Bab 3 Pertemuan kembali dengan Leo

Alia memasuki toko buku dengan hati yang sedang terluka. Dia mencari buku-buku yang bisa membantu menghibur dan mengobati perasaannya. Saat sedang mencari buku yang cocok, Alia menemukan Leo, seorang pria pendiam dan tertutup yang sedang membaca sebuah novel di sudut toko buku.

Melihat Leo membaca novel, Alia pun merasa tertarik dan memutuskan untuk mendekatinya. Alia melihat cover novel yang sedang dibaca Leo, novel itu berjudul "Norwegian Wood" karya Haruki Murakami. Alia pernah mendengar novel itu, tapi belum pernah membacanya.

"Apa cerita di novel itu bagus?" tanya Alia pada Leo.

Leo membalas dengan senyum, "Iya, ceritanya bagus. Novel ini bercerita tentang cinta, kehilangan, dan kesedihan."

Alia tertarik dan akhirnya memutuskan untuk membeli novel itu. Leo dan Alia pun mulai berbincang-bincang tentang buku-buku yang mereka sukai. Mereka mulai membicarakan novel "Kafka on the Shore" dan "1Q84" juga karya dari Haruki Murakami.

Leo adalah penggemar berat Murakami dan memiliki pandangan yang mendalam tentang karya-karya penulis Jepang itu. Alia pun merasa tertarik dengan pandangan Leo berbincang tentang buku tersebut membuat Alia sedikit melupakan rasa sakit hatinya.

Sampai waktu berlalu begitu cepat, mereka tidak menyadari telah berbicara selama beberapa jam. Leo melihat jam tangannya dan terkejut melihat waktu yang sudah larut.

"Sudah malam ya, sepertinya aku harus pulang," ujar Leo.

Alia mengangguk dan memutuskan untuk pulang juga. Namun, sebelum berpisah, mereka menukar nomor telepon dan berjanji untuk bertemu lagi di toko buku untuk membicarakan buku-buku lainnya.

Beberapa hari setelah pertemuan mereka di toko buku, Alia dan Leo menjadi akrab dan saling berbagi pengalaman membaca buku.

Mereka bertukar rekomendasi buku dan saling merekomendasikan buku yang mereka sukai.

Alia menemukan bahwa Leo juga memiliki minat pada buku-buku yang berbeda dari miliknya. Mereka sering membahas buku yang berbeda dan saling mengenal lebih dalam melalui pembicaraan tersebut.

Saat membahas novel "The Catcher in the Rye" karya J.D. Salinger, Alia merasa sangat dekat dengan Leo. Mereka sama-sama merasakan pengaruh kuat yang diberikan oleh karakter utama dalam novel tersebut dan merasakan bahwa novel tersebut sangat relatable dengan kehidupan mereka.

Ketika Leo memperkenalkan Alia pada novel "The Little Prince" karya Antoine de Saint-Exupéry, Alia merasa sangat terkesan. Dia merasa bahwa novel itu sangat menggambarkan pandangan hidup Leo yang sebenarnya dan merasa bahwa dia telah menemukan teman yang benar-benar memahami dia.

Leo awalnya adalah orang yang sangat tertutup, tetapi sejak bertemu dengan Alia, dia mulai terbuka dan dapat memperluas cakrawala hidupnya. Alia merasa sangat terhibur setiap kali berbicara dengan Leo dan dia merasa bahwa Leo dapat membantunya melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda.

Pada suatu hari, ketika Alia dan Leo sedang duduk di sudut toko buku, Leo meraih tangan Alia dan berkata, "Alia, aku merasa begitu dekat denganmu dan aku ingin berteman lebih dari sekedar teman membaca buku."

Alia terdiam dan hanya tersenyum mendengar kata-kata yang diucapkan Leo. Setelah hari itu Alia sudah jarang untuk datang ke toko buku karena kesibukannya dengan kegiatan di sekolah, bahkan Leo pun seperti menghilang tidak memberikan kabar apapun kepada Alia.

Suatu pagi di kelas Alia, suasana tenang di tengah persiapan untuk memulai pelajaran. Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Guru kelas membuka pintu dan di hadapan mereka terlihat seorang murid baru.

Alia memperhatikan murid baru itu dan terkejut melihat wajah Leo, seorang teman lama yang dulu pernah Alia temui di sebuah toko buku. Dia tidak menyangka bisa bertemu Leo lagi di kelasnya.

Guru kelas kemudian memperkenalkan murid baru itu sebagai Leo. Semua siswa menyambut Leo dengan ramah, namun Alia merasa sedikit gugup. Leo adalah teman lama yang pernah dia temui, tapi dia tidak tahu apa yang harus dikatakan kepadanya.

Setelah pelajaran dimulai, Alia dan Leo duduk di meja yang berdekatan. Alia mencoba memulai percakapan, "Hei, lama tidak bertemu ya?"

Leo tersenyum dan menjawab, "Ya, benar sekali. Aku juga tidak menyangka bisa bertemu lagi denganmu disini."

Alia bertanya, "Kenapa kamu pindah ke sekolah kami?"

Leo menjelaskan, "Ayahku mendapat pekerjaan baru di daerah ini, jadi kami harus pindah ke sini. Aku senang bisa bertemu denganmu lagi."

Alia mengangguk saja mendengarkan penjelasan Leo, tapi Alia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Leo tapi ia tidak tahu apa itu. Mereka terus berbincang-bincang selama pelajaran hingga waktu istirahat.

“Leo, apa kamu lapar?” Tanya Alia.

“Iya, tapi aku belum tahu lingkungan di sekolah ini,” uhar Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Ayo, sekarang aku akan menunjukkan kamu tempat-tempat yang ada di sekolah ini. Biarkan aku menjadi pemandu turmu untuk hari ini, tapi tidak gratis ya. Kamu harus mentarktirku makan bakso nanti di kantin.” Ucap Ali sambil melipat tangannya di dada dengan tersenyum.

Leo hanya tersenyum melihat tingkah wanita canti di depannya ini dan ia menganggukkan kepalanya.

Alia langsung menarik tangan Leo dan Leo hanya pasrah mengikuti Alia berkeliling sekolah dan menunjukkan beberapa tempat menarik di sekitar sekolah. Mereka berjalan-jalan dan tertawa bersama. Alia merasa senang bisa bertemu lagi dengan Leo dan bersyukur mereka sekarang bisa bersama di sekolah yang sama.

Setelah hari itu, Alia dan Leo menjadi lebih dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Mereka kembali seperti teman baik seperti dulu dan menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama. Hari itu menjadi hari yang tak terlupakan bagi Alia karena bisa bertemu lagi dengan Leo dan menjadi teman yang lebih dekat.

Rangga, mantan kekasih Alia, memperhatikan dengan tidak senang ketika melihat Alia dan Leo semakin dekat. Dia merasa cemburu dan tidak suka melihat kedekatan mereka.

Rangga akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Indra, teman dekatnya yang juga sekelas dengan Alia, tentang pria yang dekat dengan Alia.

"Indra, kamu tahu siapa pria yang dekat dengan Alia?" tanya Rangga dengan nada curiga.

Indra yang menyadari kecemburuan Rangga menjawab dengan santai, "Oh, itu Leo, murid baru yang pindah ke sekolah kita."

Rangga mengernyitkan keningnya, "Leo? Apa Alia sudah dekat dengannya?"

Indra tersenyum, "Iya, mereka sepertinya sudah mulai dekat. Tapi, jangan khawatirlah Rangga, Alia pasti masih sayang sama kamu kok."

Rangga merasa lega mendengar jawaban Indra, tapi kecemburuan di hatinya tetap tak hilang. Dia merasa Alia tidak seharusnya terlalu dekat dengan pria lain, apalagi dengan Leo yang tidak ia kenal sama sekali.

Setelah itu, Rangga sering memperhatikan kedekatan Alia dan Leo di sekolah. Dia merasa semakin cemburu dan tidak senang melihat Alia semakin dekat dengan pria lain. Dia sudah berjanji dalam hatinya bahwa dia harus mendapatkan Alia dengan cara apapun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!