Beberapa bulan kemudian
Gadis yatim piatu itu mulai pandai membenahi diri. Penampilannya yang semakin cantik membuat tubuh mungilnya terlihat lebih menarik.
"Ra, entar malam kamu datang kan di acara ulang tahun perusahaan?" tanya Dimas.
"Insyaa Allah kak."
"Harus donk Ra, inikan acara perusahaan." paksa Dimas.
"Ya, aku usahain kak."
"Kamu masih tinggal di rumah Pak Karim?"
"Enggak, kak. Udah lama pindah, gak enak jadi gunjingan para tetangga. Dibilang aku gak tau malu numpang terus di rumah orang. Padahal Pak Karim dan istrinya sendiri tidak keberatan. Tapi, ya udahlah pilih aman aja. Kost sendiri."
"Ah, curang kamu Ra. Pindah kok gak omong - omong. Aku kan pengin main ke kostan mu."
"Eh, mana bisa. Kost khusus putri, gak boleh ada pria yang datang."
"Ah, begitu ya."
"He'em."
Di ujung sana seorang wanita sedang menatap marah.
Wanita yang bernama Dian itu semakin benci saja terhadap seorang Zahira.
Tatapan matanya begitu penuh amarah.
Setelah menatap Zahira dengan penuh kebencian, wanita itu menyeringai bak iblis, dan terbersit sebuah rencana jahat di dalam otaknya.
Tangannya melakukan pekerjaan tapi matanya terus menatap tajam pada seorang Zahira.
Kebenciannya terhadap gadis yatim piatu itu telah mendarah daging dari hari pertama gadis itu mulai bekerja karna langsung mendapat perhatian dari Dimas, lelaki yang sangat ia dambakan itu.
*
*
*
Malam pun tiba.
Acara perayaan Ulang Tahun Perusahaan itu pun sedang berlangsung disebuah Hotel bintang lima.
Seorang gadis cantik sedang berjalan sendirian.
Zahira mengenakan sebuah dress sepanjang selutut berwarna hitam pekat dipadukan dengan high hell yang berwarna putih dan tas selempang yang juga berwana putih. Terlihat begitu cantik dan walau sederhana. Siapa pun yang melihat akan terkesima dengan tubuh ramping namun memiliki ukuran dada cukup besar.
Seorang pria muda berjalan dengan gaya angkuhnya. Satu tangannya berada dalam saku celananya. Pria tampan itu berjalan dengan begitu elegan.
Kenzo Rahardian yang merupakan anak dari dari pemilik perusahaan tersebut. Pria muda yang sangat tampan. Bentuk tubuhnya yang sixpack menambah ketampanannya itu semakin terlihat sempurna.
Pada malam hari ini seorang Kenzo Rahardian akan resmi menjadi Presdir di perusahaan tersebut.
Kenzo berjalan dengan terburu-buru karna kedatangannya itu sudah sangat terlambat.
Bug
Bahunya menabrak seorang gadis cantik berbalut dress berwarna hitam pekat.
"Jalan pakai mata!" makinya pada gadis yang di tabraknya itu.
"Dimana-mana jalan itu pakai kaki! udah salah marah pula!" Zahira tidak terima dimaki depan umum saat dirinya tidak bersalah.
Kenzo mendadak terdiam, baru kali ini ada seorang gadis yang sama sekali tidak tertarik padanya. Jiwa Playboy-nya seketika meronta melihat seorang Zahira.
Kenzo yang memiliki ketampanan di atas rata-rata itu tidak pernah mendapat perlakuan buruk dari seorang wanita manapun. Tapi gadis didepannya bahkan tak meliriknya sedikitpun.
Gadis itu terlihat sangat acuh bahkan setelah melihat wajah tampan seorang Kenzo Rahardian.
Kenzo tidak terima ada wanita yang sama sekali tidak tertarik padanya.
Yang dia tahu selama ini makhluk yang berjenis kelamin wanita itu selalu tunduk dan mau melakukan apapun untuknya. Tapi wanita yang satu ini justru melawannya.
Bisik - bisik antar tamu undangan itu pun terdengar sangat jelas. Mereka membicarakan keberanian Zahira pada seorang Kenzo Rahardian yang selama ini terkenal dengan sikap kejamnya.
Siapapun yang berani melawan harus siap menerima hukumannya.
Akhirnya acara pun selesai, Kenzo dan sekretaris pribadinya telah berada di sebuah kamar hotel.
"Teo, apa kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis itu?"
"Sudah Tuan, gadis itu hanya seorang buruh harian lepas di bagian pengiriman barang. Namanya Zahira Khaira Najwa seorang gadis yatim piatu yang ditolong oleh keluarga Pak Karim yang bekerja sebagai supir antar jemput para staff dan karyawan." Seorang sekretaris yang bernama Teo itu menjelaskan dengan rinci tentang identitas seorang Zahira.
"Jadi dia adalah seorang buruh harian. Berani sekali dia melawanku. Sudah berapa lama dia bekerja?"
"Baru beberapa bulan saja Tuan."
"Malam ini juga bawa dia ke kamarku!" Kenzo kembali menegaskan.
"Siap Tuan."
Tak berselang lama.
"Tuan, ini gadis yang anda minta." Teo melepaskan tangan nya dari mulut Zahira.
"Boleh juga, tinggalkan kita!"
Teo mengangguk sopan dan segera meninggalkan kamar tersebut.
Zahira menatap jengah pada lelaki kini ada dihadapannya itu yang ternyata adalah orang yang telah memakinya di depan umum karna kesalahan lelaki itu sendiri.
"Mau apa kamu?" tanya Zahira ketus.
"Berani sekali kau melawanku!" Kenzo mencengkeram dagu gadis dihadapannya itu.
"Aku berani karna aku merasa benar. Tapi jika aku salah aku pasti akan mengakui salah! Harusnya kau meminta maaf karna kau yang menabrak-ku."
Tak ada lagi jawaban dari mulut Kenzo. Lelaki itu justru membuka pakaiannya lalu menarik pakaian gadis yang ada dihadapannya.
"Jangan coba-coba menyentuhku!" Zahira menepis kasar tangan kekar Kenzo.
"Aku akan membayarmu 20 kali lipat dari gaji harianmu selama sebulan, sekarang layani dan puaskan aku malam ini. Jika kamu tidak mau aku akan memaksa sampai kamu mau!" kata-kata Kenzo terdengar begitu menuntut.
"Jangan mimpi, aku tidak sudi melayani pria sepertimu, dasar arogan!" Zahira berbalik lalu berjalan ke arah pintu hendak keluar namun pintu terkunci rapat dan Zahira tidak tahu cara membukanya. "Sialan!" teriaknya kemudian.
"Kamu tidak akan bisa keluar dari sini sebelum melayani dan memuaskan ku malam ini Zahira khaira Najwa."
Zahira tercengang mendengar lelaki dihadapannya ini menyebut namanya dengan begitu lengkap.
Dalam hatinya terus bertanya-tanya dari mana lelaki ini bisa tahu namanya bahkan sangat lengkap.
"Kenapa baby, kamu bingung kenapa aku tahu namamu bahkan nama lengkapmu. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Kenzo Rahardian. Termasuk mendapatkan pelayananmu malam ini sayangku."
Bulu kuduk Zahira merinding dan tubuhnya mulai gemetar.
Kenzo menarik paksa pakaian yang masih melekat pada tubuh langsing Zahira hingga terdengar bunyi robekan.
Sreeeettt
"Kamu mau apa? tolong jangan lakukan ini padaku!" dengan gemetar Zahira meminta belas kasih seorang Kenzo agar tidak melakukan hal terkutuk itu.
"Sudah ku bilang bukan? aku menginginkanmu malam ini baby." Kenzo mulai mengendus aroma tubuh gadis yang kini berada dalam kungkungannya.
"Tolong aku mohon jangan lakukan apapun padaku!"
Tapi justru Kenzo kini ******* bibir gadis itu dengan rakusnya.
Zahira terus meronta memohon ampunan dari seorang Kenzo Rahardian tapi semuanya sia-sia karna Kenzo semakin buas mencumbunya. Kenzo menggigit kecil bibir bawah Zahira sehingga mulut gadis itupun terbuka dan Kenzo mulai menyusuri rongga mulut Zahira. Memainkan lidahnya dengan lihai didalam sana. Kenzo baru melepaskan tautan bibirnya saat napas Zahira mulai tersengal.
"Brengsek kamu!, kenapa kamu lakukan ini padaku? hiks hiks!" ucap gadis itu ditengah isak tangisnya.
Baru saja Zahira merasa sedikit lega Kenzo telah kembali menjelajah bagian tubuh Zahira yang lain.
Zahira terus meronta sekuat mungkin agar bisa terlepas dari kungkungan lelaki yang berada dihadapannya, namun tenaganya tak cukup kuat untuk sekedar menggeser tubuh kekar yang terus melanjutkan aksinya.
Dua bukit kembar itu digenggamnya dengan penuh hasrat. Hatinya menolak tapi tubuhnya merespon setiap sentuhan Lelaki itu. Ini pertama kalinya seseorang memegang bagian tubuh yang selama ini ia jaga untuk suaminya kelak.
Tapi seorang Kenzo kini telah menodainya.
Zahira merasakan gelayar aneh dalam tubuhnya.
"Bagaimana baby, apa kamu menyukainya?" tanya Kenzo yang mengerti akan respon dari tubuh wanita itu.
Belum sempat Zahira menjawab pertanyaannya Kenzo kembali mencumbu dan memainkan bagian bawah milik Zahira dengan begitu lembut.
Zahira kembali merasakan keanehan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Namun Zahira tersadar bahwa yang ia lakukan adalah salah.
"Jangan, aku mohon jangan lakukan itu!" Zahira memohon berusaha menjauh dan mencari-cari bajunya yang entah kemana Kenzo membuangnya.
"Ayolah Zahira jangan membuatku sakit kepala. Menurut lah maka aku akan melakukan dengan perlahan!" ucapnya seraya menarik kembali tubuh wanita itu.
Dan kini Kenzo membawa gadis itu ke atas kasur. Kenzo kembali menyentuh benda segitiga milik Zahira. Terus bermain main didalam sana.
"Aaaaah, lepaskan aku!" Zahira terus meronta tapi lagi ia merasakan hal aneh dari setiap sentuhan yang Kenzo berikan.
"Apa ini kenapa rasanya seperti ini?" Zahira kembali merasakan sensasi aneh dalam tubuhnya.
Kata-kata yang keluar dari mulut Zahira membuat Kenzo lebih bersemangat untuk terus melakukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
al-del
ya waspada sih boleh, tapi jangan terlalu berpikir jelek juga!
2023-03-28
0
nisa
ini teman kerja julid
2023-03-25
0
nisa
enakin aja Ra, mayan kan gratisan tiap hari hahhaah😁😁😁😁
2023-03-25
0