Pandangan Vera tiba tiba terpaku pada pakaian yang Oliv gunakan. Dia mengerutkan keningnya bingung.
"Liv! Ini, ini kemeja pria Liv? Kenapa? Ini juga ikat pinggang Pria, Liv? Tunggu Olivia! Ada apa? Kemana kau semalam tadi? Kau baik baik saja kan? " Tanya Vera semakin khawatir. Dia tak mau sampai terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.
"Ver.. Aku dipaksa Ver, Aku tak bisa melakukan apapun. Bahkan dia mengejar ku saat aku berusaha lari. Aku pun tak bisa melakukan apapun saat dia mulai melakukan itu padaku. " Jelas Oliv kembali menangis dengan kencang.
Vera tercengang. Dia terdiam tak mampu mengatakan apapun lagi.
Ini salahnya! Jika saja tadi malam dia tak pergi dengan Kekasihnya, Oliv pasti tak akan jadi seperti ini.
"Oliv, maafkan aku. Aku meninggalkanmu kemarin malam sampai sampai kau seperti ini. Maafkan aku, aku memang bodoh! " Sesalnya ikut menangis melihat keadaan sahabatnya itu.
Oliv menggeleng. "Tidak, ini bukan salahmu. Ini juga salahku, awalnya aku hanya diam saja di tempat itu. Tapi karena aku bosan, aku pun memutuskan untuk berjalan jalan sebentar dan tak tau.. Kalau akan terjadi hal seperti itu. " Jelas Oliv mencoba menangkan Tangisan Vera.
"Ini tetap kesalahan ku, seharusnya aku tak memaksamu pergi ke sini. Aku memang bodoh dan ceroboh. "
"Tidak, ini bukan salahmu sepenuhnya. "
Vera menyeka semua air matanya dan menatap wajah Oliv. "Tapi, pria itu tak jelek kan? Dia pria kaya kan? " Tanyanya memastikan.
Jangan sampai produk mahal seperti Olivia di buka oleh seorang pria jelek dan miskin.
"Sialnya lagi, dia sangat tampan. Kalau soal dia kaya, aku tak tau. " Jawab Oliv mengingat wajah pria brengsek yang memang sangat tampan itu.
"Ini bajunya? " Tanyanya kembali.
Oliv mengangguk. "Kalau di lihat dari bajunya. " Vera menganalisis model dari kemeja hitam tersebut.
"Gila! " Seketika Vera melebarkan matanya.
"Kenapa? "
"Kemeja nya berbahan sutra. Tekstur nya sangat lembut, aku yakin ini bukan Kemeja sembarangan. Pasti harganya jutaan. " Ucapnya yakin.
"Serius? Harganya bisa sampai semahal itu? "
"Iyah, aku sudah yakin jika pria ini bukan pria miskin. Ya sudah tidak papa, kalau kau hamil anaknya datang padanya dan bilang kalau dia harus tanggung jawab. " Ucapnya kembali dengan enteng.
Oliv langsung menatapnya sebal sahabatnya itu dan memukul bahunya dengan kencang.
"Jangan gila! Aku tak mau hamil anak pria brengsek itu! " Kesal nya mengerucutkan bibirnya.
"Maaf, hanya berjanda. " Vera terkekeh.
"BERCANDA!! "
"Iyah-iyah, bercanda. "
"Aku tak mau lama lama disini lagi, aku mau pulang. Ayo kita pulang Ver! " Rengek Oliv menarik-narik baju yang di kenakan oleh Vera.
"Iya-iya, ayo kita pulang. Semalaman juga aku tak bisa tidur karena terus mencari mu. "
Mereka pun keluar dari tempat khusus itu menuju keluar Bar. Namun saat sampai di parkiran, Oliv melebarkan kedua matanya saat melihat sesosok yang tak asing dimatanya.
Dia langsung buru-buru masuk ke dalam mobil apa lagi saat melihat pria itu sudah mulai menatapnya dengan tajam. Hal itu membuat Vera merasa bingung dengan tingkah sahabatnya itu dan ikut masuk kedalam mobil.
"Kau kenapa? Kenapa masuk kedalam mobil seperti orang yang tengah ketakutan? " Tanya Vera heran.
"Itu Ver, aku tak sengaja melihat pria brengsek itu. " Jawab Oliv menunjuk kearah Pria yang masih menatap kearah mobil mereka dengan tajam.
"Oh my god! Dia tampan sekali Liv! Tubuhnya juga idaman sekali! " Decak Vera kagum melihat perawakan Kenan yang begitu tinggi dengan dada bidangnya yang dia pamerkan.
Wajar saja, pria itu hanya memakai Jas tanpa memakai kemeja. Karena kemejanya telah dipakai oleh Oliv.
"Dia tak memakai kemejanya karena sudah ku pakai. " Oliv terkekeh lebar ikut menatap pria yang masih di luar.
Namun matanya semakin melebar saat melihat pria itu mulai berjalan mendekat ke arah mobil mereka.
"Ver! Dia kemari Ver! Cepat nyalakan mobilnya! " Oliv memukul bahu sahabatnya itu dengan panik.
"Oh, so handsome! Dia lebih tampan dilihat dari dekat! " Ujar Vera langsung menyalakan mobil dan menginjak pedal gas dengan cepat.
Kenan langsung terperanjat kaget saat melihat mobil yang akan dia dekati itu langsung menginjak pedal gasnya dan melaju dengan begitu cepat dijalan raya.
Pria itu menyeringai lebar. "Wanita, kau membuatku semakin tertarik padamu. Sudah ku putuskan, kau milikku! " Gumamnya kembali berjalan menuju ke arah mobilnya.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Zhraa
vera matree,😂
2023-05-03
1