Sementara di bawah jurang seorang gadis yang telah terjatuh dari atas jurang dan lebih tepatnya di dorong oleh saudara tirinya karena iri terhadap dirinya, perlahan membuka matanya.
Dia adalah Lie Mey Yui, anak pertama Jenderal Besar dari kerajaan Tang di benua Tersebut.
“ Di mana ini, kata Kezia yang baru saja membuka matanya dan melihat sekitarnya. Hikz.. Hikz.. Papa, mama, kak Kenzo!. Kalian di mana? Apakah kita sudah mati? , jangan tinggalkan aku”.
“Ini sepertinya jurang!, huft.. aku terjatuh di jurang saat mobil ditabrak truk.
Eh.. Tapi kenapa pakaian ku kenapa jadi seperti ini? Kok, seperti pakaian di drachin!, gak mungkin dong, ada yang gantiin pakaianku di dalam jurang”.
“Aduh horor banget! Papa, mama, kakak, kalian dimana kenapa ninggalin aku sendiri”. Hikz.. Hikz…,tangis Kezia.
Tiba-tiba kepalanya sakit dan muncul potongan-potongan kejadian yang menyakitkan. Saat di siksa, tidak di beri makan hingga didorong ke jurang.
“Horor banget ini..! Ada apa ini di otakku, kenapa ngeri banget “, batinnya.
“Tarik napas dulu ach..!, biar tenang”, kata Kezia menghibur diri sambil menarik napas berharap ini hanya mimpi.
“Eh salam.., Ini beneran? Ting.. tung.. Aku beneran di dasar jurang”.
Aku harus cari bantuan, mungkin team SAR lagi mencariku. Mau buat tanda SOS dulu di tempat agak tinggi. Kalo ada helikopter tim SAR lewat biar keliatan, dech!”, Ucap Kezia sambil berusaha banguni penuh semangat.
Dengan sisa tenaga yang ada, Kezia berusaha bangun meski seluruh badan terasa sakit semua.
“Gila badan aku seperti rontok semua, sakit banget. Ini baju ribet banget!”, umpatnya.
Kezia yang sehari-hari terbiasa dengan baju casual, merasa gerah dan gak nyaman menggunakan hangfu.
“Aku harus cari kayu yang bisa membantuku berjalan, kalo gak ada kayu untuk penyangga akan sulit bisa sampai ke tempat yang agak tinggi. Boro-boro bisa manjat jalan aja setengah mampus!”, sambil ngomel sendiri Kezia berusaha mencapai tempat yang menurut dia bisa digunakan untuk membuat tanda ‘SOS’.
Dengan susah payah Kezia mencapai tempat tujuannya, kemudian Kezia mulai menulis SOS dengan ranting yang ia ambil.
Selesai menulis ‘SOS’, ia duduk dan memperhatikan sekitarnya dan sambil berpikir.
“Ini daerah mana?. Andai Hp ku ada, pasti aku bisa cek gps. Perut ini gak bisa diajak kompromi dari tadi bunyi terus. Lengkap sudah dech, penderitaan Kezia yang cantik”, katanya dalam hati sambil tertawa sendiri.
“Aku harus cari sesuatu untuk mengganjal perutku yang lapar”.
Sebelum ia meninggalkan area tanda ‘SOS’ nya, Kezia merobek sedikit pakaiannya dan di ikatkan ke ranting kemudian di tancapkan ke tanah. Dengan harapan jika team SAR bisa melihat dan menemukannya
Ia berjalan tertatih dengan bantuan potongan kayu yang ia temukan,menyusuri area sekitar untuk mencari buah yang bisa dimakan. Setelah makan buah-buahan yang dia temukan di hutan, ia berjalan lagi untuk menemukan tempat yang bisa ia gunakan untuk tidur.
Tak terasa dia masuk ke dalam hutan dan menemukan sebuah gua, lalu ia masuk ke dalam gua,” lumayan bisa buat tidur!, anggap aja lagi camping dan kesasar karena pisah sama teman-teman”, kata Kezia menghibur diri.
Ia penasaran dengan gua tersebut dan berjalan ke dalam gua.
“Kenapa ada gua yang mulutnya kecil tapi setelah masuk ke dalamnya besar sekali dan dalam banget,ya!”. Semoga gak ada beruang,ular atau binatang dan serangga yang berbahaya. Kalo ada, ambil langkah seribu juga gak akan bisa. Kakiku untuk jalan harus di seret-seret apalagi harus berlari!. Pasrah aja deh! ntar kalo ada hewan buas”, katanya dalam hati.
“ Semakin masuk ke dalam gua, bukannya gelap tapi kok terang, aneh!. Semoga gak ada setan atau kunti! Ampun deh kalo sampe ketemu yang horor-horor! Kok jantungku deg-deg an, ya.. Tuhan lindungi aku semoga aman terkendali”, sambil terkekeh dan ngomel-ngomel sendiri ia tetap berjalan ke dalam gua.
Di dalam gua Kezia melihat pemandangan yang luar biasa indah. Ada air terjun dan banyak tanaman di sekitarnya.
“Asyik.., aku bisa nyebur di kolam air terjun itu. Lumayan bisa mandi meskipun gak ada sabun yang penting badan bersih dulu. Gua ini bisa aku gunakan sementara untuk tempat berlindungku sambil menunggu kondisi tubuhku lebih kuat untuk melanjutkan mencari bantuan, pikirnya ”.
Kezia langsung buka bajunya menyisakan pakaian dalam langsung masuk ke kolam air terjun. Setelah masuk ke air Kezia merasakan airnya hangat dan tidak dingin.
“Aneh ini air, kok hangat ya!, luka-luka goresan harusnya perih kenapa gak perih dan lukanya seperti menutup tanpa bekas. Badanku terasa segar tidak seperti sebelumnya yang sakit semua di sekujur tubuh, kakiku yang terluka juga sembuh. Ini air ajaib!”, pikir Kezia.
Selesai berendam ia keluar dari kolam merasakan seluruh badannya segar dan tidak merasa sakit, normal seperti tidak pernah terjadi kecelakaan.
“ Gila ini air mujarab bin ajaib, ntar kalo pulang mau bawa kakek ama nenek biar sakit encoknya sembuh”, ucapnya kegirangan saat merasakan tubuhnya kembali sehat.
“Cek dan ricek lagi ach.., siapa tau nemu sesuatu yang ajaib lagi!. Asal jangan ketemu kunti aja!”. hahaha.
Kezia hanya menggunakan baju luar, baju dalam yang basah dia jemur baju basah di batu yang ada di pinggiran kolam. Ia berjalan sambil melihat-lihat sekitarnya, nampak di dekat air terjun ada lorong, ia pun berjalan menuju lorong tersebut. Ia melihat ada batu giok besar seperti dipan untuk tidur, kemudian ia meraba-raba giok tersebut lalu duduk dan merebahkan badannya.
“Hangat dan nyaman, enak sekali peredaran darah lancar”. Tiba-tiba Kezia merasa tubuhnya terangkat ke atas.
Ia langsung panik dan berteriak” kenapa ini kok bisa begini, aduh bagaimana ini! ampun jangan ganggu!”, Kezia..
“Kezia kesasar numpang tidur, ampun mbah.. ampun nek.. Kezia gak ada niat jahat”.
Antara Bingung, takut bercampur aduk. Kezia teriak-teriak.. berusaha turun atau duduk, tapi ia tetap terangkat dengan posisi tidur.
Selang berapa menit tubuhnya turun kembali ke batu giok tersebut. Ia langsung turun dan ingin lari tapi apalah daya hanya lari di tempat.
“Sialan, kenapa gak bisa kabur dari sini. Kok, jadi lari di tempat!”, umpatnya dengan wajah takut dan panik.
Tiba-tiba muncul asap putih kemudian muncul seorang kakek tua berambut panjang dan putih. Wajahnya memancarkan aura yang kuat.
“Kek, Kezia minta maaf! kalau kedatangan Kezia, sudah mengganggu ketenangan kakek!. Kezia gak ada niat jahat, kek”.
“Kezia kecelakaan mobil sama keluarga dan masuk jurang,Kezia kesasar ke gua ini”.
“Ampun, kek! jangan makan Kezia. Kezia anak baik, kek!”, ia memohon pada kakek tersebut.
Sang kakek tersenyum mendengar perkataan Kezia, kemudian berkata,” di tempatmu berada sebelumnya, kamu adalah Kezia! tapi di sini kamu adalah Lie Mey Yui dan bukan lagi Kezia!”.
“Kakek membawamu kesini untuk membantu dirimu di masa lalu, kamu yang berasal dari masa depan adalah reinkarnasi Lie Mey Yui”, kata kakek itu.
“Maksud kakek apa? Kezia gak paham,kek!. Jangan buat kepala Kezia pusing tujuh keliling, kek!” tanyanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kakek melambaikan tangan dan muncul seperti film diputar, menampilkan saat Kezia dan keluarga pergi ke pantai, pulang dari pantai mengalami kecelakaan. Papa dan mamanya meninggal lalu dimakamkan.
Kenzo dan Kezia kondisi koma di rumah sakit di tunggui ketiga sahabat kakaknya. Ardi yang menangis mengucapkan penyesalan pada diri sendiri, karena tidak sempat mengucapkan kata cinta pada Kezia. Semua ada seperti nonton drama.
Kezia menjerit dan menangis, “Papa,mama kenapa ninggalin Kezia?. Kak Kenzo bangun jangan tinggalin Kezia? Kenapa jadi seperti ini”.
“Kakek tolong bantu kak Kenzo”, pintanya pada kakek yang baru ditemui.
Kakek melambaikan tangan menghapus film yang diputar dan berkata,” maafkan kakek, nak. Kamu harus menjalani takdirmu, mungkin kamu akan bertemu kembali dengan orang yang kamu sayangi”. Dengan ketulusan dan keyakinan kamu, akan menuntunmu untuk bertemu kembali dengan orang yang kamu sayangi”
“ Saat ini kamu harus menjalani kehidupanmu di sini! kamu harus menjadi anak yang kuat dan berani, Kakek tau kamu anak baik”.
“Kakek akan memberikan sesuatu kekuatan padamu untuk melindungi dirimu dan orang-orang yang kamu sayangi. Apakah kamu siap untuk menerima kekuatan itu,nak? Kata kakek sambil mengelus-elus rambut di kepalanya.
Kezia menangis dan tidak bisa berpikir, sedih yang sangat dalam karena harus berpisah dengan orang-yang dicintai dan ia gak tau berada dimana dirinya saat ini. Yang pasti dia harus tetap menjalani kehidupan ini dengan baik.
Tanpa bisa berpikir ia hanya menganggukan kepala sambil berkata, " ya, kek. Kezia mau!, tolong bantu Kezia di sini, kek. Kezia gak punya siapa-siapa di sini !. Kalo boleh tau siapa nama kakek?”, tanya Kezia kepada kakek.
“ Namaku Li Mo Chen, kamu bisa panggil aku dengan sebutan Kakek Mo”, Jawab kakek Mo
“ Ok, Kakek Mo!. Tolong bantu Kezia, kek
Kakek Mo menganggukan kepala dan berkata, “ pakailah kalung dan cincin ini, sambil menyerahkan kedua benda tersebut kepada Kezia”.
Kezia menerima dan mengucapkan terima kasih kepada kakek Mo
Setelah memakai kalung kemudian ia memasukan cincin ke jari tangan, tiba-tiba cincin langsung mengecil pas di jari tangan Kezia. Ia penasaran mencoba melepas cincin tapi tidak bisa, lalu menengok kakek sambil berkata ” kek kenapa cincin gak bisa dilepas?”.
“Kalung dan cincin itu sudah menyatu dengan jiwa kamu. Kalung itu adalah ruang dimensi yang bisa kamu masuki sedangkan cincin itu adalah cincin ruang yang bisa menaruh barang”, kata kakek Mo.
“Kek, selain aku apakah bisa yang lain masuk ke ruang dimensi? Misalnya keluarga, teman atau hewan?”, tanya Kezia pada kakek Mo.
“Siapapun bisa masuk dengan seizin kamu, makhluk hidup juga bisa masuk dengan seizin kamu” jawab kakek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Onyah Nie
lgi syuting keiza
2023-05-09
1
Ibuk'e Denia
aq mampir Thor di ceritamu
2023-04-21
3
Jun
👍🏻👍🏻 keren
2023-04-21
1