Setibanya di kampus Fakultas Pertanian jurusan Agronomi, wahhh itu membuat kebanggaan di almamaterku. Alhamdulillah keterima di kampus yang Jurusan Pertaniannya ini sangat sangat bonafit. Karena para dosennya pengampu dosen UNS dan UGM. Wuih keren bukan ...
Kembali ke Laptop. Setelah tettt pukul 07.00 aktifitas mulai masuk kembali. Aku teringat kembali, saat OSPEK kemarin. Aku terbata saat mulai membacakan surat cinta yang penuh kecemburuan untuk seseorang.
Aku pikir aku dibuatkan surat cinta yang hanya basa basi saja, kemarin sih mempermalukan aku sangat, sangat dan sangat.
Yaa Allah, Tuhan sampai aku tidak bisa menahan malu sampai merah muka ini. Hingga semua pendengar terpukau mendengar sepucuk surat cinta yang ku baca.
Membacanya aku gentar, ada perasaan berkecamuk antara hati dan otakku. Dan ternyata benar firasatku bermain di surat cinta yang romantis buah tangan dari teman kos di kos Mbah Wiyono Keris saat itu.
Bayangin aja, sontak membuat heboh seisi kampus. Yang ku perdengarkan dengan mix pengeras suara. Semuanya jadi mendengar dan terasa aneh.
Adik kelas semester Satu berani nembak kakak kelas yang paling ganteng kata pacarnya looo ini, Kak Koma yang terkenal paling killer diantara para dedengkot team Panitia Ospek.
Belum aku dapat memburai pertanyaan yang dapat berondong sama kakak angkatan yang mengospek aku dan teamnya. Terasa garang mereka. Hihhhh....
"Dik, ini yang buat kamu beneran untuk Kak Nino ? Romantis banget, aku aja dik Pacarnya aja belum pernah kesampaian ngomongin isi hati ke dia. La ini kamu, anak kecil sudah berani mengungkapkan isi hati ke pacarku. Ndak nyadar apa, ya ? Aku kelewat cemburu sama kamu. Awas Lo jika ini beneran terjadi kenyataan, Kamu akan jadi Bully di kampus pertanian ini." tetiba pacar kak Koma, mendekat padaku dan berbisik di telinga kananku. Setengah mengancam. Takut kecantikannya akan ku nodai dengan surat cinta palsu yang tak ku buat dan tak mungkin aku melepas cintaku untuk Kak Koma.
Kakak kelas yang rupawan dan kakak kelas yang paling handsome. Aku kikuk tak berani menatap. Aku tak berani menampakkan wajah, apalagi mendapati mereka aku tak berani menangkap penglihatan mata mereka semua satu persatu dengan seringaian wajah mereka secara bergantian.
Duhhh malu hati ini. Ingin saja aku lari dan pergi ke kamar mandi karena menahan malu.
"Kak, izin ke belakang!" pintaku pada salah satu senior perempuan yang tak lain bernama kak Winda. Kak Winda tau pasti keadaanku.
"Iya, dik. Kamar mandinya di lorong kanan itu ya. Kenapa dik. Kamu nervous dengan surat cintamu, itu ?"
"Ahhh...iya kak. Maaf kak, aku dibuatkan surat cintanya oleh temen kos aku. Tolong bilang ke sahabat kakak yang notabene pacarnya Kak Koma. Serius aku tidak membuat perseteruan ini. Aku tidak menaruh harap ke pacarnya ini. Haduhhh kak...demi Allah saya tidak mempunyai sifat perebut pacar orang." pintaku ke kak Winda sambil Kak Winda mengantarku ke kamar mandi kampus. Soalnya kak Winda tau aku dipojokkin sama pacarnya kak Koma tadi. Langsung saja ada kesempatan kak Winda nyamperin aku.
"Iya, dik. Nanti aku bilangkan sama Pacarnya kak Koma. Iya terlihat judes ya dik, buat kamu."
"Iya, kak. Itu bener. Ngeri sekali ancamannya. Emang cowok hanya ada satu orang saja. "
"Mungkin takut bersaing dengan kamu, dik. Secara kamu tinggi, langsing, cantikan kamu sama pacarnya. Ya sudah jangan takut ya, dik. Hadapi dengan berani. Kalau kamu butuh apa-apa Kak Winda bisa jadi tempat curhat kamu. Walaupun ospek nanti telah selesai."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments