme beradu. Namun, tatapan Axel telah terlukis sebuah kebencian yang mendalam. Terlebih mamanya dulu bercerai karena mencintai pria lain. Sementara Esme, degup jantungnya terasa cepat. Sangat aneh, bukan? Padahal saat bersama dengan Bastian, suaminya tidak bereaksi seperti itu.

"Hai, Axel. Aku mama tirimu, Esme. Selamat datang kembali di mansion, Nak," ucap Esme ramah.

Axel sama sekali tidak peduli. Dia malah meminta maid untuk membawa masuk beberapa barangnya.

"Sayang, sabar, ya. Axel memang seperti itu. Siang ini aku harus kembali ke kantor. Ada beberapa masalah yang harus aku selesaikan. Aku titip Axel padamu, ya. Layani dia seperti anakmu sendiri," pesan Bastian.

"Iya, Sayang. Hati-hati kalau pergi."

Bastian mengecup kening istrinya. Hal itu tidak luput dari pandangan Axel yang sebenarnya belum jauh.

Setelah Axel masuk ke kamar, Esme menyusul anak tirinya. Dia ingin mencoba lagi getaran jantungnya apakah sama seperti sebelumnya atau berbeda.

Esme mengetuk pintu kamar.

"Masuk!" jawab Axel. Dia mengira kalau yang datang adalah maid. Saat tahu mama tirinya, sikap Axel berubah. "Kenapa Anda ke sini?"

"Axel, aku mendapat pesan dari papamu untuk melayanimu," ujar Esme tanpa ragu. Kebiasaan Esme yang dekat dengan pria liar membuatnya penasaran dengan sikap Axel yang cukup dingin. Dibandingkan dengan Bastian, Axel adalah sosok yang membuatnya semakin tertarik.

"Banyak maid di sini. Lebih baik kau keluar!" Axel tidak segan mengusir Esme dari kamarnya.

"Axel, jangan seperti itu, Nak. Nanti papamu bisa marah padaku," ujar Esme mengiba. Ternyata di dunia ini masih ada pria setampan Axel, anak tirinya.

Axel enggan berdebat dengan mama tirinya. Dia pun mengalihkan perhatiannya dengan membuka koper, mengeluarkan barang-barang, lalu menatanya.

Esme merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Dia pun maju untuk membantu menata barang-barang milik putra sulungnya. Namun, tangannya segera ditepis oleh Axel.

"Jangan coba-coba cari perhatian. Aku tidak suka keberadaanmu di sini! Lebih baik kau keluar sekarang, sebelum kesabaranku habis."

Esme tidak peduli. Dia terus saja mencoba membantu Axel. Sehingga membuatnya meninggalkan kamar begitu saja.

Esme terus merapikan kamar itu. Tidak lama, semuanya terlihat kembali seperti semula. Rapi dan tidak ada sisa-sisa barang berserakan.

Setelah selesai, Esme segera mencari keberadaan Axel. Rupanya pria itu berada di meja makan. Dia sengaja makan lebih dulu supaya tidak melihat lagi wajah Esme yang membuatnya semakin benci.

"Kau tidak menunggu mama, Nak. Harusnya kita makan bersama-sama. Semua makanan ini mama siapkan atas permintaan papa."

Axel meneguk segelas air kemudian beranjak dari tempat duduknya. Dia berniat kembali ke kamar, tetapi dicegah oleh Esme. Dia memegangi tangan anak sulungnya seperti pada pasangannya sendiri.

"Lepaskan tangan Anda!" perintah Axel dengan suara dinginnya.

"Axel, tolong jangan seperti ini. Aku ingin kau bisa mengenalku lebih baik. Aku takut papamu akan salah paham karena aku tidak bisa memerhatikanmu."

Dalam diri Esme bukan selayaknya mama kepada anak, tetapi dia memiliki perasaan lain lebih dari itu. Ibarat kata, Esme sudah jatuh cinta saat pandangan pertama. Semakin mendapatkan penolakan, Esme akan semakin getol mengejarnya.

"Tolong jangan ganggu aku!" Axel menarik tangan Esme kemudian melepaskannya begitu saja.

Kau adalah pembangkang yang sesungguhnya, Axel. Semakin kau menjauhi aku, maka jangan salahkan aku jika aku akan terus mengejarmu.

Esme selalu memanfaatkan kesempatan untuk bisa dekat dengan Axel. Sesekali dengan memberikan perhatian lebih, yaitu menyiapkan pakaian Axel. Terkadang membangunkan anak sulungnya itu dengan caranya sendiri. Masuk ke kamarnya dengan menggunakan kunci cadangan. Seringkali Axel mengunci pintunya, tetapi ketika ada kesempatan bagus, Esme bisa masuk dengan mudah dan membuat Axel semakin membenci Esme.

"Sayang, bangun, Nak," ujar Esme. Itu dilakukan saat Bastian dan Axton tidak berada di mansion. Jika suami atau anak keduanya ada di sana, Esme harus menjaga jarak lebih dulu.

"Keluar!" bentak Axel.

Esme tidak peduli. Dia terus saja berada di kamar Axel untuk menyiapkan pakaian kerja lengkap. Tidak hanya itu, sesekali Esme mendekati Axel dengan memberikan sentuhan kecil, misalnya saat memberikan pakaian. Tanpa sengaja kulit tangannya bersentuhan hingga membuat Esme lupa diri jika sudah bersuamikan papa Axel.

"Jaga batasanmu!" bentak Axel.

"Maaf, Sayang. Mama tidak sengaja. Lebih baik kau bersiap. Kita akan bertemu di meja makan. Jangan buat papa menunggu karena pagi ini dia ada di mansion."

Esme seakan lupa tujuannya untuk menghancurkan Axton. Dia malah sibuk melakukan pendekatan dengan putra sulungnya, Axel yang jauh lebih menarik ketimbang urusan balas dendam.

Episodes
1 Bab 1. Calon Istri
2 Bab 2. Balasan
3 Bab 3. Pendekatan
4 Bab 4. Axel Mulai Terperdaya
5 Bab 5. Rayuan Maut
6 Bab 6. Sinyal Cinta
7 Bab 7. Skandal Cinta
8 Bab 8. Kepergok
9 Bab 9. Perjodohan Axel
10 Bab 10. Esme Cemburu
11 Bab 11. Perjanjian Cinta
12 Bab 12. Bastian Terkejut
13 Bab 13. Jatuh dari Tangga
14 Bab 14. Mengubah Surat Wasiat
15 Bab 15. Bersabar
16 Bab 16. Pengakuan Axel
17 Bab 17. Axton Vs Axel
18 Bab 18. Axel Cemburu
19 Bab 19. Surat Wasiat Bastian
20 Bab 20. Pertengkaran Sepasang Kekasih
21 Bab 21. Esme Curiga
22 Bab 22. Ancaman Kecil
23 Bab 23. Terancam Bubar
24 Bab 24. Pertolongan Grace
25 Bab 25. Wanita Pengganti
26 Bab 26. Sepakat
27 Bab 27. Terkecoh Permainan
28 Bab 28. Desakan Menikah
29 Bab 29. Memberikan Kebebasan
30 Bab 30. Ucapan Hinaan
31 Bab 31. Axton Kecelakaan
32 Bab 32. Menampar Axton
33 Bab 33. Negosiasi
34 Bab 34. Peringatan Axton
35 Bab 35. Axton Ingin Pulang
36 Bab 36. Kejutan
37 Bab 37. Menukar Kebebasan
38 Bab 38. Keputusan Demian
39 Bab 39. Masa Lalu
40 Bab 40. Esme Hamil
41 Bab 41. Sensitif
42 Bab 42. Ranjang Hangat
43 Bab 43. Pertama Kalinya
44 Bab 44. Tingkah Axton
45 Bab 45. Gaun Yang Terkoyak
46 Bab 46. Menutup Akses Axton
47 Bab 47. Panik
48 Bab 48. Axton Mabuk
49 Bab 49. Perasaan Axton
50 Bab 50. Mengadopsi Istri
51 Bab 51. Ajakan Damai
52 Bab 52. Aland Brylee (Happy Ending)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Calon Istri
2
Bab 2. Balasan
3
Bab 3. Pendekatan
4
Bab 4. Axel Mulai Terperdaya
5
Bab 5. Rayuan Maut
6
Bab 6. Sinyal Cinta
7
Bab 7. Skandal Cinta
8
Bab 8. Kepergok
9
Bab 9. Perjodohan Axel
10
Bab 10. Esme Cemburu
11
Bab 11. Perjanjian Cinta
12
Bab 12. Bastian Terkejut
13
Bab 13. Jatuh dari Tangga
14
Bab 14. Mengubah Surat Wasiat
15
Bab 15. Bersabar
16
Bab 16. Pengakuan Axel
17
Bab 17. Axton Vs Axel
18
Bab 18. Axel Cemburu
19
Bab 19. Surat Wasiat Bastian
20
Bab 20. Pertengkaran Sepasang Kekasih
21
Bab 21. Esme Curiga
22
Bab 22. Ancaman Kecil
23
Bab 23. Terancam Bubar
24
Bab 24. Pertolongan Grace
25
Bab 25. Wanita Pengganti
26
Bab 26. Sepakat
27
Bab 27. Terkecoh Permainan
28
Bab 28. Desakan Menikah
29
Bab 29. Memberikan Kebebasan
30
Bab 30. Ucapan Hinaan
31
Bab 31. Axton Kecelakaan
32
Bab 32. Menampar Axton
33
Bab 33. Negosiasi
34
Bab 34. Peringatan Axton
35
Bab 35. Axton Ingin Pulang
36
Bab 36. Kejutan
37
Bab 37. Menukar Kebebasan
38
Bab 38. Keputusan Demian
39
Bab 39. Masa Lalu
40
Bab 40. Esme Hamil
41
Bab 41. Sensitif
42
Bab 42. Ranjang Hangat
43
Bab 43. Pertama Kalinya
44
Bab 44. Tingkah Axton
45
Bab 45. Gaun Yang Terkoyak
46
Bab 46. Menutup Akses Axton
47
Bab 47. Panik
48
Bab 48. Axton Mabuk
49
Bab 49. Perasaan Axton
50
Bab 50. Mengadopsi Istri
51
Bab 51. Ajakan Damai
52
Bab 52. Aland Brylee (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!