Gebi memberhentikan mobilnya saat melihat seorang wanita tua yang sedang di keroyok. Nampaknya mereka para perampok yang sering beraksi di daerah itu .
Gebi keluar dari mobil dengan membawa pentungan yang tersedia di dalam mobil . Dia dengan cepat berjalan menghampiri wanita tua itu .
Bruk !! bruk !!!
Gebi memukul orang-orang yang mengeroyok sang nenek . Dia memukul dengan sekuat tenaga sehingga orang-orang itu kesakitan.
" Berhenti ... sakit ... sakit !" teriak dari mereka. Tetapi Gebi belum berniat untuk menghentikannya.
Dia memang menyiapkan pentungan itu sebagai perlindungan dari hal-hal yang tidak di inginkan. Contohnya seperti ini .
Sedikit -sedikit dia juga menguasai bela diri yang ia pelajari saat SMA . Meskipun tidak terlalu mahir . Tetapi di berhasil melumpuhkan empat orang yang mengeroyok nenek itu .
" Makanya jangan beraninya sama orang tua !" bentak Geni pada mereka .
" Maaf nona ... kami nggak akan melakukan lagi lain kali ."
" Beneran?"
" Suwer nona !"
" Suwer suwer nanti bikin ulah lagi . Lagian apa kalian nggak mikir ... nenek ini sudah tua masih aja kalian gasak ," omel Gebi pada keempat orang yang sudah terduduk diatas tanah .
" Janji deh lain kali nggak mengulangi lagi ."
" Matur Suwon nggeh nduk , sampun nylametaken tiang sepuh Niki ," ucap wanita tua itu dengan logat Jawa.
" Sama -sama nek ," jawab Gebi dengan sopan .
meskipun tidak bisa berbahasa Jawa tetapi dia bisa mengartikannya. Sebab dulu di pernah punya teman yang berasal dari Jawa tengah dan sering berbicara menggunakan bahasa Jawa.
" Nenek sama siapa .... kok sendiri ?" tanya Gebi dengan lembut .
" Yo ngene lek wong wes pikun nduk , arep dolan kok malah kesasar," jawab nenek .
" Mau kemana sih nek , biar Gebi antar ."
" Purun ngeterke Mbah Iki wangsul a Nduk ?"
" Tentu saja nek , mari ikut Gebi !" Gebi menuntun nenek itu kedalam mobilnya
Dengan mudah nenek itu menerima bantuan Gebi . Meninggalkan keempat orang tadi begitu saja .
Gebi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai kerumah nenek itu . Ternyata rumah nenek itu sangat jauh dari tempat tadi .
Gebi memberhentikan mobilnya di rumah mewah yang ditunjuk oleh wanita tua itu .
" Apa bener ini rumah nenek ?"tanya gebi.
" Inggih nduk niki ndaleme di Mbah ," jawab nenek .
" Kalau begitu mari kita turun ," ajak Gebi .
Gebi membantu nenek itu turun . Dia mengantar nenek itu sampai pintu gerbang. Satpam yang menjaga rumah itu langsung keluar dari pos jaga dan membukakan pintu gerbangnya.
" Ya Alloh Nyonya... dari mana saja , semua heboh mencari Nyonya," ucap sang satpam dengan khawatir.
Kemudian satpam itu mengalihkan pandangannya pada Gebi . Dia menatap Gebi dengan menyelidik.
" Lihatnya biasa aja kali pak . Tadi itu saya bertemu nenek sedang di keroyok. Untung ada saya dan mengantarnya sampai kesini ," ucap Gebi yang tidak nyaman dengan tatapan sang satpam .
" Beneran nek ?"
" Bener ... lek ra onok neng Gebi Iki, ora roh maneh nasibku iki ."
" Terimakasih neng sudah menolong majikan saya ," ucap sang satpam dengan tulus .
" Sama-sama pak .'
" Bagaimana kalau nona masuk dulu ke dalam ."
" Tidak perlu pak ... saya harus melanjutkan perjalanan yang tertunda ." Kemudian Gebi menatap orang tua yang sudah ia tolong.
" Saya pergi dulu ya nek ," pamit Gebi dengan sopan .
" Loh ... ora mampir disek to nduk ?"
" Maaf nek ... saya masih banyak urusan . Kalau begitu Gebi pergi dulu ya."
" Oalah nduk ... si Mbah isih gorong mbales opo-opo la kok wes arep budal to," ucap nenek sedikit tidak rela .
" Maaf ya nek , tetapi masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan," jawab Gebi dengan.
" Yo wes lek ngono , ati-ati ono neng dalan . Matur suwon seng katah ."
" Iya nek Terimakasih... Gebi berangkat dulu assalamualaikum..."
" wa alaikum salam warahmatulloh."
Setelah berpamitan gebi pun berjalan menuju mobilnya. Dia kembali melanjutkan perjalanannya.
Aryan setelah acara perkenalan langsung pulang . Seperti yang sudah papanya katakan sebelumnya .
Aryan tidak pulang ke rumah orang tuanya, tetapi ke rumah yang selama ini ditinggali oleh Gebi . Dia ingin mengunjungi sang kekasih yang kini tinggal disana .
" Halo sayang ... gimana harinya ?" sapa Aryan pada Nia yang menyambut kedatangannya.
" Baik dong ... kamu tahu akhirnya aku berhasil masuk agensi ," kata Nia dengan antusias .
Dia meluapkan kegembiraannya dengan memeluk Aryan dengan erat . Melihat kegembiraan nia, Aryan ikut senang . Dia membalas pelukan Nia tak kalah erat .
" Selamat sayang akhirnya....impian kamu sebentar lagi terwujud ," dengan tulus Aryan memberi selamat .
" Terimakasih sayang ... Kok kamu pakai baju rapi begini ?"
" Iya ... tadi papa mengajak ke kantor."
" Kok sudah pulang ?"
" Cuma perkenalan doang ."
" Oh .... Bagaimana kalau hari ini kita makan diluar untuk merayakannya?"
" Ide bagus tuh .... baiklah kalau begitu siap-siap dulu gih , jangan lupa dandan yang cantik ."
" Memang biasanya aku tidak cantik ?"
" Sayangnya aku selalu cantik ... bangun tidur aja cantik ," ucap Aryan dengan tersenyum genit.
" Ish ... gombal ."
" Lah kok gombal ... beneran kok . Kamu wanita tercantik yang aku cintai," ucap Aryan sambil mencubit pipi sang kekasih .
Nia yang dipuji wajahnya langsung memerah .
" Beneran aku cantik ?"
" Ya Alloh... beneran deh yang..... meski sekarang kita berangkat juga nggak masalah kok , Pasti kehadiran kita tetap jadi pusat perhatian ."
" Dari dulu ma kita emang jadi pusat perhatian."
" Ya iya lah ... kita kan pasangan yang cocok ."
" Aku bersih-bersih dulu ya ..."
" Ngapain udah cakep kok ."
" Udah masuk waktu shalat dhuhur yang . Aku mau sekalian sholat dulu . Kamu sekalian ya sayang ."
" He he he he."
" Nakal deh ... ingat !!!! sholat lah sebelum dishalati."
" Iya iya ... nanti kalau udah dapat hidayah ," jawab Nia asal .
Dia tidak suka dengan Aryan yang suka ceramah . Untung sayang kalau tidak udah dibuang !
Aryan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat respon sang kekasih setiap kali diingatkan untuk sholat .
" Ya udah aku ke kamar dulu !"
" Hem !"
" Jangan cemberut dong !"
" Iya ... iya!"
Aryan berjalan ke arah kamar yang sebelumnya ditempati oleh Gebi . Sedangkan Nia menempati kamar yang sebelahnya.
Aryan memasuki kamar dan menguncinya. Dia mencegah terjadi hal-hal yang tak ia inginkan.
Aryan mengambil baju yang ada di dalam lemari dan membawanya ke kamar mandi .
Setelah mandi Aryan langsung menunaikan ibadah sholat dhuhur. Meskipun dia banyak kekurangan tetapi urusan sholat dia tidak pernah melalaikannya.
Aryan keluar dari kamar dengan pakaian yang berbeda. Meskipun begitu tak mengurangi ketampanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
MFay
penasaran, nunggu part Aryan ketemu sm gebi lgi
2024-02-18
0
Ani Ani
selamba aja dia tak bekas isteri nya
2024-02-13
0
Noor Jannah
Yg haram diembat, yg halal dibuang, atas nm cinta, sok suci
2024-01-29
0