Kok Dia Tau?!

Kehebohan di kantin tadi semakin membuat Cia terkenal di sekolah itu. Ada yang memuji keberaniannya ada pula yang menggunjingnya. Tetapi, Cia tetaplah Cia ia tidak begitu peduli dengan gosip-gosip yang beredar di sekolahnya apalagi menyangkut tentang dirinya dengan Abryal. Cia memakai jaket cokelatnya guna menutupi seragamnya yang kotor akibat ulah nenek lampir tadi. "Fyuuh badan gue jadi lengket." gerutunya sambil memasang helm.

"Hai!" sapa seseorang membuat Cia menoleh kearah orang itu. Gadis itu mengernyit bingung, tidak mengenali pria didepannya ini.

"Hai juga, ada apa kak?" tanyanya to do point. Ia benar-benar ingin segera pulang saat ini.

"Lo nggak basa-basi ya orangnya. Ya udah, kenalin gue David sahabatnya Abryal." ucapnya sambil mengulurkan tangan pada Cia.

Cia mengangguk mengerti. "Apa lo disuruh dia kesini kak?" Bukannya membalas jabatan David, justru gadis ini melontarkan pertanyaan yang lain padanya. Sungguh David semakin penasaran dengan sosok gadis didepannya ini.

"Siapa? Al? Nggak tuh. Ini gue inisiatif sendiri, nama lo siapa?"

"Cia, salam kenal. Oiya kak, maaf gue buru-buru banget. Gue pulang dulu ya, bye!" pamitnya langsung menghidupkan mesin motornya dan melaju meninggalkan David yang belum ada mengeluarkan sepatah katapun.

"Astaga, lama-lama kenapa dia malah mirip Al sih?!" gerutunya kesal lalu berjalan menuju motornya.

Baru saja ia hendak menghidupkan mesin motornya, tiba-tiba kunci motornya dirampas paksa oleh Abryal. "Woi gue mau pulang woi!"

"Jalan kaki aja sana." jawab Abryal singkat menghidupkan motornya lalu melaju cepat keluar dari perkarangan sekolah.

"Anjiir, Abryal monyet! Gimana gue mau pulang woi kalau lo ambil kunci motor gue?!" gerutunya kesal menendang ban motornya.

"Huft, nasib-nasib. Masa orang tampan kek gue harus mesan ojek online sih." gerutunya tetapi pria itu tetap mengutak-atik ponselnya untuk memesan ojek online diaplikasinya.

***

Setelah Cia berkutat dengan pakaian yang di cucinya di mesin cuci, kini saatnya ia me time kesukaannya. Gadis itu membawa snack ringan dan sirup ke sofa favoritnya. Tak lupa ia menyetel drama yang akan ia tonton di TV.

"Widih anak gadis berleha-leha," sindir Azlan yang baru saja pulang dari kampusnya.

"Iri bos? Kerjaan gue dah siap." jawab Cia santai membuat abangnya sedikit jengkel.

"Nah baguslah kalau lo lagi santai gini, belikan gue mie instan dong." serunya tetapi tidak dihiraukan Cia. Ia sengaja menulikan telinganya agar tidak mendengar perintah Azlan.

"Cicii, please. Tugas gue lagi numpuk nih, gue lapar." Mohonnya lagi.

"Makan apa yang ada bang, tuh nasi sama lauk ada di dapur." Tunjuk Cia kearah tudung saji diatas meja makan.

"Gue lagi pingin makan mie instan, please ya belikan." mohonnya terus-menerus hingga Cia jadi jengkel sendiri.

"Cih, jasanya nggak gratis!" gerutunya langsung dianggukan Azlan. Pria itu mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari saku celananya.

"Nah belikan mie rebus ya, jangan lupa telur sama daun bawang dibeli, sisanya buat lo." ucapnya menyodorkan uang itu pada Cia.

Cia tersenyum puas langsung merampas uang itu dari tangan abangnya. "Nah gitu dong, bisnis tetaplah bisnis. Gue pamit dulu yaa, Assalamualaikum!"

"Iyaa wa'alaikumsalam hati-hati dijalan!" seru Azlan lagi menatap kepergian sang adik sudah mulai menghilang dari pandangannya.

"Damai sekali dunia." ucap pria itu bersiul senang menutup pintu rumahnya.

Cia melajukan motornya menuju supermarket. Tatapannya berbinar saat ada stand yang menjual jagung susu keju alias jasuke didepan supermarket "Nanti aja deh belinya pas gue pulang." putusnya untuk berbelanja dulu kedalam.

Cia berkeliling-keling dari rak yang satu ke rak lain untuk mencari barang yang ia cari. Matanya tertuju pada rak yang menyediakan berbagai macam stok mie instan disana. "Widih yang mana satu ya, atau yang kek biasanya aja?" gumamnya pelan menatap seluruh kemasan mie tersebut.

Gadis itu langsung mengambil kemasan mie rebus yang biasanya ia beli, setelah itu ia menuju tempat rak telur. "Nah ini dia yang gue cari!" Cia dengan semangat membawa sepapan telur kedalam keranjang belanjanya.

"Ckckck nggak sehat banget makanannya."

Deg.

Lagi dan lagi ia mendengar suara yang ia sangat kenali, masa iya Abryal disini juga?! Cia langsung celingak-celinguk mencari seseorang yang akhir-akhir ini terus menganggu ketenangannya.

"Lo cari gue ya? Kangen?" seru seseorang dibelakang Cia membuat gadis itu langsung berbalik cepat.

"Woi lo lagi!" Cia menatap tajam kearah pria itu, namun amarahnya tidak lama lantaran ia malah terpukau dengan ketampanan pria itu yang mengenakan pakaian casual, berbeda dengan dirinya saat di sekolah, sekarang jauh lebih tampan.

Cia tersadar langsung menggeleng-geleng kepalanya cepat. Otaknya ini harus mulai dikondisikan terhadap pria tampan yang biasanya ia dambaan lewat ponselnya. Jangan sampai Abryal tahu kalau dirinya kadang mengagumi ketampanan pria itu.

"Oi kenapa melamun? Terpana ya dengan ketampanan gue?" serunya percaya diri membuat Cia mendesis.

"Gila ya nih orang, kepedeannya diluar nalar. Jangan banyak halu lo kak." cerocosnya berjalan menuju rak tempat sayuran. Prioritasnya kali ini adalah membeli semua barang kebutuhannya dan segera pulang. Ia tidak mau berlama-lama meladeni kakak kelas yang menyebalkan ini.

"Idih, siapa juga yang bilang gue halu. Nyatanya emang kek gitu, gue emang tampan kan?"

Gadis itu hanya memutar bola matanya malas, lebih memilih diam. Cia tersenyum senang mendapatkan daun bawang yang ia cari daritadi. "Yey ketemu!"

Abryal memandang aneh kearah gadis itu. "Liat daun bawang lo udah kegirangan kek gitu? Nggak gila kan?"

Raut Cia langsung berubah menatap jengkel kearah orang disebelahnya ini. "Suka-suka guelah." ketusnya memutuskan untuk langsung bayar.

Kesabarannya kini kembali teruji, dimana pria itu terus mengekorinya kemanapun ia pergi. Cia merasa risih dengan keberadaan Abryal. "Lo nggak ada kerjaan lain kak selain ngekori gue?"

Abryal menggeleng pelan. "Nggak ada."

"Cih, kenapa juga Lo sering muncul disini huh? Emang rumah lo dekat sini?!"

Abryal mengangguk, mengambil alih keranjang yang diangkut gadis itu dan meletakkan diatas meja kasir. "Ini bayarnya gabung ya mbak," ucapnya pada kasir swalayan itu lalu menoleh kearah Cia.

"Eh, jangan mbak. Saya bayar sendiri." cegahnya tetapi langsung dipelototi Abryal.

"Tetap gabung aja mbak." pintanya tidak bisa dibantah. Cia hanya menghela napas kasar menatap kelakuan pria yang satu itu terus menguji kesabarannya.

"Makasih." ucap Cia setelah belanjaannya dibayar Abryal. Pria itu mengangguk pelan.

"Lo pulang aja duluan, gue nyusul sebentar lagi." ucap gadis itu berjalan mendekati stand yang ia incar tadi. Abryal terkekeh, ia memilih mengikuti gadis itu.

"Mbak, saya mau pesan jasuke!" serunya pada penjual itu.

"Mau ukuran berapa kak?"

"Hmm yang mana ya?" gumamnya bingung memilih ukuran cup untuk jasukenya.

"Yang ini aja mbak." sahut seseorang menunjuk cup yang paling besar, Cia menghendus kesal menoleh kearah pria itu.

"Lo nggak pulang?" tanyanya malas, sedangkan orang yang ditanya mengedik bahu cuek.

"Waduh masnya tampan banget, mau beli berapa mas?" seru penjual itu semangat melayani pembeli seperti Abryal. Astaga, dimana-mana pria itu terus saja membuat orang terpesona dengan ketampanannya.

"Beli dua aja mbak," Lalu pria itu menoleh kearah Cia sambil tersenyum ledek. "Yang satu jangan pakai keju ya mbak, dia nggak suka." ucapnya sambil menyerahkan uang pada penjual jasuke itu.

Deg.

Bagaimana dia bisa tahu? Wah dia benar-benar bahaya, apa dia melacak semua tentang gue?!

Cia menatap tajam kearah pria itu. "Jawab gue dengan jujur kak, lo tau dari mana gue nggak suka keju?"

"Insting," jawabnya santai tetapi tidak membuat Cia puas dengan jawaban itu.

"Gue nggak percaya,"

"Ya sudah, gue mah bodo amat." cueknya menerima jasuke miliknya lalu berjalan kearah kursi yang kosong didepan sana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!