"Gimana Bu. Apa mereka sudah bercerai?" tanya Tania, Adik dari Bagas. Yang memang tidak menyukai Ratih.
"Iya dong. Ibu berhasil memisahkan mereka berdua, dengan bukti perselingkuhan Ratih. Yang kita rekayasa sedemikian rupa. Akhirnya Bagas percaya kalau istrinya benar-benar selingkuh!" Ujar Mira senang.
"Wah! Ibu memang jenius. Jadi, Nia bisa bebas lagi minta uang kepada Mas Bagas. Tanpa ada orang yang protes!" ucap Tania.
"Ia dong. Jatah bulanan Ibu juga semakin banyak,dan tak ada lagi yang memotongnya!" Ujar Mira senang.
"Terus rencana Ibu selanjutnya, Apa?" tanya Nia.
"Ibu sudah punya rencana. Ibu akan mengenalkan Masmu kepada seorang gadis,yang bisa ibu atur. saat nanti dia berhasil jadi istri Masmu!" jelas Mira.
"Oh. Bagus itu Bu. Biar dia nggak protes kalau Nia sering minta uang kepada Mas Bagas." Ucap Nia.
.
Mereka berdua tersenyum penuh kemenangan karena berhasil memisahkan Bagas dan Ratih.
Rekaman suara di tangan Ratih berakhir.
"Bersenang senanglah mantan mertuaku, dan mantan iparku sayang. Tertawalah sekencangnya, karena jika tiba waktunya. Tawamu akan berubah jadi tangisan yang begitu pilu!" ujar Ratih saat setelah mendengar rekaman suara Mira dan Nia. Yang didapat dari alat penyadap yang disimpan oleh Ratih dalam tas Mira.
Ratih saat ini sedang memantau pergerakan Mira. Ia sudah membuat rencana balas dendam terhadap mereka berdua.
" lagi ngapain Neng.serius banget natap laptop?" Tanya Bi Sumi.
"Ini lagi ngecek laporan dari butik Bi!" Ujar Ratih.
"Nih minum susu dulu,supaya bayi dalam perut kamu tambah sehat!" Ujar Bi Sumi, seraya memberikan segelas susu Ibu hamil.
"Terimakasih, Bi!" ucap Ratih,seraya mengambil gelas susu itu,dan meminumnya.
Keesokan harinya, Ratih berangkat menuju butik. Untuk mengecek segala rancangan gaun yang dipesan oleh kliennya.
Di saat bersamaan Mira dan Nia,tengah berada di salah satu butik Milik Ratih. Namun mereka berdua tidak tahu, bahwa butik itu milik Ratih mantan menantunya. Selama ini, Ratih mengerjakan semuanya hanya dari rumah. Agar tak menimbulkan kecurigaan terhadap mertua dan adik iparnya dulu.
"Bu,ayo kita ke butik itu. Itu butik langganan teman aku mereka sering belanja di sana. Nia pernah di ajak kesana!" Ujar Nia menunjuk butik Ratih.
"Barangnya bagus nggak?" tanya Bu Mira.
"Bagus lah Bu. Terus harganya bajunya lumayan terjangkau dan kualitasnya bagus!" Ujar Nia ,seraya berjalan memasuki butik itu.
Ratih yang saat ini berada di ruang kerjanya, yang secara kebetulan tengah memantau kinerja karyawannya lewat Cctv. Tersenyum licik ketika melihat Mantan mertuanya dan Nia tengah berada di butiknya.
"Num. Tolong naikkan harga sedikit tinggi, kepada dua orang wanita yang baru saja masuk kedalam butik. Jika ia ingin membeli barang di butik ini!" Instruksi Ratih lewat intercom, yang terhubung dengan Ranum manajernya.
"Baik Bu. Laksanakan!" Jawab Ranum.
Ratih masih terus mengamati gerak gerik mereka berdua. Hingga Nia ingin membeli satu gaun yang cukup indah.
"Hei. kamu ambilkan gaun itu, saya ingin mencobanya!" perintah Nia angkuh.
Karyawan tersebut mengambilkan gaun yang dimaksud oleh Nia.
Nia segera mengambil gaun itu dari tangan karyawan tersebut,lalu segera mencobanya di kamar pas.
Karena saking senangnya. Nia tak hati-hati, saat akan melepas gaun itu dari badannya.
"Shrek!" Suara robekan kain.
Nia sangat terkejut saat tau,gaun tersebut robek. Karena ulahnya, gaun itu tersangkut oleh gelang yang di pakainya.
"Nih. Saya tidak jadi membelinya. Gaunnya nggak enak dipakai!" ucap Nia menyerahkan gaun itu kepada karyawan tersebut.
Karyawan tersebut langsung memeriksa secara teliti gaun yang berada di tangannya.
"Ayo Bu, kita pergi dari sini cepat!" ujar Nia menarik tangan Mira agar segera keluar dari butik itu.
Karyawan yang melihat Nia dan Ibunya hendak pergi dari butik itu, dengan sigap menahannya.
"kenapa anda menahan saya tetap di sini?" tanya Nia marah, karena gagal melarikan diri.
"Maaf, ini perintah. Karena Nona sudah membuat gaun itu rusak!" ujar karyawan tersebut, seraya menunjuk gaun yang dipegang temannya.
"saya tidak pernah merusak gaun itu!" teriak Nia panik.
"Jangan bohong! karena gaun yang nona coba, tidak mengalami kerusakan sebelumnya!" Ujar karyawan butik itu.
"Mana buktinya saya merusak gaun itu?" tantang Nia.
"Lihat pergelangan tangan Nona. Di situ terlihat jelas ada sobekan gaun ini, yang tersangkut pada gelang yang Nona pakai!" ucap karyawan itu dengan cerdas.
Nia tak dapat lagi mengelak karena terlihat jelas sobekan gaun itu di gelangnya.
"Kamu gimana sih Nia, bisa-bisanya merusak gaun itu!" tunjuk Mira marah.
"Saya nggak sengaja Bu!" Jawab Nia.
"Saya harap Nona membeli gaun ini,mau atau tidak. Nona harus tetap membelinya!" tekan Ranum manajer butik Ratih.
"Berapa harga gaun ini?" tanya Nia memberanikan diri.
"Tunggu sebentar, saya cek harganya dulu!" ucap Ranum kembali.
Nia menunggu dengan cemas dan gelisa.
"Gaun ini harganya 2 juta, dan sudah termasuk potongan harga!" jelas Ranum.
Harga gaun tersebut hanya berkisar satu setengah juta saja, namun Ranum menaikkan harganya, sesuai perintah Ratih.
"Apa…! gaun seperti ini harganya dua juta. Kamu nggak nipu saya kan?" kaget Nia.
"Saya tidak mungkin menipu Anda. Jadi, saya harap anda membayar segera gaun ini!" perintah Ranum tegas.
Melihat Nia merogoh tasnya. Ratih segera keluar dari ruang kerjanya, dan berjalan ke arah mereka semua.
"Ada apa ini Ranum?" tanya Ratih yang pura-pura tidak tahu.
"Ini Bu. Nona ini merusak gaun ini dan tidak mau bertanggung jawab!" jelas Ranum.
Nia yang melihat Ratih di butik ini, menatap sinis ke arah Ratih.
"Ngapain kamu di sini gadis miskin?" Tanya Nia.
"Kenapa kalau aku berada di sini, apa masalahnya?" tanya Ratih menantang.
"kamu itu tidak pantas berada di sini. Tempat ini hanya untuk orang berkelas, bukan wanita murahan seperti dirimu!" sinis Nia.
Ranum tidak terima Bosnya di hina. Ia ingin maju dan memberi pelajaran kepada Nia, namun Ratih mencegahnya.
" Biar saya yang membereskannya!" ujar Ratih kepada manajer butiknya.
"Benarkah saya wanita murahan? atau sebaliknya. kamu yang murahan. Jangan kira aku tidak tau kelakuanmu di luar sana. kamu bahkan tengah menjadi simpanan suami sahabatmu sendiri!" ungkap Ratih dengan senyum mengejek.
"Oh ya satu lagi. Segera bayar gaun itu,dan pergi dari sini. Karena saya tidak mau, butikku menjadi kotor dengan adanya kamu dan Ibumu di sini!" Tegas Ratih.
Nia tertawa terbahak-bahak mendengar Ratih mengakui bahwa ini butik miliknya.
"Mbak, jangan ngehalu. Mana mungkin Mbak pemilik butik yang terkenal ini!" ucap Nia tak percaya.
"Terserah,mau percaya atau tidak. Yang jelas saya pemilik butik ini,dan segera selesaikan urusanmu dengan gaun itu!" tunjuk Ratih pada gaun itu.
Nia segera membayar gaun itu, dan kembali berjalan ke arah Ratih.
"Saya akan menyuruh anak saya menuntut harta gono gini. Karena saya yakin uang yang kamu pakai untuk butik ini,pasti memakai uang Bagas, Anak saya!" ucap Mira tiba-tiba.
"Silahkan. Ibu menyuruh Bagas menuntut. karena bisa ku pastikan Kalian tidak akan mendapatkan apapun!"Jelas Ratih.
"Tunggu saja, saya akan merebut butik ini!" Ucap Mira.
"Silahkan, lakukan apapun yang Ibu inginkan. Aku tidak takut, dan Aku jelaskan sekali lagi. Ibu belum tau siapa Aku sebenarnya,dan siapa keluarga besarku." Ucap Ratih.
"Alah. kamu itu hanya gadis miskin. Kamu bisa seperti ini, karena Bagas Anak saya!" Ujar Mira kembali.
"Terserah, apa yang Ibu katakan. Silahkan keluar dari sini, itu pintu keluarnya!" Ratih menunjuk pintu keluar.
Tanpa Ratih duga, Nia berjalan ka arahnya dan ingin menampar wajahnya.
"Plakk!" Bunyi tamparan.
"Ini hadiah untuk kamu. karena sudah berani ingin menamparku, dan masih berani mengganggu!" Ucap Ratih,yang lebih dulu menampar Nia.
" Satpam seret dia keluar!" perintah Ratih.
Satpam Butik pun segera menyeret mereka berdua.
"Awas kamu Ratih,saya akan memberikanmu pelajaran tunggu pembalasanku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq suka MC wanita yang kuat dan tidak mudah di tindas
2023-10-10
0
Kariangau
sukurin kau
2023-04-09
0
Semutmerah
rasakan itu
2023-04-03
1