Celina pergi dari rumah, entah kemana tujuan nya. Celina begitu sangat kecewa dengan kenyataan yang ada.
Selama ini Celina menganggap Siska malaikat tak bersayap nya, kini melukainya. Celina berharap keluarga nya berkumpul, malah hancur.
Celina menelusuri jalan tidak tahu harus kemana, dia melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, yang ada dipikiran nya kenapa ibu nya tega menyakiti diri nya.
"Ahhh, kenapa??? apa salah ku sampai apa yang aku ingin kan saja tidak bisa terpenuhi!!!"
Celina memegang dada yang yang begitu sangat nyeri dan sesak mendengar pernyataan ibu nya yang memiliki kekasih.
Apalagi kekasih ibu nya yang pantas disebut anak. "Kenyataan apa ini???"
Saat Celina sedang merasa perih di dadanya, Celina melihat ibu nya yang baru keluar dari mobil masuk kedalam mall.
Celina baru sadar dia berada diarea parkiran mall milik Ayah nya. Celina menatap Ibu nya yang menggandeng seorang pria yang jauh dari usia ibu nya.
Celina yang penasaran pun turun dari mobil mengejar ibu nya yang masuk kedalam mall. Celina mencari ibu nya didalam mall.
"Kamu makan apa???"
Celina mendengar suara Ibu nya tidak jauh dari tempat nya berdiri, Celina mencari sumber suara. Celina menemukan Ibu nya ada didepan resto yang ada dibelakang nya.
Celina bejalan mendekat ke arah Siska, saat sudah dekat dengan ibu nya Celina menatap Ibu nya dengan tajam.
Siska yang merasa ditatap oleh seseorang pun menoleh, Siska terkejut melihat putrinya yang menatap nya tajam.
"Hai Ibu"
"Sayang"
"Menjijikan"
"Kamu laki laki tidak tau diri, mencari wanita berumur untuk mendapatkan uang"
"Jaga mulut kamu Celina"
"Tutup mulut busuk Ibu, jangan perna membentak ku, Atau aku tidak akan lagi ingat bawa kamu ibu yang sudah melahirkan aku"
"Celina"
"Kamu, aku tandai muka menjijikan kamu ini dalam ingatan ku, Aku pastikan kamu akan menyesal sudah membuat keluarga ku hancur"
"Celina dia tidak tau apa apa nak"
"Ibu membela dia???"
"Ibu tidak membela nya nak, tapi dia memang tidak tau apa pun. Ini semua salah ayah kamu"
"Salah Ayah benarkah itu nyonya Siska"
Siska terkejut saat mendengar Celina memanggil nya, bukan lagi ibu melain kan nyonya Siska. Dada Siska sesak mendengar sebutan nya kepada nya.
"Celina aku masih ibu sayang"
"Tinggal kan dia, dan kembali pulang baru aku akan kembali hormat kepada anda"
"Celina ibu bukan hanya butuh uang, ibu juga butuh kehangatan nak, Ayah kamu selalu sibuk dengan Bisnis nya"
"Itu demi anda dan saya. Asal anda tau itu"
"Kamu masih kecil belum mengerti nak"
"Anda meminta uang dari Ayah saya dan memberikan nya kepada laki laki menjijikan ini"
"Kamu yang belum merasakan dunia yang selama ini aku berikan kepada ibu mu, kalau sudah kamu tidak akan berbicara seperti ini"
"Hey asal kamu tau, aku akan mencoba kepada orang yang berduit, bukan sama kamu yang kere hanya modal batang saja"
"Celina cukup bicara kasar kamu"
"Sialan, jangan membentak saya sialan" Teriak Celina yang sudah sangat Frustasi dibuat ibu nya.
Perdebatan mereka menjadikan mereka pusat perhatian orang orang yang ada di dalam mall. Apa lagi teriakan Celina yang sangat melengking.
Celina yang kesal dan geram dengan ibu dan kekasih nya, Celina mendorong tubuh laki laki itu sampai tersungkur lalu pergi dari sana dengan berjalan santai.
Buliran bening membasahi pipi Celina yang mulus, Celina menunduk saat pipinya sudah banjir dengan buliran bening itu.
Setelah Celina pergi banyak gunjingan yang di dapat Siska dengan josua, mereka mengolok kedua orang yang berbeda usia itu. Dengan kata kata umpatan dan kata kata kasar.
Siska yang malu akhirnya juga meninggalkan mall bersama dengan kekasih nya. Niat awal ingin makan siang di mall hancur sudah rencana yang di susun untuk lebih lama bertemu dengan kekasih nya.
Celina berjalan ke parkiran mall dimana mobil nya dia parkirkan, Celina masuk kedalam mobil nya. Melajukan mobil nya meninggalkan mall.
Celina berteriak dalam mobil yang dia kendarai, Celina melajukan mobil nya dengan kecepatan penuh.
Brakk..
Celina menabrakkan mobil nya di pembatas jalan dengan sengaja. Kening Celina terbentur stang mobil.
Orang orang yang melihat itu mendekat kearah mobil yang ditumpangi Celina. Mereka melihat Celina tidak sadar kan diri.
Celina dibawa ke rumah sakit terdekat agar mendapat pertolongan secepat nya. Entah apa tujuan Celina menabrakkan dirinya sendiri.
Ruddy yang ada didalam kamar sedang fokus ke layar tablet nya teralihkan dengan getaran ponsel genggam nya.
Ruddy melihat layar ponsel nya, tidak mengenali nomor yang memanggilnya. "Hello"
"Iya dengan saya sendiri"
.........
"Apa??? Dimana sekarang?
" Saya akan segera kesana"
Ruddy mematikan sambungan telpon, dengan perasaan tidak karuan mendengar putrinya ada kecelakaan.
Ruddy melajukan mobil nya ke rumah sakit dimana putrinya dibawa. Ruddy semakin menyalahkan dirinya sendiri.
"Ini semua salah Ayah Celina"
Mobil yang dikendarai Ruddy berhenti diparkiran rumah sakit. Ruddy keluar dari dalam mobil, berlari memasuki rumah sakit.
"Dimana pasien kecelakan yang barusan"
"Apa anda keluarga nya???"
"Saya Ayah nya"
"Putri anda ada di IGD"
Ruddy melangka ke arah IGD, dimana putrinya ditangani. Ruddy berdiri didepan pintu IGD dengan pandangan menyesal.
"Apa yang terjadi dengan cucu Ibu???"
"Dia menabrak pembatas jalan bu"
"Setelah mengetahui kenyataan orang tua nya???"
"Maafkan Ruddy Bu"
"Jika terjadi sesuatu pada cucu ku aku tidak akan membiarkan dia tinggal dengan kamu!!!"
Ruddy hanya menunduk mendengar apa yang Yasmin katakan. Ruddy semakin menyalahkan dirinya.
"Ada keluarga Pasien kecelakaan???"
Ruddy dan Yasmin mendekat ke arah dokter yang baru saja bersuara mencari keluarga korban kecelakaan.
"Saya Ayah nya dok"
"Putri anda membutuhkan donor darah AB pak"
"Biar saya yang mendonorkan dok saya Oma nya"
"Baik bu mari ikut pemeriksaan"
Yasmin mengikuti langka Suster yang akan memeriksa Yasmin. Sedangkan Ruddy menangis melihat keadaan putrinya.
Putrinya terbaring lemah di ranjang rumah sakit, dada Ruddy semakin sakit melihat putrinya. "Maafkan Ayah Nak"
Yasmin melihat putra nya yang duduk di kursi tunggu, dengan perasaan sedih. Yasmin mendekat ke arah putra nya duduk di samping nya.
"Tenanglah, kamu jangan menangis. Berdoa minta kesembuhan putri kamu"
"Setelah ini kita rawat Celina dengan penuh kasih sayang"
"Terima kasih bu"
"Ibu sudah bisa mendonorkan darah ibu ke Celina, sebentar lagi mungkin akan dilakukan. Banyak lah berdoa untuk Celina.
Setelah mengatakan itu Yasmin beranjak dari duduk nya karena dia sudah dipanggil untuk melakukan pendonoran darah nya untuk Celina.
Beberapa jam berlalu Celina kini sudah dipindah keruang rawat Inap. Yang di sana ada Ruddy dan Yasmin, yang menunggu Celina.
Mereka berdua menatap Celina yang kepala nya diperban. Celina kecil yang ceria hilang menyisakan Celina pembangkang dan pemarah.
Brakkk..
Suara pintu terbuka secara kasar, Siska yang membuka pintu dengan kasar. Sisak melangka masuk kedalam.
" Kenapa kalian tidak memberi tahu ku kalau Celin kecelakaan???"
"Bukan urusan kamu"
"Dia putriku mas"
"Ibu yang tega melukai hati putrinya sendiri"
"Apa maksud ibu mengatakan itu"
"Aku bukan ibu mu, jadi jangan panggil ibu"
Siska terdiam mendengar ucapan mertua nya, hubungan mereka dulu yang sangat baik. Menjadi renggang setelah dia keluar dari rumah. Apalagi Yasmin memergoki perselingkuhan nya.
"Kamu puas membuat putri ku menjadi seperti ini"
"Dia juga putri ku mas, aku yang melahirkan nya"
"Dan kamu juga yang menyakiti nya"
"Aku tidak mungkin menjadi seperti ini jika kamu ada waktu untuk aku"
"Sudah cukup, kamu lihat putri mu dan pergi dari sini. Aku muak melihat kamu"
Yasmin melerai pertengkaran mereka yang Yasmin yakini tidak akan berhenti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Dyah
bikin nyesek
2023-04-25
0
Viin
sungguh keadaan yang sulit celin
2023-04-25
0
Yasmine
aku ngga makan
lagi puasa😅
2023-04-11
1