apartemen...

"Kau bertanya aku orang tua macam apa hah!, Kau sendiri mengapa mengancamnya sampai mengusirnya!". pak Roy

"Aku tidak mau tau! Pokoknya Alya tidak boleh keluar dari rumah ini, dia juga harus segera menikah dengan Aldy, mau di taro dimana muka aku kalau orang-orang tau Alya pergi dari rumah karena tidak ingin di jodohkan, dan... Dan apa yang akan kita katakan kepada keluarga pak Burhan, coba kamu pikir!!". Ucap Bu Nensy.

"Aku tidak perduli apa yang akan terjadi selanjutnya.. mengenai pangkat jabatan terserah aku sedang pusing!!". Pak Roy memilih mengambil kunci mobil lalu pergi dengan kesal meninggalkan rumah.

"plakkkkk..." pintu di banting dengan keras.

"Aaarrrrggghhhhh.... Sial.. mau kemana kau hah! Kau tidak bisa lari begitu saja dari masalah ini!!". Bu Nensy menggila sendiri di dalam kamar.

Dia khawatir dengan banyak hal, sekarang suaminya pasti akan terancam di pecat karena perjodohan yang tidak jadi, belum lagi masalah dirinya yang Gagal jadi menantu konglomerat, dan sumber penghasilan mereka otomatis akan berkurang jika suaminya tidak bekerja, bahkan parahnya tidak ada lagi yang akan bersih-bersih di rumah, karena Alya akan pergi..

Itu semua membuat pemikiran Bu Nensy kacau hingga rasanya sesak dan geram, kamarnya Sekarang pun sudah tidak berbentuk, amarahnya membuat dirinya kecau hingga melampiaskan pada benda-benda di sekitarnya.

sementara Di kamar Alya semua barang-barangnya sudah di packing dengan rapi, dia pun tersenyum lega akan keputusannya..

"Sepertinya ayah dan bunda baru saja bertengkar hebat akibat masalah ini, hmm sebaiknya kau tidak usah berpamitan pada bunda aku khawatir kalau-kalau dia akan menerkam mu". Owen berbicara sambil menahan tawa.

Bu Nensy memang ibu kandungnya namun Owen tidak pernah berpihak ke siapa-siapa, dia hanya membela mana yang benar dan mana yang salah, Owen tau benar.. betapa besar jiwa keegoisan ibunya itu.

"Aku juga malas berpamitan, pipi ku masih panas karena tamparan dan itu juga membuat hati ku panas!". Jawab Alya

"Bunda menamp..." Owen menatap terkejut

"Ssstttt.... Itu terjadi karena aku melawan, sudah tidak usah di pikirkan ". Alya segera menyela.

"Tapi itu keterlaluan Al, aku akan berbicara dengan bunda nanti, tidak seharusnya ia melakukan hal itu ". Kesal Owen

"Dahla.. kita sudah banyak membuang-buang waktu, ayo pergi ". Segera Alya memesan taxi online untuk membawa barang-barangnya..

sementara Owen memilih naik motor untuk mengikutinya dari belakang.

.......

Tiba di apartemen yang jauh dari kata mewah bahkan terbilang sangat sederhana namun yang sangat bagus adalah jauh dari keramaian karena apartemen tersebut berada di dalam lorong buntu sehingga jauh dari kebisingan kendaraan.

Penghuninya kebanyakan anak kuliahan dan orang bekerja, tidak ada orang yang sudah berkeluarga disana.

"Al kamu yakin mau tinggal di apartemen ini". Owen sedikit ragu dengan tempat itu, pasalnya saat di buka ruangannya minim cahaya, hanya memiliki satu jendela, satu pintu ke ruang balkon sekaligus tempat menjemur baju.

Di dalam juga hanya ada satu kamar, ruang makan plus dapur dan ruang tamu mini lebih tepatnya mirip kosan hanya saja masih lebih luas dari pada kos-kosan, dan apartemen itu memang sudah sangat tua,

Terlihat rapih juga aesthetic sangat cocok untuk seorang introvert.

"Yakin kak, nanti aku yang modifikasi lagi biar agak terang, di tambah pencahayaan dikit aja ini sudah bagus kok". Jawab Alya.

"Iya sih, tapi tempat ini agak seram sih kalau di lihat-lihat ". Owen meneliti pandangannya ke setiap sudut ruang, semuanya serba kuno dan tua.

"Itu karena baru di tempati, nanti juga sudah bagus dan yang paling penting sewanya tidak terlalu membebani". Alya tersenyum.

Yah apartemennya lumayan murah lah 3,2jt perbulan, dengan fasilitas lengkap seperti itu tinggal membawa pakaian dan barang-barang pribadi saja, apartemen yang juga terkenal aman karena yang empunya nenek tua plus galak.

"Ya ya ya... Hmm malam ini aku nginep sini aja besok pagi baru pulang, kasian kamu nanti takut baru hari pertama.... Oyah Al mau makan apa, kakak lapar nanti kita makan di luar, barang-barangnya besok aja baru kamu rapikan ". Ucap Owen.

"Aku mau bakso aja". Jawab Alya

"Bakso..? " Owin berfikir sejenak "yakin kenyang?".

"Iya kak, yakin.. udah lama aku nggak makan bakso". Alya

"Ya sudah ayo, di dekat sini banyak penjual bakso".

Mereka segera ke warung bakso yang dekat dari apartemen menggunakan motor KLX milik Owen (yah motor sejuta umat yang lagi viral dimana-mana anak muda menggunakannya).

Tiba di warung bakso...

Warungnya cukup ramai banyak pasangan muda yang makan disana...

Tak jarang masih ada yang curi-curi Padang pada Owin karena ketampanan yang ia miliki memang sangat sayang bila di sia-sia, meskipun banyak yang mengira mereka berdua sepasang kekasih karena perbedaan umur yang hanya 4th saja serta mereka sama sekali tidak mirip.

Tentu saja mereka tidak sedarah, hanya terikat persaudaraan tiri saja.

"Habis ini mau ke kafe nggak?". Tanya Owin, posisi mereka sudah makan.

"Emm.. nggak deh kak, soalnya aku harus ikut tes tertulis besok di PT.Indra Jaya Company". Jawab Alya

"Jam berapa?".

"Pagi jam 10an sudah harus ada di sana".

"Oh kalau begitu sekalian besok kakak antar ".

"Serius? Bagaimana dengan pekerjaan kakak?". Tanya Alya,

Pekerjaan Owin sekarang adalah kepala proyek bangunan, karena dia lulusan teknik sipil. Namun tidak selalu ia bekerja hanya jika perusahaan memiliki tender proyek.

"Bisa di atur". Owin terkekeh.

"Ha-ha-ha bagus kalau begitu". Alya senang

Mereka melanjutkan makan hingga kembali ke apartemen.

...****************...

Ke-esokan harinya....

Sesuai dengan janji Owin ia benar mengantar Alya ikut tes tertulis hari ini, di depan terlihat sudah ada banyak orang-orang yang juga akan mengikuti tes.

Alya turun dari motor sembari melongo melihat orang-orang yang sedang mengantri di depan perusahaan.

"Emm.. Terimakasih kak Owin". Ucap Alya seraya menyerahkan helmnya pada Owin

"Hmm... Oyah Nanti siang kamu bisa pulang sendiri kan, kakak nggak bisa jemput". Jawab Owin.

"Iya Alya tau kok, oiya kak Owin hati-hati ya".

"Iya kamu juga, semoga sukses tes tertulisnya.. hmm persaingannya lumayan banyak tuh". Owin sedikit ragu apakah Alya akan lolos atau tidak.

"Harus optimis, pasti bisa". Alya menyemangati diri.

Owin tersenyum "iya kakak percaya, semangat ya!".

"Siap bos!!". Mereka berdua terkekeh.

"Ya sudah kakak pergi ya, Ingat jaga diri baik-baik ". Owin mengusap rambut kepala Alya sembari tersenyum..

"Iya kak". jawab Alya juga dengan senyuman...

Next......

Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!