Mengejar Cinta Mantan Istri
Gebi menatap suami yang baru pulang dari luar negeri. Bukan hanya sendiri tetapi dia berdampingan dengan seorang wanita yang ia kenal sebagai kekasihnya.
Gebi tidak menyangka jika lelaki itu akan kembali hari ini . Padahal tiga tahun lebih lelaki itu tidak pernah menunjukkan wajahnya.
Gebi mencintai Aryan sejak kelas sepuluh . Kebetulan mereka sekolah di tempat yang sama .
Gebi selalu menempel pada Aryan . Padahal Aryan sudah menolaknya. Sebab dia sudah memiliki wanita lain yang ia cintai .
Tetapi Gebi seolah tutup mata akan hal itu . Meskipun Arya suda resmi memilki kekasih tetapi Gebi tidak berhenti mengejarnya.
Puncaknya saat mereka sedang melakukan liburan seusai perpisahan sekolah . Gebi menjebak Aryan agar mereka berdua di nikahkan. Gebi seakan tidak memikirkan dampak yang akan ia hadapi.
Bukannya dicintai Gebi malah terang-terangan dibenci oleh Aryan . Bagaimana tidak ... akibat ulah Gebi , Aryan harus menikah dengannya dan meninggalkan wanita yang telah menjadi kekasihnya.
Selain dibenci oleh sang suami Gebi juga dibenci oleh keluarganya . Keluarganya malu dan merasa tercoreng nama baik mereka akibat ulah Gebi . Akhirnya Gebi tidak diakui lagi oleh mereka.
Sebulan setelah pernikahannya Aryan melanjutkan kuliahnya di Malaysia. Selama tiga tiga tahun lebih Aryan tidak pernah menampakkan dirinya.
Dan kali ini untuk pertama kalinya mereka bertemu setelah sekian lama . Gebi menatap Aryan dan sang kekasih dengan tubuh membeku . Sampai suara Aryan kembali menyadarkannya.
" Apa kamu tidak ingin menyuruh kami untuk duduk ," sindir sang suami dengan nada sarkas .
Aryan tidak menyangka jika bertemu kembali dengan wanita yang ia benci . Sayangnya wanita itu adalah istrinya.
Aryan menatap istri yang kini hanya menatapnya dengan datar . Tidak terlihat binar cinta yang selalu ia tunjukkan padanya. Itu membuatnya sedikit terkejut.
Yang ia tahu istrinya itu akan selalu menempel padanya ketika bertemu. Untuk itulah dia meminta orang tuanya untuk mengirimkannya ke luar negri dengan dalih ingin fokus dengan studinya.
Aryan tidak menyangka setelah tiga tahu berlalu tatapan itu tidak lagi terlihat . Dia merasakan ada sesuatu yang hilang dihatinya.
" Bukankah ini rumahmu , aku tidak punya hak apapun untuk memasukkan atau mengusir orang sesukaku. Jadi terserah apa mau mu ," jawab Gebi dengan datar .
deg
" Wah wah wah ....tak kusangka setelah aku tinggal, kau tau diri juga . Kalau begitu seharusnya kamu tahu kan yang seharusnya kamu lakukan?" Aryan memandang wajah Gebi tidak kalah datar . Rahangnya sampai mengeras .
" Tentu saja saya tahu apa yang harus aku lakukan, " jawab Gebi sambil berusaha untuk tetap tenang .
" Terus tunggu apa lagi ?"
Mendengar ucapan suaminya, Gebi berjalan kearah kamarnya. Dia akan melakukan hal yang sudah lama ia persiapkan.
Gebi mengemas semua pakaian yang ada didalam lemari pakaian kedalam koper yang ia bawa sejak tiga tahun yang lalu . Tidak ada barang lain kecuali barang-barangnya yang ia bawa .
Setelah itu Gebi keluar dari kamar dan berjalan begitu saja melewati Aryan dan juga Nia yang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Gebi .
" Hei ... mau kemana kau !" teriak Aryan tanpa sadar . Bahkan kini dia tangannya terkepal .
" Mau pulang , memangnya mau kemana lagi ? bukankah pemilik rumah ini sudah kembali , jadi .... terimakasih sudah mengijinkan saya untuk tinggal disini selama tiga tahun lebih . Semoga kalian berdua bahagia ," ucap Gebi sebelum kembali melanjutkan langkahnya.
" Apa apaan kamu !" ucap Aryan sambil meremas tangan Gebi yang berhasil ia raih sebelum Gebi keluar dari rumahnya.
" Emang apa yang aku lakukan ?" Gebi menatap Aryan dengan tanda tanya. Bukankah sekarang ia melakukan apa yang Aryan inginkan. Apa lagi yang salah ?
" Kamu .... " melihat tatapan Gebi yang tidak lagi seperti dulu , membuat Arya bingung apa yang harus dilakukan. Tetapi Nia mengucapkan kata-kata yang yang membuat hatinya berdebar .
" Sudahlah Aryan biarkan dia keluar dari rumah ini . Bukankah itu bagus ... kamu bisa langsung menceraikannya. Bukankah secara tidak langsung itu yang ia inginkan?" tanya Tania bagai kompor meleduk .
Aryan menatap Gebi dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah mengapa ia merasa tidak rela , Gebi keluar dari rumahnya.
Melihat Aryan yang hanya diam setelah Nia berkata membuat Gebi melepaskan genggaman tangan Aryan dan kembali berjalan keluar rumah .
Aryan terdiam bersama Nia . Dia menatap Gebi yang perlahan jauh dari pandangan matanya.
Setelah tiba diluar Gebi membalikkan badannya. Dia menatap rumah yang sudah tiga tahun ia tinggali . Air mata mengalir secara perlahan tetapi buru-buru ia hapus . Kemudian berjalan kearah mobil miliknya yang ia pakai sehari-hari.
Pertama ia melajukan mobilnya kerumah sang mertua . Kedua mertuanya memperlakukannya dengan baik meskipun tidak menyukainya. Apalagi setelah melakukan hal yang tidak pantas untuk mendapatkan seorang Aryan .
Setelah melihat kedatangan Gebi satpam buru-buru membukakan pintunya untuk sang menantu majikan . Dia sudah diberitahu jika putra dari sang majikan akan tiba hari ini . Padahal Gebi tidak pernah tahu jika Aryan kembali hari ini .
Setelah memasukkan mobilnya kedalam garasi Gebi langsung keluar dari mobil . Dia berjalan kearah rumah yang terbuka .
Gebi membunyikan bel untuk memberitahu keberadaannya . Meskipun dia menantu keluarga ini tetapi tidak membuat dia bersikap seenaknya.
" Oh neng Gebi ... silahkan masuk neng . Bapak dan ibu sudah menunggu di depan ," ucap pelayan sambil celingak-celinguk melihat sekitarnya. Entah apa yang sedang ia cari .
" Terimakasih mbak ," jawab Gebi dengan sopan .
Gebi langsung masuk kedalam . Dia lihat kedua mertua dan juga adik iparnya sedang bersenda gurau di ruang tamu .
" Assalamualaikum...."
" Wa alaikum salam... kamu sudah datang Gebi ....dimana Aryan ?" tanya sang mama heran . Apakah menantunya itu datang sendiri ... bukankah putranya sudah datang .
" Maaf pa ... ma , Gebi kesini datang sendiri ," jawab Gebi dengan bingung. Apakah mereka tahu jika Aryan sudah pulang . Jadi apa hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa?
" Oh ... duduklah," kata mama kecewa.
" Terimakasih."
Gebi duduk dibangku kosong yang ada disana. Terlihat kekecewaan dimata kedua mertuanya . Dia juga melihat tatapan sinis dari adik tirinya yang memang tidak pernah suka dengannya.
Gebi mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebenarnya tadi akan ia berikan langsung pada Aryan . Tapi dengan kehadiran Nia membuat dia mengurungkan niatnya.
Kertas yang pernah diberikan Aryan sebelum dia pergi ke negeri seberang. Gebi memberikannya kepada papa mertuanya. Papanya itu mengambil kertas itu dengan dahi mengkerut kemudian menatap Gebi dengan tatapan tajam .
" Apa ini ?" tanya papa Aryan .
" Ini diberikan Aryan saat akan pergi ke Malaysia. Dan saya sudah menandatanganinya ," jawab Gebi dengan sopan .
Mama mertua dan adik iparnya penasaran hingga menghampiri sang papa yang memang duduk terpisah dari istri dan anaknya.
" Ha !" sang mama mertua begitu terkejut setelah mengetahui apa yang diberikan oleh sang menantu.
" Kamu yakin dengan ini semua ?" tanya papa mertuanya.
" Yakin tak yakin memang itulah kenyataannya ," jawab Gebi .
" Apa maksudmu ?"
" Sebenarnya secara tidak langsung pernikahan kami sudah berakhir sejak Aryan menyuruh saya untuk menandatangani surat ini . Dia juga bilang tak pernah menganggap saya sebagai istrinya. Jadi .... kita memang bukan suami istri lagi ."
" Terus kenapa kamu masih tinggal di rumah kakak selama tiga tahun ini ," sindir mantan adik iparnya. Sedangkan sang mama hanya menatap Gebi dengan pandangan yang sulit diartikan.
" Maaf ... itulah kekonyolan saya . Waktu itu saya masih berharap aryan akan menerima saya sebagai istrinya. Tetapi Aryan tidak pernah pulang selama tiga tahun ini ."
" ..."
Tidak ada tanggapan dari mereka. Sehingga gedi melanjutkan omongannya.
" Sebenarnya saya ingin pulang tapi ... kalian tahu sendiri bahwa orang tua saya sudah tidak mengakui saya lagi sebagai seorang anak . Jadi untuk itulah saya masih membutuhkan tempat untuk tinggal ."
" Salahmu sendiri menjebak kakakku . Gara-gara kamu dia tidak pernah pulang kerumah !"
" Maaf ," ucap Gebi dengan menunduk . Dia tidak memungkiri jika semua salahnya.
" Sekarang apa maumu?" tanya papa Aryan . Dia tidak mau putri bungsunya kembali mengatakan sesuatu yang kasar pada Gebi.
" Saya hanya ingin minta maaf sekali sama mama dan papa . Sebenarnya waktu itu saya dan Aryan tidak melakukan apapun. Saya hanya melepas pakaian Aryan saat kondisinya tidak sadar . Dan kalian tahu sendiri akhirnya seperti apa ," kata Gebi dengan kepala masih tertunduk kebawah .
Kemudian Gebi mengambil kertas lagi yang tak lain surat pembatalan pernikahan yang sudah ia dapatkan dari pengadilan . Setelah proses yang sangat panjang , ia akhirnya mendapatkan surat tersebut.
Lagi-lagi Gebi membuat ketiga orang itu terkejut . Ternyata Gebi sudah menyiapkannya dengan matang .
" Sekarang apa yang akan kamu lakukan ?"
Gebi mengambil kunci yang selama ini ia bawa . Ia yakin jika kedua mertuanya belum tahu jika Gebi sudah bertemu dengan Aryan . Apalagi dengan kedatanganya yang sendirian.
" Ini kunci rumah yang selama ini saya bawa. Saya akan pergi dari rumah itu . Tolong sampaikan maaf saya untuk Aryan ," ucap Gebi dengan tulus .
" Kamu yakin dengan keputusan mu ?"
" Sangat .... terimakasih sudah membiarkan saya tinggal di rumah itu . Dan sekali maafkan atas semua tindakan yang telah saya lakukan ," ucap Gebi sebelum berdiri dari duduknya.
Gebi menjabat kedua mantan mertuanya dengan takzim. Saat ingin mengulurkan tangannya pada mantan adik iparnya, ternyata adik iparnya itu menepis tangannya. Ia pun berpamitan .
" assalamualaikum warahmatullaah."
" Wa alaikum salam warahmatulloh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Rahma Inayah
awl yg bgus.ceritanya lngs favorit
2024-04-05
0
Mariya_Dvn
hmmm
2024-02-21
0
Elin Elina
suka banget sama ceritanya, btw bantu baca novelku yaaa macii^^
2024-02-20
0