Tragedi

"Apa yang kalian lakukan, lepaskan aku!!" Endra berteriak dan mencoba untuk melawan sebisa mungkin, tapi dia bukan tandingan beberapa preman dengan postur tubuh dewasa, yang tidak mungkin dilawan oleh Endra yang merupakan anak sekolah menengah atas, walau tubuhnya juga sangat proporsional, tapi tenaganya sangatlah jauh berbeda dengan preman-preman yang menariknya paksa kedalam mobil.

"Tenang sayang, tante hanya ingin bermain denganmu sebentar sayang"

"Tidak mau, lepaskan aku!!" Endra terus berteriak dan berusaha mencari pertolongan, tapi sepertinya tidak ada yang menyadari tentang kejadian yang dia alami. Sebelum matanya mulai terasa berat, karena sebuah tisu yang telah diberi obat bius digunakan untuk membekapnya supaya dia tenang, telah dia hirup dengan kuat, Endra memanggil mamanya dan matanya gelap seketika.

"Mamaaaa, tolong aku" tidak ada lagi gerakan dari Endra, dia dibawa pergi entah kemana oleh segerombolan penjahat tersebut.

🖤🖤 Flashback End 🖤🖤

Endra mengambil botol minum yang ada didalam tas sekolah nya, untuk menenangkan hatinya yang berdebar kencang karena mengingat tragedi penculikan yang dialami nya.

Guru yang sedang mengajar melihat keanehan pada Endra, lalu mendekatinya.

"Apa kamu sakit?" tanya guru itu pelan, dan berniat untuk memeriksa kondisi Endra dan memegang kening salah satu muridnya itu.

Tapi belum sampai telapak tangan sang guru sampai di keningnya, Endra bangkit dari duduknya lalu berjalan cepat keluar dari kelas.

Terjadi kehebohan, terutama Arman yang begitu puas melihatnya, sepertinya itu sudah beberapa kali di lakukan oleh Arman untuk menganggu Endra yang sepenuhnya belum bisa melupakan traumanya akibat penculikan yang dialaminya.

Guru yang sedang mengajar melihat kelakuan Endra, tapi dia tidak marah dan merasa cemas, karena dia adalah guru yang sangat paham dengan apa yang terjadi pada Endra. Tapi saat ini dia harus lebih focus pada mengajarnya, karena waktu terus berjalan.

"Buka buku kalian dan jangan ribut, pelajari dan baca halaman 20 sampai 23, dalam 10 menit kedepan, akan ada pertanyaan yang harus kalian jawab, sembari kita mempelajari rumus nya"

"Dasar guru tidak adil, begitu jelas Endra sangatlah tidak sopan, tapi tidak ditegur sama sekali, mungkin sebenarnya sekolah ini miliknya atau bagaimana ini" gumam Arman dengan kesal, lalu membuka bukunya dengan kesal dan kasar.

Pelajaran baru akan selesai, saat Endra masuk kedalam kelas, saat itu dibarengi dengan sebuah pertanyaan dari guru, yang sudah tertulis rapi di papan tulis. Arman tersenyum licik lalu melemparkan sesuatu pada Endra, tentu saja dengan sigap Endra menangkap nya, sehingga seolah Endra sedang mengangkat tangannya.

Para murid bersorak, karena mereka terbebas dari hukuman, karena sebelumnya guru mengatakan akan menghukum satu kelas jika tidak ada satupun yang berani mengangkat tangannya untuk mencoba menjawab.

Sebenarnya guru tidak memerlukan jawaban benar atau salah, tapi kalau benar tentu itu lebih baik, tapi guru hanya ingin anak muridnya mempunyai kemauan untuk berfikir dan menjawab pertanyaan, kebetulan kelas yang saat ini diajarnya, merupakan kelas dengan reputasi terendah, karena muridnya tidak perduli pada pelajaran sedikitpun.

Guru merasa tidak nyaman saat semua teman Endra bersorak dengan alasan mereka masing-masing, para siswi tentu saja sangat heboh, karena pria tampan yang merupakan idola mereka ada di hadapan mereka, sementara sebagian besar siswanya, bersorak karena merasa kali ini Endra akan malu.

Bagaimana mungkin, Endra sanggup menjawab pertanyaan yang dia sebelumnya tidak mendengarkan penjelasannya sedikitpun, sementara para murid yang lain saja, tidak ada yang berani menjawab walaupun sudah mendapatkan penjelasan dari guru.

Endra berjalan mendekati papan tulis lalu membaca dalam hatinya, pertanyaan yang di tulis oleh sang guru.

"Dalam kasus handphone yang tergeletak di atas meja, mengapa bumi cenderung tidak bergerak walaupun mendapat gaya reaksi dari handphone?" dibawahnya terdapat beberapa pilihan ganda yang bisa dipilih.

Salah satu murid dibelakang berteriak dan meminta pada Endra untung menjelaskan pilihan jawabannya, karena mereka tidak mau kalau Endra hanya asal menebak. Karena hal itu bisa saja benar, padahal hanya karena Endra sedang beruntung dengan pilihan jawabannya nanti. Endra menghembuskan nafasnya, entah kesal dengan teman-temannya, atau dia memang tidak bisa untuk mengerjakannya. Endra lalu memilih untuk kembali membaca pertanyaan yang ada di papan tulis, dan tidak mendengarkan lagi kasak kusuk dibelakangnya.

"A. Karena gaya reaksi handphone sangat kecil dibandingkan massa bumi

B. Karena gaya diterima oleh meja

C. Karena adanya gaya tolak dengan bulan

D. Karena pergerakan bumi ditahan oleh matahari" Endra selesai membaca pilihan gandanya, lalu berfikir sejenak, kemudian mengambil sebuah spidol untuknya menulis.

Endra menuliskan penjelasan dari jawaban yang terlintas di pikirannya dengan tenang di papan tulis. Karena massa bumi sangat besar, gaya reaksi yang diterima menurut Hukum Newton II akan menghasilkan percepatan yang sangat kecil. hubungan antara gaya reaksi ini dan percepatan bumi dapat dinyatakan dalam persamaan:

ΣFreaksi \= mbumi . abumi

Maka, jawaban yang benar adalah A. Endra lalu melingkari jawaban yang menurutnya benar.

Endra mendapatkan tepuk tangan dari guru dan para sebagian temannya, tapi tidak dengan Arman and the squad.

"Apa kalian tidak malu pada Endra, dia tengah sakit dan tidak mendapatkan penjelasan, tapi sanggup mengerjakan soal dengan benar, baiklah kembali ketempat duduk mu Endra, apa kamu sudah merasa lebih baik?" guru mengambil spidol yang ada ditangan Endra, dan setelah Endra menyerahnya spidol, jawaban Endra hanya menganggukkan kepalanya, lalu berjalan ke arah mejanya.

Tapi belum sempat Endra sampai ketempat dimana meja dan kursi belajar nya, dia ambruk tidak sadarkan diri, membuat guru menjadi panik.

Keluarga Endra datang untuk menjemput Endra supaya segera dibawa ke rumah sakit, karena UKS sekolah tidak mempunyai peralatan lengkap. Diperjalanan menuju rumah sakit, Suseno yang begitu mendengar bahwa Endra pingsan, langsung berlari dari kelasnya menuju kelas Endra.

Bayangan perkataan dokter akan kondisi Endra, setelah ditemukan dari para penculik, kembali terngiang dalam ingatan Rayhan.

🖤🖤 Flashback 🖤🖤

"Endra, bertahanlah sayang, sebentar lagi kita sampai" Rayhan menggenggam erat tangan anaknya yang terlihat tidak berdaya, tatapan matanya kosong, Suseno menangis melihat kondisi Endra, selama ini dia terus berusaha keras untuk mencari keberadaan teman belajar nya yang sudah dia anggap adik.

"Tuan, apa yang terjadi pada Endra? kenapa dia hanya diam saja, bukankah seharusnya dia berbahagia karena kita sudah menemukannya?" Suseno tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya, apalagi setelah mendapatkan pertolongan pertama, tetap saja Endra seperti mayat hidup yang tidak menunjukkan emosi atau perasaan apapun.

Rayhan yang merupakan ayah dari Endra, tidak bisa menjawab pertanyaan itu, karena dihatinya juga tidak tau dengan apa yang menimpa Endra. Rayhan sebenarnya merasa sangat ketakutan dengan kondisi anak semata wayangnya.

Tidak lama datang seorang wanita paruh baya mendekati Rayhan dengan berurai air mata.

"Kenapa hal mengerikan ini harus terjadi pada Endra, kenapa harus anak kita?, salah apa anak kita?!" Ranti menangis dan meletakkan keningnya pada bahu suaminya. Rayhan mencoba untuk menahan air matanya, dia harus menguatkan istrinya.

Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, kondisi Endra akhirnya terungkap. Dan dipastikan kalau Endra mengalami trauma dan shock berat dengan apa yang dia alami.

Rayhan dipanggil oleh dokter untuk membicarakan tentang kondisi Endra di ruangan nya.

Terpopuler

Comments

Syasyasa🐬

Syasyasa🐬

Endra sangat jenius

2023-04-29

0

Reyaa❄️❄️

Reyaa❄️❄️

Karena endra pintar, tak kasih vote ya

2023-04-29

1

aerylin

aerylin

Mawar untukmu endra ganteng sayangku, yg kuat sampai ketemu naina nantinya ya

2023-04-29

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!