4. Serangan Pendadakan Dimulai

Akhirnya hari "H" pun tiba. Mina Lodra segera memerintahkan Tumenggung Buaya Sakti dan Bajulsengara segera meluruk istana dasar laut.

Pasukan yang dipimpin Buaya Sakti ini bukan main-main. Mereka terdiri dari siluman bulus dan lele yang sangat terlatih, ganas tak kenal ampun.

Pergerakan pasukan Mina Lodra ini membuat gelombang lautan bergolak dahsyat. Sanghyang Baruna yang sudah dan waspada segera menyiapkan pasukan pertahanan yang tidak kalah angkernya.

"Aku minta kepada semua prajuritku .. setiap ada gerakan mencurigakan langsung serang tidak usah ragu..!" Ujar Baruna kepada pasukan gurita, yang dipimpin Sontong Kawuk.

Singkat cerita Buaya Sakti yang jadi panglima perang Mina Lodra berteriak keras memekakan telinga. Entah berapa desibel kekuatan teriakan Buaya Sakti. Yang jelas ikan-ikan dalam radius sepuluh kilometer terkapar menggelepar mati. Dari hidung dan mulut mereka keluar darah.

Tidak hanya itu, ternya sambil berteriak dari moncong Buaya Sakti keluar semburan api yang cukup dahsyat sehingga mengakibatkan gelombang panas yang luar biasa.

Adiknya, Bajulsengara tidak mau ketinggalan, dia tidak berteriak, tetapi tubuhnya berputar cukup kencang seperti baling- baling pesawat-pesawat terbang.

Dari tubuhnya keluar memancar sisik-sisik buaya yang sangat tajam setajam pisau cukur sehingga menyebabkan banyak ikan-ikan besar tewas terhujam sisik- sisik maut tadi.

Sontong Kawuk yang diperintah Sanghyang Baruna memimpin penjagaan segera bereaksi. Diapun memutar tentakelnya jadi seperti kipas angin raksasa yang menimbulkan pusaran air yang mampu mementahkan serangan Bajulsengara.

Bahkan Sontong Kawuk sudah mem-wa Geger Lintang Jenderal Pasukan hiu untuk membantunya melawan Buaya Sakti dan konco-konconya. Maka segera Geger Lintang membawa pasukannya untuk mengalahkan Buaya Sakti.

Geger Lintang pun tidak bisa diremehkan. Panglima perang berseragam doreng ini mampu mengeluarkan uap dingin bahkan salju dari mulutnya. Sehingga gelombang panas yang diakibatkan semburan Buaya Sakti bisa diantisipasinya.

Hawa sangat dingin yang dikeluarkan Geger Lintang sedikit banyak mampu menangkal dan melindungi pasukan Baruna dari serangan Buaya Sakti.

Sanghyang Baruna segera mengontak Batara Bayu dewa angin untuk membantunya. Bayu yang selalu on line dengan cepat memenuhi panggilan rekannya.

Dan melihat bala tentara Buaya Sakti segera Bayu mendatangkan badai yang sangat dahsyat. Kontan pasukan Mina Lodra berantakan. Mereka terpelanting pontang-panting terpental kedaratan.

Kontak bantuan Batara Bayu mendapat sambutan sorak Sorai dari pasukan Sontong Kawuk. Dan kontan pasukan yang semula agak pesimis sekarang termotivasi dan bangkit menyerang pasukan Buaya Sakti yang masih terkesima oleh kehebatan Batara Bayu.

Untuk membangkitkan mental pasukannya, Buaya Sakti kembali berteriak keras sekali sembari mengeluarkan asap beracun dari mulutnya.

Mendapat serangan demikian, Sontong Kawuk mengeluarkan ilmu andalannya. Dari duburnya muncrat cairan hitam kental yang balik menyerang pasukan Buaya Sakti.

Melihat abangnya agak keteter Bajulsengara kembali memutar tubuhnya sembari melontarkan ribuan sisik tajam yang menyerang pasukan Sontong Kawuk.

Melihat rekannya diserang Geger Lintang juga segera mengeluarkan ilmu andalannya berupa hawa dingin yang merasuk ke tulang sumsum.

Melihat kedua pasukan saling serang. Untuk sementara sulit diramalkan siapa yang bakal menang. Karena keduanya sangat digdaya.

Pertempuran semacam ini bisa berlangsung lama dan sulit diprediksi siapa yang bakal menang.

Karena itu Buaya Sakti segera memberi kode kepada adiknya Bajulsengara agar untuk sementara mundur dahulu. Tho ini cuma serangan uji coba.

Dengan begitu Buaya Sakti berteriak nyaring sembari meloncat ke daratan.

"Kenapa Kakang perintahkan kami mundur? Padahal kami belum kalah..!!" Ujar Bajulsengara dengan nada menyesal karena abangnya menyuruh dia mundur.

"Adikku ... kita ini diperintahkan Tuanku Mina Lodra sekedar menjajagi kekuatan musuh. Jadi mengapa kita harus bertempur habis- habisan...!?" Kilah Buaya Sakti kepada adiknya.

"Mumpung kita belum banyak korban. Kita tarik mundur pasukan...jangan kuatir nanti kamu bisa perang sepuasnya. Untuk sementara kita laporan dahulu kepada Tuanku Mina Lodra..!" Buaya Sakti memberikan alibi kepada adiknya.

Seluruh pasukan Mina Lodra ditarik mundur dibawah ejekan dan sorakan pasukan Sanghyang Baruna. Mengetahui itu Batara Bayu mengingatkan agar tidak terlalu bergembira dulu.

"Kita ini belum menang. Karena jangan bereforia dulu.Sebab siapa tahu ini hanya siasat. Karena kulihat kekuatan mereka masih cukup. Kok mendadak mereka menarik diri...ini pasti siasat..ini siasat...hati- hati kita tidak boleh terjebak..!" Ujar Bayu yang langsung melarang anak buah Baruna untuk pesta pora.

"Sebaiknya ini kita laporkan ke Tuan Baruna...!" Ujar Geger Lintang. Bayu mengangguk-angguk setuju.

Demikian halnya Sontong Kawuk yang langsung mengajak orang- orang kepercayaannya mengikuti langkah Batara Bayu yang menuju ke kediaman Baruna.

Hal yang juga dilakukan Buaya Sakti dan Bajulsengara. Mereka juga bergegas menemui Mina Lodra. Karena itu secepatnya Mina Lodra mengadakan pisowanan dengan mengundang orang-orang penting guna membahas perkembangan terakhir.

Maka esoknya Mina Lodra mengundang pembantu-pembantu terpercayanya untuk merundingkan hasil uji coba serangan ke sarang Sanghyang Baruna.

Hadir dalam pisowanan tersebut Detya Yuyu Rumpung sang Mahapatih, Detya Kalamenjing ahli strategi militer, tidak ketinggalan Detya Buaya Sakti dan Detya Bajul Sengara.

Juga hadir hulubalang Detya Panigas Jangga dan Panigas Rikma yang cukup berpengalan dalam perang gerilya.

"Saidara-saudara sekalian maksud aku mengundang kalian semua. Pasti kalian sudah tahu bukan..!?" Ujar Mina Lodra membuka rapat sebuah pertanyaan.

Mendapat pertanyaan yang terkesan mendadak semua orang saling pandang. Memang sebagian sudah ada yang mengerti agenda rapat hari ini.

Namun sebagian besar dari mereka belum paham. Maka mereka saling pandang dan pilih diam daripada menjawab tetapi keliru.

"Heiii..!!! Kenapa kalian diam!?? Ayoh jawab dong..!" Bentak Mina Lodra.

Melihat dan mendengar teguran yang sangat keras dari Mina Lodra, akhirnya Maha Patih Detya Yuyu Rumpung angkat bicara.

"Maaf Tuanku sebagian dari kita mungkin sudah ada yang agak paham. Namun tentu saja banyak yang belum mengerti..! Karena itu menurut saya biarlah Tuanku saja yang membuka rapat ini berikut materinya. Setelah itu diberi ruang tanya jawab.

Disitulah mungkin kami akan menyampaikan pendapat. Dan bagi yang kurang paham akan mempertanyakannya Tuanku..!" Kilah Yuyu Rumpung.

Mina Lodra mengangguk tanda dia setuju dengan pendapat Yuyu Rumpung.

"Tidak percuma kujadikan kamu patihku...wahai Yuyu Rumpung kamu memang pandai dan bijaksana..!" Puji Mina Lodra kepada orang kepercayaannya itu.

"Baiklah...karena kalian pilih diam..akulah yang akan banyak bicara...!" Ujar Mina Lodra dan dia melanjutkan.

"Saudara-saudaraku beberapa waktu lalu aku perintahkan Tumenggung Buaya Sakti dan adiknya menyerang sarang Baruna...tujuanku untuk menjajal seberapa besar sih kekuatan Baruna itu..? Dan mungkin saudara-saudara bertanya mengapa kita menyerang Baruna?

Ya perlu saudara ketahui..sebenarnya aku risi jadi Penguasa di Sebrang Lautan..karena ternyata ada penguasa lain yang justeru berada di wilayah kekuasaan ku...yaitu penguasa Samodra Sanghyang Baruna yang menjadi dewanya semua makhluk hidup yang ada di lautan !" Papar Mina Lodra.

"Aku sudah berada berkirim surat kepada Baruna. Agar dia secara sukarela menyerahkan kekuasaannya kepadaku. Nyatanya suratku disobek-sobek dan mengatakan tidak Sudi tunduk dibawah Mina Lodra..!"

Masih semua hadirin terdiam sampe Mina Lodra melanjutkan pidatonya.

”Karena itulah kuperintahkan Buaya Sakti dan pasukannya untuk menyerang Baruna. Maksudku itu sebagai shock teraphy .. sekaligus uji kekuatan Baruna .. dan hasilnya inilah yang akan kita bahas hari ini..!" Berhenti sejenak. Kemudian Mina Lodra memperbaiki posisi duduknya.

Episodes
1 1. Dewi Urang Ayu Mimpi
2 2. Brotoseno Ditolong Resi Mintuno.
3 3. Persiapan Penyerangan Sanghyang Baruna.
4 4. Serangan Pendadakan Dimulai
5 5. Hasil yang Mengecewakan
6 6. Gagal lagi.
7 7. Pertempuran Sengit.
8 8. Mina Lodra Marah Besar.
9 9. Menyerang Habis-habisan
10 10. Adu Kesaktian
11 11. Mencari Jago
12 I2. Jagonya Dewa Cucunya Mintuno
13 13. Ontoseno Berubah
14 14. Mina Lodra Gugur
15 15. Pelantikan Dewa Air Tawar
16 16. Rapat Perdana Dewa Resi Mintuno
17 17. Mencoba Menghilangkan Jejak
18 18. Hasil Investigasi Perlu Diuji
19 19. Yuyu Rumpung Gugur
20 20. Alas Roban Hutan Yang Sangar.
21 21. Kalamenjing Pilih Menyerah.
22 22. Penggerebegan Sarang Buaya Sakti
23 23. Gerombolan Mina Lodra Habis
24 24. Konflik di Madukara
25 25. Konflik di Madukara Terurai.
26 26. Pencarian Jodoh Ontoseno
27 27. Rapat Putuskan Durna Dan Baladewa ke Madukara.
28 28. Djanokowati Diperebutkan Banyak Cowok
29 29. Djanokowati Harus Diperebutkan
30 30. Siapa Berhasil Mendapatkan Djanokowati
31 31. Sri Kresna Ikut Campur
32 32. Sri Kresna Curang, Djanoko Turun Tangan
33 33. Ontoseno Bertapa
34 34. Sanghyang Jagadnata Diusir
35 35. Sanghyang Jagadnata Kabur
36 36. Brotoseno dan Djanoko pun Kalah
37 37. Pertarungan Djajalsengara dan Dewa Wicara.
38 38. Candrasengkala Berubah Jadi Jimat Kalimusada
39 39. Brotoseno Hilang Dari Amarta
40 40. Baladewa Ternyata Palsu
41 41. Hastina Dikuasai Prabu Rengganis Sura
42 42. Patih Sengkuni Semaput
43 43. Mencarikan Lawan Rengganis Sura
44 44. Prabu Minangkuda Lawan Rengganis Sura.
45 45. Rengganis Sura Berubah Jadi Brotoseno
46 46. Ontoseno Siap Jadi Wali Wisanggeni.
47 47. Prabu Bomanarakasura inginkan Putri Kencana
48 48. Kurawa Nekad Lawan Ontoseno.
49 49. Gatotkaca dan Antareja Lebih Cepat.
50 50. Wisanggeni Beruntung Dapatkan Dewi Kencana Resmi
51 51. Duryudana Tidak Pantas Jadi Raja.
52 52. Abimanyulah Orangnya
53 53. Prabu Sri Kresna Jadi Penengah
54 54. Pasukan Trajutisna Digebah Brotoseno
55 55. Mengenal Asal-usul Batari Durga.
56 56. Ontoseno dan Wisanggeni Temui Asihprana
57 57. Prabu Duryudana Ngungsi ke Dandangmangore.
58 58. Batari Durga Minta Bantuan Sanghyang Jagadnata
59 59 Batara Guru Minta Bantuan Pandawa
60 60. Semar Bangun Bangsa Amarta
61 61 Prabu Sri Kresna Jegal Keinginan Semar
62 62 Ontoseno Meraga sukma Kepada Bagong
63 63. Akhirnya Bagong Pulang Bawa Tiga Pusaka
64 64. Halus Musti Dilawan Halus
65 65. Prabu Sri Kresna Kena Karma
66 66. Prabu Sri Kresna Menyembah Petruk
67 67. Prabu Sri Kresna Kembali Berulah
68 68. Jarameya Dibikin Keok Memalukan
69 69. Akhirnya Baladewa Maju Sendiri.
70 70. Kresna Dipanah Kresna
71 71. Mungkinkah Kurawa Tobat?
72 72. Pandita Durna Harus Ajak Sengkuni
73 73. Sengkuni pun Pilih Undurkan Diri
74 74. Akhirnya Duryudana Tobat
75 75. Ontoseno Diangkat Jadi Pujangga Keraton
76 76. Djanoko pun Dibikin Lumpuh Ontoseno
77 77. Semar Dipaksa Ratu Seberang
78 78. Raja Seberang, Musuhmu Ontoseno.
79 79. Dapat Wahyu Ketenteraman
80 80. Janoko Mengundurkan Pasukan Hastina
81 81. Sumpah Prabu Maswapati
82 82. Prabu Sri Kresna Duta Terakhir
83 83. Duta Pandawa Berusaha Dibunuh
84 84. Ontoseno Diberi Gada Intan
85 85. Prabu Sri Kresna Tiwikrama
86 86. Ontoseno Hadapi Palasiya
87 87. Batara Kala Bakal Buat Perhitungan
88 88. Pasukan Khusus Dandangmangore Tiba
89 89. Kalasrenggi Balas Dendam
90 90. Irawan Gugur Korban Salah Sasaran.
91 91. Batara Kala Kena Batunya
92 92. Dikira Wisanggeni Sasaran Empuk ?
93 93. Batara Kala Gugur
94 94. Menghadap Sanghyang Wenang
95 95. Ontoseno dan Wisanggeni Pasrah
Episodes

Updated 95 Episodes

1
1. Dewi Urang Ayu Mimpi
2
2. Brotoseno Ditolong Resi Mintuno.
3
3. Persiapan Penyerangan Sanghyang Baruna.
4
4. Serangan Pendadakan Dimulai
5
5. Hasil yang Mengecewakan
6
6. Gagal lagi.
7
7. Pertempuran Sengit.
8
8. Mina Lodra Marah Besar.
9
9. Menyerang Habis-habisan
10
10. Adu Kesaktian
11
11. Mencari Jago
12
I2. Jagonya Dewa Cucunya Mintuno
13
13. Ontoseno Berubah
14
14. Mina Lodra Gugur
15
15. Pelantikan Dewa Air Tawar
16
16. Rapat Perdana Dewa Resi Mintuno
17
17. Mencoba Menghilangkan Jejak
18
18. Hasil Investigasi Perlu Diuji
19
19. Yuyu Rumpung Gugur
20
20. Alas Roban Hutan Yang Sangar.
21
21. Kalamenjing Pilih Menyerah.
22
22. Penggerebegan Sarang Buaya Sakti
23
23. Gerombolan Mina Lodra Habis
24
24. Konflik di Madukara
25
25. Konflik di Madukara Terurai.
26
26. Pencarian Jodoh Ontoseno
27
27. Rapat Putuskan Durna Dan Baladewa ke Madukara.
28
28. Djanokowati Diperebutkan Banyak Cowok
29
29. Djanokowati Harus Diperebutkan
30
30. Siapa Berhasil Mendapatkan Djanokowati
31
31. Sri Kresna Ikut Campur
32
32. Sri Kresna Curang, Djanoko Turun Tangan
33
33. Ontoseno Bertapa
34
34. Sanghyang Jagadnata Diusir
35
35. Sanghyang Jagadnata Kabur
36
36. Brotoseno dan Djanoko pun Kalah
37
37. Pertarungan Djajalsengara dan Dewa Wicara.
38
38. Candrasengkala Berubah Jadi Jimat Kalimusada
39
39. Brotoseno Hilang Dari Amarta
40
40. Baladewa Ternyata Palsu
41
41. Hastina Dikuasai Prabu Rengganis Sura
42
42. Patih Sengkuni Semaput
43
43. Mencarikan Lawan Rengganis Sura
44
44. Prabu Minangkuda Lawan Rengganis Sura.
45
45. Rengganis Sura Berubah Jadi Brotoseno
46
46. Ontoseno Siap Jadi Wali Wisanggeni.
47
47. Prabu Bomanarakasura inginkan Putri Kencana
48
48. Kurawa Nekad Lawan Ontoseno.
49
49. Gatotkaca dan Antareja Lebih Cepat.
50
50. Wisanggeni Beruntung Dapatkan Dewi Kencana Resmi
51
51. Duryudana Tidak Pantas Jadi Raja.
52
52. Abimanyulah Orangnya
53
53. Prabu Sri Kresna Jadi Penengah
54
54. Pasukan Trajutisna Digebah Brotoseno
55
55. Mengenal Asal-usul Batari Durga.
56
56. Ontoseno dan Wisanggeni Temui Asihprana
57
57. Prabu Duryudana Ngungsi ke Dandangmangore.
58
58. Batari Durga Minta Bantuan Sanghyang Jagadnata
59
59 Batara Guru Minta Bantuan Pandawa
60
60. Semar Bangun Bangsa Amarta
61
61 Prabu Sri Kresna Jegal Keinginan Semar
62
62 Ontoseno Meraga sukma Kepada Bagong
63
63. Akhirnya Bagong Pulang Bawa Tiga Pusaka
64
64. Halus Musti Dilawan Halus
65
65. Prabu Sri Kresna Kena Karma
66
66. Prabu Sri Kresna Menyembah Petruk
67
67. Prabu Sri Kresna Kembali Berulah
68
68. Jarameya Dibikin Keok Memalukan
69
69. Akhirnya Baladewa Maju Sendiri.
70
70. Kresna Dipanah Kresna
71
71. Mungkinkah Kurawa Tobat?
72
72. Pandita Durna Harus Ajak Sengkuni
73
73. Sengkuni pun Pilih Undurkan Diri
74
74. Akhirnya Duryudana Tobat
75
75. Ontoseno Diangkat Jadi Pujangga Keraton
76
76. Djanoko pun Dibikin Lumpuh Ontoseno
77
77. Semar Dipaksa Ratu Seberang
78
78. Raja Seberang, Musuhmu Ontoseno.
79
79. Dapat Wahyu Ketenteraman
80
80. Janoko Mengundurkan Pasukan Hastina
81
81. Sumpah Prabu Maswapati
82
82. Prabu Sri Kresna Duta Terakhir
83
83. Duta Pandawa Berusaha Dibunuh
84
84. Ontoseno Diberi Gada Intan
85
85. Prabu Sri Kresna Tiwikrama
86
86. Ontoseno Hadapi Palasiya
87
87. Batara Kala Bakal Buat Perhitungan
88
88. Pasukan Khusus Dandangmangore Tiba
89
89. Kalasrenggi Balas Dendam
90
90. Irawan Gugur Korban Salah Sasaran.
91
91. Batara Kala Kena Batunya
92
92. Dikira Wisanggeni Sasaran Empuk ?
93
93. Batara Kala Gugur
94
94. Menghadap Sanghyang Wenang
95
95. Ontoseno dan Wisanggeni Pasrah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!