Penggerebekan Dua Insan

BRAKKKK

Pintu coklat tua kamar itu terbuka lebar.

Ellea yang akan bergerak turun dari ranjang, seketika terkejut. tubuhnya mungilnya seketika refleks memeluk Eiwa yang kebetulan ada di sampingnya. Hingga posisi mereka kini saling berpelukan di atas ranjang.

“Di sini kalian berdua rupanya!” bentak Alvin, papa Elea. Dengan mata menatap tajam ke arah Eiwa—bodyguardnya dan Ellea, putri keduanya.

Seketika Alvin amat sangat kecewa mendapati apa yang telah dilakukan oleh anaknya saat ini.

Pun dengan Satria rekan seprofesi Eiwa Gunandhya, tampak menggelengkan kepala keheranan. Melihat situasi saat ini.

“Kurang ajar sekali kamu, bangsatt!” Alvin berjalan cepat langsung naik ke atas ranjang. Menindih tubuh Eiwa yang terjatuh ke belakang, memukulnya hingga membabi-buta tanpa ampun.

Suara kepalan tangan Alvin mengenai tubuh lelaki yang merupakan bodyguard nya itu menggema dalam ruangan.

Karena merasa bersalah, Eiwa pasrah saja dengan apa yang dilakukan oleh tuannya. Ia memang sudah menghancurkan hidup seorang gadis.

“Apa yang sudah kamu lakukan pada anak saya, hah?! Selama ini kamu memang sudah punya ciri-ciri pria kurang ajar! Benar kata Amora, kalau orang kayak kamu itu sebenarnya punya niat nggak baik! Sekarang terbukti, kan? Apa yang sudah kamu lakukan ke anakku?!” bentaknya.

Dalam kamar hotel itu seketika penuh dengan bentakan, dan suara pukulan tangan Alvin. Pria itu seolah-olah tak mengampuni Eiwa lagi dan tak akan membiarkan hidup.

Eiwa menyilangkan kedua tangan di depan wajah sebagai pelindung, meski pun hal itu percuma. Sebab Alvin sudah sangat membabi buta memukul anggota tubuhnya.

“Tolong berhenti. Ampun Pak, ini sama sekali bukan kemauan saya!” sangkalnya mencoba bangun dari atas ranjang.

“Kemauan siapa? Set*an yang ada di badan kamu, iya?”

Ellea yang melihat semakin beringsut takut. Sambil nangis senggugukan.

“Ellea! Kamu sudah buat papa kecewa! Ternyata begini kelakuan kamu sebenarnya!”

“Ellea dijebak, Pa! Ini nggak bener?”

“Ada alasan yang masuk akal lagi?” tanya Alvin.

“Itu bukan alasan, Pak, tapi memang kami berdua dijebak!” jelas Eiwa.

“Halah, kalian berdua ini, bisa aja ngelesnya! Sudah, sudah, mau kalian jelasin sampai mulut bersabun, nggak akan buat saya percaya! Percuma.”

“Ya gimana papa bisa percaya? Kalau ga mau dengerin penjelasan Ellea,” ucap Elea.

Gadis itu tampak malu sebab menjadi bahan tontonan para pegawai hotel yang datang. Eiwa mengusap wajahnya sendiri, ia berusaha menjelaskan pada tuannya itu.

“Kami nggak tau, Pak, pas sadar tiba-tiba sudah ada di sini.”

“Cepat pakai baju kamu, kita pulang!” bentak Alvin dengan mata memerah dan berkacak pinggang.

Tangannya yang baru saja digunakan untuk memukul Eiwa bahkan kini masih bergetar. Alvin menunggu Ellea dan Eiwa sudah membersihkan diri dan memakai pakaiannya.

Pada saat mereka semua akan bersiap keluar dari kamar hotel. Tiba-tiba para awak media sudah ada di depan pintu. Entah siapa yang memberi informasi pada mereka. Perbuatan Ellea merupakan keluarga Lusia sebagai selebriti pasti berita ini akan menjadi bulan-bulanan. Apa lagi sebentar lagi Alvin akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan, hal ini pasti akan berpengaruh.

Yang jelas kedatangan para reporter itu membuat suasana semakin kacau. Alvin tak bisa lagi menghindari mereka. Terus saja berjalan menyeret putri keduanya yang tertunduk tak berani mengangkat wajahnya menghindari kerumunan awak media.

“Apa benar putri bapak Alvin telah memiliki scandal dengan bodyguard bapak sendiri?” tanya wartawan perempuan dalam desak-desakan.

Alvin terus saja menggandeng Ellea, Satria menggandeng Eiwa, mereka semua berjalan cepat melewati loby menuju area parkir, tanpa menjawab.

“Tolong berikan konfirmasinya pada kami sedikit saja, Pak. Apakah benar mereka memiliki hubungan terlarang?” tanya wartawan terus mencerca.

“Semua itu tidak benar.” Alvin menjawab singkat sambil menepis kamera yang di arahkan padannya.

“Lalu bagaimana dengan video yang beredar beberapa detik lalu, Pak, di situ putri bapak sedang berada di atas ranjang bersama bodyguard bapak sendiri?” Wartawan terus saja mengupas jawaban dari Alvin yang sudah jelas-jelas pusing dengan hal ini.

“Bisa jelaskan pak Alvin yang sebenarnya?”

Alvin seketika dibuat membisu, ia tidak tahu menahu tentang video-video yang sangat cepat beredar. Dalam beberapa detik pria paruh baya yang berwibawa itu melihat ke arah Eiwa, penuh dengan amarah. Hingga kemudian memilih terus mempercepat langkahnya sambil menarik tangan Ellea di belakangnya.

Ellea dan Eiwa yang dalam mobil terpisah, Ellea melihat ke arah Eiwa saat akan masuk ke dalam mobil alphard hitam, seolah-olah memberi pesan kalau ia sedang ketakutan saat ini. Sebelum kemudian tersentak masuk ke dalam mobil hingga melesat meninggalkan area hotel terjadinya mala petaka tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!