Jam telah menunjukan pukul 08.30malam, seperti biasa sebulan sekali putra sulungnya pulang kerumah untuk menghabiskan masa liburnya setelah bekerja selama beberapa minggu, rumah saat ini mulai ramai karena candaan putra putrinya, kedekatan kedua anaknya ini membuat dirinya sangat bahagia luar biasa kedua anaknya bisa seakur ini dari kecil hingga dewasa seperti ini, kedua anaknya ini merupakan suatu bukti jika bukan hanya karirnya saja yang berhasil dia raih bahkan keluarga juga mampu dia pimpin dengan baik. Saat ini dirinya beserta istri & kedua anaknya sedang berada diruang keluarga sambil mengobrol, Abimana tersenyum memperhatikan kedua anaknya sambil mengelus-ngelus tangan istrinya yang saat ini berada disebelahnya.
Tak pernah menyangka sebelumnya putra putrinya telah tumbuh menjadi sosok yang tampan & cantik, baru kemarin rasanya dia menimang & menggendong keduanya, waktu berjalan begitu cepat tanpa terasa saat dilalui. Suatu hari nanti cepat atau lambat satu persatu dari kedua anaknya akan memiliki hidupnya & meninggalkan rumah untuk membina keluarga kecil sendiri, terutama anak sulungnya yang saat ini sudah berusia 23tahun, Zayn sudah pantas untuk memiliki keluarga sendiri terlebih saat ini anak sulungnya sudah memiliki pekerjaan yang mapan, seharusnya saat ini anak sulungnya sudah memiliki pasangan hidup untuk mengurusnya.
" Zayn papi mau nanya serius sama kamu, tolong jawab yang jujur " ( kata Abimana ayahnya Zayn & Humaira)
Tiba-tiba suasana menjandi lebih hening karena kata-kata Abimana, sudah saatnya ia menanyakan hal serius perihal putranya, seketika Safitri menatap penuh tanya kearah Abimana.
" em pi, please kalo ini soal pasangan hidup jangan dibahas ya, Zayn belum siap buat serius, Zayn belum mau nikah pi " (kata Zayn)
Rupanya sebelum dirinya bertanya anak sulungnya ini terlebih dahulu mengetahui perihal apa yang akan dia tanyakan kepada anaknya ini.
" Kak " ( kata Abimana kepada anaknya Zayn)
" pi Zayn mohon pi, Zayn belum siap kalo harus pergi dari rumah ninggalin papi sama mami juga ade, Zayn belum siap jadi kepala rumah tangga, bagi Zayn itu tugas yang lumayan berat pi & gak main-main " (kata Zayn)
Abimana menatap Safitri karena mendengar jawaban anak sulungnya, istrinya ini sifatnya begitu lembut & penyabar, selama ini hanya dialah yang sangat mengerti bagaimana sifat kedua anak mereka wajar saja mereka berdua lebih dekat dengan istrinya ketimbang dengan dirinya.
" Kak, mau sampai kapan kakak mau tinggal sama papi & mami nak?, papi kamu ada benarnya loh, kakak sekarangkan sudah dewasa, sudah sepantasnya papi sama mami menanyakan pasangan hidup buat masa depan kamu nak " ( kata Safitri)
" tapi mi Zayn belum mau punya pasangan, mami sama papi kan tau pekerjaan Zayn itu gak gampang, Zayn harus terbang kekota satu kekota lain, Zayn gak mau kalo Zayn punya pasangan malah bikin Zayn ribet " (kata Zayn kepada ibunya)
" Zayn, apa kamu gak pernah tertarik sama perempuan? " (kata Abimana)
" is, papi emangnya aku laki-laki belok apa gak tertarik sama cewek " (kata Zayn)
"syukurlah, papi kira kakak gak tertarik sama lawan jenis " (kata Abimana sedikit lega)
" papi aneh-aneh aja sih, masa iya kakaknya Huma yang kegantengannya hakikih, yang jadi rebutan para wanita sosialita, idaman tante-tante teman-teman mami buat jadi calon mantu anak mereka, yang udah bikin temen-temen cwe satu sekolah Huma menjerit setiap kakak jemput Huma, dibilang gak tertarik sama cewek, papi terlalu deh " (kata Humaira kepada ayahnya membuka suara), " tenang aja lo kak, gue belain lo, gue tau kok kak lo pasti berat kan ninggalin gue makanya lo sampek sekarang jomblo, hahah " (kata Humaira kepada Zayn)
" lo belain gue apa ngolok sih dek, pakai acara ketawa segala " (kata Zayn)
Abimana hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingakah kedua anaknya ini, dia mulai berfikir saat dirinyaa seusia Zayn dirinya juga belum menikah dengan Safitri, bahkan saat dia berusia 23tahun dia masih suka bermain-main & belum bisa serius dengan wanita, waktu usianya 25thn saat bertemu istrinya barulah dia berfikir untuk serius & memilih untuk menikah, tetapi saat itu mereka juga harus mengikuti proses & harus menunggu bertahun-tahun lalu akhirnya mereka menikah saat usianya sudah 28thn.
" oke kalau kakak belum mau serius, minimal tolong bawa ke rumah pacar kamu nak " (kata Abimana)
" bhaaaaaaaaahahahhahahaha " (kata Humaira tertawa)
" Huma, yang sopan dek, papi lagi serius loh sama kakak " (kata Safitri)
" ya habisnya lucu mi, gimana kakak mau bawa pacar coba, kan tadi Huma udah bilang kalo kakak jomblo, hahahhaha " (kata Humaira lagi sambil tertawa kembali)
" puas lo dek, puas, ketawain aja gue terus " (kata Zayn)
" dih ngambek, uuuluuuhhhhh, tayang,...tayang,....kakak Huma jangan ngambek ya, besok Huma kenalin deh sama temen-temen Huma yang sering minta salam sama lo kak sapa tau ada satu yang kecantol di hati lo " (kata Humaira sambil menahan tawa)
" ogah, gue gak mau sama anak bau kencur " (kata Zayn)
" Kalau kamu gak mau sama anak bau kencur mending kamu PDKT sama salah satu anak temen mami kamu kak " (kata Abimana)
" ide papi ada benarnya tuh kak " (kata Humaira)
" gak " (kata Zayn singkat)
" Udah-udah, biarin kakak cari sendiri cewek yang dia suka sesuai sama kriterianya, jangan paksa dia buat pilih dari mana-mana, tar juga kalo dapat yang pas kakak bakal bawa pulang tuh " (kata Safitri)
" Zayn kali ini papi serius, bulan depan papi harap kamu pulang bawa pacar kamu, papi hawatir sama kamu terlalu lama jadi pilot sudah lama kamu gak punya pasangan, banyak kemungkinannya kan " (kata Abimana serius)
Abimana lalu berdiri & meninggalkan anak serta istrinya yang berada diruang keluarga menuju kamarnya.
" pi, Zayn beneran gak belok pi, lagian cari pacar gak segampang itu " (kata Zayn)
########Abdul Zayn Mikail
" pi, Zayn beneran gak belok pi, lagian cari pacar gak segampang itu " (kata Zayn)
Ayahnya tak mendengarkan kata-katanya malah terus melenggang pergi masuk kekamarnya, kali ini ayahnya terlihat sangat serius menyuruhnya untuk pulang membawa pacar, bahkan saat ini Zayn tidak sedang dekat dengan wanita manapun bagaimana dia bisa pulang membawa seorang pacar.
Dia menatap ibunya & mulai berfikir hanya ibunyalah yang bisa membujuk ayahnya supaya tidak melakukan hal ini kepadanya, menyuruhnya pulang membawa pasangan sama saja pemaksaan baginya.
" mi tolong Zayn mi " (kata Zayn kepada ibunya sambil memegang tangan ibunya)
" Zayn, kakak taukan bagaimana papi kamu nak, papi kamu itu gak pernah main-main sama kata-katanya " (kata ibunya), " lebih baik kakak turuti kata-kata papi ya, dari pada papi turun tangan untuk menjodohkan kakak sama anak temannya " (kata ibunya)
" tapi mi satu bulan itu bukan waktu yang sebentar, lagian gimana Zayn mau cari pacar dalam waktu satu bulan waktu Zayn sibuk kerja " (kata Zayn)
Kata-katanya memang masuk akal, dia bekerja dalam satu bulan hanya 7hari bisa santai & dalam waktu dua minggu dia habiskan untuk mengemudikan pesawat dari bandara kota satu ke bandara kota lain untuk membawa penumpangnya.
" mami gak bisa bantu kamu kak, gimanalah caranya, mami tau kamu sibuk tapi paling engga kamu juga harus memikirkan kehidupan pribadimu " (kata ibunya), " ya sudah mami mau masuk kamar ya nyusul papi, nanti papi keburu ngambek " (kata ibunya lagi)
Saat ini dirinya hanya berdua didepan televisi tepatnya diruang keluarga bersama adik semata wayangnya setelah ayah & ibunya meninggalkannya masuk kedalam kamar, ia tampak agak bingung mendengarkan perintah ayahnya yang begitu tiba-tiba, sebelum-sebelumnya setiap ayahnya menanyakan perihal pasangan ia masih bisa terus mengelak & memghindar justru saat ini dirinya justru benar-benar terdesak & tak bisa mengelak lagi.
" lo bingung ya kak?, udah pilih aja satu temen Huma " (kata Humaira memberi ide)
" dek harus berapa kali lagi sih gue harus bilang kalo gue gak mau sama anak bau kencur " (kata Zayn agak sebel)
" dih biasa aja dong kak, terus apa rencana lo? " (kata Humaira)
" gue juga bingung dek " (kata Zayn)
" lo butuh bantuan gue kak? " (kata Humaira)
" lo bisa bantu gue apa de, bantu gue kenalin ke temen-temen lo yang bau kencur, ogah gue " (kata Zayn)
" terus gimana dong kak, papi serius loh tadi " (kata Humaira)
" gue tau de, ah udalah, mungkin libur bulan depan lebih baik gue gak pulang & minta lembur " (kata Zayn)
" kak gue harap lo bakal tetep pulang bawa cwe seperti yang papi bilang tadi, oke gue duluan ke kamar ya " (kata Humaira)
Kini tinggal dirinya sendiri berada diruang keluarga, bagaimana & dimana dia harus menemukan seorang wanita untuk dijadikan pacaranya, sebenarnya menjalin hubungan gak semudah berkata, butuh satu pemikiran untuk menjadikan dua kepala menjadi satu, pada kenyataannya baginya lebih mudah menerbangkan pesawat dari pada menjalin hubungan dengan seorang wanita, meskipun sampai saat ini dia belum pernah mencoba untuk menjalin hubungan dengan wanita setelah profesinya menjadi seorang pilot.
Dia tak pernah mempuanyai hubungan khusus dengan wanita selama menjadi pilot alasannya karena dia takut kecewa disaat dia serius justru pasangannya akan mengecewakannya apa lagi selama berada didalam tugasnya menerbangkan pesawat ia sama sekali tak boleh menggunakan telpon seluler sama sekali. Seorang wanita pastinya menginginkan seorang pasangan yang perhatian & selalu stanbay 24jam mengabari pasangannya, baginya semua itu tak bisa dia lakukan olehnya mengingat profesinya sebagai pilot, tetapi tetap saja dia juga berharap suatu saat nanti dia juga akan menemukan seorang wanita yang tak pernah menuntut apapun & mengerti akan bagaimana profesi yang ia jalani saat ini bahkan wanita tersebut juga harus siap dengan segala resiko yang akan terjadi pada dirinya sebagai seorang pilot.
" oh tuhan " (kata Zayn mengacak-ngacak rambutnya)
Ia mulai berdiri & berjalan menuju keatas, saat ini ia sangat membutuhkan seseorang untuk menghiburnya, ia berjalan menuju kamar adiknya yang berada di depan kamarnya, kemudian ia mengetuk kamar tersebut.
"""""""tok""""""tok""""""
" dek lo udah mau tidur? " (kata Zayn)
Pintupun terbuka, hanya adiknyalah saat ini satu-satunya orang yang bisa membuatnya lebih baik meskipun dia tau adiknya tidak akan memberikan solusi apapun yang benar.
" kenapa kak? " (kata Humaira)
" gue boleh masuk " (kata Zayn)
Adiknya hanya memberinya anggukan kepala mempersilahkannya masuk tanpa berkata apa-apa, Zayn lalu duduk di atas tempat tidur disebelah adiknya.
" kenapa kakak gak tidur aja sih " (kata Humaira)
" mana bisa gue tidur dek, lo tega deh ninggalin gue padahal gue habis kena ultimatum buat bawa cewek, ya walaupun gue tau lo gak bakal kasih solusi gue " (kata Zayn)
" lagian lo kak udah setua ini kenapa lo betah jomblo lama-lama sih " (kata Humaira), " gue aja kalo dapat ijin boleh pacaran, aduh udah gue gebet tuh semua cowok satu sekolah yang ngefans sama gue " (kata Humaira lagi)
" pede lo dek, masih kecil lo udah mau gebet cowok satu sekolah, emang setenar apa lo " (kata Zayn)
" setenar lo lah kak, lo aja tenar masa gue enggak, lo menyepelekan wajah gue yang oriental cantik & manis ini, kecantikan gue ini diibaratkan sama kaya cantiknya dewi-dewi Di kayangan " (kata Humaira)
" dewi-dewi di kayangan mana, disinetron jaman bahari tuh film angling darma atau dendam nyi pelet " (kata Zayn)
" hahahahhaha, asem lo kak " (kata Humaira), " lo besok mending jalan-jalan aja kak keluar mana tau kecantol cewek buat lo kenalin ke papi " (kata Humaira)
" lo besok mau nemenin gue keluar gak, gue males jalan sendiri " ( kata Zayn)
" tapi traktir ya " (kata Humaira)
" iya...iya....gue traktir " (kata Zayn)
" oke, besok pulang sekolah jemput gue dulu baru kita jalan " (kata Humaira), " semoga aja besok kita ketemu sama calon kakak ipar " (kata Humaira lagi)
" kampret " (kata Zayn)
" ya udah mending kakak tidur sana gih, gue ngantuk soalnya besok gue harus sekolah loh, dari paa gue telat besok kak " (kata Humaira)
" aduh diusir gue, ya udah deh gue balik ke kamar, tidur yang nyenyak ya dek, jangan ngompol, hahahhaha " (kata Zayn sambil keluar)
" asem, lo pikir gue bayi kak " (kata Humaira)
Ia berlalu pergi menuju kamarnya setelah meninggalkan kamar adiknya, mungkin saat ini memang dirinya harus mulai memikirkan pasangan hidup seperti yang dikatakan ayahnya, dia harus mulai membuka hati untuk mencari pasangan, tapi ia juga harus tetap selektife dalam mencari pasangan & tidak sembarangan, seharusnya gampang saja jika dirinya ingin membawa pasangan secara sembarangan saat ini juga karena diluar sana banyak wanita yang sangat mengaguminya bahkan dalam waktu hitungan menit atau detik dengan mudah dia bisa membawa wanita manapun yang bisa diakuinya didepan ayahnya sebagai pacarnya tetapi dirinya tak mau melakukan hal itu karena dirimya sama sekali tak mau menipu ayahnya .
Saat ini dirinya telah merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya, sebenarnya saat ia tiba tadi ia sangat merasakan tubuhnya sangat letih, seketika tubuh letihnya ia lupakan karena memikirkan soal pasangan yang harus ia bawa untuk mengahadap ayah dilibur bulan depan.
" tuhan turunin satu cewek yang pas dong buatku, yang gak banyak nuntut, yang bisa percaya aku & bisa aku percaya " (kata Zayn sendiri)
" aku janji deh kalo dapat yang kaya gitu bakal aku jaga baik-baik & gak bakal aku Sia-siain " (kata Zayn lagi sendiri)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Aziya
singgah ke karya ku ya thor .
2020-12-24
0
Nofa_
udah mampir nih, jangan lupa mampir juga ya ke karya ku.
jgn lupa tinggalin jejak biar tau!!
mari saling dukung 🤗
2020-07-10
5