Sehabis Hujan

Sehabis Hujan

S.H - Bab 1

"Astaga, hujannya tidak berhenti," ucap seorang gadis bernama Raina.

Gadis yang tak suka hujan itu, terus saja mengumpat karena ibunya sangat ingin Raina segera pulang ke rumah.

"Kan ada jas hujan?" ucap ibunya bernama Mery.

"Ibu, seperti baru mengenalku saja, aku sangat benci hujan. Bagaimana bisa pulang mengenakan jas hujan? apakah setelah pakai jas hujan, air yang turun dari langit itu, tiba-tiba reda? tidak kan?" jawab Raina dengan seribu alasan.

"Terserah kau saja, ibu tidak mau kau terlalu lama di tempat kerjamu, di sana ada banyak orang yang akan jahil padamu," jelas nyonya Mery yang paham tentang siapa saja teman Raina, ada Ghina dan Anita, dua orang itu sangat menyebalkan karena selalu membuat masalah.

Posisi Raina yang seorang asisten bos, terlihat terlalu cepat, karyawan lama iri dengan Raina.

"Iya, aku akan baik-baik saja," cetus Raina.

Namun, tak membuat sang ibu merasa bahwa Raina baik-baik saja.

"Awas ya nanti ada yang jahil, ibu sukurin!"

Panggilan telepon itu tiba-tiba terputus.

Raina semakin kesal.

Dengan terpaksa Raina berjalan keluar dari restoran Korean Food tempatnya bekerja.

Namun dia terkejut kala sang bos ternyata masih berada di sana, padahal Raina tahu bahwa pak bos yang asli korea itu sangat anti lembur.

"Raina?" ucap sang bos yang bernama Kim Joong Ki.

"Pak bos Kim?" jawab Raina yang kini berpapasan dengan sang bos.

"Kau masih ada di sini?" ucap bos Kim dengan wajah datar yang menyebalkan.

Wajah yang terpasang dari pagi hingga waktu pulang tiba.

"Iya bos, aku benci hujan dan malas pulang, bos sendiri? kenapa masih ada di sini? Biasanya bos jarang lembur?"

Raina sebenarnya malas terlalu banyak berinteraksi dengan Kim Joong Ki ini.

Wajahnya memang tampan, dia juga oppa korea, tetapi sifat dingin dan watak yang keras kepala, sangat menganggu, dia selalu memerintahkan segala sesuatu kepadanya dengan teriak-teriak.

Semua karyawan bahkan mengira dua orang itu memiliki hubungan karena saking dekatnya, padahal dekat yang dilihat oleh semua karyawan, hanya karena sebatas bos dan asisten.

Raina juga tidak suka dengan bos Kim, mereka hanya sebatas bekerja secara profesional.

Namun, para karyawan menganggap Raina sebagai pihak yang membuat hubungan bos Kim dengan seorang gadis yang bernama Han Jie Eun, agak kisruh karena dua hari lalu waktu Raina jatuh dari motor, bos Kim mengendong si Raina dan membawa sang gadis menuju klinik terdekat.

Ini yang menjadi awal Raina mendapatkan pandangan buruk dari karyawan lain, selain Raina yang mendadak jadi asisten bos Kim.

"Ada masalah dengan pacar, dia membuat jadwal hari ini sedikit kalang kabut."

"Masih berlanjut ya bos?" tanya Raina mencoba memastikan.

"Iya, dia sangat sensitif. Padahal aku hanya membantumu, waktu itu aku merasa kau sangat mengenaskan."

Sang bos tetap fokus pada ponselnya, lalu dia melanjutkan kata-katanya.

"Tetapi kau tidak perlu cemas, aku bisa menghandle segalanya," imbuh sang bos sambil membuka pintu itu dan mempersilahkan si gadis keluar terlebih dulu.

Raina yang malas, segera keluar dari restoran dan terlihat berjalan menuju motor matic miliknya,

Tetesan hujan yang mengenai tubuhnya, membuatnya kesal.

Dia mengomel seperti gadis tidak waras.

"Itu hanya air hujan Raina, bukan pisau yang mengenai tanganmu," ucap bos Kim.

"Iya bos, tapi aku tidak suka hujan," jawab Raina dengan wajah yang kesal.

"Terserah kau saja, aku pulang dulu, Kau bawa kunci restoran, aku ada perlu besok senin. Handle semuanya, awas saja jika tidak beres," cetus bos Kim yang sangat semena-semena.

Pria itu pergi begitu saja naik mobil sportnya, sedangkan Raina sibuk marah-marah.

"Bos tidak waras, bagaiman bisa membuatku dalam kesulitan setiap hari!"

Sang gadis mengambil jas hujan yang ada di jok motor, lalu segera naik motornya.

Baru juga mau berjalan, tiba-tiba motornya tidak bisa di starter.

"Astaga cobaan apalagi ini?" Raina kembali kesal.

Dia mendorong motornya keluar dari area halaman restoran, kebetulan di dekat restoran itu ada sebuah pohon besar, hujan itu semakin deras saat dia berada di dekat pohon itu dan Raina terkejut ada sosok pria di sana.

"Ya Tuhan, siapa kau? kau hantu penunggu pohon ya?"

Sang gadis benar-benar tidak paham dengan pria yang dia lihat di bawah pohon itu.

"Aku sudah di sini, sebelum kau keluar, aku memperhatikanmu. Kau adalah gadis pemarah dan suka mengumpat, bahkan tetesan air hujan pun tak luput dari amarahmu, gadis yang aneh," ucap sang pria yang langsung memberikan penilaian saat bertatap muka dengan Raina.

"Hey, kau ini pesulap atau apa? sok tahu dan sok ajaib."

"Aku ini mau membantumu, mau tidak aku bantu?"

"Tidak."

"Motormu itu ada yang rusak, aku bisa memperbaikinya."

"Cih, aku tak mau, kau sok kenal."

"Aku adalah seorang montir dan berteduh di sini, apa kau mau aku membantumu?"

"Tidak terima kasih."

Raina yang berjalan sambil mendorong motornya terlihat sangat mengenaskan.

Saat Raina pergi, tiba-tiba petir menyambar, dia segera berlari ke bawah pohon itu lagi, lalu tanpa sadar memeluk tubuh sang pria.

"Kau bilang tidak mau aku bantu, tetapi justru balik lagi, padahal aku sudah mau pergi, nanti pohonnya tumbang kena petir, dan ini apa? kau memelukku?"

Sang pria merasa heran dengan Raina yang sangat lucu.

"Dih, ini kan hanya sebuah ketidaksengajaan."

"Ya ya, terserah kau saja. Kau masih mau butuh bantuan ku tidak? mumpung aku sedang baik."

"Memaksa sekali."

Sang pria yang sangat kasihan dengan sang gadis, lalu menghampiri motornya yang berada di jarak 3 meter setelah pohon itu.

Untung saja hujan sudah reda, jadi dia bisa leluasa memperbaiki motornya.

Raina yang kembali mendapatkan telepon dari sang ibu, lalu meminta sang pria tidak usah memperbaiki motornya karena dia akan ke bengkel yang tak jauh dari restoran itu.

"Maaf pria bawah pohon, ibuku sudah cerewet, jika tidak juga pulang, pintu akan dikunci."

Sang gadis lalu mendorong motornya sambil menempatkan ponsel di telinganya, suara ibu yang nyaring sangat membuat Raina pusing.

Dia hanya bisa menjawab iya iya dan iya.

"Gadis yang unik," ucap sang pria yang terlihat sedikit kesal karena gadis yang tidak dia inginkan datang padanya.

Gadis itu turun dari motor dan tahu dia ada di bawah pohon.

"Ayus, aku ingin kau kembali padaku," ucap sang gadis.

"Aku tidak paham dengan apa yang ada di dalam otakmu, apakah dengan mudah kau mengatakan itu setelah berkhianat dibelakang ku, Ghina?"

"Kau ada di sini karena menungguku pulang kerja kan? aku sudah pulang sejak tadi, lalu apa yang kau tunggu?"

"Aku malas bertemu denganmu, aku hanya berteduh saja di sini."

"Ayus! katakan jika kau tidak ingin bersamaku lagi!"

"Aku tidak mau bersamamu lagi, kau puas?"

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!