AMNESIA

Siska menatap putri yang terbaring tidak sadarkan diri setelah bertemu nya di mall. Siska merasa dada nya sesak melihat putrinya.

"Kamu sangat bahagiakan bisa melihat putri mu terbaring disini???"

"Aku juga sakit mas melihat putri ku seperti ini"

"Kamu jangan berpura pura sedih disini Sis, kamu egois yang tega membuat putri mu hancur"

"Kamu yang membuat aku menjadi seperti ini"

"Aku mencari uang demi gaya hidup kamu, demi Celina. Kalau aku tidak berkerja keras apa aku bisa memenuhi gaya hidup kamu yang suka nya menghambur hamburkan uang"

Siska terdiam mendengar ucapan Ruddy yang benar ada nya, selam ini Siska selalu bergelimang harta karena Ruddy.

Semenjak Siska berhenti menjadi model dia mengabdikan hidup nya kepada Ruddy, dengan Ruddy yang selalu memberi apa yang dia mau.

Tapi Siska berubah saat Ruddy jarang meluangkan waktu nya untuk keluarga, Ruddy selalu pulang larut malam.

"Kenapa kamu diam, merasakan semua yang aku ucapkan???"

Siska mencium kening Celina sebelum beranjak meninggalkan ruangan putrinya. Dia melangka keluar ruangan tanpa pamit dengan Suami dan mertua nya yang ada di sana.

Siska berlari keluar rumah sakit duduk di bangku taman rumah sakit menangis sesenggukan di taman.

"Apa yang membuat mu menangis di sini sendiri nyonya???"

Suara Pria yang asing terdengar, Siska mendongak siapa yang datang menghampirinya. Siska tidak mengenal siapa Pria yang ada didepan nya.

"Saya tidak apa apa"

"Saya boleh bergabung dengan anda disini???"

"Silahkan"

Pria yang usia nya tidak jauh dari Siska itu duduk disebelah Siska. "Nama saya Antonio"

"Saya Siska"

"Kalau kamu butuh teman meredakan sesak di dada kamu, aku bisa mendengar nya"

"Aku merasa menyesal, kepada putri dan suami ku"

"Kenapa???"

"Aku membuat keluarga ku hancur"

Antonio yang merasa apa yang Siska rasakan, dia juga menghancurkan keluarga nya sendiri demi wanita lain.

"Saya juga sama telah menghancurkan keluarga kecil ku dengan berkhianat dari istriku. Kini hanya tinggal penyesalan karena istriku telah tiada, bersama calon anak kami yang kedua"

"Dada ku sesak melihat putri ku belum sadar"

"Kenapa dengan putri mu???"

"Putriku kecelakaan setelah memergoki ku jalan dengan kekasih ku"

"Setidak nya kamu masih bisa bertemu dengan nya, sedangkan aku belum tentu bisa melihat senyum putri ku kembali"

"Kalau dia masih ingin menemui ku"

Mereka berdua saling cerita masalah kehidupan mereka satu sama lain, samapi hari semakin malam.

Siska pamit pulang,karena hari yang sudah malam. Dia merasakan badanya sangat lelah ingin segera beristirahat.

Antonio meminta nomor ponsel Siska, Siska memberikan nomor ponsel nya kepada Antonio.

"Saya pulang dulu"

"Iyah hati hati"

Antonio kembali ke kamar putrinya yang masih belum sadar dari tidurnya. Antonio memandangi Gadis kecil berusia 10 tahun yang tertidur pulas di ranjang rumah sakit.

"Bangun sayang, apa kamu tidak capek tidur terus nak???"

Antonio mengajak putrinya berbicara setiap hari berharap ada keajaiban yang bisa membuat putrinya bangun dari tidur nya.

Diruang rawat lain di rumah sakit yang sama, Celina baru sadar, Celina menatap ruangan yang serba putih.

Ruddy yang melihat putri nya bangun pun mendekat ke arah Celina. " Nak apa yang kamu rasakan???"

"Bapak Siapa???"

Deg...

"Celin, ini Ayah nak"

"Celin??? Siapa Celin???"

"Kamu Celina Atmajaya, putri ayah satu satu nya sayang"

Ruddy sangat terpukul Celina tidak mengenali nya sebagai ayah nya. Ruddy memencet tombol untuk memanggil dokter.

Tidak lama dokter masuk keruangan Celina, Dokter menatap Ruddy yang terus menatap Celina.

"Dok, dia tidak mengingat saya atau nama nya dok"

"Saya akan memeriksa nya tuan Ruddy"

Dokter mulai memeriksa keadaan Celina yang baru bangun. Dokter menanyakan nama, apa yang Celina ingat, dan masih banyak lagi yang dokter lakukan.

Putri Tuan terkena Amnesia dimana putri tuan tidak mengingat memo nya. Masa sekang atau masa lalu nya.

"Apa dia akan bisa mengingat nya dok???"

"Tergantung tuan, tapi jangan dipaksa ingat itu akan membahayakan nona Celina"

Setelah dokter pergi, Ruddy menatap putri nya yang juga menatap nya. Ruddy mendekat ke arah Celina.

"Nak aku Ruddy Atmajaya Ayah kamu"

"Apa aku bisa percaya kalau anda Ayah saya???"

Ruddy mengambil ponsel nya yang ada didalam saku celana kain nya. Ruddy mengotak atik layar ponsel nya.

"Ini foto kita berdua saat kamu masih duduk dibangku SMP dan ini foto saat kamu masuk SMK yang kamu ingin kan"

Ruddy menunjukan foto saat masa sekolah SMP dan SMA. Celina menatap layar ponsel yang ditunjukan oleh Ruddy.

"Kenapa hanya ada kita berdua, Apa aku tidak punya ibu???"

"Ada ibu nak"

Ruddy menunjukan foto Celina dengan Siska saat Celina merayakan kelulusan kelas tiga SMA. Di sana terlihat Celina sangat bahagia.

Ada foto tiga orang Siska, Ruddy dan Celina, Celina menatap foto yang ada dilayar ponsel Ruddy.

"Lalu nama ku siapa???"

"Celina Atmajaya"

"Lalu ibu"

"Siska Leonita Atmajaya"

"Kenapa ibu tidak ada di sini???"

"Ibu kamu pulang nak karena tadi dia mengeluh pusing, Ayah menyuruhnya pulang dan beristirahat"

Suara pintu terbuka, Ruddy dan Celina menatap siapa yang datang ke ruangan Celina. "Dia Siapa???"

"Dia Oma kamu nak, nama nya Yasmin Handoko Atmajaya"

Yasmin terkejut saat mendengar pertanyaan cucu nya kepada Ruddy. Yasmin mendekat ke arah Celina.

"Kamu sudah sadar sayang???"

"Emmm, Apa anda Oma saya???"

Yasmin menatap Ruddy yang ada di seberang ranjang Celina, Ruddy menghela napas saat Ibu nya menatap nya.

"Celina amnesia bu"

"Iyah nak Oma adalah Oma kamu"

"Istirahat lah nak kamu perlu banyak istirahat. oma dan ayah kamu akan duduk di sofa sebelah sana"

"Emmmm"

Celina memejam kan mata nya, karena memang kepalanya yang terasa sakit. Celina dan badan nya yang terasa sakit.

"Bagaimana bu???"

"Apa???"

"Celin menanyakan ibu nya"

"Hubungi perempuan sialan itu nak katakan putrinya ingin bertemu"

"Tapi bu"

"Ceritakan keadaan Celin yang sebenar nya"

"Apa dia mau menemui Celin bu???"

"Kamu hubungi saja dulu nak, ibu kasihan dengan Celina"

Setalah selesai mengobtol dengan Yasmin, Ruddy memilih membuka laptop nya dan melihat email yang dikirim sekretarisnya. Sedangkan Yasmin memilih memejamkan mata nya.

Yasmin tidak benar benar tidur, dia mengingat kembali dimana rumah tangga nya yang hancur karena orang ketiga.

Dan sekarang terjadi pada rumah tangga putranya, dulu Yasmin sudah tidak merestui hubungan Ruddy dengan Siska.

Karena Yasmin tau bagaimana kehidupan seorang modeling, tapi Ruddy menyakinkan nya untuk merestui hubungan nya.

Yasmin kembali membuka mata nya menatap Ruddy yang sedang sibuk dengan laptop nya.

"Nak"

Ruddy menoleh kearah Yasmin. "Kenapa bu???"

"Melihat Celina yang seperti ini kamu minta Siska kembali sampai Celina kembali ingat semua nya"

Ruddy menatap Yamin dengan pandangan yang sulit diartikan. Pikiran nya melayang bertanya tanya didalam hatinya.

"Nanti Ruddy pikirkan bu"

Yasmin hanya menganggukkan kepalanya, lalu kembali memejamkan matanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!