SH - Bab 4

Raina merasa khawatir dengan kondisi bosnya yang sedang dalam keadaan mabuk dan patah hati. Dia tidak bisa melakukan apapun karena sebagai seorang gadis, tidak pantas untuk mendatangi seorang pria di sebuah bar.

Apalagi ibunya tidak akan mengampuni dirinya jika melakukan sesuatu yang penuh dengan resiko.

"Astaga, ini pertama kalinya aku merasa cemas dengan keadaan bos. Dia sangat mencintai pacarnya yang bernama Han Jie Eun itu, tetapi mengapa Jie Eun lebih memilih egois? Ini sangat tidak benar," ucap Raina yang sejak tadi mondar-mandir tidak jelas.

Dia sangat tidak enak hati jika membiarkan sang bos dalam keterpurukan.

Hingga satu panggilan telepon terdengar jelas dari ponsel miliknya.

Dia segera menjawab panggilan telepon itu.

"Fan, bagaimana keadaan bos kita?" tanya Raina.

"Dia hanya bilang, gwenchana. Apa itu artinya, aku tidak tahu, yang aku paham adalah tahu gwejrot, gwencang gwoyeng!"

"KENTANG GORENG WOY! masih sempat bercanda ya? bos kalau tidak bisa masuk kerja besok senin karena patah hati, yang paling mendapatkan masalah adalah aku, aku harus menghandle pekerjaan bos. Ini sangat menyusahkan aku, Fan! bantu aku ya?"

"Siap, kau tidur saja. Besok pagi kau datang ke rumahku saja, aku tidak jadi membawanya ke apartemen miliknya karena beberapa alasan."

Fandi ingin sang bos tidak menjadi lebih urakan, dia membawa pulang bosnya ke dalam sebuah rumah yang sangat sederhana dan penuh dengan nuansa alam.

"Oke."

Panggilan telepon itu usai, kini giliran sang gadis untuk tidur dengan nyenyak karena besok pagi sangatlah sibuk.

.

.

.

Pagi harinya ...

Raina sudah sangat bersih dan rapi, juga sangat cantik. Dia berpamitan dengan sang ibu bahwa ada beberapa pekerjaan di kantor saat hari libur.

Sang Ibu tidak terlalu menyukai kebiasaan ini karena waktu liburan adalah waktu untuk bersama keluarga tetapi beliau tidak bisa melakukan apapun selain memberikan Restu agar pekerjaan hari ini lancar dan tidak ada hambatan.

"Ibu, Aku ingin pergi ke rumah Fandi, di sana ada Bos yang sedang dalam kondisi yang tidak baik."

"Ibu mengira kau adalah seorang yang berasal dari Korea, suka sekali membela mereka yang selalu membuatmu dalam kesulitan!"

"Ibu, Korea itu kan hanya negaranya saja, dia masih kental darah negara ini, Jadi sebenarnya dia bukan orang sana, hanya namanya saja yang seperti orang sana."

"Ibu tidak habis pikir denganmu yang selalu membela seorang pria yang selama ini membuatmu dalam masalah selalu membuatmu menangis karena perintahnya yang sangat kasar tetapi kau masih saja peduli dengannya, kau menyukai bosmu sendiri?"

"Haha ... mana ada hal seperti itu, Aku sama sekali tidak ada hubungan apapun dengan bos hanya saja dia pernah menolongku jadi aku ingin membalas budi!"

"Apa kau ingin bersama Budi?"

"Ya Tuhan!"

"Itu, tadi kau bilang ingin membalas Budi? kau kan tidak suka dengan kejahatan bosmu tetapi kenapa Budi yang dibalas?"

"Terserah ibu, Aku ingin datang pada bos karena ada tugas yang penting sehingga tidak bisa diganggu gugat lagi, sepulang dari tempat Bos aku akan memberikan Ibu sebuah hadiah yang sangat lezat yaitu pizza 2 tingkat! aku akan membelikannya untuk ibu seorang!"

"Yey! Ibu sangat menyukai pizza dan kau selalu mengetahui apa yang Ibu inginkan!"

Sang anak, segera berpamitan kepada ibunya dan meminjam sebuah motor untuk pergi menemui sang bos di rumah Fandi.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!