❤️Mobil Pick Up❤️
Setelah hujan mulai reda Daffin dan Edwin langsung mencari jalan pulang, lama mereka menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka sampai di sebuah jalan raya.
Dengan cara bergantian Daffin dan Edwin membawa gadis bule tersebut hingga sampai di ujung jalan raya.
"Hah.. Dia sungguh sangat berat" Ucap Edwin setalah menurunkan gadis tersebut dari punggungnya.
"Giliran mu Daf" Ucap Edwin dengan nafas ngos-ngosan.
"Baiklah, lo coba cari tumpang atau apalah yang penting bisa membawa kita ke kota" Ucap Daffin.
Setelah beberapa saat
"Ya ampun Daf sudah sekian lama tapi gak ada satu mobil pun yang mau berhenti" keluh Edwin.
"Cobalah lagi" pinta Daffin.
"Daf bagaimana kalau gadis ini sampai tiada, bisa di penjara kita Daf" ucap Edwin cemas.
"Dia masih hidup Ed, gue masih bisa merasakan denyut Nadi di pergelangan tangannya" jawab Daffin menenangkan Edwin dan juga dirinya sendiri yang sebenarnya juga sudah mulai cemas.
"Nah itu ada mobil Pick up, berhentiin sekarang Ed cepat!" Pinta Daffin yang melihat sebuah mobil pick up hedak melewati mereka.
Daffin dan Edwin pun langsung turun ke jalan dan mencoba menghentikan laju mobil pick up tersebut.
"Bang Berhenti bang" teriak Daffin dan Edwin bergantian.
"Bang.. Berhenti!" teriak Daffin dan Edwin lagi.
"Tiiiddd...." Suara klakson mobil tersebut.
Sebuah Mobil Pick Up berwarna hitam berhenti di depan Daffin dan Edwin.
"Kalian berdua mau mati ya hah, berhentiin orang sembarangan, kalau mau mati jangan di sini cari tempat lain" ucap sang sopir marah.
"Maaf pak, bisa beri kami tumpangan ke kota?, soalnya temen kami sedang terluka dan butuh pertolongan!" Ucap Daffin dengan sopan.
"Kalian mau nipu ya, hah kalian pasti begalkan?" ucap sang sopir menerka.
"Tidak pak bukan, justru kami sudah kena begal pak, tolonglah kami pak, kami janji akan membayar jasa bapak, tapi tolong bawa kami ke kota pak, apalagi ini sudah malam pak kasihani kami pak" Ucap Daffin memelas, penuh harap.
Setalah berpikir lama akhirnya sang sopir pun mau membantu Daffin dan Edwin untuk pergi ke kota.
"Baiklah, tapi inget harus bayar ya, dan itu gak murah" Ucap sang sopir.
"Iya pak, terimakasih" Ucap Daffin dan Edwin bergantian.
Setalah mendapatkan persetujuan dengan cepat Daffin memangku tubuh gadis bule tersebut dan menyimpannya di bagian belakang mobil pick up itu, lalu di susul Daffin dan Edwin yang juga ikut naik di belakang mobil Pick Up tersebut.
Perjalan menuju kota cukup lama hampir memakan waktu satu jam dan dengan keahlian dari sang sopir mobil tersebut akhirnya bisa dengan cepat sampai di kota, lalu Daffin meminta sang supir untuk membawanya ke Rumah sakit.
Daffin dan Edwin pun sampai di sebuh rumah sakit di pusat kota mereka menurunkan gadis Bule tersebut, lalu membawanya masuk agar dengan cepat bisa mendapatkan perawatan.
"Suster, Suster tolong..." Pinta Edwin sambil berteriak.
Beberapa perawat langsung membawa bankar dan dengan cepat Daffin membaringkan gadis bule tersebut di atas bankar khusus pasien.
Para perawat langsung membawa gadis bule tersebut memasuki UGD, Daffin dan Edwin hanya mengikuti sampai depan pintu UGD karena memang dilarang untuk ikut masuk.
Sang sopir pun juga ternyata terus membuntuti Daffin dan Edwin masuk ke dalam rumah sakit, Daffin yang melihat sang sopir pick up masih ada di sana langsung memulai pembicaraan.
"Terimakasih pak atas bantuan bapak, untuk bayarannya bapak bisa datang ke rumah sakit ini lagi besok ya pak, karena saya belum ada uang, tapi saya janji besok akan membayar jasa tumpangan yang bapak berikan pada kami" Ucap Daffin panjang lebar.
"Baiklah besok saya datang ke sini lagi jam 11.00 siang, ingat bayar ongkos tumpang kalian, jangan bohong" Ucap si sopir kesal.
"Iya pak saya janji" Ucap Daffin meyakinkan.
Setelah mendapat kepastian si sopir pick up pun pergi dari rumah sakit tersebut.
"Ya ampun aku pikir dia ikhlas nolongin kita, tapi ternyata dia malah meminta biaya untuk semua bantuannya" keluh Edwin.
"Dunia ini sungguh-sungguh mulai kehilangan akan orang-orang yang baik" Ucap Edwin lagi.
"Biarkan saja Ed, lagipula tadi kan gue yang bilang akan memberikan dia uang agar mau mengantar kita ke kota, dan lihat sekarang kita sudah ada di kota dengan selamat" Ucap Daffin.
"Iya sih Daf, kau benar, tapi ngomong-ngomong Bagaimana dengan gadis itu?" Tanya Edwin.
"Em.. Dia? Entahlah gue juga gak tau, kita biarkan saja dia dirawat dulu sampai dia pulih, lalu setelah itu kita bisa bicarakan hal selanjutnya nanti" Jawab Daffin.
"Apa sebaiknya kita laporkan pada polisi atau dinas sosial?" tanya Edwin asal.
"Untuk saat ini sebaiknya kita pastikan gadis itu baik-baik saja, setelah pasti baru kita ambil keputusan." Jawab Daffin.
"Baiklah,... Em ..... Daf, kita harus pulang tapi kalau kita pulang siapa yang akan mejaga gadis itu di sini?" Tanya Edwin lagi.
Daffin belum menjawab.
"Daf, saat ini ibuku pasti sangat khawatir sekali, jadi kau saja ya yang jaga dia ya?" ucap Edwin yang langsung di jawab dengan tatapan tajam oleh Daffin.
Bukannya takut Edwin malah tersenyum lebar pada Daffin.
"Baiklah" Jawab Daffin yang memang mengerti dengan situasi
"Tapi bawakan baju ganti untuk geu, rasanya geu ingin segera mandi" pinta Daffin Kesal karena Edwin memilih untuk pulang.
"Itu gampang nanti gue bawain baju ganti buat elo sama makan malam buat lo juga" jawab Edwin senang.
Setalah menunggu lama Edwin pun memutuskan untuk pulang, Daffin masih setia menunggu pintu UGD terbuka.
"Ceklek..." Pintu UGD pun terbuka keluarlah laki-laki berjas putih dari dalam UGD.
"Keluarga pasien?" Tanya Dokter.
"Saya Dokter" Jawab Daffin spontan.
"Em.... Sebenarnya saya bukan keluarganya, saya hanya kebetulan menemukan dia dan menolongnya" Ralat Daffin lagi.
"Jadi kau bukan keluarga atau pun kerabat pasien?" tanya Dokter.
Daffin hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum kaku.
"Apa anda tau di mana keluarganya?" tanya Dokter lagi.
"Entahlah Dok saya benar-benar tidak tau, karena saya dan teman saya tak sengaja menemukan dia sudah terluka parah, lalu kami membawanya ke rumah sakit. " ucap Daffin kembali menjelaskan.
"Anda memang luar biasa Tuan, dunia ini masih begitu beruntung karena memiliki orang yang begitu baik seperti anda" puji Dokter.
"Anda bisa saja Dok, oh ya bagaimana keadaannya?" Tanya Daffin.
"Secara fisik keadaannya mulai membaik, untung saja bisa dengan cepat di bawa ke rumah sakit, kalau tidak mungkin dia sudah tidak akan tertolong lagi, karena pasien begitu kehilangan banyak darah" Ujar Doktor.
"Selain itu kita juga harus melakukan pemeriksaan lanjutan pada pasien secara Mental, mengingat luka yang di alami pasien kucup parah hampir di sekujur tubuhnya apalagi ada luka tusuk di perutnya, saya pikir mungkin ini akan membuat pasien mengalami trouma yang mendalam karena kejadian ini" Ucap dokter lagi panjang lebar.
"........ " Daffin tidak menjawab dia nampak kaget dan kebingungan.
Dokter yang melihatnya cukup mengerti dengan apa yang Daffin rasakan, "Sebaiknya anda beristirahat saja dulu baru anda pikirkan mengenai pasien untuk selanjutnya." Ucap Dokter menenangkan.
"Ya sudah saya permisi dulu, karena masih banyak pasien yang harus saya tangani" Ucap Dokter lagi.
"Iya tentu silahkan Dokter" Jawab Daffin.
Setalah Dokter itu pergi Daffin melangkah masuk kedalam ruang UGD di dalam ada dua perawat laki-laki dan Perempuan.
"Tuan, kami akan memindahkan pasien ke ruang rawat inap" Ucap perawat tersebut.
"Iya silahkan Sus" Jawab Daffin.
gadis bule tersebut pun akhirnya di pindahkan ke ruang kamar inap, Daffin duduk di samping tempat tidur gadis itu, dia memandang penuh selidik gadis yang sedang tak sadarkan diri itu.
"Aku harap kau cepat sembuh nona, dan cepatlah kembali pada keluargamu mereka pasti sedang sangat khawatir padamu saat ini" Ucap Daffin penuh harap.
"Setelah kau sadar nanti, kau harus mengatakan alasan kenapa kau ada di dalam sebuah kantong kresek besar, dan siapa yang sudah melakukan ini padamu" Ucap Daffin lagi.
"Apapun masalahmu kau harus tetap kuat dan harus tetap bertahan hidup setidaknya lakukan demi dirimu sendiri, karena kau juga pantas untuk bahagia nona" pinta Daffin tulus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Winarti Amiuna
masih meraba jalan cerita nya
2023-03-29
0
Ai Nurbayani❤️
❤️
2023-03-27
0
itanungcik
lanjut bestie...
2023-03-27
1