Bab 2. Balasan

Seperti janji Bastian, hari ini mereka siap melangsungkan pernikahan. Esme menggunakan gaun pengantin yang begitu indah. Bastian benar-benar membuatnya menjadi seorang ratu di mansionnya. Pernikahan pun dilangsungkan tanpa menunggu kedua putranya.

"Terima kasih, Sayang. Kau membuatku semakin bergairah," ujar Bastian.

Kecupan mesra mendarat tepat di bibir Esme. Dia tidak peduli lagi siapa pun yang akan menjamah tubuhnya. Apalagi Bastian bukan orang yang pertama melakukan itu. Jadi, Esme sudah tidak canggung lagi.

Pria perawakan tambun itu memang masih terlihat tampan. Hanya saja bila disandingkan dengan Esme, istrinya itu lebih mirip menjadi sugar baby-nya ketimbang sebagai istri.

"Harusnya aku yang berterima kasih. Setidaknya aku layak di hadapan semua orang," ujar Esme.

"Kau adalah wanita sempurna untukku, Esme. Buat aku bergairah sepanjang hari," ujar Bastian.

"Tentu, Suamiku. I'm yours. You're mine," ujar Esme.

Esme melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik. Anggap saja dia membayar ganti uang yang sudah dikeluarkan oleh Bastian.

Kehidupan Bastian semakin menarik. Hingga suatu hari pernikahannya sampai ke telinga Axton. Hal itu membuatnya segera kembali ke mansion untuk menemui mama tirinya.

Pertemuan perdana Axton membuatnya terkejut. Dia tidak menyangka bila papanya telah menikahi Esme, gadis yang dijual dengan harga tinggi pada Madam Stella. Itu artinya, Esme memiliki niat buruk pada papanya.

"Kau?" ujar Axton saat bertemu dengan Esme.

"Selamat datang kembali di mansion ini, Putraku," balas Esme dengan tatapan mengejek.

"Kau pasti merayu Papaku, kan? Dasar ******!" geram Axton.

"Jaga bicaramu, Axton! Dia Mamamu! Jangan buat papa semakin emosi padamu!" balas Bastian.

"Papa menikahinya?" tanya Axton yang masih dalam keadaan terkejut. "Dia itu pelacur, Pa! Di mana harga diri Papa sebagai seorang pemimpin perusahaan dan mansion sebesar ini?"

"Jaga bicaramu, Axton! Di mana harga dirimu yang sudah menjual gadis baik-baik lalu kau jadikan seorang pelacur, hah?" Bastian tentu tidak terima. Walaupun masa lalu Esme adalah seorang pelacur, dia tidak peduli karena Bastian sudah jatuh cinta sejak pertemuan pertamanya.

"Dia memang pantas menjadi pelacur, Pa. Aku tidak bisa terima, Pa. Papa boleh menikah dengan siapa saja, asalkan tidak dengannya!" balas Axton dengan emosional.

Bastian menampar Axton. Ini pertama kalinya pria itu bersikap kasar pada putranya. Selama ini Bastian paling anti dengan kekerasan, tetapi semenjak Axton menjadi pria yang kejam di luaran sana, Bastian perlu memberikan pelajaran.

Terlebih seringkali Esme mengadukan semua perbuatan buruk Axton di masa lalu. Putra bungsunya itu ternyata sosok yang konsumtif. Berbeda dengan putra sulungnya yang lebih wibawa dan bisa membawa diri. Pembawaannya tenang dan teduh. Sayang, sosoknya begitu dingin dibandingkan dengan Bastian ataupun Axton.

"Papa menamparku? Papa akan membayar mahal setelah melakukan itu padaku. Aku ini anakmu, Pa. Dia hanyalah sampah yang tidak pantas berada di sini." Axton memaki Esme.

"Terlambat, Axton. Kami sudah menikah. Jadi, mau atau tidak, kau adalah anakku sekarang. Jangan bersikap kurang ajar padaku. Aku bisa saja mengajarimu tentang sopan santun, tetapi itu adalah tugas suamiku. Iya kan, Sayang?" ujar Esme penuh dengan kemenangan. Ini baru beberapa persen dari rencana balas dendamnya.

Axton maju berniat untuk menyakiti Esme, tetapi Bastian mencegahnya. "Jangan kurang ajar padanya!"

"Papa! Jangan sampai pernikahan ini membuat Papa menyesal. Dia hanya wanita yang menginginkan harta Papa saja. Bagaimana Papa bisa bertemu dengannya? Jangan-jangan dia yang merayu Papa?" Axton masih terus saja menuduh Esme yang menjadi penyebab semua ini.

"Tidak. Papa memang bertemu dengannya. Lalu, papa pikir tidak ada salahnya membina rumah tangga lagi setelah kepergian mamamu," ujar Bastian.

"Aku tidak bisa terima ini. Cepat atau lambat, aku akan mendepaknya dari mansion ini. Itu janjiku!" ujar Axton yakin.

Kalau sudah seperti ini, cara yang tepat bagi Axton adalah untuk memisahkan papanya dari Esme. Hanya saja dia belum memiliki teman untuk membantunya memisahkan Esme dari papanya.

Setelah pernikahan itu, perlahan Esme sudah menguasai hati Bastian. Ini cara yang tepat untuk membuat Axton membayar semua kesalahannya di masa lalu.

Seperti saat ini, Axton berniat untuk pergi ke suatu tempat. Dia menyampaikan pesan itu pada Esme supaya disampaikan pada suaminya.

"Katakan pada papaku kalau aku akan pergi selama beberapa hari," pamit Axton.

"Kau mau kemana, Putraku? Apakah kau akan menjual para gadis itu lagi? Cukup aku saja, Axton! Jangan sampai karena kelakuanmu itu, para wanita akan semakin liar dan membuatmu tertekan," ujar Esme.

Semula dia menjadi wanita yang baik, pemaaf, dan murah hati. Namun, setelah menjadi pelacur, Esme bukan lagi seperti yang dulu. Dia berubah menjadi sosok wanita yang kejam dan tidak peduli pada siapa pun. Bahkan dia tidak peduli telah menikah dengan pria tua seperti Bastian.

Sejujurnya Axton merasa jijik mendengar ucapan mama tirinya itu. Namun, bagaimanapun yang membuat Esme masuk ke lembah hitam adalah ulahnya sendiri.

"Jangan panggil aku seperti itu! Sangat menjijikkan! Lagi pula itu tidak ada urusannya denganmu," geram Axton.

"Wow, anak laki-laki pembangkang. Aku akan mengadukan ini pada suamiku. Ya, setidaknya agar kau mendapatkan balasan yang pantas karena menghina mama tirimu."

Axton tidak peduli. Berniat kabur dari mansion, tetapi Bastian keburu datang. Entah, papanya seperti menjadi robot yang sudah dikendalikan oleh Esme.

Esme bergelayut manja di lengan Bastian. Sementara posisi Axton saat ini benar-benar terjebak.

"Selama ini papa diam bukan berarti tidak peduli. Papa sudah cukup lelah dengan pengaduan yang disampaikan Mamamu. Sebagai gantinya, hari ini kau harus di kurung dalam gudang. Kau sudah membuat Mamamu kesal terus. Papa tidak bisa terima itu," ujar Bastian. Janjinya pada Esme adalah membuat istrinya merasa nyaman di mansion. Jika sampai Bastian tidak bisa membuatnya nyaman, dia juga harus memberikan pelajaran pada Axton.

"Kau benar, Sayang. Jangan biarkan pembangkang itu menang. Apa kau tidak akan malu mendapati kelakuannya seperti itu?" ujar Esme.

Saat beberapa bodyguard membawa Axton masuk ke dalam gudang, pria itu sempat memberontak. Semenjak kehadiran Esme, kehidupan Axton bagaikan terpenjara. Tidak hanya itu, semua kegiatannya pun dibatasi.

"Lepaskan aku, Pa! Papa akan menyesal sudah membuatku terpenjara seperti ini. Papa akan menyesal telah menikah dengan Esme. Dia penjahatnya! Tolong jangan percaya begitu saja!" teriak Axton memberontak.

Sayang, Bastian tidak bisa memberikan ampun atas penghinaan yang dilakukan Axton pada Esme. Bastian merasa gagal mendidik putranya menjadi sosok yang bertanggung jawab dan berjalan pada koridor yang seharusnya.

"Terima kasih, Sayang. Jangan kau manjakan anak nakal itu. Kau harus membuatnya jera," ujar Esme. Ini adalah balas dendam terbaiknya selama ini.

Terpopuler

Comments

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

kamu bisa esme

2023-04-02

0

Isma Ismawati

Isma Ismawati

hadir dh setangkai mawar

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Calon Istri
2 Bab 2. Balasan
3 Bab 3. Pendekatan
4 Bab 4. Axel Mulai Terperdaya
5 Bab 5. Rayuan Maut
6 Bab 6. Sinyal Cinta
7 Bab 7. Skandal Cinta
8 Bab 8. Kepergok
9 Bab 9. Perjodohan Axel
10 Bab 10. Esme Cemburu
11 Bab 11. Perjanjian Cinta
12 Bab 12. Bastian Terkejut
13 Bab 13. Jatuh dari Tangga
14 Bab 14. Mengubah Surat Wasiat
15 Bab 15. Bersabar
16 Bab 16. Pengakuan Axel
17 Bab 17. Axton Vs Axel
18 Bab 18. Axel Cemburu
19 Bab 19. Surat Wasiat Bastian
20 Bab 20. Pertengkaran Sepasang Kekasih
21 Bab 21. Esme Curiga
22 Bab 22. Ancaman Kecil
23 Bab 23. Terancam Bubar
24 Bab 24. Pertolongan Grace
25 Bab 25. Wanita Pengganti
26 Bab 26. Sepakat
27 Bab 27. Terkecoh Permainan
28 Bab 28. Desakan Menikah
29 Bab 29. Memberikan Kebebasan
30 Bab 30. Ucapan Hinaan
31 Bab 31. Axton Kecelakaan
32 Bab 32. Menampar Axton
33 Bab 33. Negosiasi
34 Bab 34. Peringatan Axton
35 Bab 35. Axton Ingin Pulang
36 Bab 36. Kejutan
37 Bab 37. Menukar Kebebasan
38 Bab 38. Keputusan Demian
39 Bab 39. Masa Lalu
40 Bab 40. Esme Hamil
41 Bab 41. Sensitif
42 Bab 42. Ranjang Hangat
43 Bab 43. Pertama Kalinya
44 Bab 44. Tingkah Axton
45 Bab 45. Gaun Yang Terkoyak
46 Bab 46. Menutup Akses Axton
47 Bab 47. Panik
48 Bab 48. Axton Mabuk
49 Bab 49. Perasaan Axton
50 Bab 50. Mengadopsi Istri
51 Bab 51. Ajakan Damai
52 Bab 52. Aland Brylee (Happy Ending)
Episodes

Updated 52 Episodes

1
Bab 1. Calon Istri
2
Bab 2. Balasan
3
Bab 3. Pendekatan
4
Bab 4. Axel Mulai Terperdaya
5
Bab 5. Rayuan Maut
6
Bab 6. Sinyal Cinta
7
Bab 7. Skandal Cinta
8
Bab 8. Kepergok
9
Bab 9. Perjodohan Axel
10
Bab 10. Esme Cemburu
11
Bab 11. Perjanjian Cinta
12
Bab 12. Bastian Terkejut
13
Bab 13. Jatuh dari Tangga
14
Bab 14. Mengubah Surat Wasiat
15
Bab 15. Bersabar
16
Bab 16. Pengakuan Axel
17
Bab 17. Axton Vs Axel
18
Bab 18. Axel Cemburu
19
Bab 19. Surat Wasiat Bastian
20
Bab 20. Pertengkaran Sepasang Kekasih
21
Bab 21. Esme Curiga
22
Bab 22. Ancaman Kecil
23
Bab 23. Terancam Bubar
24
Bab 24. Pertolongan Grace
25
Bab 25. Wanita Pengganti
26
Bab 26. Sepakat
27
Bab 27. Terkecoh Permainan
28
Bab 28. Desakan Menikah
29
Bab 29. Memberikan Kebebasan
30
Bab 30. Ucapan Hinaan
31
Bab 31. Axton Kecelakaan
32
Bab 32. Menampar Axton
33
Bab 33. Negosiasi
34
Bab 34. Peringatan Axton
35
Bab 35. Axton Ingin Pulang
36
Bab 36. Kejutan
37
Bab 37. Menukar Kebebasan
38
Bab 38. Keputusan Demian
39
Bab 39. Masa Lalu
40
Bab 40. Esme Hamil
41
Bab 41. Sensitif
42
Bab 42. Ranjang Hangat
43
Bab 43. Pertama Kalinya
44
Bab 44. Tingkah Axton
45
Bab 45. Gaun Yang Terkoyak
46
Bab 46. Menutup Akses Axton
47
Bab 47. Panik
48
Bab 48. Axton Mabuk
49
Bab 49. Perasaan Axton
50
Bab 50. Mengadopsi Istri
51
Bab 51. Ajakan Damai
52
Bab 52. Aland Brylee (Happy Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!