Bab 3 ~ Berangkat ke kota

Di depan keluarga Bramantyo, Luna dan Dimas kini sudah berdiri untuk pamit. Hanum memeluk erat tubuh Luna. Hanum begitu berat harus berpisah dengan keponakan tersayangnya, tapi mau bagaimana lagi, dirinya tidak bisa melarangnya karena sekarang Luna sudah memiliki suami.

"Jangan lupa... Sering-sering kabarin bibi," ucap Hanum, dengan wajah sendunya.

Bagaimana tidak sedih, ini pertama kalinya Luna pergi jauh dari mereka.

Luna mengangguk. " Iya, bi. Pasti Luna bakal sering telpon bibi."

"Semoga kamu bahagia sama Dimas," tambah Hanum lagi, sambil berkaca-kaca. "Kalau ada apa-apa segera hubungi bibi atau paman mu."

Luna mengangguk beberapa kali. Lalu, Luna beralih ke Bramantyo yang langsung memeluknya.

"Jaga diri mu baik-baik. Patuhilah apa kata suami mu, karena surga istri ada pada suami."

"Iya, Paman...." Jawab Luna dengan suara tercekat menahan tangis.

Bramantyo mencium puncak kepala Luna, dengan perasaan sedih sekaligus bahagia. Sebagai paman, ia berharap semoga pernikahan Luna selalu di beri kebahagiaan.

"Tolong jaga Luna," imbuh Bramantyo kepada Dimas. " Jangan sakiti Luna. Jika kamu sudah tidak mencintainya lagi, tolong kembalikan Luna kepada kami," sambung Bramantyo berkaca-kaca.

Dimas mengangguk kecil.

'Siapa juga yang cinta sama dia.' Sungut Dimas di dalam hati.

Bramantyo dan Hanum mengantar Luna sampai naik ke mobil. Dengan perasaan sendu sedan, Bramantyo maupun Hanum melepaskan Luna pergi.

Perasaan sedih menggelayuti hati Luna. Meski berat, Luna tetap harus ikut dengan suaminya.

"Hati-hati di jalan," ujar Bramantyo.

"Titip Luna ya Dimas," timpal Hanum.

"Iya, bi. Kami pamit berangkat dulu," sahut Dimas.

Kini mobil yang dikendarai oleh Dimas bergerak meninggalkan rumah Bramantyo.

Hanum melambaikan tangannya, sampai mobil menghilang dibelokkan jalan.

Hanum membuang napasnya. Lalu mengusap sudut matanya yang basah.

"Semoga kamu bahagia," lirih Hanum.

Sepanjang perjalanan, baik Luna maupun Dimas tidak ada yang membuka suara. Ralat... Sebenarnya Luna ingin mengobrol tapi Luna tidak tahu harus memulainya darimana. Apalagi Dimas terlihat sangat fokus mengendarai mobil.

Mobil pun berhenti di lampu merah dan Luna berniat memulai pembicaraan, tapi suara dering ponsel milik Dimas mengurungkan niatnya untuk mengobrol.

"Apa kamu sudah melakukan tugas mu?" Dimas berbicara dengan orang yang menelponnya.

"Bagus. Mungkin sekitar tiga jam lagi aku sampai di sana," sambung Dimas kepada orang yang menelponnya.

Lalu Dimas melanjutkan lagi perjalanannya, tanpa ada yang membuka suara, hanya alunan musik yang terdengar dari audio mobil, dan pada akhirnya Luna pun memilih untuk tidur.

Tanpa terasa keduanya sudah sampai di kota. Dimas pun segera membangunkan Luna.

"Bangun... Sudah sampai." Sambil menggoyangkan lengan Luna.

"Euhmm...." Luna mele nguh dan membuka matanya. Menatap sekitarnya.

"Ayo turun." Suruh Dimas.

Luna segera turun dari mobil. Kemudian Luna mengedarkan pandangannya. "Kita dimana? Kenapa banyak mobil?" tanya Luna bingung.

"Nanti juga kamu tahu sendiri," jawab Dimas datar.

Walau bingung, Luna tetap mengikuti Dimas yang lebih dulu melangkah. Luna sedikit kesusahan mengimbangi langkah lebar Dimas.

"Bos," panggil seorang pria kepada Dimas.

"Apa orang nya sudah datang?" Tanya Dimas.

"Sudah, bos."

Dimas pun mengangguk, lalu mengalihkan tatapannya ke arah Luna.

"Sini kamu, ikut aku." Dimas menarik tangan Luna untuk digenggamnya.

Luna mengangguk dan mengikuti Dimas. Sampailah keduanya di depan pintu bernomor 1003. Dimas langsung mengetuk pintunya dan tidak lama pintu pun terbuka.

Seorang lelaki berumur 40 tahun, kini tengah tersenyum menyambut kedatangan Dimas. Begitu juga dengan Dimas, membalas senyuman lelaki itu.

"Maaf, membuat anda menunggu," ucap Dimas.

"Oh... Tidak masalah," balas lelaki itu. Lalu, lelaki itu melirik ke arah Luna dengan tatapan seringai.

Luna yang berdiri di belakang tubuh Dimas, menatap seram lelaki itu. Apalagi tatapan lelaki itu seperti tengah menelanjanginya.

"Wow... Gadis yang sangat menarik," tukas lelaki itu, menatap Luna. Seolah Luna adalah santapan lezat.

"Tentu saja menarik. Saya pastikan anda tidak akan menyesal," sahut Dimas. "Masih perawan, bro," bisik Dimas.

Bola mata lelaki itu membulat dan senyumnya semakin berkembang. Tatap lelaki itu semakin lekat menatap wajah Luna.

Luna mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Dimas dan lelaki itu. Apalagi Luna mendengar bisikan Dimas kepada lelaki itu.

Perawan? Apa maksud Dimas? Sebenarnya apa yang akan Dimas rencanakan?.

"Luna...." Dimas menarik tubuh Luna. "Malam ini kamu temani Pak Ariawan."

"Kenapa aku harus menemani Om ini?" Tanya Luna tak mengerti.

"Karena kamu sudah di bayar sama Pak Ariawan."

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

dasar suami lucnuttt s Dimas

2023-06-16

1

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Rasanya ingin memaki si Dimas, bisa-bisanya dia menjual istrinya sendiri 😬

2023-06-04

0

Mak Aul

Mak Aul

laki-laki dajjal

2023-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Menerima perjodohan
2 Bab 2 ~ Menikah
3 Bab 3 ~ Berangkat ke kota
4 Bab 4 ~ Karena kamu sudah dijual
5 Bab 5 ~ Sembunyi
6 Bab 6 ~ Gadis penyusup
7 Bab 7 ~ Kamu...
8 Bab 8 ~ Bayu sangat murka
9 Bab 9 ~ Malangnya Luna
10 Bab 10 ~ Terima kasih Vano
11 Bab 11 ~ Ketakutan Luna terjadi
12 Bab 12 ~ Jangan pikir kamu bisa lari
13 Bab 13 ~ Kecelakaan
14 Bab 14 ~ Tetaplah disini
15 Bab 15 ~ Kamu kok masih disini?
16 Bab 16 ~ Berpura-pura
17 Bab 17 ~ Interview
18 Bab 18 ~ Bertemu Dimas
19 Bab 19 ~ Apa benar?
20 Bab 20 ~ Tak sengaja
21 Bab 21 ~ Kekecewaan Bramantyo
22 Bab 22 ~ Menyusul Luna ke kota
23 Bab 23 ~ Bertemu dengan Paman
24 Bab 24 ~ Kejujuran Dimas
25 Bab 25 ~ Senyum seringai Pak Ariawan
26 Bab 26 ~ Berani kamu datang kesini !
27 Bab 27 ~ Menjadi sekretaris dadakan
28 Bab 28 ~ Meminta bantuan
29 Bab 29 ~ Dejavu
30 Bab 30 ~ Luna belum pulang
31 Bab 31 ~ Mencari celah agar bisa kabur
32 Bab 32 ~ Belum ketemu
33 Bab 33 ~ Tak bisa melawan
34 Bab 34 ~ Tidak terkendalikan lagi
35 Bab 35 ~ Permintaan Luna
36 Bab 36 ~ Dasar pebinor
37 Bab 37 ~ Pergi ke kantor polisi
38 Bab 38 ~ Tak ada kabar
39 Bab 39 ~ Tetaplah bersamaku
40 Bab 40 ~ Pulang kampung
41 Bab 41 ~ Melarikan diri
42 Bab 42 ~ Ternyata Bu Tari
43 Bab 43 ~ Mencari Luna
44 Bab 44 ~ Menjadi tameng
45 Bab 45 ~ Meminta maaf
46 Bab 46 ~ Mau fokus kuliah dulu
47 Bab 47 ~ Lulus kuliah
48 Bab 48 ~ Putus
49 Bab 49 ~ Datang melamar mu
50 Bab 50 ~ Hiduplah bersamaku
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 ~ Menerima perjodohan
2
Bab 2 ~ Menikah
3
Bab 3 ~ Berangkat ke kota
4
Bab 4 ~ Karena kamu sudah dijual
5
Bab 5 ~ Sembunyi
6
Bab 6 ~ Gadis penyusup
7
Bab 7 ~ Kamu...
8
Bab 8 ~ Bayu sangat murka
9
Bab 9 ~ Malangnya Luna
10
Bab 10 ~ Terima kasih Vano
11
Bab 11 ~ Ketakutan Luna terjadi
12
Bab 12 ~ Jangan pikir kamu bisa lari
13
Bab 13 ~ Kecelakaan
14
Bab 14 ~ Tetaplah disini
15
Bab 15 ~ Kamu kok masih disini?
16
Bab 16 ~ Berpura-pura
17
Bab 17 ~ Interview
18
Bab 18 ~ Bertemu Dimas
19
Bab 19 ~ Apa benar?
20
Bab 20 ~ Tak sengaja
21
Bab 21 ~ Kekecewaan Bramantyo
22
Bab 22 ~ Menyusul Luna ke kota
23
Bab 23 ~ Bertemu dengan Paman
24
Bab 24 ~ Kejujuran Dimas
25
Bab 25 ~ Senyum seringai Pak Ariawan
26
Bab 26 ~ Berani kamu datang kesini !
27
Bab 27 ~ Menjadi sekretaris dadakan
28
Bab 28 ~ Meminta bantuan
29
Bab 29 ~ Dejavu
30
Bab 30 ~ Luna belum pulang
31
Bab 31 ~ Mencari celah agar bisa kabur
32
Bab 32 ~ Belum ketemu
33
Bab 33 ~ Tak bisa melawan
34
Bab 34 ~ Tidak terkendalikan lagi
35
Bab 35 ~ Permintaan Luna
36
Bab 36 ~ Dasar pebinor
37
Bab 37 ~ Pergi ke kantor polisi
38
Bab 38 ~ Tak ada kabar
39
Bab 39 ~ Tetaplah bersamaku
40
Bab 40 ~ Pulang kampung
41
Bab 41 ~ Melarikan diri
42
Bab 42 ~ Ternyata Bu Tari
43
Bab 43 ~ Mencari Luna
44
Bab 44 ~ Menjadi tameng
45
Bab 45 ~ Meminta maaf
46
Bab 46 ~ Mau fokus kuliah dulu
47
Bab 47 ~ Lulus kuliah
48
Bab 48 ~ Putus
49
Bab 49 ~ Datang melamar mu
50
Bab 50 ~ Hiduplah bersamaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!