Bab 5 Sebuah Pilihan

"Kenapa Dirga belum menandatangani dokumennya?." Tanya Papa Dirga saat masuk keruangan Dirga tanpa permisi, ada beberapa dokumen yang belum juga mendapatkan tanda tangan Dirga, padahal dokumen itu seharusnya sudah bisa untuk di proses sekarang. Sampai Papa Dirga rela untuk datang langsung ke perusahaan anaknya itu.

"Iya Pak, Pak Dirga sedang ada urusan yang tidak bisa saya gantikan. Jadi mungkin nanti sore dokumen ini sudah ditandatangani oleh Pak Dirga."

"Iya kau atur secepatnya, saya enggak mau tahu kalau harus kehilangan klien karena keteledoran kalian."

"Baik Pak, Saya mengerti."

Papa Dirga segera keluar dengan wajah yang kurang senang. Sebab selain itu juga ada beberapa masalah yang datangnya hampir bersamaan.

"Sepertinya Pak Teddy sedang ada masalah. Aku harus segera memberitahu Pak Dirga." Gumam Ruslan lirih sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan segera menelepon Dirga.

🍁

🍁

🍁

"Bukan masalah kalau kamu pernah disentuh atau kalian bersentuhan, karena aku juga bukan orang suci yang bisa menahan hawa nafsu saat bersama Raisa." Dirga bangkit sambil membantu Acha untuk berdiri. Lelehan air mata itu terlihat jelas oleh Acha, dimana ini untuk pertama kalinya bagi Acha melihat Dirga menangis.

"Maaf, aku tidak bisa berjuang dengan sekuat tenaga ku sampai aku harus menyentuh Raisa." Terlihat penyesalan yang begitu dalam yang ditunjukan oleh Dirga.

"Itu kewajiban kalian sebagian suami istri. Aku hanya orang lain di sini." Acha membuang muka ke sembarang arah, tidak ingin memperlihatkan hatinya terluka atas pengakuan Dirga.

Hening, saat keduanya tidak ada lagi yang berbicara. Sampai getaran ponsel Dirga mencairkan suasana.

"Ada apa?."

"Papa anda sepertinya sedang ada masalah besar, tadi beliau keruangan anda, menanyakan beberapa dokumennya yang belum ditandatangi. Jadi kalau boleh, saya ingin menemui anda sambil membawa dokumen itu?."

"Datanglah!. Tapi ingat jangan sampai ada orang yang tahu."

"Baik Pak, saya akan berhati-hati."

Di saat yang bersamaan, Acha segera mengirimkan Sherlock pada Marvel untuk segera menjemput dirinya.

"Acha, hubungan kita tidak akan berkahir begitu saja. Aku akan berjuang untuk kebahagian kita satu kali lagi."

Acha kesulitan menelan ludahnya sendiri, melihat ketulusan dan keseriusan yang terucap dari bibir Dirga. Ah kalau semuanya masih sama, mungkin Acha akan menjadi wanita yang paling beruntung. Tapi tidak dengan kenyataannya, ia sudah tersingkir dari kehidupan Dirga untuk selama-lamanya.

Setelah beberapa puluh menit berlalu, Marvel dan Ruslan datang bersamaan ke tempat itu.

Mobil mereka sudah terparkir bersebelahan, lalu menuju rumah yang sama.

"Apa Pak Dirga tahu kalau Pak Marvel datang ke sini juga?." Batin Ruslan sambil tetap berjalan lambat dibelakang Marvel.

"Acha..." Panggil Marvel sambil mengetuk pintu. Acha yang mendengar panggilan Marvel segera berlari dan langsung membuka pintu, karena memang pintunya tidak dikunci oleh Dirga.

Tanpa menoleh, berpamitan atau hanya sekedar say good bye pada Dirga. Acha segera meninggalkan tempat itu bersama Marvel dengan semua dokumennya.

"Kenapa kau bisa sampai di sini?."

"Nanti aku jelaskan. Tolong pesan aku tiket sekarang juga!."

Keduanya sudah berada di dalam mobil menuju hotel.

Sedangkan Dirga masih diam mematung, masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Ternyata lebih sakit melihat mu berlari kearah pria lain dari pada mendapati kenyataan kamu pergi meninggalkan ku." Batin Dirga.

Ruslan diam sejenak, tidak berani mendekati Dirga yang begitu marah. Kedua tangannya kembali terkepal. Namun kali ini tidak sampai meninju apa pun sebab Ruslan segera menyodorkan dokumen.

Usai menandatangani semua dokumennya, Dirga ikut kembali pulang bersama Ruslan. Dengan mengendarai mobil masing-masing.

🍁

🍁

🍁

"Aku sudah memesankan tiket untuk mu kembali ke London." Marvel memperlihatkan ponselnya. "Sudah ku kirim juga ke ponsel mu." Lanjutnya lagi kembali meletakkan ponselnya.

"Aku tidak tahu ada apa dengan mu di sini?, dengan pria yang bernama Dirgantara Prayoga itu?. Tapi jika kepulangan mu ke London di rasa lebih baik, aku mendukung saja. Sisa pekerjaan di sini, biar aku yang menyelesaikannya." Marvel memperhatikan Acha yang sedang fokus berkemas.

Sebenarnya Marvel sudah tahu dari satu tahun yang lalu, saat pertama dia menginjakan kaki di indonesia. Namun dia tidak ingin lancang dengan masuk dalam ranah pribadi Acha. Dia cukup tahu jika pria itu sampai saat ini masih menduduki tertinggi hati Acha. Namun dirinya lebih baik pura-pura tidak tahu, menunggu Acha sendiri yang berbicara jujur tentang pria itu padanya.

"Sore ini kan penerbangannya?." Acha memeriksa kelengkapan dokumen yang belum selesai dikerjakannya.

"Iya sore ini, aku akan mengantar mu sampai bandara."

"Terima kasih."

"Ini semua dokumen yang belum selesai, kamu selesaikan sendiri. Terima kasih sudah sangat membantu ku."

Acha duduk di tepian tempat tidur sambil menatap Marvel yang mengecek ulang semua dokumennya.

"Bersikaplah layaknya sebagai tunangan ku di depan pria itu atau klien selama kita di sini." Putus Acha memberitahukan hal ini pada Marvel.

Antara senang dan tidak, karena dia tahu kalau dirinya hanya dijadikan tameng oleh Acha di depan Dirga.

"Anggap saja aku meminta bantuan mu." Lanjutnya lagi.

"Hem" Jawab Marvel singkat. Tapi dia sangat senang karena bisa memanfaatkan status dirinya yang menjadi tunangan seorang Acha. Memang wanita yang sangat dicintainya.

"Kita berangkat sekarang, aku akan menunggu di bandara saja." Acha bangkit dan menggeret koper miliknya.

"Ayo kita jalan!." Marvel yang kini mengambil alih membantu Acha membawakan kopernya.

🍁

🍁

🍁

Sesampainya di kantor Papa, Dirga segera menemui Papanya di ruang kerja.

"Ada masalah apa?." Dirga menyerahkan dokumen yang sudah ditandatanganinya.

Papa memijat pelipisnya sambil memundurkan kursinya.

"Perusahan akan merugi?, lebih parahnya akan pailit atau langsung kolaps." Jelas Papa Dirga sudah tidak bisa menanggung beban ini hanya bersama besannya, Papa Raisa.

"Tapi kenapa bisa Pa?, bukannya Papa memiliki team yang cukup solid untuk mengamankan perusahan Papa dari guncangan apa pun?." Dirga tidak percaya jika perusahaan besar sekelas Papa dan mertuanya bisa mengalami krisis keuangan. Tapi apa penyebabnya?.

"Kami berdua senang mencari penyebabnya, namun indikasi pertama yang diketahui adanya beberapa orang yang sudah berkhianat terhadap perusahaan kita." Itu baru alasan yang bisa disampaikan oleh Papa pada Dirga. Karana untuk mengetahui secara menyeluruh penyebab krisis harus dilakukan beberapa pengecekan dan pemeriksaan, dan sekarang team audit yang sudah di bentuk khusus sedang memeriksa semuanya.

"Kamu masih memiliki tabungan enggak?, untuk membayar para karyawan empat sampai tujuh bulan ke depan?." Akhirnya Papa juga meminta tolong pada Dirga. Padahal selama ini Papa tidak pernah mengusik keuangan kantor atau pun pribadi Dirga.

"Akan aku usahakan ada Pa. Aku juga akan membantu mencari jalan keluar untuk perusahaan kalian."

"Tapi tolong jangan kamu beri tahu dulu Mama, Mama mertua mu dan istri mu. Takutnya mereka tidak bisa menerima ini. Biarlah kita saja yang para pria yang menanggung ini."

Dirga mengangguk lemah.

Disaat genting seperti ini, isi kepala Dirga hanya Acha, Acha dan Acha.

"Baik Pa, aku harus pamit sekarang. Ada yang mau aku kerjakan lagi."

Tujuan Dirga saat ini adalah hotel dimana tempat Acha menginap.

🍁

🍁

🍁

"Dimana Acha?." Dirga menarik tangan Marvel yang melintas di depannya saat mereka sama-sama batu sampai di lobby hotel.

"Yang bapak maksudkan tunangan saya. Kalau iya itu yang bapak cari. Acha sudah kembali terbang ke London. Karena Acha tidak nyaman jika harus kembali berdekatan dengan suami dari wanita lain."

Terpopuler

Comments

guest1053527528

guest1053527528

iya Thor masa SDH punya istri dan anak masih mau pacaran dengan cinta Pertamax biarkan Thor Acha menjalani dirx sendir dan mencari laki2 yg mencintaix tanpa harus yg SDH beristri dan punya anak

2023-03-28

0

suansyah🌻🌞

suansyah🌻🌞

kalau aku jadi acha aku tak mau balik lagi sama dirgantara orang yang benar benar telah menghacurkan hatinya mending cari yang baru...... katanya gak cinta istri tapi kok punya anak apa istrimu kau anggap tempat untuk memenuhi hasratmu saja laki laki macam apa tuh..... jangan sampai suatu hari istrimu pergi karena sikapmu itu hingga kamu kehilangan keduanya

2023-03-27

0

STARLA my journey

STARLA my journey

cha jgn mo jd pelakor
klp pun lo hrs sama dirga itubkarena mereka ud pisah dan bukan karena lo
bagus pergilah
klo raisa matre paling dia pergi ninggalin dirga karena perusaamny kolaps

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!