BENCI IBU

Celina masuk ke dalam rumah menaiki tangga menuju lantai dua tempat kamar Celina. Celina masuk kedalam kamar, langsung duduk di sofa kamar nya.

Celina mengingat ucapan Ayah nya yang bilang ibu nya meninggalkan nya demi laki laki lain, ucapan Ruddy terus berputar di kepalan nya.

Celina yang merasa frustasi itu memilih bangkit dari duduk nya, melangka masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamar nya.

Kebiasaan Celina akan mandi saat dari luar rumah, entah dari mana saja Celina saat pulang akan langsung mandi.

Setelah 30 puluh menit Celina keluar dari dalam kamar mandi, menggunakan handuk mandi masuk ke dalam ruang ganti.

Tidak berselang lama Celina keluar dari dalam ruang ganti. Celina melangka keluar kamar karena cacing didalam perut nya berdemo meminta makan.

Saat ingin masuk ke dapur Celina mendengar suara oma nya di sebelah dapur, Celina yang penasaran pun mendekat, berniat untuk menguping apa yang oma dan Ayah nya bicarakan.

"Lihat putri mu menjadi berandal, kamu tidak kasihan dengan nya yang kurang kasih sayang??"

"Aku harus bagaimana bu??? Aku juga sangat mencintai ibu nya Celina.

"Tinggalkan wanita busuk itu, cari ibu sambung untuk Celina yang bisa menyayangi nya"

"Tidak semudah apa yang ibu bilang, belum tentu Celina mau bu"

"Apa kamu akan berkerja, untuk menghidupi wanita busuk itu dengan selingkuhan nya Ruddy???" Teriak Yasmin ibu Ruddy

Buliran bening itu menetes di pipi Celina yang mendengar semua apa yang Ayah dan Oma nya katakan.

Celina melangka meninggalkan ruang makan, kembali ke kamar nya. Dengan luka yang sangat dalam, Angan untuk berkumpul dengan keluarga yang utu dihancurkan oleh ibu nya sendiri.

Celina menangis didalam kamar nya, menangis sejadi jadinya. Bayangan masa kecil nya dengan ibu dan Ayah nya melintas di kepala Celina.

"Kenapa??? Aku hanya ingin berkumpul dengan Ibu dan Ayah ku, Kenapa keluarga ku tidak seperti dulu hangat!!" Lirih Celina

Celina menangis, tanpa terasa Celina terlelap. Mungkin kelelahan menangis. Celina sebenar nya anak yang baik tapi karena sering nya melihat ke dua orang tua nya bertengkar membuat Celina seakan kehilangan kehangatan keluarga.

Siska Ibu Celina yang pergi dari rumah demi laki laki yang lebih muda dari Roddy. Siska meninggalkan Ruddy yang Siska anggap sudah tidak bisa memuaskan nya.

Siska memilih Josua yang jauh lebih muda dari Ruddy, mungkin Dia bisa disebut Anak oleh Siska. Siska yang gila akan kepuasan pun memilih Josua yang bisa memberikan nya kepuasan.

Celina yang tidak tau akan kelakuan ibu nya memilih memberontak sampai dalam satu tahun ini sudah pinda sekolah tiga kali.

Sekolah yang ke tiga dalam satu tahun. Celina selalu membuat ula disekolah, Celina tak perna jera melakukan masalah, yang membuat Ruddy selalu dipanggil ke sekolah.

Celina terbangun dari tidur nya karena perut nya kembali lapar, Dia bangun dari tidurnya. Beranjak membuka pintu kamar nya. Melangkah menuju meja makan.

Celina menatap makan yang sama sekali belum tersentuh itu, Celina yakin jika Ayah dan Oma nya tidak makan setelah perdebatan mereka tadi.

"Celin, kamu makan tidak mengajak Ayah, padahal ayah sengaja menunggu kamu"

"Aku tadi ketiduran yah"

"Yah sudah ayo kita makan "

Celina dengan Ruddy makan siang yang terlambat, karena Ruddy yang sengaja menunggu putri nya makan. Ruddy pun tau Celina makan dari pelayan yang memang dia beri pesan kalau Celina makan agar memberi tau nya.

"Ayah kenapa masih bertahan dengan ibu jika ibu selingkuh???"

Pertanyaan Celina berhasil menghentikan Ruddy yang ingin memasukan makanan ke dalam mulut nya.

"Karena Ayah masih sangat mencintai nya"

"Ibu selalu pulang jika uang nya habis, kenapa Ayah memberi nya"

"Karena cinta Ayah pada Ibu kamu"

"Apa yang membuat Ayah begitu mencintai perempuan yang melukai Ayah??"

"Entahlah yang Ayah tau Ayah mencintai nya"

"Bukan kah itu menyiksa??"

Sebelum Ruddy menjawab suara perempuan mengalikan perhatian Celina dengan Ruddy. Ruddy dengan Celina menoleh ke arah sumber suara.

"Celina kamu sudah pulang nak di jam segini??"

"Kenapa ibu pulang??? Apa uang ibu habis???"

"Iyah ibu butuh uang, mangkanya ibu pulang sayang"

"Untuk kekasih ibu???"

"Apa maksud kamu Celina???"

"Tidak ada, Ayah aku sudah selesai"

Celina berdiri melangka meninggal kan meja makan, Meninggalkan Ibu dan Ayah nya. Yang mungkin sebentar lagi akan bertengkar.

Tapi Celina tidak benar benar pergi dari sana, Celina bersembunyi dibalik dinding luar ruang makan.

Dia ingin tau apa yang sebenar nya mereka ributkan selama ini, Kenapa setelah ribut Ibu nya selalu saja pergi tanpa menemui nya.

"Apa yang kamu bilang ke Celina mas???"

"Aku tidak bilang apa apa"

"Lalu tau dari mana Celina tentang perselingkuhan ku mas, kalau bukan kamu"

"Dia sudah seharusnya tau dari dulu, agar dia tidak mengharapkan ibu yang tidak memikirkan kebahagian nya"

"Siapa yang tidak memikirkan nya???"

"Kalau kamu memikirkan Celina kamu akan berubah, meninggalkan pacar kamu itu yang cocok nya menjadi anak kamu" Teriak Ruddy

"Tutup mulut mu mas!!!!"

"Kenyataan nya memang begitu bukan, Lalu untuk apa kamu datang kemari???"

"Aku meminta hak ku sebagai istri"

"Apa hak mu sebagai istri, uang yang kamu maksud???"

"Iyah. Kenapa uang bulanan ku belum masuk ke rekening ku???"

"Aku tidak akan perna lagi memberi kamu uang bulanan!!"

"Aku masih sah istri mu mas!!!!"

"Tapi kamu tidak berperilaku sebagai istri selama ini, kamu pergi dari sini sudah bertahun tahun. Kamu pulang hanya untuk uang bulanan mu yang belum aku kirim"

Celina mendengarkan kedua orang tua nya bertengkar, Celina sekarang paham kenapa Ibu nya selalu pergi tanpa menemui nya terlebih dulu.

"Cukup"

"Celina, Ayo kita pergi dari sini nak"

"Silakan ibu yang pergi dari sini"

"Apa yang kamu maksud sayang??? Ikut lah ibu nak"

Celine menepis tangan Siska yang ingin memeluk nya, Dia mundur setelah dua langka setelah menepis tangan Siska.

"Aku tidak sudi ikut ibu, dan tinggal dengan laki laki yang ibu simpan"

"Jaga bicara kamu nak"

"Ibu yang harus menjaga mulut Ibu dan tutup Mulut Ibu itu"

"Celina" Siska menampar pipi Celina hingga sudut bibir Celina berdarah.

Ruddy yang melihat itu mendekat ke arah Siska dan ingin membalas tamparan nya yang dia berikan kepada Celina.

Celina mencegah Ayah nya saat ingin menampar Ibu nya. Celina menatap tajam Ibu nya yang sekarang sudah ingin merai tangan Celina.

Lagi lagi tangan nya ditepis oleh Celina, Celina mengusap sudut bibir nya yang berdarah. "Aku benci Ibu"

Teriakan Celina yang melengking membuat penghuni rumah tau, tak terkecuali. Pelayan yang ada di rumah menatap miris nona muda nya.

"Ayah ceraikan perempuan ini"

Ruddy yang tadi menyaksikan kemarahan putrinya hanya bisa mengalah dan menuruti kemauan putri nya.

"Siska kamu dengar bukan apa yang diminta Celina sama Aku, Mulai sekarang kita bercerai. Tunggu pengacaraku akan mengurus semua nya"

Celina melangka meninggalkan ruang makan dengan butiran bening yang sudah membasahi pipi nya.

Siska melangka meninggal kan rumah itu dengan perasaan menyesal karena telah menampar putrinya semata wayang nya.

Sedangkan Ruddy terduduk dilantai ruang makan, melihat Siska pergi dari rumah nya, dan melihat kepergian putrinya dengan kekecewaan.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

CINTA emang bisa bikin orang waras jadi gila, Sanggup menyiksa diri sendiri bertahun2 demi jd budak cinta, Tapi menurut ku itu bukan cinta tapi BODOH dan BEGO..

2023-07-03

0

Dyah

Dyah

nama nya juga cintrong kak wkwkwk

2023-04-26

0

Manusia Biasa

Manusia Biasa

bapaknya kok masih mau ya berurusan ama ni cewek? Gw sebagai cowok ogah sih

2023-04-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!