Ini salah satu alasan, kenapa aku katakan pada Mamamu, kalau jiwa miskin mu. Tidak Akan hilang meskipun kamu tinggal di rumah ini. " ucap Nyonya Liza mengagetkan para pelayan.
Daisy sangat terkejut dan dia terbatuk kaget.
Tapi, hal itu tidak membuat dia berhenti untuk makan dengan para pelayan, karena jika dia makan di meja bersama keluarga ibunya, dia akan terus mengalami masalah pencernaan.
Sejak kedatangannya ke rumah itu, tak sekalipun dia mendapatkan kasih sayang dari Kakek dan neneknya.
Laura pun sibuk dengan dunianya. Dia sibuk kuliah, melanjutkan sarjananya. Mempersiapkan diri untuk menjadi penerus keluarganya, karena Laura merupakan anak tunggal dari Tuan Abrar dan Nyonya Liza.
Bahkan dia sudah di anggap sama seperti pelayan lainnya, dia tidak membiarkan Daisy memanggilnya dengan sebutan omah.
"Apa kamu tidak malu, lemak di tubuhmu itu terlalu banyak?" Nyonya Liza mencubit perut Daisy.
Daisy, sekarang sudah berusia 18 tahun.
Nyonya Liza selalu menyinggung penampilan Daisy. keluarga mereka adalah keluarga yang kaya raya. Bagi mereka penampilan, harta dan kekuasaan adalah segalanya.
Sementara Daisy, sejak berusia 11 tahun memasuki fase pubertasnya, dia mulai mengalami kenaikan badan yang signifikan dan bertambah gemuk.
"Apa kamu yakin, dia itu anakmu? " Nyonya Liza menyinggung Daisy lagi.
Hari ini, adalah hari pelantikan Laura menjadi wakil direktur dan mereka mengadakan acara di kediaman tuan Abrar Danendra.
Karena itu, Nyonya Liza sangat tidak ingin menunjukkan Daisy di hadapan tamu undangannya.
Dan memang karena, tidak ada yang mengetahui jika Laura sudah pernah menikah dan memiliki putri.
Daisy, memiliki tubuh yang gemuk, berat tubuhnya 75kg, dengan tinggi 165cm, rambut yang bergelombang dan hitam persis rambut ayahnya.
Sementara Laura, dia memiliki tinggi 168 cm dengan tubuhnya yang langsing, sangat jauh berbeda dengan Daisy.
Rasa marah Nyonya Liza tidak lepas karena kesalahan yang dilakukan oleh Laura dan Nevan 18 tahun yang lalu.
......................
"Aku mau, kakak jadi pengalaman dan laki-laki pertamaku." ucap Laura yang saat itu masih berusia 15 tahun. Dia sangat ingin mendapat pengalaman pertamanya, karena teman-temannya juga mulai melakukan hal itu.
"Maaf Laura, kita tidak boleh melakukan ini, selain usiamu yang masih belia. Aku juga tidak ingin merusak masa depan kita." Ucap Nevan kekasih Laura yang berusia 17 tahun itu. Sambil menahan tangan kekasihnya meraba tubuhnya.
"Apa kakak tidak suka denganku? Atau aku tidak secantik mantan-mantan kakak? " Laura mulai merajuk.
"Bukan, aku tidak pernah melakukan hal itu, dan aku tidak ingin melakukannya jika kita tidak menikah. Dan kamu lihat, kita ada di lingkungan sekolah, meskipun kita sedang berkemah sekarang. Dan kamu lihat, semua orang sedang tidur, jadi kamu juga harus kembali ke tendamu dan tidur." Jelas Nevan.
Mereka sedang mengadakan pengenalan sekolah kepada siswa baru. Nevan adalah ketua OSIS, dia sangat cerdas, dia bersekolah di sekolah mahal itu karena beasiswa yang di dapatnya. Sementara Laura adalah siswa baru, mereka saling mengenal ketika Laura melakukan tour sebelum masuk ke sekolah itu.
"Maaf Laura, jika kamu tidak pergi, maka aku yang pergi." Nevan lalu berdiri hendak keluar tenda.
Lalu Laura mulai menangis, yang awalnya suaranya pelan, malah semakin keras.
"Ssssstt... Ssssttthhh... Laura, tolong, berhenti menangis." Nevan langsung memeluk bahu Laura.
"Kakak tau, bagaimana perasaan aku sekarang? Aku merasa aku wanita yang menjijikkan sehingga kakak menolak ku" Laura menangis sesenggukan.
"Dengar, kamu tau, bukan itu alasannya. Kita tidak boleh melakukan hal yang melanggar agama dan norma." Nevan lalu melepaskan pelukan Laura.
Laura yang merasa kesal, mendorong Nevan, sehingga jatuh terlentang, Laura langsung meletakkan tubuhnya di atas tubuh Nevan dan memeluk Nevan dengan erat.
Nevan berusaha mendorong Laura, tapi dia memeluknya terlalu kuat, dia berusaha membalikkan tubuhnya agar Laura terjatuh dari tubuhnya. Sambil menahan suaranya agar tak terdengar orang lain. Memang tenda pengurus OSIS agak jauh dari tenda siswa-siswa lain.
Laura mulai menggerakkan tubuh bagian bawahnya dan mengenai tubuh bagian bawah Nevan.
"Hentikan Laura, apa kamu sadar, ini adalah pelec*han? " Suara Nevan di selingi *******. Dia tak pernah merasakan tubuhnya bisa bergetar jika barangnya tersentuh wanita.
"Sial.. Sial.... Aku harus bisa melawan ini." ucap Nevan dalam hati sambil menutup matanya berusaha mengumpulkan tenaga mendorong Laura.
Laura lalu mencium bibir Nevan dengan paksa.
Nevan awalnya melawan, tapi rangsangan dari bagian bawahnya dan ciuman Laura membuat dia balik mencium Laura.
Laura tersenyum, pikiran Nevan sudah tak bisa dia bendung, darah yang mengalir ke otaknya membuat pandangannya kabur sehingga dia menyerah dan menikmati hal itu.
Sehingga malam itu menjadi malam pertama untuk mereka berdua.
"Maafin aku yah Kak, aku hanya iri dengan teman-temanku. Mereka selalu menceritakan pengalaman mereka dan membuat aku perawan sendirian. Kakak Adalah pacar pertamaku dan aku ingin kakak... "
"Lebih baik kamu kembali ke tendamu. Bagaimanapun kita sudah melakukan kesalahan besar. Dan itu adalah salahku."ucap Nevan memakai pakaiannya dan keluar dari tendanya.
Setelah malam itu, Nevan mulai menjaga jarak dari Laura. Tapi, dia marah pada dirinya tidak bisa menahan diri.
Laura merasa kesal pada Nevan, dan dia pun mencoba hubungan badan dengan laki-laki lain. Berusaha membuat Nevan perhatian padanya.
Nevan, sangat menyukai Laura, tapi dia tau siapa Laura, dan bagaimana kehidupannya. Nevan memiliki rencana besar untuk hidupnya. Tapi setelah malam itu, dia selalu dihantui rasa bersalah karena menyerah malam itu.
Dihantui akan masa depannya yang bisa saja hancur dalam sesaat.
Mendengar Laura mulai melakukan hal-hal yang tidak baik, Nevan menemui Laura.
"Apa yang ingin kamu tunjukkan dengan melakukan hal-hal itu? Kamu tau, yang kita lakukan malam itu adalah suatu kesalahan. Dan bagaimana bisa kamu melakukannya dengan laki-laki lain?"
"Kakak, sama sekali tidak perduli sama saya. Aku sudah menyerahkan semuanya sama kakak. Tapi malah di abaikan seperti ini."
"Jangan pernah mempertahankan laki-laki dengan memberikan segalanya. Kita masih muda. Masa depan kita masih menunggu di depan sana. Aku, di besarkan oleh ibu tunggal, tujuanku adalah membahagiakannya. Tapi, apa yang kita lakukan malam itu, bisa saja merusak semuanya."
"Terus kakak, mau ninggalin aku gitu aja?"
"Maaf Laura, ada baiknya kita berpisah dulu." Nevan lalu pergi meninggalkan Laura.
4 bulan kemudian Laura, mengirim sebuah surat pada Nevan, meminta agar bertemu.
"Kenapa kamu terlihat sangat pucat? Apa kamu sakit?" Nevan melihat Laura yang sangat pucat dan lemas.
"Beberapa hari ini, aku merasa gak enak badan. Dan aku ingat kalau aku belum datang bulan sejak pertama kita begitu."
Perlahan tangan Laura mengeluarkan sebuah benda,
"Kamu hamil?" Nevan sangat terkejut dan juga bingung tentang hal itu.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments