"Kenapa lagi say". Ucap Lea sembari melemparkan teh kotak kepada Alya.
"Tau nggak tadi aku bertemu dengan pemilik perusahaan Indra Jaya Company di apartemen mewah pusat kota, sumpah beliau ganteng banget, masih muda sama persis dengan yang ada di iklan-iklan". Ucap Alya memberitahu dengan semangat.
Indra cukup terkenal di dunia bisnis juga dunia publik, ia banyak membintangi Bernd ambassador terkenal dengan berbagai jenis produk.
Hampir semua orang tau tentang dirinya, namun kehidupan pribadi tentu menyimpan banyak rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja .
"Masa...? Terus-terus bagaimana, apa dia memiliki kekasih atau dengan siapa dia tinggal, duh aku juga sangat antusias kalau mendengar nama tuan Indra, secara diakan miliarder termuda di Indonesia belum lagi tidak pernah ada rumor tentang dirinya yang memiliki kekasih atau apalah". Tanya Lea takalah antusias nya
"Kamu mikir aku paparazi gitu mau cari tau tentang dia sampai ke dalam-dalam! Ya nggak lah tapi yang aku lihat ya dia tinggal sendiri di apartemennya, tidak ada tanda-tanda atau jejak bahwa dia tinggal bersama orang lain atau perempuan semacam itu ". Alya menggeleng.
"Benarkah... Duh pria idaman semua wanita ". Lea tersenyum mengatakannya, tersirat bahwa dia sangat menganggumi seorang Indra.
"Benar bet, tapi masa iya pria seperti dia tidak memiliki kekasih... Hahaha mustahil nggak sih, secara diakan pria yang sudah cukup umur untuk melakukan hal dewasa, kan nggak mungkin hal seperti itu tidak ia dapatkan dengan percuma... Hmm tapi hebat juga sih kehidupannya yang real jarang tersorot ke publik ".
"Lah kamu nggak pernah denger tentang dia sebelumnya, dia pernah menyukai seorang wanita di masa kecilnya namun wanita itu berulang kali menolak karena dia tidak ingin merusak persahabatan mereka ". Jelas Lea
"Bukanya itu hanya rumor?".
"Ada yang bilang fakta, ada juga yang bilang rumor, nggak ada yang tau pasti kebenarannya soalnya kan beliau sangat menjaga privasi.. Oyah bay the way, kemarin kamu masukin lamaran kan di perusahaannya, gimana udah ada jawaban belum?". Tanya Lea.
"Iya juga sih, hmm belum Lea, dari tadi juga aku mikir itu Mulu, coba aja ada kenalan disana pasti aku sudah dapat panggilan kerja". Berucap dengan nada sedih.
"Coba daftar online lagi, kemarin teman ku daftar online disana selang satu Minggu lamarannya diterima".
"Benarkah?.. tapi bukannya lebih bagus ya lamaran yang di antar langsung ketimbang online ". Jawab Alya..
Kemarin Alya langsung mengantar lamarannya ke perusahaan, namun sampai sekarang Alya belum tau jika surat lamarannya itu ternyata hilang di meja HRD saat ruangan HRD di renovasi hingga beberapa berkas pelamar tidak bisa di proses.
"Yah kan ada namanya mencoba lagi dan lagi siapa tau rejeki kamu di pendaftaran online?". Jawab Lea asal.
"Iya juga sih, sebaiknya aku coba deh". Dengan penuh semangat Alya mengambil ponselnya dan segera mencari situs rekrutmen PT.Indra Jaya Company di web.
Tidak lama bagi Alya untuk melamar pekerjaan secara online karena dokumen-dokumennya sudah siap semua di dalam ponselnya.
"Semoga keterima ya Tuhan". Ucap Alya kemudian menekan tombol send.
...****************...
Satu Minggu berlalu, Alya tidak pernah lagi mengantarkan pakaian ke apartemen Indra, padahal Alya sangat menginginkan hal itu.
Hari ini hujan turun dengan deras, Alya terpaksa tinggal berteduh di depan ruko yang tutup sembari menunggu hujan reda...
Alya tersenyum melihat rintik hujan yang membasahi bumi, kebiasaan dirinya yang menyukai hujan hingga membuatnya melamun.
"Druttt...druttt..." Ponselnya bergetar.
"Nomor tidak dikenal ".
"Siapa?". Alya mengabaikan panggilan itu, iya takut kalau-kalau orang cabul menelfonya lagi, karena dua hari yang lalu ia sempat mendapatkan panggilan video dari nomor baru dan setelah Alya mengangkat panggilan tersebut ternyata itu adalah nomor dari orang cabul.
"Druttt... Druttt..." Panggilan kedua.
"Duh siapa sih nih, awas saja ya nih orang sampai kirim foto telanjang!!". Kesal Alya.
"Halo anda siapa sih!!". Kesalnya menjawab telfon.
"Halo selamat siang apakah ini benar dengan ibu Alya?"
"yah benar, maaf dengan siapa saya bicara.."
"kami dari PT.Indra Jaya Company ingin memberitahukan kepada ibu untuk datang mengikuti tes tertulis besok pagi jam 10wita". Ucap HRD perusahaan dengan sopan dari dalam telfon
"Ya Tuhan, apa yang baru saja aku katakan.. sungguh mulut ku tidak sopan". Alya menampar bibirnya yang kurang sopan menjawab telfon.
"Ah iya bu terimakasih untuk informasinya, maafkan saya tadi berfikir ini dari orang iseng yang ingin mengerjai saya". Jawab Alya dengan nada tidak enak, sembari mengepalkan tangannya yang bergetar karena tindakannya yang tidak sopan.
"Baik, tidak masalah, kami akan menunggu kedatangan ibu Alya besok pagi, jangan lupa untuk memakai pakaian yang sopan". Jawab HRD dengan ramah.
"Baik terimakasih ibu".
"Sama-sama ibu". Panggilan pun berakhir.
"Ah sial... Kenapa aku bisa berfikir bahwa itu panggilan dari orang cabul padahal kan kemarin sudah aku blokir, bodoh.. bagaimana jika perusahaan tidak ingin mempekerjakan ku disana". Alya menggerutu kesal akibat kebodohannya.
........
Singkatnya setelah pulang kerja Alya kembali ke rumah, Waktu sudah sore menjelang malam
entah apa yang terjadi di rumah Alya seperti orang yang akan di adili, Ayah dan ibunya sudah duduk di ruang keluarga bersama sepasang suami istri dan juga ada seorang pria tapi kalau di lihat-lihat dari penampilannya dia seperti pria culun..
Alya berfikir itu adalah teman kerja ayahnya sehingga ia tidak perduli dan berlalu begitu saja.
"Baru pulang?". Tanya Owin selaku kakak tiri Alya, yang sedang bersandar di dinding sembari memegang Pepsi ditangannya
tumben dia ada di rumah setelah sekian Minggu, hmm bay the way Owin terkadang juga memberikan uang jajan secara diam-diam kepada Alya karena dia tahu ibunya kurang menyukai Alya.
"Emm iya kak, oiya kak Owin di ruang tamu itu temannya ayah?".
"Itu dia..." Terlihat wajah Owin kurang senang.
"Kenapa kak?". Alya sedikit penasaran.
"Bunda dan ayah tentu tidak memberitahu mu sebelumnya, mereka bos ayah di perusahaan, maksud kedatangan mereka kemari yaitu untuk menjodohkan mu dengan anaknya yang cupu itu". Terlihat Owin sangat kesal mengatakannya.
Tentu saja Owin tidak setuju, dia tidak suka perihal perjodohan-perjodohan apa lagi orang tua mereka yang terlalu keras pada Alya.
"Hah! What the... No.. aku tidak mau di jodoh-jodohkan, ya kali umur masih muda begini mau nikah!". Jawab Alya kesal sedikit marah.
Owin menarik nafas dengan berat "lalu bagaimana? Kau akan menolak?".
"Tentu saja!".
"Kau bisa membanta ayah dan bunda?".
Alya terdiam sejenak, membanta perkataan bunda adalah hal yang mustahil..
bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments