Sang Pembuat Luka

Sang Pembuat Luka

Bab 1 Pertemuan Alia dan Rangga

Waktu masih siang, suasana di perpustakaan SMA Harapan Bangsa sangat sunyi dan tenang. Di sana, Alia sedang membolak-balikan lembaran buku di depannya dengan tenang. Namun, ketenangan itu terganggu ketika Alia tiba-tiba tertabrak oleh seorang siswa yang tidak dikenalnya. Buku-buku yang dipegang Alia terjatuh berserakan di lantai, membuat Alia sedikit kesal.

"Maafkan aku," kata siswa itu sambil membantu Alia mengambil buku-bukunya.

Alia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah siswa itu. Ia terkejut melihat wajah tampan yang ada di depannya.

"Sudah-sudah, tidak apa-apa," kata Alia sambil tersenyum kecil.

"Aku Rangga," kata siswa itu sambil memberikan buku-buku Alia yang sudah diambilnya.

"Alia," jawab Alia singkat.

Mereka berdua kemudian duduk bersama untuk memungut buku-buku yang berserakan di lantai. Rangga memberikan beberapa buku Alia yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau, sementara Alia memungut buku-bukunya sendiri.

"Aku lihat kamu sering datang ke perpustakaan," kata Rangga mencoba memulai obrolan.

"Iya, aku suka membaca dan belajar di sini," jawab Alia sambil mengambil buku terakhir yang jatuh.

"Aku juga suka membaca, tetapi lebih banyak tidurnya disini," kata Rangga sambil tertawa.

Alia juga tertawa mendengar lelucon yang diucapkan Rangga. Ia merasa nyaman berbicara dengan siswa yang baru dikenalnya itu.

Setelah pertemuan itu, Alia dan Rangga semakin sering berbincang dan bertukar cerita di perpustakaan.

Alia merasa nyaman dengan kehadiran Rangga, ia merasa bahwa Rangga sangat menghargai dan mendengarkannya dengan baik.

Suatu hari, ketika Alia dan Rangga sedang duduk di sudut perpustakaan, Rangga dengan hati-hati mengambil tangan Alia dan berkata, "Alia, aku sudah lama menyimpan perasaan untukmu. Aku ingin mengungkapkan perasaan ini kepada mu. Apa kamu mau menjadi kekasihku?"

Alia merasa terkejut mendengar ucapan Rangga. Namun, Alia merasa senang dan tersentuh dengan perasaan Rangga. Ia lalu menjawab, "Ya, aku mau."

Rangga dan Alia saling melihat dengan tatapan penuh cinta. Tiba-tiba, lampu perpustakaan mati dan ruangan menjadi gelap. Namun, itu tidak menghalangi mereka untuk saling berpelukan dan berciuman. Mereka merasakan kebahagiaan yang begitu besar dan merasa sangat romantis di saat itu.

Saat lampu kembali menyala, mereka kembali ke tempat duduk mereka dan tersenyum bahagia. Alia merasa sangat bersyukur memiliki Rangga sebagai kekasihnya. Ia merasa bahwa Rangga adalah pria yang tepat dan menyayangi dirinya dengan tulus.

Saat mereka keluar dari perpustakaan, mereka bertemu dengan teman-teman sekelas mereka yang langsung bertanya-tanya, "Apa yang terjadi dengan kalian di perpustakaan?"

Rangga dan Alia hanya tersenyum dan membiarkan teman-teman mereka berspekulasi. Mereka merasa bahagia dan tidak ingin membagi momen indah mereka dengan orang lain. Mereka bahkan lebih dekat dari sebelumnya dan menjadi pasangan yang sangat disukai oleh teman-teman sekelas mereka.

Setelah mengalami banyak momen indah bersama selama setahun, Rangga merencanakan sebuah perayaan spesial untuk merayakan hari jadi satu tahun hubungannya dengan Alia. Dia ingin menciptakan momen yang tak terlupakan untuk Alia, karena dia benar-benar merasa beruntung memiliki Alia sebagai kekasihnya.

Rangga mengajak Alia pergi ke sebuah pantai yang indah dan romantis, di mana matahari terbenam tampak begitu mempesona. Alia sangat terkesan dengan kejutan yang Rangga berikan. Mereka berdua duduk di atas pasir dan menikmati pemandangan indah yang ada di depan mereka.

"Aku sangat bersyukur bisa bersamamu selama setahun ini, Alia," kata Rangga sambil menggenggam tangan Alia.

"Dan aku juga bersyukur memiliki kamu sebagai kekasihku," jawab Alia dengan senyum bahagia.

"Kamu tahu, Alia, aku sangat mencintaimu. Aku merasa bahwa kamu adalah seseorang yang begitu istimewa dan berarti dalam hidupku," kata Rangga dengan tulus.

Alia tersenyum dan menatap Rangga dengan penuh cinta. Dia sangat bahagia mendengar kata-kata itu dari Rangga.

"Dan aku juga mencintaimu, Rangga. Kamu adalah segalanya bagiku," kata Alia dengan penuh rasa.

"Tapi aku ingin memberikan janji kepadamu, Alia. Aku berkomitmen untuk selalu mencintaimu dan merawat hubungan kita dengan serius. Aku tidak ingin kehilangan kamu, dan aku ingin kamu selalu merasa bahagia bersama aku," kata Rangga sambil menatap mata Alia dengan serius.

Alia merasa terharu dan bersyukur karena memiliki kekasih yang begitu serius dan bertanggung jawab seperti Rangga. Dia merasa percaya dan aman bersama Rangga, dan dia juga berkomitmen untuk selalu mencintai Rangga dan merawat hubungan mereka dengan baik.

Mereka berdua lalu merayakan hari jadi mereka dengan makan malam romantis di sebuah restoran tepi pantai yang indah. Mereka menikmati hidangan lezat sambil menatap pemandangan yang menakjubkan di depan mereka. Rangga juga memberikan hadiah istimewa untuk Alia, yaitu sebuah liontin berlian yang sangat cantik.

Alia merasa begitu bahagia dan terharu dengan kejutan-kejutan yang diberikan Rangga. Dia merasa bahwa dia telah menemukan pasangan yang sempurna untuknya. Mereka berdua menikmati malam yang indah di pantai, sambil merenungkan kebahagiaan dan cinta yang mereka miliki satu sama lain.

Setelah merayakan hari jadi mereka yang pertama, hubungan Alia dan Rangga semakin erat dan romantis. Mereka sering bertemu di perpustakaan dan kantin sekolah, saling mengirim pesan manis di sela-sela waktu luang, dan bahkan seringkali berjalan-jalan ke taman kota bersama-sama pada akhir pekan.

Kehadiran Alia dan Rangga sebagai sepasang kekasih yang mesra seringkali menjadi sorotan di sekolah. Mereka sering kali mendapat tatapan dan senyuman dari teman-teman mereka yang iri akan kecocokan dan kasih sayang mereka. Beberapa kali, Alia dan Rangga bahkan sering dijadikan sebagai teladan oleh guru-guru di sekolah sebagai pasangan yang romantis dan saling mendukung dalam meraih cita-cita masing-masing.

Tidak hanya itu, pada sebuah kesempatan yang istimewa, Rangga bahkan memberikan kejutan romantis kepada Alia di dalam kelas mereka. Saat itu, saat Alia sedang asyik belajar, tiba-tiba Rangga datang menghampirinya dengan membawa bunga mawar merah yang cantik dan sebuah kue ulang tahun mini yang terbuat dari coklat.

"Sudah setahun kita bersama, Alia. Aku merasa begitu bersyukur bisa memiliki kamu di sampingku selama ini. Aku berjanji untuk selalu mencintaimu dan mendukungmu dalam segala hal," kata Rangga dengan suara yang penuh rasa cinta.

Alia tersenyum bahagia mendengar kata-kata Rangga. Ia merasa begitu terharu dan terkesan dengan kejutan yang diberikan oleh Rangga. Tanpa ragu, Alia mengambil bunga mawar dan memeluk Rangga erat-erat.

"Terima kasih, Rangga. Aku sangat mencintaimu juga," kata Alia dengan suara yang terdengar lirih.

Mereka berdua kemudian memotong kue ulang tahun mini itu bersama-sama sambil saling memberikan ciuman yang penuh cinta. Di hadapan teman-teman mereka yang terkesan, Alia dan Rangga menyatakan cinta dan komitmen yang serius satu sama lain.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!