Bab 2. Bagaimana ini?

Sierra, belum keluar kamar. Setelah, kejadian kemarin membuatnya malas untuk bertemu ibunya maupun adiknya.

Karena terlalu bosan, perempuan itu menyalakan televisi yang ada di kamar megahnya. Bibirnya cemberut melihat beberapa siaran tv yang membosankan, namun saat ingin menekan tombol mati, sebuah iklan tayang, membuatnya kesal bukan main.

"Kenapa, kemarin dia marah-marah? Padahal, sekarang dia menjadi ambassador dari produk terkenal! Seharusnya, dia senang dan bangga, ini malah membuat keributan!"

Jujur, Sierra iri pada adiknya yang selalu membuat ibunya bangga, lain dengan dirinya yang mempunyai pekerjaan tak jelas, bahkan begitu memalukan.

Adiknya begitu terkenal, ribuan penggemar selalu mendukungnya, itupun membuat Sierra berkecil hati saat melihat keluarganya yang begitu peduli pada Serla.

"Apa, aku salah alamat ya? Mungkin sebenarnya, Tuhan ingin mengirimku ke rahim lain, tetapi malah tersesat ke rahim Bunda."

Fakta, bahwa keluarganya populer membuatnya tak percaya diri. Neneknya dulu seorang aktris, makanya dia begitu senang saat Serla mengikuti jejaknya. Kakeknya seorang dokter, dan ibunya juga mantan seorang model.

"Lalu? Bagaimana denganku? Aku hanya seorang pemalas yang masih mencari jati diri." Bahkan, dirinya hanyalah seseorang yang lulusan SMA.

Suara, ketukkan pintu membuatnya tersadar dari lamunan.

"Bunda akan pergi, mengantar Serla ke lokasi syuting! Sebaiknya, renungkan perbuatanmu! Jangan, keluar dari kamar sebelum kami kembali!"

"Apa, sekarang aku dikurung?" lirihnya pelan. Sierra merebahkan tubuhnya, dia ingin tidur setengah jam, sebelum beraksi.

***

Sierra membuka mataya, matanya membulat melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 siang. Secepat mungkin, perempuan itu bergegas mandi dan berganti pakaian.

Setelah selesai, matanya menulusuri setiap sudut kamar, mencari benda yang cocok. Ketemu! Sebuah pot bunga yang berukuran sedang.

Dengan sekuat tenaga, Sierra membanting pot bunga itu ke kaca balkon. Pecah, suara kaca itu begitu nyaring membuat telinganya berdengung. Sierra sengaja memilih kamar di lantai satu ini, tak tinggi dan di balkon pun ada tangga menuju taman.

Suara orang berlarian terdengar, Sierra dengan cepat keluar dan berlari menuruni tangga. Sampai di taman, ia memanjat pagar yang tinggi itu. Dirinya tak begitu tomboy, namun pandai memanjat karena semasa kecil ia sering memanjat pohon milik tetangga.

"Yes, berhasil!"

Sierra masuk ke dalam mobil hitam yang mungkin sudah menunggunya, ia masuk karena mengenal nomor mobil hitam itu.

"Apa, aku dalam masalah?"

"Ya, kau dalam masalah."

Sierra menelan salivanya kuat-kuat. Perempuan itu sedikit gugup. Jantungnya pun berdetak begitu cepat.

Pria yang sedang menyetir itu, terkekeh kecil. "Jangan takut, kau akan mendapatkan pekerjaan baru."

"Aku, tak mau!"

"Mengapa?"

"Dengan pekerjaan itu saja, aku sudah lelah! Aku memang tak tahu, ini pekerjaan apa, yang jelas itu bukan sesuatu yang baik," ungkap Sierra.

"Jika, kau tahu itu tak baik, Mengapa, masih menjalaninya?"

"Karena aku butuh uang!" sahut Sierra spontan.

"Jangan setengah-setengah, lakukan secara menyeluruh, lagipun dosanya juga tetap sama."

Sierra melipatkan tangannya, ia kesal menatap seseorang yang selalu jadi prantara gajihnya.

"Kita, sampai!"

"Apa, aku akan baik-baik saja?"

Pria itu hanya mengangguk saja.

"Apa, kau serius? Aku takut, nanti pulang tinggal nama saja."

Pria itu hanya tersenyum tipis, lalu meninggalkannya. Sierra mengikutinya di belakangnya, dia berlindung di punggung pria itu.

"Dimana dia?"

"Di belakangku."

Tubuh Sierra memang mungil, lagipula ia berlindung di tubuh seseorang yang bertubuh besar, makin tidak terlihat.

"Keluar!"

Sierra terkekeh canggung, di sini sepertinya hanya dia seorang perempuan. Sudah dua kali dirinya ke sini, tetapi masih belum terbiasa dengan suasana di tengah para lelaki yang memiliki wajah yang seram.

"Ikut, ke ruanganku!"

Ingin menolak, tetapi salah satu dari mereka menatapnya tajam, seolah jika dirinya mengatakan tidak, maka nyawanya akan terancam.

Sierra mencoba patuh, dia masuk ke ruangan yang terdapat beberapa barang mewah.

"Kau, dipecat!"

Sierra langsung melototkan matanya, ini tak boleh terjadi. "Mengapa, Bu? Eh, Pak? Aduh... Maksudnya kenapa Bos."

Ini bukan salahnya! Siapa suruh bosnya memakai topeng putih dan memakai suara samaran. Sierra kan jadi bingung sendiri, lagipula ia termasuk orang yang pelupa, jadi agak sulit mengingat sesuatu jika tak berpikir keras.

"Aku, telah menemukan seseorang untuk menggantikanmu. Dia, gesit tidak sepertimu yang selalu terlambat."

Sierra menundukkan kepalanya, pekerjaannya memang sangat mudah tapi sedikit sulit karena tempatnya selalu jauh dan dirinya hanya difasilitasi sepedah. Memang, keterlaluan.

"Jadi, aku harus bagaimana? Apa, aku harus menjadi penganguran lagi?"

"Tidak, aku memiliki dua pekerjaan bagus untukmu."

"Apa, itu?"

"Apa, kau bisa mengendarai mobil?"

"Tentu saja!"

"Baiklah, Kevino akan memberitahumu soal pekerjaan ini!"

Sierra menghela nafas. Mengapa, dia harus ke sini jika ujung-ujungnya Kevino sendiri yang akan menjelaskannya?

"Baiklah, aku akan pergi."

Sierra berjalan cepat ke arah Kevino, ia berusaha menahan takut saat beberapa pria menatapnya horor.

Sierra duduk di samping Kevino, dia mengaitkan tangannya di lengan pria itu. Kevino adalah orang paling dekat dengannya, ditambah dia juga paling tampan di sini.

"Bagaimana, dengan pekerjaanku?"

"Apa, kau serius? Lebih baik, kau mundur saja. Ini adalah kesempatan bagus, kau bisa lari sebelum semuanya semakin rumit."

"Jika, aku lari. Aku, tak akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar! Kau, juga tahu. Aku hanya lulusan SMA, akan begitu sulit mendapatkan pekerjaan dengan cepat!" jelas Sierra. Ia tak peduli, jika suaranya terdengar para lelaki seram itu, yang jelas dirinya harus mendapatkan pekerjaan.

"Tidak! Aku tak akan membiarkanmu mengambil pekerjaan ini!"

Kevino berlari keluar meninggalkan Sierra yang ketar-ketir. Perempuan itu tersenyum tipis kepada mereka. Berusaha tenang. "Misi, om."

Sierra berlari ke arah pintu. Ia tak mau di sini terlalu lama. Perempuan itu mengejar Kevino yang masuk ke dalam mobil.

Sierra, masuk ke dalam mobil. Ia berusaha menenangkan Kevino yang terlihat marah. "Aku mohon, aku sangat membutuhkan pekerjaan ini."

Kevino tak menjawab. membuat Sierra semakin kesal.

Dengan keras, Sierra berteriak. "Terserah! Aku, tak peduli persetujuanmu! Kau setuju, atau tidak, aku akan tetap melakukannya! Lagi pula, bos sendiri yang memintaku!"

"Kau salah! Dia, sendiri yang memintaku untuk membuatmu tak terlibat lagi. Kau, sudah tahu terlalu banyak. Jika semakin nekat, hidupmu akan lebih berbahaya!"

Sierra menahan tangisnya. Entahlah, rasanya ingin menjabak rambut Kevino sekarang juga, dan berteriak padanya jika dia sudah dewasa, dia akan berusaha menanggung konsekuensinya.

"Lebih baik, kau kembali pada keluargamu. Bangun kambali rasa sayang mereka padamu," jelas Kevino yang menyalakan mobil.

Sierra mulai terisak. "Lantas, apa kau ingin aku terus menjadi patung dalam keluarga sialan itu?! Apa bedanya, aku di sini dan di sana? Semua masalah, tak akan berhenti menyerangku, dimanapun aku berada."

Kevino tak menjawab. Matanya fokus ke depan.

Sierra menangis. Perempuan itu tak bisa menahannya lagi. Tiba-tiba suara ponsel mengalihkan perhatiannya, ada sebuah pesan!

Maldi: [ "Aku membutuhkan uang. Bisakah kau, membantuku sayang?" ]

Sierra menutup matanya. Menahan rasa sesak yang menghantam dadanya. Bagaimana ini? Apa yang harus ia katakan disaat uangnya belum terlalu cukup.

Terpopuler

Comments

Yosefa Karere

Yosefa Karere

hampir 90% karya author ini gk sampai end,,gantung semua ceritanya,,apakah judul yg ini jg akan sama???

2023-04-03

1

Suri Ptr Doank

Suri Ptr Doank

emng siera kerja apa sih, trus itu knp pacarnya siera sll mnta uang sama dia

2023-04-02

1

Diana Susanti

Diana Susanti

aneh mang Sierra ini yaaaa ada loh cewek kok seperti dia,,, dr planet mana diq ini kok bodoh goblok jd satu yaa geregetan aku 😈😈😈😈😈😈

2023-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!