Memulai perjalanan

Gebi mengendarai mobilnya tanpa arah . Dia hanya bergerak sesuai naluri saja . Kadang dia harus berjalan di jalanan yang sepi . Kadang juga di jalan yang ramai .

Sebelumnya Gebi berhenti di rumah kedua orang tuanya tetapi ternyata kehadirannya masih tidak diharapkan .

Orang tuanya terlanjur kecewa dengan kelakuan Gebi yang dianggap mencoreng nama baik keluarga. Dia hanya bisa berdiri di depan gerbang sebelum melanjutkan perjalannya kembali .

Setelah sholat Isya' Aryan memutuskan untuk pergi kerumah orang tuanya. Apalagi kedatangannya dari Malaysia telah didengar orang tuanya.

" Mau Kemana Ar ?" tanya Nia yang melihat Aryan sudah rapi . Di tangannya juga sudah ada koper yang tadi ia bawa .

" Aku mau pulang dulu sayang . Apa kamu mau ikut?" tanya Aryan dengan lembut . Hal yang tidak pernah ia tunjukkan pada Gebi .

" Apa nggak masalah jika aku ikut denganmu ?" tanya Nia dengan sedikit takut .

" Ya nggak masalah sih , emang kenapa ?" Aryan menatap kekasihnya dengan bingung .

Apa yang ia takutkan. Keluarganya sangat baik menurutnya. Jadi tidak mungkin memarahinya kan?

" Nggak sih ... nggak enak aja sama orang tuamu . Lain kali aja ya , aku kesana . Lagian aku sudah ada janji dengan teman ," tolak Nia dengan halus .

" Siapa?" tanya Aryan penasaran.

" Arumi .... ingat Arumi kan ?"

" Entah ... lupa aku. Emang mau apa ketemu Arumi ?"

" Kamu kan tahu aku pengen jadi model profesional. Katanya sih di agensinya membuka lowongan untuk menjadi seorang model ," ucap Nia menjelaskan.

" Kamu yakin ... tidak ingin kerja di perusahaan saja ?"

" Kamu tahu jurusan ku kan? lagian aku juga nggak minat kerja kantoran. Nggak papa kan , yang ?"

" Nggak papa dong , semua terserah keputusan mu . Yang penting kamu senang menjalaninya."

" Thank you honey!"

" Kalau begitu aku pergi dulu , ya ."

" Oke ... see you!"

" Assalamualaikum.."

" Wa alaikum salam warahmatulloh."

Aryan mengecup kening Nia sebentar sebelum pergi . Hal itu sering ia lakukan. Tetapi sejauh ini mereka memang hanya mencium kening tidak lebih .

Aryan begitu mencintai kekasihnya. Dia menjaga kesucian sang kekasih sampai halal . Untuk itulah dia sangat membenci Gebi yang telah menjebaknya agar bisa menikah dengannya.

Aryan tiba dirumah orang tuanya saat semua sedang menikmati makan malam . Betapa senangnya Sandra melihat kedatangan kakaknya. Dia langsung berlari menghampiri sang kakak .

" Kakak !"

" Wah ... adek kakak sudah gede nih ," kata Aryan sambil memeluk adik bungsunya.

Aryan sebenarnya tiga bersaudara. Kakaknya perempuan , dan sekarang sudah tinggal bersama suaminya. Kemudian Aryan dan selanjutnya Sandra si anak bungsu.

" Kakak lama banget sih nggak pulang-pulang. Kan adek jadi kangen," kata Sandra yang masih ada didalam pelukan kakaknya

" Sorry baby ... tapi sekarang kan kakak sudah ada disini ," bujuk Aryan dengan sayang .

" Sandra seneng banget deh akhirnya kakak pulang ... tapi lebih seneng lagi akhirnya kakak sudah resmi bercerai dengan wanita gila itu ," ucap Sandra dengan ceria .

deg !!!

" Apa maksudmu?" tanya Aryan dengan bingung.

Dia melepas pelukannya dan menatap kedua orangtuanya secara bergantian . Kapan dia menceraikan Gebi ?

" Kita makan malam dulu . Nanti kita lanjutkan lagi pembicaraannya ," kata papa Aryan menimpali .

Aryan tidak membantah. Dia berjalan ke arah kursi kosong di samping Sandra . Kopernya ia taruh begitu saja di pojok ruangan.

Aryan menatap piring di depannya dengan pandangan kosong . Dia tidak menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini. Dia masih berpikir bagaimana cara berpisah dengan Gebi tetapi ini ....

" Kenapa sayang ?" tanya sang mama saat melihat Aryan melamun .

" Tidak kok ma ... cuma sedikit pusing saja ," jawab Aryan dengan agak canggung.

" Oh ... kirain ada apa. Ayo makan dulu !"

Kemudian mama Aryan mengisi piring putranya dengan nasi dan lauk yang menjadi kesukaannya. Aryan menerima dengan senang hati. Sudah lama sekali ia tidak makan bersama keluarganya. Dan itu karena ...

Mereka makan dengan tenang . Setelah makan mereka berkumpul di ruang keluarga. Aryan duduk disamping sang adik . Tiba-tiba papanya memberikan surat perceraian yang pernah ia berikan pada Gebi saat keberangkatannya ke luar negeri.

deg !!!

" Apa benar kamu memberikan surat ini pada Gebi saat keberangkatan mu waktu itu ?" tanya papa .

" Iya pa ," jawab Aryan dengan jujur .

" Kenapa ?"

" Karena aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini ," jawab Aryan tanpa keraguan .

" Kamu sudah lihat kan kertas itu . Seperti keinginan mu sekarang kalian sudah resmi bukan suami istri lagi ."

deg !

" Maksud papa ?"

" Bukankah Gebi sudah menandatanganinya?"

Ucapan sang papa membuat Aryan melihat kertas itu dengan teliti . Benar .... tanda tangan dia dan juga Gebi sudah ada disana .

" Syukurlah... akhirnya dia menyerah juga. Aryan tinggal mengurusnya ke pengadilan," kata Aryan sambil menatap kertas itu tanpa kedip . Dia merasa hatinya serasa diremas , sakit .

" Tidak perlu !" jawab ayahnya singkat.

" Kenapa ?" tanya Aryan sambil mendongak menatap ayahnya

" Ini ."

Papa memberikan surat satu lagi . Yang tak lain surat pembatalan pernikahan mereka .

" Apa ini pa ?" tanya Aryan dengan bingung .

" Terima dan bacalah!"

Aryan menerima surat itu dan membukanya. Lagi-lagi Aryan mendapatkan kejutan.

" Kalian sudah resmi bukan suami istri . "

deg deg deg

Entahlah .... bukan rasa senang yang ia rasakan. Padahal hal ini sudah sangat ia nanti-nanti kan . Ada perasaan yang mengganjal , tetapi dia tidak tahu apa itu .

" Kapan dia memberikan surat ini ?" tanya Aryan penasaran.

" Tadi .... apakah kamu belum bertemu dengannya?' tanya mama yang dijawab dengan gelengan kepala .

Dia tidak ingin masalah ini menjadi lebih besar . Dia melipat dua kertas itu menjadi lipatan kecil . Kemudian dia berpamitan ke dalam kamar.

" Kalau begitu Aryan ke kamar dulu . Mau istirahat."

" Naiklah... istirahat yang cukup."

" Terimakasih."

Aryan berjalan kearah kamarnya dengan lesu . Keinginan untuk berpisah dengan Gebi sudah terwujud. Tetapi entah kenapa dia tidak merasakan bahagia. Ada yang kosong didalam hatinya . Tadi dia tidak tahu apa itu .

" Kok responnya gitu ya pa ... kirain mama dia akan senang ," ucap sang mama yang melihat Aryan seolah tidak bersemangat.

" Mana papa tahu ... mungkin saja dia beneran lelah ."

" Betul sih , lagian juga baru pulang ."

Aryan masuk kedalam kamarnya. Tidak ada yang berbeda dari kamar itu . Semuanya masih sama seperti tiga tahun yang lalu . Dia membuka lemarinya perlahan . Tetapi kemudian ia tutup kembali .

Setelah itu dia merebahkan tubuhnya diatas ranjang . Tidak butuh waktu lama untuknya terlelap .

Disisi lain , Gebi menghentikan mobilnya di pom bensin. Dia ingin mengisi bensin mobilnya sekaligus mengisi perutnya.

Untung selama tiga tahun ini ia bekerja keras untuk mendapatkan uang . Dia tidak melanjutkan pendidikannya. Jadi dia hanya lulus di bangku SMA.

Selama ini Gebi bekerja di restoran yang ada di dekat rumah yang ia tinggali . Meskipun awalnya sulit , lama-lama ia mulai terbiasa .

Gebi yang tak pernah melakukan pekerjaan rumah , kini menjadi sangat lihai . Semua pekerjaan rumah sudah ia kuasai . Bahkan ia bisa memasak beraneka ragam masakan.

Gebi membeli makanan di warung tenda yang ada di sekitar pom bensin . Sedangkan mobilnya ia parkir di area pom bensin .

" Baksonya satu mangkok Bu ," ucap Gebi pada penjual bakso yang ternyata seorang wanita.

" Iya neng ... campur atau bagaimana?" tanya penjual dengan ramah .

" Campur Bu ."

" Tunggu sebentar ya neng ."

" Iya bu !"

Bukan hanya Gebi yang makan di warung tenda itu . Ada beberapa orang yang makan disana .

Gebi mencari bangku kosong untuk ia duduki . Sambil menunggu baksonya siap , Gebi makan gorengan yang tersedia di atas meja .

" Silahkan neng ," ucap penjual memberikan pesanan Gebi .

" Terimakasih Bu ," jawab Gebi sambil mengambil baksonya .

Gebi memakan bakso itu dengan lahap . Rasa lapar yang sedari tadi ia tahan akhirnya bisa terisi juga .

Terpopuler

Comments

Kartika Lina

Kartika Lina

walau diawal langkah yg gebi ambil salah tp ttep aja nyesek bacanya disaat dibenci oleh org2 terdekat

2024-07-05

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

good gebi bs mandri ..semoga bisa sukses

2024-04-05

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

muda2han gabi jd orang sukses n jago bela diri.

2024-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!