Bab 3

"Jangan pergi! Aku tak menginginkan tubuh kotor mu itu! Aku hanya ingin wanita itu! " Kenan mendorong tubuh Wanita bernama Aurora itu hingga dia terjatuh ke atas lantai.

Pria itu pun kembali mengejar Oliv yang sudah hampir musnah dari pandangannya.

Oliv berusaha berlari dan meninggalkan tempat ini. Namun, karena dia terlalu ketakutan dan panik. Dia pun tersesat dan malah berada di toilet Bar tersebut.

"Ya ampun! Aku tersesat! Bagaimana ini?! " Oliv semakin panik apalagi saat mendengar suara langkah kaki semakin mendekat kearahnya.

"Dia semakin dekat! Ya Tuhan! Kenapa hal ini harus terjadi padaku! " Dia pun berniat masuk kedalam salah satu Toilet, namun dia terlambat dan sebuah tangan sudah kembali menarik pinggang kecilnya hingga kembali masuk kedalam pelukannya.

"Kenapa kau datang ke toilet? ****! Ingin melakukannya di sini? Baiklah, aku tak keberatan. " Ucap pria itu semakin memeluk erat tubuh kecil Oliv.

"Jangan Tuan! Jangan apa-apakan aku! Aku tak mau! "

Pria bernama Kenan itu langsung mendorong tubuh Oliv masuk kedalam kamar mandi dan mengunci tubuhnya pada dinding toilet.

"Ja-jangan Tuan.. " Ucap Oliv kembali dengan lirih dan putus asa.

"****! Tapi aku sudah ingin melakukannya, adik kecilku sudah berdiri dari tadi. Aku sudah tak kuat! " Ucapnya sembari menekan miliknya pada tubuh Wanita yang sudah dia kuasai itu.

Seketika Oliv menjerit disaat merasakan sesuatu yang begitu keras menekan perutnya.

"Jangan Tuan! Saya masih perawan! "

"Hem? Masih perawan? Itu bagus? Ini akan menjadi pengalaman pertamaku menggagahi seorang wanita perawan. " Ucapnya.

"Aku ingin merasakan bagaimana memasuki lubang yang masih sempit, apa itu sakit? " Tanyanya kembali bernada polos.

"Anda memang bodoh! Lepaskan saya!! Atau aku teriak!! " Jerit Oliv semakin keras.

Namun Kenan hanya terkekeh kecil dan langsung memangku tubuh Oliv ala-ala membawa sebuah karung semen.

"Vera!! Turunkan aku! Ini pemaksaan! Lepaskan! " Oliv memukul punggung lebar pria itu dan berusaha untuk turun.

"Teriak lah sekeras yang kau bisa, mereka tak akan bisa menghentikan aku. " Ucap Kenan bangga.

Dia pun membawa Oliv ke dalam kamar yang biasa dia tempati dan menjatuhkan tubuh wanita itu ke atas kasur dengan kasar.

"Kenapa kau membawaku ke mari?! Dan kenapa harus aku! Padahal wanita tadi yang ingin melayani mu! Tolonglah Tuan, aku masih perawan dan aku tak mau di perawani oleh mu! " Ucap Oliv panjang lebar dan berusaha menutupi tubuhnya menggunakan selimut tebal yang ada di sana.

"Ck! Diam dan jangan banyak bicara. Atau ku cium kembali bibir manis mu itu! " Ancam pria itu mulai menanggalkan pakaian yang dia gunakan dan melemparnya asal.

Dia pun mulai merangkak naik ke atas kasur dan mendekati wanita yang merasa sudah jadi tawanannya itu.

"Tuhan!! Aku sudah bilang aku tak mau! Kenapa kau terus saja memaksa! "

Oliv berusaha mempertahankan bajunya namun sia-sia dan langsung di robek dengan paksa oleh pria itu hingga hanya menyisakan Bra dan CD nya saja.

"Ini gila! Aku tak bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya apalagi dengan paksaan seperti ini! Vino... Tolong aku! " Gumam Oliv mencoba menahan sesuatu yang ingin keluar dari mulutnya.

Baru saja matahari bersinar, sepasang mata pun ikut terbuka dengan merasakan seluruh tubuhnya yang terasa sakit.

"Ugh.. Sakit sekali, " Ucapnya lirih disaat dirinya berusaha untuk bangun dan tiba tiba saja merasakan area intimnya yang terasa sakit.

Oliv berusaha menggeser tubuhnya agar turun dari atas kasur.

Bruk!

"Aa, sakit sekali, " Lirihnya kembali menangis.

Tak berselang lama, Pria yang baru saja meniduri nya itu pun ikut bangun dengan merasakan kepalanya yang terasa sakit.

"Ah! Sakit sekali kepalaku! " Ucapnya bangun dari pembaringan dan melihat kearah samping.

Dia pun melihat punggung putih seorang wanita yang sedikit bergetar dan mencoba mengingat apa yang terjadi. Dan semuanya pun langsung teringat dengan sangat jelas.

"Kau,! " Tatapnya dengan tajam.

Oliv pun ikut menatap pria itu dengan panik dan berusaha untuk berdiri dengan kedua kaki yang bergetar.

"Hei! Jangan kabur! " Dengan cekatan tangan besar itu kembali meraih pinggang ramping milik Oliv dan kembali dijatuhkannya tubuh kecil itu ke atas kasur.

"Sakit! " Ringis nya dengan air mata yang semakin banyak mengalir.

"Kenapa kau masih disini? Ingin meminta bayaran? " Tanya Pria itu tanpa merasa bersalah sedikitpun.

Oliv langsung menatapnya dengan tatapan nyalang dan kembali memberontak.

"Kau pikir keperawanan ku bisa di beli dengan uang, hah?! Aku bukan wanita pemuas nafsu, buktinya aku masih perawan bajingan!! "

Pria itu tercengang mendengar ucapan Oliv. Dia pun terdiam untuk sesaat.

"Siapa namamu? " Tanyanya kembali.

Namun Oliv tak menjawab dan masih terus menangis hingga membuat Pria itu kesal dan menarik kedua tangannya dengan kencang membuat dia kaget dan kesakitan.

"Olivia! " Jawab Oliv dengan nada terpaksa.

Terpopuler

Comments

Zhraa

Zhraa

knp yh perempuan klau lakuin itu prtama kli suka nangis?

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!