Di kamar Silvi sedang merapikan dress selutut berwarna silver yang dikenakannya. Gaun itu terlihat indah ditubuh mungilnya dan mengeluarkan sisi feminin Silvi. Silvi merapikan rambut ikalnya yang panjang dan mengenakan pita dirambutnya. Terlihat anggun saat ia menatap wajahnya didalam cermin.
Sementar Vino dan Riana menunggu di Cafe Dealova sambil mempersiapkan kejutan untuk Silvi. Vino mengenakan celana jeans dengan baju kemeja hitam press memperlihatkan badannya yang berotot untuk remaja seumurannya. Ya jelaslah, dia berotot kerjanya montir apalagi hobinya juga main basket. Sedangkan Riana mengenakan dress putih selutut dengan rambut tergerai sebahu. Malam itu Riana terlihat sedikit berbeda, Riana terlihat anggun dan ga cupu seperti biasa. Walaupun masih mengenakan kacamata besar dengan ukuran minus lensanya yang tebal.
Sampai di Cafe Vico dan Riana melihat Silvi dari kejauhan dan melambaikan tangan. Silvi tersenyum sumringah melihat kedua sahabatnya dan menghampiri mereka. Vico yang menatapnya merasa terpesona melihat sosok indah yang menghampirinya. Degupan jantungnya berdetak kencang. Ah, perasaan macam apa ini. Diakan sahabatku gumamnya dalam hati.
"Hai," sapa Silvi pada kedua sahabatnya. Vico tersentak dari lamunannya sambil menggelengkan kepalanya. Untung saja Silvi tidak melihat kegugupannya tapi Riana mengetahuinya dan tersenyum penuh misteri padanya.
Waiters datang dan memberikan kertas berisi menu makanan "silakan mas, mbak, mau pesan apa?" tanyanya ramah.
"Aku mau es krim coklat dan spaghetty," pilih Silvi.
Sudah ku duga dia pasti pilih coklat gumam Vico sambil tersenyum memperhatikan Silvi.
"Kamu mau pesan apa Vico?" tanya Silvi membuat konsentrasinya buyar karena kaget.
"Eh, aku nasi goreng sama jus tomat," pilih Vico.
"Kalo kamu Ri?" tanya Silvi pada Riana.
"Aku mau spagheti sama jus jeruk," Waiters mencatat pesanan mereka dan menyiapkan pesanan mereka.
"Sil, aku sama Riana punya kejutan buat kamu," ucap Vico sambil tersenyum. Silvi mengernyitkan dahinya hingga alisnya naik sebelah memperhatikan Vico dan Riana.
Riana hanya mengangguk sambil tersenyum meyakinkan Silvi. "Emang kejutan apa?" tanya Silvi.
Riana memberikan bungkusan kado yang telah dipersiapkannya bersama Vico pada Silvi.
"Apa ini?"tanya Silvi penasaran. "Buka aja" jawab Vico memperhatikan Silvi.
Silvi segera membuka bungkusan kado dari sahabatnya itu, mata Silvi berbinar bahagia saat melihat hadiah yang diberikan Vico dan Riana. Ternyata isinya sekotak coklat dan tiket konser VIP komposer ternama Bruno Mars.
"Wah, inikan konsernya Bruno Mars, OMG aku suka banget. Ada coklat juga," kali ini wajahnya memerah karena merasa bahagia sekali. Silvi langsung memeluk erat kedua sahabatnya. Mereka membalas memeluk.
"Permisi, pesanannya mba, mas," waiters datang membuyarkan kebahagiaan mereka. Waiters menyajikan makanan dengan hati-hati dan mempersilakan mereka makan.
"Eh, tapi ini pasti mahal bangetkan?" tanya Silvi.
"Soal harga ga perlu dipikirin, sahabatmu ini ga bakal itung-itungan," celetuk Vico.
"Iya, kita emang sengaja beli kok, karena kamu pernah bilang pengen ada disebuah konser VIP bersama Bruno Mars. Jadinya kami mencoba mencari infonya di google terus menghubungi pihak manajemennya" jelas Riana.
"Apa???" Silvi masih belum percaya temannya berusaha sekeras itu demi dirinya?
"Apalagi waktu dihubungi susah banget. Udah berkali-kali nelpon baru mau angkat telpon. Sempat ditolak pula lagi dengan alasan sibuk, tapi setelah dirayu-rayu baru mereka mau," timpal Vico bersemangat menjelaskan pada Silvi.
"Aaa kalian sweet banget, makin sayang dech sama bestie ku ini," rayu Silvi sambil mencubit pipi dua sahabatnya.
"Apa sich yang ga buat kamu Silvi" rayu Vico. Raiana dan Silvi terkekeh mendengar rayuan Vico. Seketika tawa mereka pecah di cafe itu.
Sebenarnya,ide mengadakan konser itu adalah ide Vico, tapi Vico sangat tahu diri dengan keadaannya yang pas-pasan. Mana mungkin orang biasa sepertinya akan mengundang komposer setara Bruno Mars begitu saja. Berkat Riana yang membantunya ide cemerlang itu terwujud. Riana ternyata punya koneksi di Amerika sehingga bisa menghubungi sang artis idola.
Langsung saja Riana menyampaikan keinginannya pada papanya. Awalnya papanya keberatan karena tidak mengenal Silvi tapi setelah Riana menceritakan tentang kepiawaian Silvi dalam memainkan piano dan tahu itu adalah putri sahabat sekaligus relasi bisnisnya. Papanya malah tertarik untuk membiayai konser tersebut. Kemudian merencanakan membuat konser VIP.
Suasana malam itu sangat membuat tiga anak remaja itu terlihat sangat bahagia. Terutama Silvi, merasa sangat beruntung mempunyai sahabat yang baik dan perhatian seperti Vico dan Riana. Sambil merayakan kemenangan Silvi berdoa dalam hati Tuhan semoga saja persahabatan kami akan selalu ada hingga kami menua dan hanya maut yang akan memisahkan persahabatan ini. Tanpa terasa air matanya mengalir membasahi wajah imutnya.
"Sil, kamu kok nangis? Mestinya kamu bahagia inikan hari kemenangan kamu," ucap Vico sambil memperhatikan Silvi.
"Aku ga nangis kok," Silvi mencoba mengelak.
"Ini apa?" tanya Vico sambil mengusapkan tangannya ke pipi Silvi dan menunjukkan air mata Silvi. Silvi hanya tersenyum haru dan tak kuasa menahan tangisnya.
"Kamu pasti terharu ya," sambut Riana sambil merangkul temannya yang tangisnya mulai berderai.
"Aku bahagia banget. A- aku- bahagia punya sahabat seperti kalian," tangis Silvi mulai tak tertahan. Kedua temannya memeluknya erat. Silvi speechles tak mampu berkata-kata lagi.
"Mulai hari ini, aku, kamu dan Riana akan saling melindungi satu sama lain. Jika salah satu diantara kita ada yang terluka maka yang lain harus membantunya," ucap Vico membuat kesepakatan dengan kedua temannya sambil tetap merangkul teman-temannya.
"Apapun yang terjadi kita akan selalu bersama selamanya," timpal Silvi. "Hanya maut yang akan memisahkan kita," timpal Riana.
"SAHABAT SELAMANYA!!!" teriak mereka saling mendekatkan kening dan berpelukan.
***
Di rumah ternyata papa dan mama tengah mempersiapkan kejutan untuk Silvi. Para ART menyibukkan diri dengan menyiapkan makanan dan minuman, mendokarasi ruangan dan mempersiapkan semua kebutuhan pesta.
Marinka dan Adi juga membenahi diri di dalam kamar. Marinka berhias dengan make-up tipis dan natural diwajahnya. Mengenakan gaun hitam yang cantik, memperlihatkan keanggunan dan wajah keibuannya. Sedangkan Adi mengenakan kemeja putih kemudian jas hitam yang memperlihatkan sisi maskulinnya. Benar-benar fantastis pasangan ini,meskipun sudah berumur masih menampakkan kecantikan dan kegagahan mereka.
Seketika pak Jono melesatkan mobil ke dalam pintu gerbang rumah. Dari luar rumah ini kelihatan seperti rumah elit pada malam hari, sepi hanya cahaya lampu yang terang benderang menghiasi halaman dan pagar rumah, dijaga dengan satpam. Di balik gorden papa dan mama Silvi melihat mereka dan bersiap-siap memberi kejutan. Silvi baru saja melangkahkan kakinya ke dalam rumah. Silvi heran, mendapati keadaan rumah yang sangat sepi dan gelap. Silvi berpikir pada kemana orang-orang di rumah ini? Padahal baru jam 19.00 WIB.
Baru saja melangkahkan kaki diruang tengah, tiba-tiba lampu diruangan itu menyala dan "SURPRISE!!!" teriak semua orang yang berada di dalam rumah sambil membunyikan terompet kecil. Sontak Silvi menjadi kaget bukan main melihat suasana rumah yang begitu ramai. Wajahnya seketika merona dan matanya membulat ketika melihat mama papanya berpakaian glamour dan para ART membawakan banyak makanan, Silvi sangat bahagia dan memeluk kedua orang tuanya.
"Wah mama cantik banget, papa juga ganteng banget, ada acara apa di rumah ini?" tanya Silvi memperhatikan sekeliling rumahnya yang telah di dekorasi dengan pernak pernik cantik dan mewah, yang tak kalah pentingnya ada benda besar tertutupi kain putih disudut ruangan. Membuatnya menjadi penasaran. Mungkin mama dan papa mau merayakan hari anyversarry mereka nich gumam Silvi dalam hati. "Selamat ya nak, atas kemenangan kamu jadi jura pertama sebagai komposer terbaik tahun 2022" Ucap mama dengan mata berbinar menghampiri Silvi.
"Iya nak, papa dan mama bangga sama kamu, walaupun dengan keadaan kamu yang nyaris ga memungkinkan untuk bermain piano, kamu malah membuktikan kamu bisa melewati semua tantangan itu," tegas papanya dengan bangga pada Silvi. Silvi memeluk erat kedua orang tuanya dengan rasa bahagia bercampur haru. Para ART juga mengucapkan selamat pada Silvi. Silvi sangat bahagia malam itu. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata kebahagiaan yang ingin Silvi ungkapkan.
Adi dan Marinka menggiring sang anak ke arah benda besar yang tertutup kain putih disudut ruangan. Lantas membuka kain itu " ini papa mau kasih hadiah buat anak kesayangan papa," ujar Adi sambil memperlihatkan kejutannya pada anaknya.
Betapa bahagianya hati Silvi melihat kado terindah yang diberikan papanya. Yamaha Ux-3 Limited Edition piano yang menjadi impiannya terpampang nyata di pelupuk matanya. Itukan piano impiannya dan sekarang menjadi hadiah terindah dari kedua orang tuanya. Silvi benar-benar terharu hari ini mendapatkan kejutan berturut-turur. Mulai dari kejuaran komposer terbaik, hadiah konser VIP dengan Bruno Mars sampai mendapatkan piano limited edition dari papanya. Hari ini benar sangat istimewa baginya. Tanpa basa-basi semuanya langsung merayakan kemenangan Silvi dengan suka cita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments