Mall.

Kimberly dan Viona berpamitan kepada pengurus rumah, ya mereka berpamitan supaya jika nanti orang tua Kimberly menelfon dan bertanya kemana dia pergi mereka bisa menjawab, walaupun seorang nona besar Kimberly tidak pernah menyusahkan pelayan mereka itu kenapa para pelayan kediaman Daisy selalu bertahan lama, mereka tidak akan resign kecuali ada alasan yang sangat tidak memungkinkan untuk mereka terus bekerja. Orang-orang yang berada di rumah Itu merupakan orang-orang yang sangat di percaya oleh tuan Daisy untuk melindungi Kimberly dari segala bentuk kejahatan dan pergaulan bebas. Kimberly pun nampak akrab dengan mereka semua.

Setelah mendapat izin, Kim dan Vio berangkat menggunakan satu mobil saja yang begitu sederhana karena merka ingin pergi dengan santai bukan mencolok dan di ikuti banyak orang karena mobil mewah atau wajah cantiknya. Dandanan mereka sederhana dan cukup natural, namun mereka berdua memang cantik sejak lahir.

"Apa kita perlu pakai masker Vio?" tanya Kimberly saat mereka berhenti di lampu merah.

"Jika tidak maka kamu akan di kerubungi seperti selebritas, sangat tidak menyenangkan jika harus mengosongkan satu mall demi bisa milih baju. Jadi lebih baik kita pakai masker."

Viona mengatakan itu sambil menarik masker dari dalam tas nya kemudian menyerahkan satu untuk Kimberly dan satu untuk dirinya sendiri. Kimberly yang dalam posisi memegang kemudi. Hari ini mereka berdua sengaja tidak membawa supir karena sudah lama sekali mereka tidak keluar untuk bersenang-senang dan menghirup udara segar. Karena memang seorang pewaris tentu sangat sibuk, banyak sekali pelajaran yang harus mereka pelajari.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sebuah nada di mainkan dalam perjalanan itu.

"Apakah Blair tidak ikut menyusul kita?" tanya Kimberly kepada Viona sambil tetap fokus ke jalan raya.

"Tidak dia bilang perusahaan nya membutuhkan dia."

"Ha ha dia memang gila kerja."

Settttt... Mobil terparkir dengan rapi di parkiran sebuah mall elite, Kimberly mengenakan kacmata hitam nya kemudian turun dari mobil bak primadona. Mereka berdua berjalan beriringan memasuki pintu mall ter besar di kota itu,

"Mall ini milik keluargamu bukan sih?" tanya Viona saat mereka memasuki gedung tersebut.

"Mungkin ini punya keluarga Cold," jawab Kimberly dengan santai.

Dia berjalan menyusuri lantai Mall melihat orang-orang berlalu lalang ke sana ke sini mencari barang-barang yang mereka butuhkan.

Kimberly dan Viona menuju toko pakaian berkelas, namun dengan penampilan mereka saat ini para pekerja yang ada di sana tidak melirik bahkan tidak menyapa mereka.

"Ada apa dengan mereka?" tanya Viona yang melihat tampang aneh para pekerja itu.

"Kita kesini tanpa asisten atau pengawal, baju juga kusut seperti ini. Menurutmu apa yang mereka pikirkan." ucap Kimberly menjelaskan sambil menyentuh sebuah outer mewah di gantungan.

"Nona tolong jangan sentuh benda itu. Jika rusak kamu tidak bisa menggantinya." ucap seorang pekerja yang mencoba mencegah Kimberly menyentuh benda itu.

"Kamu tidak tau siapa aku? Bagaimana bisa kamu bilang aku tidak mampu beli. Kalau aku tidak mampu beli, bagaimana dengan kamu? Apakah kamu mampu?" ucap Kimberly dengan kesal ketika mendengar ucapan itu.

"Nona tidak peduli siapa anda tolong jangan sentuh barang-barang di sini, di sini bukan tempat untuk anda." ucapnya lagi.

Kimberly menghela nafas kesal, biasanya dia adalah orang yang tenang namun kini justru hampir meledak karena kata-kata pelayan tersebut. Bukan kata-kata nya yang salah tapi pegawai tersebut seakan-akan merendahkan orang lain dan menilai orang dari penampilan luar nya saja. Tak butuh waktu lama seorang wanita datang dengan dua body guard di belakang nya, wanita itu berdandan sangat cantik, dia meminta rekomendasi outer-outer terbaru dari produk tersebut dan salah satu yang dia rekomendasikan adalah outer yang kini di pegang oleh Kimberly dan mengatakan jika outer tersebut hanya ada 100 biji di dunia, sangat cocok untuk kharisma wanita tersebut.

"Nona, Ini sangat cocok untukmu. Dan ini adalah produk terakhir musim ini hanya ada 100 di dunia, sangat pas untuk anda." ucap pegawai tersebut.

"Bungkus saja." jawab wanita itu dingin.

"Eh tunggu, aku dulu yang menginginkan outer tersebut. Tolong berikan padaku." ucap Kimberly dengan tenang.

"Kau siapa ingin berebut baju denganku, kacamata hitam yang tebal. Outfit yang bisa di temukan di pinggir jalan, masker yang menutup seluruh wajah. Aku ini sekertaris pribadi tuan Lim, aku lebih pantas untuk baju tersebut sementara kamu gadis murahan sebaiknya minta maaf kepadaku. Atau hidupmu selanjutnya akan sulit." ucap Wanita itu dengan centil. Pelayan yang di samping nya pun membenarkan ucapan wanita itu terus dan terus merendahakan Kimberly Dan Viona.

"Jika kamu bukan gadis murahan, darimana kamu memiliki uang untuk membeli pakaian di sini? Hanya ingin pinjam untuk bergaya atau memiliki sugar daddy. Upss sayang banget masih kecil udah belajar jual diri." lanjutnya sambil sedikit terkekeh.

"Diam kamu, kamu yang murahan. Ini hanya sebuah baju dan kalian sampai hati memaki orang. Otakmu sudah tidak berfungsi ya." ucap Viona dengan amarahnya yang menggebu.

"Tuan Lim? Apa dia adalah presiden direktur Can's Entertainment?" ucap Kimberly bertanya-tanya.

"Benar, presiden ku memang sangat terkenal. "

"Viona, bukankah beliau ayah nya Blair?"

"Gadis rendahan seperti mu mana layak memanggil tuan muda kami dengan panggilan seperti itu. Cepat minta maaf."

Wanita itu dengan berani mengkritik Kimberly sementara Viona di belakang mendadak diam, dia hendak meredam emosinya yang sudah hampir tidak terkendali jadi memilih untuk kembali diam.

Kimberly meraih ponselnya kemudian melakukan panggilan Video dengan Blair,

"Hallo dimana ayahmu?"

"Kenapa kamu mencarinya."

"Serahkan ponsel mu kepadanya ada sesuatu yang ingin aku katakan."

Blair nampak berfikir kemudian menyerahkan benda pipih tersebut kepada ayahnya.

"Kim ada apa nak? Paman masih bekerja." ucap Lim dengan lembut.

"Paman apakah orang ini adalah sekertaris anda?" tanya Kimberly sambil membuka masker nya dan mengganti kamera nya menjadi kamera belakang hingga menampakan wajah angkuh wanita itu.

"Benar Kim ada apa?" tanya Lim dengan santai.

sementara dua Wanita dan semua orang yang ada di tempat itu hanya diam mendengarkan dengan ekspresi mengejek, dia menganggap Kimberly hanya sedang bersandiwara.

"Dia menghinaku paman, dia bilang aku dan Viona wanita murahan yang suka membeli pakaian di pinggir jalan. Juga mengatakan kami mendapatkan uang dari sugar daddy hasil jual diri. "

"Kim maafkan paman, paman akan memecatnya."

Lim nampak memijat keningnya kesal, kemudian mengatakan kepada Blair untuk memecat Sekertarisnya. Sementara itu Kimberly memanggil orang lain untuk melakukan sesuatu untuknya.

"Hallo paman Joseph, dalam tiga hari aku ingin mal ini di akuisisi oleh keluarga Daisy dan semua wanita yang ada di pusat belanja brand ** di blacklist dari seluruh jaringan Daisy."

Setelah mengatakan itu, Kimberly dengan kesal menarik tangan Viona keluar dari tempat itu.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!