Roman di bawa memasuki rumah yang mewah nan megah sampai sampai Roman tidak bisa berkat kata lagi melihat bangunan yang tengah dia pinjaki kali ini.
"Mas nya silahkan duduk di sini biar saya panggilkan nyonya Nina terlebih dahulu," suruh satpam itu agar Roman menunggu Nina di sana.
"Baik pak," balas Roman.
Roman yang di tinggal di sana sendirian pun mengamati bangunan rumah itu, dia bisa melihat ada foto keluarga yang tercetak besar di ruangan itu.
"Itu pasti foto keluarga Tante Nina," gumam Roman yang melihat foto keluarga itu.
Terlihat di sana ada foto Tante Nina dan laki laki yang sepertinya itu adalah suaminya dan juga ada satu anak perempuan yang berada di tengah tengah mereka berdua.
"Pasti itu anak Tante Nina yang akan aku supir kan nanti mobilnya," batin Roman menebak nebak.
"Akhirnya kamu datang juga, saya sudah menunggu kamu dari tadi lho," ucap Tante Nina membuat Roman langsung berdiri untuk menyalami Tante Nina.
"Assalamualaikum Tante," salam Roman.
"Waalaikum salam nak, ayo silahkan duduk," balas Tante Nina mempersilahkan Roman untuk duduk kembali.
Tak lama setelah itu datanglah seorang laki laki dan juga anak perempuan yang ada di dalam foto keluarga itu.
"Pa ini yang mama bilang semalam, namanya Roman dia yang sudah menyelamatkan mama dari jambret," ucap Tante Nina memperkenalkan Roman kepada suaminya.
"Terimakasih ya kamu sudah menyelamatkan istri saya, perkenalkan nama saya Rahman
Abramovich, kamu bisa memanggil saya Rahman,"
Deg.
Entah kebetulan atau apa, kenapa nama mereka berdua sangatlah mirip, bahkan marganya pun sama.
Roman pun tak ingin mengambil kesimpulan begitu saja, tidak mungkin juga dia anak orang kaya seperti mereka, mungkin saja hanya namanya yang mirip, pikir Roman.
"Roman kamu kenapa, ini suami saya ngajak kamu kenalan lho," ucap Tante Nina menyadarkan roman dari lamunannya.
"Ah iya maaf tuan, nama saya Roman," balas Roman yang tidak ingin menyebutkan nama lengkapnya.
"Dan ini anak saya, namanya Erika nanti dia yang akan kamu antar pulang pergi ke sekolah," lanjut Tante Nina kali ini dia memperkenalkan nama anaknya.
"Halo kak, nama aku Erika," sambung Erika memperkenalkan dirinya.
"Hai, aku Roman," balas Roman.
"Ya sudah kamu bisa kan mulai kerja dari sekarang, ini sudah waktunya Erika berangkat sekolah soalnya, kamu sudah bisa menyetir kan?" tanya Rahman memastikan.
"Iya tuan saya bisa, saya juga sudah mempunyai SIM," jawab Roman.
Meskipun Roman tidak mempunyai mobil ataupun motor tapi dia memiliki SIM, dulu dia sering menjadi sopir teman temannya di saat masa masa kuliah dulu.
"Baiklah kalau gitu kalian langsung berangkat saja nanti kamu bisa telat kalau gak berangkat berangkat," suruh tuan Rahman.
"Iya pa, kalau gitu Erika pergi dulu ma pa, assalamualaikum," pamit Erika kepada dua orang tuanya.
"Waalaikum salam, kalian hati hati ya, Roman Tante titip Erika sama kamu ya,"
"Iya Tan, Tante sama tuan tenang saja, saya akan menjaga Erika dengan baik," balas Roman.
Mereka berdua pun pergi dari kediaman rumah Erika menuju tempat Erika belajar.
"Kak Roman jago banget ya beladiri nya sampai sampai bisa melawan preman preman yang hendak menjahati mama?" tanya Erika ketika dalam perjalanan.
"Enggak juga, kakak hanya sekedar bisa saja kebetulan dulu waktu sekolah kakak ikut ekskul karate," jawab Roman.
"Bisa ajarin Erika gak kak, soalnya Erika ingin bisa bela diri agar nanti bisa melindungi diri Erika sendiri," pinta Erika.
"Bisa kok tapi kamu harus izin dulu sama kedua orang tua kamu ya," balas Roman.
"Iya kak nanti Erika akan meminta izin dulu sama mama papa," balas Erika.
"Emm... kak Roman boleh tanya gak?" tanya Roman.
"Mau tanya apa kak, kalau Erika bisa jawab pasti akan Erika jawab kok," balas Erika.
"Emm... keluarga kamu itu keturunan mana sih, kok aku lihat papa kamu tadi wajahnya agak ke timur tengah an gitu?" tanya Roman mengatakan pertanyaan yang sedari tadi ada di otaknya.
Sejak bertemu dengan tuan Rahman tadi, Roman jadi bertanya tanya apakah benar kalau keluarga itu berasal dari timur tengah, pikir Roman.
"Iya tembakkan kak Roman benar, papa itu berasal dari Dubai, sedangkan mama berasal dari Indonesia sini, dan aku perpaduan dari keduanya," jawab Erika memberitahukan asal usul keluarganya.
"Oooh seperti itu, pantes kok wajah papa kamu itu sangat mirip dengan sultan sultan Dubai," balas Roman.
"Hahaha kak Roman bisa saja, kami bukan sultan kok," balas Erika merendah.
"Bukan sultan gimana, orang rumahnya segede gedong," batin Roman.
Sekarang Roman bisa tahu bagaimana keluarga Erika bisa sangat kaya raya, dia menebak pasti tuan Rahman itu adalah salah satu sultan Dubai yang pindah ke Indonesia makanya rumahnya bisa segede gedung.
"Oh iya nanti kamu pulangnya jam berapa?" tanya Roman mengalihkan pembicaraan.
"Aku pulangnya gak nentu kak, tapi nantikan setelah ini kak Roman pulang ke rumah pasti nanti mama akan beri kakak jadwal aku sekolah kok," jawab Erika.
"Ooh gitu," balas Roman dan setelah itu tak ada lagi pembicaraan di antara mereka berdua hingga sampai sekolah tempat Erika belajar.
Setelah mengantarkan Erika sekolah, Roman langsung kembali pergi menuju rumah tuan Rahman.
Roman sangat bersyukur karena ternyata keluarga Tante Nina bisa menerima dirinya dengan baik bekerja di sana, bahkan mereka juga langsung percaya kepada Roman.
Roman janji akan menjaga kepercayaan mereka dengan baik, dia akan menjaga Erika dengan sebaik mungkin.
...**...
Vera yang sudah selesai bekerja dia langsung pergi menuju taman kota untuk menemui badut yang dia temui kemaren.
Vera memanfaatkan waktu makan siangnya dengan makan siang di taman agar dia bisa lama lama menemui badut itu, siapa tahu nanti selera makannya bisa bertambah saat berada di taman nanti.
"Semoga saja nanti badutnya ada di taman," doa Erika sambil mulai menjalankan mobil miliknya untuk pergi ke taman kota.
Erika sudah order makanan dan nanti makannya akan langsung di antar ke taman kota, jadi Erika tidak perlu repot-repot untuk mencari makan siang untuk dirinya.
"Atas nama mbak Erika ya?" tanya seorang kurir makanan menghampiri Erika yang tengah duduk di bangku taman.
Ya, Erika sudah sampai di taman, dia tengah menunggu makanan pesanan nya datang.
"Iya pak saya Erika," balas Erika.
"Ini makanan pesanan mbaknya," kurir itu menyerahkan pesanan Erika dan Erika pun segera membayarnya.
"Terimakasih ya pak,"
"Iya mbak sama sama, saya permisi dulu," balas kurir itu dan pergi meninggalkan Erika di sana.
Erika pun langsung membawa makanan itu dan mencari tempat duduk yang teduh untuk dia makan siang.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
anita
looh yg sekretaris bukannya vera thor kok erika
2024-06-14
1