Kau Tak Tahu Siapa Aku
"Ratih Andriani bin Sarifuddin, aku Bagaskara menjatuhkan talak satu atas dirimu. Kamu bukan lagi istriku, ku haramkan dirimu menyentuhku, dan kuharamkan diriku menyentuhmu."
Ratih yang mendengar kata talak dari mulut sang Suami, hanya bisa terdiam. Ia tidak menyangka akan mendengar kata yang paling menyakitkan sebagai seorang istri.
"Jangan bercanda Mas. Apa maksud Mas menjatuhkan talak kepadaku, aku salah apa Mas?"Tanya Ratih yang masih terkejut.
"Jangan berlagak seperti wanita baik-baik Ratih. kamu sudah mengkhianati aku, kamu sudah selingkuh!" ujar Bagas dengan rasa kecewa.
"Ratih tersenyum miris, selingkuh kata Mas. Aku selingkuh' kata siapa Mas? apa Mas punya bukti?" tanya Ratih yang masih berusaha mencari jawaban atas talak yang diberikan kepadanya.
"kamu mau bukti Ratih. Ini, saya punya buktinya!" Ujar sang Mertua yang tiba-tiba datang entah dari mana dan melemparkan foto ke wajah Ratih.
Ratih tersenyum sinis melihat foto yang di lempar kepadanya.
"Oh, jadi ini bukti Mama, kalau aku selingkuh. Apa Mama yakin aku benar-benar selingkuh?" Ratih berjalan ke arah Sang Mertua dengan tatapan mengintimidasi.
"Apa maksud kamu berkata seperti itu kepada Mama,Ratih? Dia itu Ibu mertua kamu, jadi Mas harap kamu sopan terhadapnya!" ujar Bagas.
"Mas salah, aku bukan menantu dia lagi,dan dia bukan Ibu mertuaku lagi, bukankah Mas sudah menjatuhkan talak terhadapku tadi? Jadi, tidak ada kewajibanku untuk tetap menghormati dia!" ucap Ratih tegas,seraya menunjuk mantan Ibu mertuanya.
"Dan untuk kamu Mas. Apa kamu percaya dengan Foto-foto itu, apa kamu percaya bahwa aku selingkuh?" tanya Ratih tegas,dengan sorot mata tajam.
"Yah, saya percaya kamu selingkuh.dan saya juga percaya dengan semua bukti Foto itu!" ucap Bagas dengan tegas.
"Baiklah Mas. Jawabanmu sudah membuatku mengerti langkah apa yang akan aku lakukan,dan aku rasa percuma saja aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Karena kamu, bahkan tidak mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu seperti apa. Ku harap jangan menyesal dengan keputusan talak. Karena akan ku pastikan, kamu akan menyesal dengan talak itu."
Ratih menatap kecewa ke arah Suaminya.
"Ternyata tiga tahun lamanya kita bersama. Mas tidak percaya kepadaku, tiga tahun Mas kita menjalani biduk rumah tangga. Suka duka kita lewati bersama, hanya karena foto dan tuduhan dari orang luar, Mas percaya begitu saja dengan apa yang mereka katakan. Sungguh! aku kecewa Mas. Aku kecewa terhadap keputusanmu. Tanyakan hatimu, apakah aku benar selingkuh?" tanya Ratih yang meluapkan rasa kecewanya.
Setelah mengatakan itu kepada Mantan Suaminya. Ratih kemudian berjalan ke arah kamarnya, ia mengemas semua pakaian dan barang-barangnya. Tak ada air mata lagi terlihat di pipi mulusnya, langkahnya semakin mantap untuk keluar dari rumah ini. Setelah mendengar jawaban dari sang Suami.
Dengan langkah pasti, Ratih menuruni anak tangga satu persatu,dengan pandangan tegak tak ada lagi kesedihan terpancar di wajahnya.
Saat mencapai lantai dasar, Ratih dapat melihat senyum mengejek yang terpancar dari wajah mantan Ibu mertuanya. Ratih kemudian berjalan dan membisikkan sesuatu ke telinga Ibu mertuanya.
"Nikmatilah kemenanganmu ini untuk sementara, mantan mertuaku sayang. Setelah ini, ku pastikan senyumanmu akan berganti dengan penyesalan dan airmata. Kamu! tidak tahu siapa aku. Bahkan, putramu sendiri tidak tau siapa aku sebenarnya!" Bisik Ratih penuh penekanan dan intimidasi.
Setelah mendengar kata-kata Ratih di telinganya Bu Mira menjadi sedikit takut,dan gugup.
"Pergi kamu dari sini wanita murahan?!" Teriak Mira.
Sedangkan Bagas hanya terdiam menatap mantan Istrinya,ia masih sangat mencintai Ratih. Namun kepercayaannya sudah hancur karena isu perselingkuhan Ratih.
"Santai Ma. Aku akan pergi dengan senang hati. Tapi, Mama harus ingat! sepandai-pandainya Mama menyimpan bangkai, pasti akan tercium busuknya juga. Jadi, hati-hati yah Ibu tiri dari mantan Suamiku!" ucap Ratih tersenyum mengejek.
Bagas tak dapat mendengar ucapan Ratih. karena telah berlalu dan masuk ke dalam kamarnya.
Mira semakin kaget dan gugup karena ucapan Ratih, ia tidak menyangka Ratih bisa tau identitas aslinya. Ia bukan Ibu kandung dari Bagas, namun ia yang merawatnya dari Bagas berumur 2 tahun,karena Ibu kandung Bagas meninggal karena sakit.
Ratih berjalan keluar dari rumah itu,dengan langkah pasti ia berjalan dan masuk kedalam mobil dan mengendarainya.
Saat mobil yang dikendarai Ratih tiba di jalanan yang sepi. Ratih menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia menumpahkan sesak di dalam dadanya. Bohong! jika Ratih tidak sakit saat menerima talak dari suami yang dicintainya, ia tegar dihadapan semua orang, namun akan rapuh saat dia sendirian.
Saat tangis dan sesak di dadanya mulai berkurang, niat hatinya ingin melanjutkan perjalanan,namun harus tertunda karena mendapat gangguan kecil dari orang yang tidak dikenal.
"Tok.tok.tok."Seseorang mengetuk pintu kaca mobil Ratih.
Ratih hanya diam saja, karena tau tujuan orang itu. Ia tidak bergerak membuka pintu mobilnya.
"woi..keluar! Kalau tidak' saya tidak akan segan-segan memecahkan kaca mobil ini?!" teriak pria tersebut,sambil memperlihatkan sebatang besi.
Ratih hanya tersenyum sinis dari dalam mobilnya, tak ada rasa takut dalam dirinya.
Rupanya ada yang ingin jadi samsak geratis nih,mumpung lagi emosi dan sakit hati. Apa salahnya meluapkan kepada tiga orang preman itu.batin Ratih tersenyum smirk.
Karena tak kunjung pintu mobil Ratih terbuka. Preman yang memegang sebatang besi itu, hendak mengayunkan besi itu ke arah kaca mobil Ratih.
"Bruk!" Preman itu jatuh karena pintu mobil dibuka secara tiba-tiba, sebelum kaca mobil Ratih pecah.
Ratih sudah berdiri anggun di samping mobilnya dengan bersandar di body mobil.
"Wiiihh! Mangsa kali ini cantik woi!" seru preman yang jatuh, Kepada kedua preman lainnya.
"Ini bagian ku,kamu tunggu di sana jangan mengganggu kesenanganku!" perintah Preman itu,yang kemungkinan Bos mereka.
Setelah menyuruh anak buahnya menyingkir Bos preman it berjalan ke arah Ratih dengan tatapan mesum.
"Ayo sayang,kamu akan merasa senang bersamaku!" Ujar preman itu di depan Ratih dan berniat menyentuhnya.
"Krek!" Bunyi pergelangan tangan yang ditekuk.
"Ini akibatnya karena ingin menyentuhku!" ucap Ratih dengan sorot mata tajam.
Preman tersebut tidak tinggal diam, ia ingin menyerang Ratih dengan tangan sebelah kirinya.
"Akhhhh!! Teriak preman itu,karena mendapat tendangan di dadanya,hingga tersungkur.
"Bagaimana, apa masih kurang? ini akibatnya karena kamu tidak menghormatiku sebagai perempuan!" Ujar Ratih dengan santai.
"Brengsek, kau wanita sialan!" Anak buah preman itu maju dan ingin memberi pelajaran bagi Ratih.
"Tunggu dulu! kalau kalian memang lelaki sejati, maju satu-satu jangan main keroyokan!" jelas Ratih yang melihat dua orang preman ingin menyerangnya secara bersamaan.
karena mendengar ucapan Ratih, preman tersebut maju seorang diri.
Preman itu bersiap melayangkan tinju ke arah Ratih,namun Ratih dengan sigab menghindarinya,dan memberikan tinju ke arah rahang preman itu.
"Akhh…! kurang ajar! ternyata kamu tidak bisa dianggap remeh!" ujar Preman itu,karena tidak menyangka serangan Ratih cukup kuat.
"Yah,tidak selamanya perempuan itu lemah,ada kalanya ia harus melawan jika sudah tersakiti.
Perkelahian pun tak dapat dihindari lagi, Bos preman itu kembali bangkit setelah merasa bisa melawan Ratih.
Tolong lepaskan saya, Ampun!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Amalia Khaer
hy, Thor. aq reader barumu. bru part awal sdh bkin menggebu2.
2023-05-04
0
d2h_verluthver
preman gadungan, langsung keok di tonjok Ratih🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-04-10
0
Anonymous
suka sosok ratih
2023-04-08
0