Ruddy menatap putri nya yang masih tertidur di atas ranjang rumah sakit. Setelah itu Ruddy mengambil ponsel nya yang ada di saku celana nya.
Ruddy mengotak atik ponsel nya sebelum Ruddy menempelkan benda pipi itu ke telinga nya. tidak lama sambungan telpon terhubung.
"Hello"
.........
"Besok datang lah ke rumah sakit, ada yang ingin aku sampaikan masalah Celina"
..........
"Aku tunggu, jika kamu tidak datang jangan harap kamu bisa menemui nya kembali"
.........
"Baik aku tutup dulu"
Ruddy memutuskan sambungan telpon sebelum orang yang ada di seberang menjawab. Ruddy tidak ingin bermanis manis dengan orang yang ada di sambungan telpon.
Siska yang terbangun karena mendapat telpon dari Ruddy, tidak bisa tidur kembali karena teringat ucapan Ruddy yang ingin dia datang rumah sakit.
"Apa terjadi sesuatu sama Celin???"
Siska kembali teringat dimana dia dan Celina bertengkar di mall, andai waktu itu dia lebih mengalah kepada Celina, tidak akan terjadi kecelakaan.
"Andai waktu itu aku tidak bertengkar dengan Celina pasti semua ini tidak akan terjadi.
Siska kembali memejamkan mata nya saat waktu sudah menunjukkan dinihari. Siska mencoba memejamkan mata nya yang tidak mengantuk.
Waktu begitu sangat cepat berganti bulan yang bersinar kini sudah berganti dengan cahaya mentari pagi.
Siska yang tidak bisa tidur dari kemarin malam memilih untuk membersihkan diri nya sebelum pergi ke rumah sakit.
Siska membuat kan nasi goreng telur setengah matang untuk putrinya, mungkin dengan ini Celina akan mau memaafkan kesalahan nya
Siska siap untuk datang ke rumah sakit, dia sudah menyiapkan makanan, sudah bersih bersih tinggal berangkat.
Tok...tok...tok..
Suara ketukan pintu terdengar dari luar, Siska yang ingin naik kelantai dua apartemen nya Siska urungkan.
Siska berjalan mendekat ke arah pintu, Siska membuka pintu apartemen nya. Siska melihat kekasih nya datang ke apartemen.
" Kenapa kamu pagi pagi ada di sini???"
"Karena aku ingin bermanja dengan kamu sayang"
"Aku tidak bisa sekarang, aku ada urusan mendadak"
"Urusan apa yang lebih penting dari ku sayang???"
"Ini menyangkut putriku, aku harus menemui nya sekarang juga"
"Kenapa dengan anak nakal itu sayang"
Kekasih Siska bertanya tentang Celina tapi tangan kekasih Celina tidak diam, tangan nya terus berkeliaran di tubuh Siska.
Lengkungan suara Siska membuat Kekasih Siska semakin semangat. Siska menepis tangan kekasih nya dengan kasar.
Sisak masuk kedalam rumah melangka masuk ke dalam apartemen nya. Siska naik keatas untuk mengambil tas dan ponsel nya.
Kekasih Siska mengeram marah karena permintaan nya ditolak oleh Siska, dan Siska berani menepis kasar tangan nya.
Siska buru buru keluar apartemen nya meninggalkan kekasih nya di apartemen dengan kekesalan nya.
Siska turun kelantai bawah dimana mobil nya berada dengan perasaan yang tidak bisa di jelas kan dengan kata kata.
Siska menaiki mobil nya melajukan mobil nya meninggalkan parkiran apartemen. Siska membela jalan yang lumayan sepi karena waktu masih sanga pagi.
Setelah 35 menit Siska sampai di rumah sakit dimana putrinya dirawat, Siska tidak langsung masuk keruangan putrinya.
Dia lebih dulu menghubungi Ruddy yang masih sah suaminya, karena memang Ruddy belum mendaftarkan perceraian nya.
Sambungan telpon tersambung ke ponsel Ruddy, Ruddy yang tengah menatap layar laptop nya teralihkan dengan suara dering ponsel nya.
Ruddy melihat nama Siska yang tertera dilayar ponsel nya, Ruddy menggeser pala hijau untuk menjawab telpon yang Ruddy terima.
Setelah sambungan telpon terputus Ruddy pamitan kepada Yasmin untuk berbicara berdua dengan Siska di taman rumah sakit.
Ruddy beranjak dari duduk nya melangka keluar ruang rawat inap Celina, Ruddy berjalan ke arah taman rumah sakit dimana Siska sudah menunggu nya.
"Siska"
Siska menoleh kearah sumber suara di mana Siska tenga berdiri dengan melihat anak anak yang sedang sakit.
"Mas"
Ruddy mendekat ke arah Siska yang masih istrinya jika dulu Ruddy akan mencium kening Siska tidak dengan sekarang.
"Ayo duduk di bangku sebelah sana"
Mereka berdua berjalan berdampingan menuju bangku yang ada di taman rumah sakit. Mereka berdua duduk sebelum Ruddy menceritakan keadaan Celina.
"Celina amnesia"
"Apa??"
"Dia tidak mengingat siapa pun termasuk dirinya sendiri"
"Lalu apa yang bisa aku lakukan"
"Sementara kembalilah demi Celina"
"Maksud kamu gimana mas???"
"Kamu tinggal lah di rumah bersama kami sampai Celina sembuh, Aku tidak akan melarang kamu untuk menemui kekasih mu selama Celina tidak ada di rumah"
Siska terdiam mendengar apa yang Ruddy katakan, Siska senang bisa berkumpul dengan Putrinya.
"Gimana apa kamu mau??? Dia menanyakan ibu nya sejak kemarin. Aku beralasan kamu sedang tidak enak badan, Gimana???"
"Aku, Demi Celina aku mau mas"
"Terima kasih"
"Dia putri ku mas"
"Yah sudah ayo ke kamar Celina dirawat"
Mereka berdua masuk ke dalam rumah sakit, Mereka selayaknya kedua orang tua yang pada umum nya.
Tidak seperti ada masalah diantara mereka, Mungkin jika Celina tidak kecelakaan. Kedua orang tua Celina tidak akan terlihat akur seperti sekarang.
Kedua orang tua Celina masuk kedalam ruang rawat Celina, Celina sendiri sedang mengotak atik ponsel nya.
"Selamat pagi sayang"
Celina mendongak menatap Siska yang berjalan mendekat ke arah Celina yang duduk di ranjang bersandaran bantal.
"Kamu siapa???"
Dada Siska terasa nyeri mendengar apa yang putrinya katakan, Siska semakin mendekat ke arah Celina.
"Siska Ibu kamu nak"
Celina teringat photo yang ditunjukan oleh Ruddy Ayah nya kemarin malam. Celina menatap Siska dengan padangan yang sulit diartikan.
"Celina, Apa kamu sudah makan nak??? Ibu buatkan kamu nasi goreng dengan telur setengah matang"
"Aku sudah makan, tapi aku akan memakan nasi goreng buatan ibu"
"Mau ibu suapi kamu???"
Celina menganggukkan kepala nya, Celina memang sudah makan tapi dia ingin menghargai makanan yang dibawa ibu nya.
Siska mulai menyuapkan nasi goreng buatan nya kepada Celina, Celina menerima suapan demi suapan yang diberikan Siska.
Tidak terasa nasi goreng yang ada dikotak makan yang Siska bawa habis dimakan oleh Celina, Siska sangat bahagia melihat Celina mau memakan masakan nya.
"Apa perut kamu tidak kekenyangan sayang???"
"Tidak bu"
Siska banget dari duduk nya, mendekat ke arah meja yang ada di ruangan Celina. Siska mengambil air minum untuk Celina.
Ruddy menyaksikan anak dan Istrinya yang terlihat sangat bahagia, seperti keluarga yang harmonis. Tidak dengan kenyataan nya sudah kandas.
"Bu apa ibu sudah membaik???"
"Sudah nak sangat lebih baik, kamu jangan khawatir tentang ibu karena ibu tidak apa apa"
"Ibu sudah makan???"
"Sudah nak, kamu harus cepat sembuh. Ibu pusing mencium bau obat"
"Apa ibu di rumah saja dari pada ibu pusing lagi"
"Tidak, ibu akan disini menemani putri ibu yang cantik"
"Setelah kamu sembuh ibu dan ayah akan mendaftarkan kamu ke sekolah baru dan ibu akan mengantar dan menjemput kamu"
"Kenapa dengan sekolah lama ku bu???"
"Kamu yang ingin pindah sayang waktu itu"
"Emmm baik lah bu"
Percakapan anak dan ibu itu didengar oleh yasmin yang ada di luar ruang rawat inap Celina. Yasmin kembali ke rumah sakit karena telpon genggam tertinggal.
Yasmin urungkan karena Yasmin mendengar obrolan Ibu dan anak itu, dimana Celina terlihat sangat bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments