Kembali pada kondisi Kezia yang sedang berkultivasi merasakan gejolak pada tubuhnya yang sangat kuat.
“Aaaaccchhhh….. Sakit…!”, teriak Kezia yang merasakan sakit pada tubuhnya karena proses pembentukan datian dan meridian yang telah rusak karena racun yang diberikan oleh ibu tirinya secara perlahan.
Darah hitam yang bau busuk yang sangat menyengat.
Kezia tergeletak tak sadarkan diri selama tiga hari dikarenakan proses perbaikan datian dan meridian yang rusak parah. Aliran meridiannya tersumbat dengan racun yang telah bersarang di dalam tubuh selama bertahun-tahun.
Dia mulai tersadar, membuka matanya perlahan dan mencium bau busuk seperti bau bangkai. Rasa mual dan ingin muntah dia duduk dengan menjepit hidungnya.
“Busyet ini bau bangkai apa bikin orang mau muntah” gumamnya.
Tak sadar jika itu bau badannya sendiri, seluruh kulit di sekujur tubuhnya tertutup dengan noda darah hitam yang sudah mengering.
“Kenapa seluruh badanku banyak noda darah hitam yang sudah mengering. Mana baunya seperti bau bangkai. Aku harus cari kolam air untuk membersihkan badanku”, gumamnya
Kezia mulai berjalan menyusuri area dimensi dan akhirnya menemukan sebuah danau kecil.
Melihat danau tersebut, ia bergegas menuju danau tersebut dan melepaskan semua pakaiannya. Ia langsung nyebur ke dalam danau untuk membersihkan badannya.
Setelah berendam berapa jam, semua kotoran darah hitam yang mengering bersih. Ia merasakan tubuhnya sangat segar dan kulitnya bertambah bersih mulus.
“Wah, kulitku seperti habis keluar dari spa. Hehehe.. Jadi kinclong!”. Ia kegirangan melihat kulitnya jadi lebih bersih.
Setelah selesai berendam, ia mulai berjalan-jalan melihat bagian-bagian dari ruang dimensinya yang belum dikunjunginya.
Di sudut kanan tepat dia berdiri ada sebuah bangunan seperti piramida.
Dia mulai melangkah menuju piramida tersebut, “ di tempat segini besar hanya ada aku sendiri, sepi banget gak ada yang bisa diajak ngobrol”, ucapnya dalam hati.
Belum sampai piramida tiba-tiba ada sesuatu yang meloncat ke arahnya.
“Aduh…, apa ini?, teriak Kezia terjengkang jatuh ke belakang. Ternyata seekor anak harimau kecil berwarna putih yang lucu.
“Kamu ya, bikin aku kaget!. Sampai jatuh, pantatku yang seksi jadi sakit” Omel Kezia sambil mengelus-elus kepala harimau kecil itu.
Harimau kecil mengendus-endus kan kepalanya ke wajah Kezia dan menjilatinya.
Kezia terkekeh melihat kelakuan harimau kecil itu.
“Kenapa kamu bisa ada di sini?, di mana indukmu?” tanya Kezia, kemudian tersadar dan tertawa”.
“ Ini kalau sudah obatnya habis, masa harimau ditanya?, sampai mulutku berbusa juga tidak akan mendapatkan jawaban. Kezia-Kezia…, bego kok dipelihara!” batinnya
“Saya memang tinggal di sini dan menunggu tuan, saya penjaga dimensi dan ruang ini tuan,” jawab harimau kecil.
Mata Kezia melotot karena kaget, “ kamu bisa bicara? Aku gak bermimpi,khan?”.
"Tidak,tuan!. Saya bisa berbicara!. Hanya dengan tuan,suami dan anak tuan kelak yang bisa berbicara atau mendengarkan suara saya".
“Luar biasa, lalu siapa nama kamu?” tanya Kezia kembali.
“Saya belum mempunyai nama,tuan!. Silahkan memberikan nama kepada saya, tapi sebelumnya silahkan teteskan darah tuan ke dahi saya! Sebagai ikatan kontrak”, jelasnya
“Ok, tapi kamu jangan panggil aku dengan sebutan tuan! Panggil Mey Yui atau Mei, saja".
“Baiklah saya akan memanggil anda dengan nona Mey”, jawab harimau kecil.
Kemudian Kezia menusuk jarinya dengan jepit rambut dan meneteskan ke dahi harimau kecil tersebut. Cahaya putih keluar dari dahi melesat ke arah lengan kanan Kezia.
“Aaaahhhh…!”, ia berteriak karena saat cahaya putih melesat masuk ke lengan kanannya rasanya seperti di tusuk pisau. Cahaya masuk dan membentuk sebuah tato harimau.
"Gila lenganku rasanya seperti di tusuk-tusuk pakai pisau".
Kezia menggendong harimau kecil dan berkata, “mulai sekarang kamu aku beri nama Mao-mao!”.
Sambil mengelus-elus kepala mao-mao.
“Baik, nona Mey!” Mao-mao menjawab dengan bermanja-manja di gendongan Kezia.
“Mao-mao apakah kamu tahu apa yang ada di dalam piramida itu?”, tanyanya sambil menunjuk piramida.
“Saya tau,nona Mey!. Di sana ada beberapa tingkatan di lantai tersebut, setiap lantai disesuaikan dengan tingkatan kultivasi nona Mey. Semakin tinggi tingkatan nona Mey, semakin tinggi juga lantai yang bisa nona Mey datangi. Begitu juga dengan saya, semakin tinggi tingkat kultivasi nona Mey secara otomatis saya juga mengikuti”, jelas Mao-mao.
“Saat ini nona Mey, baru memperbaiki datian dan meridian yang rusak dan tersumbat. Nona Mey baru mencapai body tempering level 1, jadi nona Mey harus lebih giat berlatih untuk mencapai ranah nirwana”.
“Mao-mao kepalaku jadi pusing, dengerin kamu. Sekarang temani aku dulu, melihat menara itu”, ucapnya memotong penjelasan Mao-mao.
Akhirnya mereka berdua berjalan menuju menara tersebut. Tibalah mereka di depan pintu menara tersebut, Kezia perlahan membuka pintu.
Pintu utama terbuka dan betapa takjubnya saat melihat pemandangan yang ada di dalam.
“ Seperti bangunan modern di era 21, serasa di hotel bintang lima, seru nya sambil memutar badannya kegirangan.
"Mao-mao apakah ini milikku semua? Siapakah pemilik dimensi ruang ini? Mao-mao, kamu harus ceritakan semuanya padaku". Rasa ingin tahu Kezia sangat tinggi.
“ Pemiliknya adalah master saya yang lama, nona Mey. Master saya seorang lelaki yang sudah lama menghilang entah kemana. Sebelum menghilang master saya hanya berpesan, supaya menjaga dan menunggu master baru yang lebih kuat darinya”, jelas Mao-mao kepada Kezia.
Kezia manggut-manggut, “baiklah, sekarang aku mau melihat-lihat seluruh ruangan. Aku mau naik ke lantai dua, kamu mau ikut atau menunggu di bawah?” tanyanya kepada Mao-mao.
Lalu ia berjalan menuju ke anak tangga tanpa menunggu jawaban dari Mao-mao.
Begitu menginjakan kaki ke anak tangga dan mengangkat kaki ke anak tangga berikutnya, kaki Kezia terasa ada beban yang berat. Ia berusaha mengangkat kaki kanannya, tapi tetap seperti ada karung di kaki kanannya. Ia coba lagi kaki kiri dan hasilnya sama saja.
Akhirnya dia menoleh ke arah Mao-mao dan bertanya,” Mao-mao kenapa kakiku seperti ada karung beras 50 kilo? Berat sekali, naik dua anak tangga saja aku tidak bisa!. Kenapa? Apakah tangga ini ada penunggunya?” sambil menggembungkan pipinya karena kesal.
“Nona Mey lupa, dengan apa yang saya jelaskan tadi sebelum kita masuk?. Setiap lantai bisa dinaiki sesuai dengan kekuatan kultivasi yang nona Mey capai.
Saat ini nona hanya di ranah body tempering level satu, jadi hanya bisa di lantai dasar saja. Belum bisa naik ke lantai dua”, jelas Mao-mao lagi
“ Sialan! kenapa ribet banget! mau naik ke atas saja harus nunggu sampai kekuatanku naik dulu”, gerutu Kezia sambil turun dan berjalan menuju Mao-mao.
“Kalo gini ceritanya, harus berapa lama lagi aku bisa naik level agar bisa menaiki tangga?”, tanya Kezia.
“ Tergantung nona Mey sendiri, untuk ranah body tempering dari naik level 1 ke level 2 biasanya bisa 1 sampai 2 mingguan. Semakin tinggi tingkatan semakin lama untuk mencapai terobosan tersebut, terkadang banyak kultivator yang macet bahkan bisa cacat karena gagal tidak bisa mencapai terobosan. Namun semua kembali kepada orangnya”, jelas Mao-mao.
“Mao-mao, terus terang hal ini adalah hal baru buat aku!. Namun aku sedikit ada gambaran atau potongan-potongan ingatan mengenai hal ini. Secara samar-samar muncul dalam ingatanku, mungkin aku akan bertanya kepada kamu jika aku kurang mengerti. Sekarang, apa yang harus aku lakukan untuk menaikan level 1 menjadi level 2 dan seterusnya”, tanya Kezia.
“ Apakah aku harus mulai kultivasi lagi di batu giok itu? Gak mungkin aku selamanya ada di dalam ruang dimensi ini. Aku harus keluar di dunia nyata, namun sebelum keluar dan kembali ke rumahku. Aku harus kuat dulu, agar bisa membalaskan dendam kepada ibu tiri dan adik tiriku”, ucapnya kepada Mao-mao.
"Mari kita keluar terlebih dahulu", kata Mao-mao.
Mereka keluar dari piramida tersebut.
"Nona Mey silahkan berendam di kolam dan berkultivasi di sana dulu, untuk memperkuat dasar tubuh".
Tanpa menunggu lama Kezia langsung menuju kolam dan berendam.
Di dalam kolam tidak terasa dingin, air kolam hangat. Kezia langsung memejamkan matanya mulai berkultivasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Kim Cindy
sebenarnya seru ceritanya tp aku pusing thor bacanya tentang ruang dimensi gini mumet jir/Sob/
2025-01-14
0
vanny kurnia
lanjut
2023-04-03
1