Flashback on.
"Alhamdulillah. Setelah penantian selama tiga tahun. Akhirnya, Allah memberikan hadia terindah dalam hidupku!" Ujar Ratih yang begitu senang melihat tespek itu bergaris dua.
"Ini akan jadi hadia yang terindah buat Mas bagas dan aku. Aku akan memberikan kejutan ini saat Mas bagas pulang dari kantor!" senyum indah terukir di wajah cantiknya.
Ratih kemudian keluar dari kamar mandi,dan bersiap-siap memberikan kejutan kepada Bagas suaminya.
Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore.Ratih sudah tampak rapi dan wangi dengan pakaian rumahnya. Ia sudah tak sabar menunggu Sang Suami pulang.
Tak berselang lama, mobil yang dikendarai Bagas sudah memasuki halaman rumah mereka. Ratih tampak berdiri di teras rumah dengan senyum indah terukir di wajahnya.
"Assalamualaikum!" Salam Bagas,saat akan masuk kedalam Rumah.
"Waalaikumsalam!" jawab Ratih,yang ingin mengambil tangan sang Suami. Namun tangannya ditepis dengan kasar oleh Bagas.
Melihat perlakuan sang Suami yang begitu kasar. Ratih segera menyusul Bagas masuk kedalam Rumah dan ingin menanyakan apa yang terjadi. Namun sebelum Ratih bertanya, talak sudah lebih dulu di jatuhkan Bagas terhadapnya.
Sehingga kejutan yang dipersiapkan Ratih untuk Bagas. Menjadi urung untuk dikatakan oleh Ratih.
Flashback off.
Disinilah sekarang Ratih. Tengah berkelahi dengan tiga orang preman.
Ratih yang melihat Bos preman itu bangkit dan ingin menyerangnya. Terlebih dahulu, Ratih memberikan tendangan ke arah pinggangnya, dan menangkap sebelah tangan Bos preman itu dan membuatnya patah.
"Krek!" bunyi tulang yang patah.
"Akhhh?!" Teriakan histeris Bos preman itu,ia seketika jatuh tersungkur ke bawah dengan menahan sakit di tangan kirinya
Kedua anak buah Preman itu terkejut dengan apa yang dilakukan Ratih terhadap Bos mereka.
Secara bersamaan mereka berdua menyerang Ratih dari arah berlawanan. Namun dengan sigab Ratih berjongkok, dan menendang kaki kedua preman itu dengan gerakan berputar.
"Brukk!" Preman itu terjatuh.
Salah satu preman hendak kembali menyerang. Namun Ratih dengan cepat menendang dadanya dan menghampiri preman itu, memberikan pukulan membabi buta ke arah wajahnya. Hingga mengeluarkan darah dari hidungnya.
Melihat temannya sudah tersungkur tak berdaya, preman yang satunya berniat melarikan diri. Namun Ratih menyadari pergerakan preman tersebut, dan segera melumpuhkannya. Dengan tendangan mengenai punggung preman itu.
"Tolong lepaskan saya. Ampuni saya Mbak, saya nggak akan mengulanginya lagi.saya tobat Mbak!" Mohon preman itu sebelum Ratih memberinya pelajaran.
"Baik. saya pegang janjimu, untuk tobat. Tapi, jika saya melihat kamu melakukan ini lagi, maka bukan hanya badanmu saja yang saya buat tak berbentuk. Pusaka lahirmu pun akan saya buat tidur selamanya!" Ancam Ratih dengan melirik bagian bawah preman itu.
Ratih kemudian berjalan ke arah mobil. Dengan sedikit waspada terhadap preman itu, dan tak lama kemudian, Ratih kembali ke arah preman tersebut. Dengan memberikan segepok uang berisi 50 juta.
"Ini. Pake uang ini untuk berobat teman-temanmu,dan ucapkan permintaan maafku. Karena membuat mereka cedera dan luka-luka, saya tau kamu orang baik. Mungkin kamu tidak punya kerjaan lain sehingga melakukan ini, ini kartu nama saya dan jika kamu ingin pekerjaan halal segeralah ke alamat ini!" Ujar Ratih kemudian segera pergi meninggalkan ketiga preman itu.
Ratih yang saat ini tengah mengendarai mobilnya, tersenyum hangat kearah perutnya dan mengusapnya lembut.
"Kamu hebat Nak. Bisa kuat Saat Ibu melawan om-om Preman tadi, kerjasama yang bagus sayang!" Ratih tersenyum senang namun hatinya tengah menjerit.
Ratih Andriani adalah perempuan cantik, tegas, dan pekerja keras. Ia terlahir dari keluarga yang cukup kaya, Ayah dan Ibunya sudah lama meninggal sejak usia Ratih 15 tahun. Berkat bakat berbisnis yang diturunkan oleh sang Ayah kepadanya. Ratih berhasil membangun usahanya sendiri,di usia menginjak 20 tahun. Ratih sudah mempunyai butik sendiri, karena kepiawaiannya dalam merancang busana, maka Ratih menggunakan itu sebagai peluang bisnis.
Tak banyak yang tahu latar belakang keluarga Ratih. Bahkan Bagas yang sudah menjadi mantan Suami Ratih, tidak tahu menau latar belakang keluarga Mantan Istrinya. Bagas hanya tau Ratih terlahir dari keluarga sederhana,dan ia hanya tau kedua orang tua Ratih sudah meninggal dunia,dan Ratih hanya punya satu kakak.
Tak terasa mobil yang di kendarai Ratih sudah tiba di kediaman pribadinya.
"Assalamualaikum Bi Sumi?!" Teriak Ratih di depan pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam,Ya Allah Neng cantik?!" Teriak Bi Sumi dengan Senang.
Mereka berdua lalu berpelukan melepas Rindu satu sama lain. Bi Sumi adalah asisten di rumah Ratih, Bi Sumi sudah seperti Ibu bagi Ratih.
"Ayo masuk Neng cantik. Bibi akan buatin makanan dulu!" Ujar Bi Sumi yang sudah berjalan ke dapur.
Ratih berjalan masuk kedalam kamarnya. Saat menikah dengan Bagas lalu, Ratih menggunakan rumah Bi Sumi sebagai rumahnya. Ia menyembunyikan identitas aslinya dari sang Suami, karena Ratih tau Ibu mertuanya orang yang sangat Matre.
Setelah selesai membersihkan Diri. Ratih turun ke bawah menuju dapur, untuk mengisi perutnya.
"Bi Sumi temenin aku makan yah!" pinta Ratih saat setelah sampai di depan meja makan.
"Siap Neng cantik!" Jawab Bi sumi semangat.
Mereka berdua lalu makan dengan hikmat. Namun tanpa Ratih sadari Bi Sumi tengah memperhatikannya.
"Neng, apa Neng cantik kurang makan di sana, kok Neng kurusan sih?" tanya Bi Sumi yang memperhatikan anak majikannya.
"Ratih nggak pernah kurang makan Bi. Cuma seminggu terakhir ini, Ratih nggak nafsu makan. Bawaannya pengen mual. Setelah Ratih cek ternyata Ratih hamil Bi!" ucap Ratih.
"Alhamdulillah Neng cantik. Ternyata hamil toh, Bibi senang dengarnya."
"Terimakasih Bibi. sudah lanjut makan lagi!" Ujar Ratih.
Bi Sumi melanjutkan makannya. Namun dalam hati, ia bisa merasakan Ratih tengah mengalami masalah.
Sedangkan di kediaman Bagas.
Selepas kepergian Ratih. Bagas merasa sangat kehilangan, dalam hati ia Meragukan kalau Ratih selingkuh. Namun pikirannya membenarkan semua bukti yang ada.
"Sudahlah Gas. Jangan memikirkan perempuan itu lagi, dia sudah selingkuh. Jadi, untuk apa kamu bersedih, Kamu hanya membuang waktu memikirkan dia!" Ujar Mira Ibu dari Bagas.
Bagas tetap terdiam, tidak menanggapi ucapan Sang Ibu.
"Nanti Ibu kenalin sama Anak teman Ibu, orangnya Cantik dan berkelas, tidak seperti Ratih yang sederhana itu!" ujar Mira kembali.
"sudahlah Bu. Tolong jangan ganggu Bagas dulu. Bagas butuh waktu untuk melupakan Ratih, bersama Ratih bukan waktu sebentar bagiku. Jadi, Bagas harap ibu bisa mengerti!" Tegas bagas.
"Ya sudah.Ibu hanya ingin melihat kamu bahagia Gas,bukan apa-apa. Mungkin dengan mengenalkan perempuan baru, kamu bisa sedikit melupakan rasa sakitmu akibat perselingkuhan Ratih!" Ujar Mira yang masih berusaha membujuk Bagas agar mau berkenalan dengan gadis pilihannya.
Bagas melihat sang Ibu berubah menjadi sedih, akibat perkataannya. Akhirnya luluh juga dan mau di kenalkan kepada gadis itu.
"Baiklah Bu.Bagas mau di kenalin sama gadis itu, maafin Bagas. yang sudah buat Ibu sedih!" Ujar Bagas,seraya mengusap lembut tangan Sang Ibu.
Mira tersenyum penuh kemenangan karena rencananya berjalan dengan mulus.
"Plak!! Itu balasan untukmu yang mengganggu!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Kaniya Jaenes
masih penasaran, ada kaitannya sama novel kemarin - kemarin nggk ya
2023-10-14
0
Anonymous
hmmm ratih
2023-04-08
1
kasihsayang
wanita hebat memang harus bisa mandiri
2023-04-03
0