Keesokan harinya Gersya telah bersiap dengan mamakai gaun pengantin disertai kerudung yang melekat pada kepalanya serta make up yang natural.
"Kamu cantik banget," ucap pelayan yang make up Gersya.
"Makasih," ucap Gersya yang sedang duduk di kursi di depan cermin.
Tok...tok...
Suara pintu mulai terdengar Gersya mulai gugup dan menoleh kearah pintu ternyata Bu Winda datang untuk menjemput Gersya.
"Lama amat sih, cepat tuh calon suami kamu sudah datang," ucap Bu Winda menarik tangan Gersya.
"Seperti apa rupa suami ku yah, semoga bukan orang jahat." Batin Gersya mengikuti langkah Ibunya.
"Huh, galak amat tuh orang," ucap Pelayan tak suka melihat cara Bu Winda menarik tangan Gersya.
Sementara itu Hendrik yang telah memakai baju kemeja putih dan rambut yang rapi membuatnya tak bisa lepas dari tatapan wanita yang mengangguminya.
"Wahh, ganteng banget,"
"Iya, berutung banget aku datang ke pesta kali ini,"
"Huh, Gersya kamu akan menikah dengan lelaki sadis dan aku nggak perlu lagi melihatmu dirumah ini karena aku adalah putri dirumah ini," batin Stela tersenyum sinis.
Tiba-tiba....
Suara hentakan kaki mulai terdengar diatas tangga ternyata pengantin wanitanya telah datang pandangan mulai tertuju pada Gersya.
"Cantik....," ucap Hendri tak sadar melihat Gersya tanpa berkedip.
"Alhamdulillah pengantin telah lengkap mari kita mulai acaranya." ucap Penghulu, membuat detak jantung Gersya lebih kencang.
"Oke, silahkan kalian berdua duduk," ucap Penghulu lagi, Gersya duduk menunduk tak memandangi suaminya.
"Kamu cantik," bisik Hendrik ditelinga Gersya.
"Kok suaranya tak asing yah," batin Gersya mengankat kepalanya, betapa terkejutnya saat melihat suaminya.
"Astaga, ternyata dia," batin Gersya mulai menduk kembali.
☆☆☆☆☆
Akhirnya pesta pun selesai tamu undangan mulai mengucapkan selamat dan pergi, Gersya yang duduk di pelaminan hanya gugup dan gemetar sedangkan Hendrik mulai terlihat tersenyum melihat Gersya.
"Selamat yah, tuan Hendrik," ucap Suniatto menyalami Hendrik.
"Iya, selamat juga untukmu," ucap Hendrik membuat Suniatto bunkam.
"Gersya selamat yah," ucap Suniatto, Gersya hanya menanggapinya denga senyuman simpul.
"Apa maksud dari tuan Hendrik tadi," batin Suniatto meninggalkan mereka berdua.
"Ayo ikut aku," ucao Hendrik mulai menarik tangan Gersya.
"Ke...kemana....," ucap Gersya gugup.
"Kita pulang ke rumah kita," ucap Hendrik.
"Tapi...,barang-barangku....," ucap Gersya.
"Sayang, nggak usah khawatir aku sudah urus semuanya," ucap Hendrik memasukan Gersya kedalam mobil.
Gersya hanya diam memandangi langit malam yang begitu indah di balik jendela mobil, dan terlihat Hendrik sedang berbincang dengan papanya.
"Kenapa kalian menjualku? siapa orang tuaku? apa yang harus ku lakukan setelah menjadi istrinya?" Pertanyaan Gersya dari lubuk hatinya terus bermunculan dan Hendrik mulai memasuki mobil.
"Kamu lama menunggu yah sayang," bisik Hendrik mulai mendekati Gersya yang semakin takut.
"Enggak kok," ucap Gersya mulai mendorong tubuh Hendrik.
"Baguslah karna kita akan bersenang-senang malam ini," ucap Hendrik mulai tersenyum.
"Pak ayo jalan," ucap Hendrik.
Setelah beberapa lama perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di kediaman Hendrik, terlihat Gersya yang kecapean mulai tertidur di bahu Hendrik.
"Kamu ternyata lebih cantik dan imut ketika tidur," ucap Hendrik terus memandangi Gersya yang terlelap dalam tidur.
Hendrik kemudian mengakat tubuh Gersya kedalam rumahnya ternyata mereka telah disambut oleh beberapa pelayan.
"Selamat datang tuan," ucap Slah satu pelayan.
"Oke, mulai sekarang dia adalah nyonya kalian jadi kalau ada yang berani macam-macam sama Gersya kaki dan tangan kalian akan hilang," ucap Hendrik melewati para pelayan yang mulai ngeri.
Hendrik membawa tubuh Gersya kedalam kamarnya yang telah dihiasi dengan bunga yang sangat indah, kemudian meletakkan Gersya dikamar tersebut.
"Kamu adalah wanitaku," ucap Hendrik mulai mengdekati Gersya.
"Dan akan tetap begitu," ucapan terakhir Hendrik yang mulai mencium bibir Gersya dan menikmati malam pertamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Yu Za
titik koma nya pakai dong, jangan kayak mau pacu lari aja nulis nya
2024-01-29
0
orlin
bukany dia udah tau pas ngasih teh kan Hendrik bilang ke bapaknye..dia masih denger gmna sih
2022-10-13
0
Noer Anisa Noerma
kaget melihat suami
2022-02-06
0