Sebuah Pilihan

Sebuah Pilihan

Bab 1 Sebuah Pilihan

"Bagaimana sayang, apa kamu menyukainya?." Dirga memperlihatkan sebuah cincin pertunangan yang begitu bagus, yang bisa dipastikan memiliki harga yang sangat fantastis.

Acha mengangguk mengiyakan karena cincin pertunangan itu sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Karena rencananya hari ini, Dirga ingin memperkenalkan Acha sebagai calon istrinya. Setelah mereka dapat menyelesaikan pendidikan S1. Pertunangan dan pernikahan pun sudah mereka rencanakan dengan sangat matang, tanpa adanya pihak keluarga yang mengetahuinya. Baik dari keluarga Acha atau pun kelurga Dirga.

"Coba di jari manis mu, sayang?." Dirga tersenyum lebar seraya meraih tangan kiri Acha lalu memasangkan cincin berlian tesebut.

"Sangat pas sekali sayang." Dirga mengecup punggung tangan Acha sampai berulang kali.

"Iya sayang sangat indah." Balas Acha sambil memamerkan cincin yang sudah melingkar di jari manisnya pada Dirga.

"Jangan pernah melepasnya untuk alasan apa pun, ok." Dirga meraih kedua tangan Acha dan diletakkan di pundaknya.

Cup

Dirga menarik pinggang Acha lalu keduanya saling berciuman lembut. Hal yang sudah biasa mereka lakukan semenjak mereka mendeklarasikan sebagai sepasang kekasih.

Kebahagian Acha dan Dirga di sambut baik dan hangat oleh sahabat mereka yaitu Raisa. Raisa tempat berkeluh kesah bagi kedua belah pihak, baik dari sisi Dirga dan Acha. Karena mereka sudah bersahabat semenjak sama-sama di bangku kuliah, empat tahun silam.

Rencananya hari ini, mereka mau menemui orang tua Dirga untuk menyampaikan apa yang menjadi tujuan mereka selama ini.

Sesampainya di rumah kedua orang tuanya Dirga, ternyata mereka juga sudah menunggu kepulangan Dirga karena ada hal penting yang ingin disampaikan pada Dirga.

"Ma, Pa, aku ingin bicara hal yang penting dengan kalian." Ucap Dirga setelah duduk bersebelahan dengan Acha di ruang keluarga.

"Kami juga ingin bicara hal yang penting dengan mu dan Acha." Balas Mama sambil meminta Dirga dan Acha untuk berpindah posisi duduk menjadi di depan Papa.

Acha dan Dirga saling pandang lalu fokus pada Mama dan Papa Dirga.

"Hal penting apa yang ingin kamu bicarakan?." Tanya Papa seperti biasa bersikap angkuh.

"Hubungan ku dengan..."

Mama dan Papa Dirga pun menatap mereka dengan cukup intens. Walau pun mereka sudah bisa menebak kemana arah pembicaraan dua sejoli ini. Tapi sepertinya Mama tidak ingin kalah start dari mereka jadi Mama segera memotong perkataan Dirga.

"Sudah-sudah, biar kan Mama yang bicara dulu!." Kata Mama Dirga dengan berapi-api, karena semangat bercampur rasa senang yang luar biasa.

Dirga mengangguk mengiyakan, sebab memang begitu peraturan yang berlaku di dalam rumah yang sudah dibuat oleh sang Papa.

"Hubungan mu dengan Raisa. Mama sangat merestuinya sayang. Nanti malam kita akan datang memenuhi undangan makan malam dari keluarga calon mertua mu. Dan kamu akan bertunangan dengan Raisa." Tutur Mama begitu senang. Senyum yang sangat lebar diperlihatkan Mama, sambil menatap Dirga, Acha dan Papa bergantian.

Hati Acha hancur berkeping seketika, ketika restu orang tuanya Dirga ternyata untuk Raisa, sahabatnya. Angannya pun terhempas seketika, ketika tidak ada jalan lagi menuju kebahagian bersama sang kekasih. Acha pun sudah harus menyiapkan dirinya jika akhirnya jalan perpisahan yang mereka tempuh.

"Ma...?" Pinggang Dirga di cubit pelan oleh Acha, sebagai tanda Dirga harus diam tidak bicara apa pun, mengenai hubungan mereka pada Mama dan Papa.

"Bagaimana menurut mu, Acha?." Acha yang hendak menjawab pun langsung menutup mulutnya kala Mama Dirga kembali berbicara.

"Dirga dan Raisa sangat cocok kan?. Mereka pasangan yang serasi ya?, kamu sebagai sahabat mereka, sangat mendukung bukan dengan hubungan mereka?." Mama menuntut sebuah jawaban yang sanggup menyenangkan hatinya. Dan Acha pun mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mama.

Dirga segera membawa Acha pulang setelah pembicaraan yang begitu menyakitkan untuk keduanya. Cinta yang harus terkubur karena restu yang tidak dapat mereka.

Acha dan Dirga sama-sama terdiam, ketika mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di depan rumah Acha. Mereka begitu kecewa dengan keadaan yang tidak memihak pada mereka, dimana tiba-tiba saja mereka harus menemui jalan yang begitu terjal untuk hubungan mereka.

"Kenapa kamu tidak membiarkan aku untuk menjelaskan hubungan kita pada Mama dan Papa?. Pasti mereka akan sangat mengerti kita, sayang." Sesal Dirga, kenapa tadi dirinya hanya diam saja mengikuti kemauan Acha.

"Itu kan sudah menjadi kesepakatan kita, kalau aku yang mereka pilih untuk mendampingi mu, maka kita akan membicarakan semuanya pada mereka. Tapi kalau bukan, sebaiknya kita diam dan segera mengakhiri hubungan ini."

Deg

Jantung Dirga berhenti seketika, kala kata perpisahan itu keluar meluncur dari mulut wanita yang sangat dicintainya.

"Aku akan mengatakan dengan jujur pada Mama dan Papa mengenai hubungan kita. Aku sudah siap untuk menanggung apa pun kedepannya." Dirga sudah bertekad untuk memperjuangkan cintanya pada Acha.

Acha segera keluar dari dalam mobil Dirga tanpa mengucapkan apa pun. Berjalan gontai menuju rumahnya yang cukup mewah tapi tidak semewah rumah Dirga dan Raisa.

Malam pun datang, Dimana malam ini Dirga dan Raisa akan bertunangan, untuk mengikat kedua keluarga menjadi satu.

"Maaf Ma, Pa, Om, Tante, aku enggak bisa menerima pertunangan ini. Aku dan Raisa hanya bersahabat baik aja, tidak lebih." Dirga dengan suara yang lantang berbicara di depan semuanya.

"Raisa juga tahu hal tersebut, kalau saat ini aku sudah sangat mencintai wanita lain. Dan itu Acha." Sambung Dirga mengakuinya.

Semua pasang mata menatap tajam pada Dirga, dengan begitu beraninya Dirga menolak Raisa di depan mereka. Tanpa Dirga tahu kekuasan apa yang dimiliki oleh kedua orang tua Raisa.

Bahkan Raisa harus kalah saing dari Acha yang notabene nya anak seorang pegawai kepala keuangan.

Acara makan malam di rumah Raisa pun kacau, karena ulah Dirga yang sudah memberikan penolakan tanpa memberikan kesempatan Raisa untuk berbicara.

Kemudian Dirga pun meninggalkan rumah Raisa dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah Acha.

Sampai di rumah Acha, Dirga segera berlari ketika melihat rumah itu sudah gelap gulita. Kepanikan mulia menyerang Dirga, hal-hal yang menakutkan mulai membayanginya.

"Acha...Acha..." Dirga memanggil Acha sembari menggedor daun pintu rumah Acha dengan sangat kencang. Tapi belum juga ada respon dari dalam rumah Acha.

"Acha...Acha..." Dirga kembali memanggil nama Acha tanpa menghentikan gedoran pada daun pintu rumah Acha.

"Jam segini tidak mungkin Acha tidak ada di rumah?. Pergi kemana?." Dirga duduk di atas kursi yang ada di sana. Memikirkan banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi. Melirik jam yang masih menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Nungguin Neng Acha ya?." Tanya seorang pria paruh baya yang melintas di rumah Acha.

Dirga segera berdiri dan menghampiri pria itu, "Iya Pak saya nunggu Acha. Saya sudah mengetuk pintu tapi tidak ada yang keluar. Sepertinya Om Mirwan juga sedang tidak ada di rumah."

"Iya mereka sudah tidak tinggal di sini lagi!."

"Maksudnya?."

"Tadi Neng Acha dan Pak Mirwan keluar dari rumah ini dengan membawa banyak koper. Tapi para tetangga tidak ada yang tahu kemana mereka pergi."

"Tidak mungkin Pak, tadi sore saya baru dari sini. Saya yang mengantarkan Acha pulang ke rumah ini."

"Iya silakan saja kalau mau menunggu, karena rumah ini juga sudah ada yang membelinya." Pria paruh baya itu segera pergi dari sana ketika Dirga kembali memangil nama Acha berulang kali. Namun sepertinya Dirga mulai mempercayai apa yang dikatakan oleh pria paruh baya itu.

"Kemana kamu pergi?. Kenapa juga harus pergi?. Apa yang membuat mu sampai harus pergi?." Dirga menitikkan air mata untuk pertama kali dalam hidupnya hanya karena seorang Acha, cinta pertama dalam hidupnya.

Flashback Off

Lima belas menit setelah kepergian Dirga dari depan rumah Acha, Papa Dirga dan Papa Raisa datang ke rumah Acha. Hanya untuk meminta Acha supaya segera mengakhiri hubungan mereka.

"Kami sudah tahu dari lama, kamu memiliki hubungan yang sangat serius dengan Dirga. Tapi sayang kami sudah memilih wanita lain yang sangat cocok dengan Dirga, yaitu Raisa putri kami. Yang sekelas dengan level Dirga dan keluarganya. Jadi kami harap kamu mau pergi meninggalkan Dirga." Ucap Papa Raisa mewakili kedua keluarga besar mereka.

"Tanpa diminta pun saya sudah memutuskan hubungan kami."

"Kami tidak main-main Acha, kamu sangat tahu pasti apa yang bisa kami bisa lakukan pada mu. Bahkan pada Papa mu sekalian." Papa Dirga bersuara.

Papa Mirwan yang sedari tadi pun keluar dari dalam kamar saat mendengar putrinya sedang diintimidasi oleh kedua bos besar itu. Salah satunya Papa Dirga yang menjadi Pemilik perusahaan dimana dirinya bekerja

"Lebih baik juga Pak Mirwan ikut mendengar apa yang kami sampaikan." Papa Dirga meminta Pak Mirwan untuk duduk bersama mereka. "Sebaiknya Pak Mirwan membawa Acha pergi jauh dari sini. Jangan sampai kami melakukan hal yang lebih kejam dari sekedar memecat Pak Mirwan dari peusahaan. Kami juga yang akan mengurus keberangkatan kalian, tentunya dengan memberikan sejumlah uang untuk kalian memulai usaha nanti di tempat yang baru."

"Kenapa kami harus pergi dari sini?, kalau saya sudah memutuskan hubungan dengan putra anda?."

"Aku tidak yakin kalau Dirga bisa menerima ini, kalau kamu masih ada di negara ini?."

"Baik lah kami akan pergi dari sini!." Papa Acha tidak bisa membiarkan mereka dalam bahaya terlebih Acha yang masih memiliki banyak mimpi untuk diwujudkannya.

"Kami hanya memberikan waktu dua jam untuk kalian bisa pergi dari negara ini. Atau kami sendiri yang akan meminta kalian dengan paksa untuk meniggalkan negara ini." Tegas Papa Raisa sambil mengeluarkan uang yang begitu banyak. Meninggalkan satu orang suruhan mereka, untuk mengurus semua keberangkatan mereka berdua dan memastikannya mereka sudah pergi dari negara ini.

"Aku tidak akan pernah menemui mu selama hidup ku, Dirgantara Prayoga." Batin Acha sambil menghapus air matanya dengan kasar.

Flashback and.

Terpopuler

Comments

Nazwa Khairunniss

Nazwa Khairunniss

semoga ceritanya bagus...

2023-05-03

1

mega febriani

mega febriani

lanjut Thor.menarik

2023-03-25

0

STARLA my journey

STARLA my journey

seru nich

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!